[Chap 7] Back To Reach Your Love

page

 

Author POV

Malam ini benar2 membahagiakan untuk orang2 yg berada diruangan. Kembalinya taeyeon membuat semua kawannya bersorak gembira, memeluknya, mencium2nya serasa bertahun2 mereka tak bertemu dengannya. Satu perkara setelahnya datang tiba2 bersamaan dengan sadarnya taeyeon dari kondisi kritisnya.

“taeyeon~ahh..” gadis ini mendekat kearah taeyeon yg sebelumnya berada jauh dari ranjang taeyeon. Tiffany menatapnya lekat. Tapi balasanyya hanya dengan tatapan kaku dan bingung dari pihak taeyeon. Jelas sekali jika tiffany juga merasa sangat senang karena kembalinya taeyeon. Dia berjanji akan meminta maaf atas apa yg selama ini terjadi, dan memintanya kembali, walaupun belum tentu taeyeon akan menerimanya, lagi. Teman2nya menatap kearah tiffany, masih bingung dengan tingkahnya tiba2 yg mendatangi taeyeon, terkecuali yuri dan jessica yg memang sudah tau menau tentang hal apa yg sebenarnya terjadi. Seulas senyum mereka dibibir tiffany, eyesmile yg indah kembali Nampak untuk gadis dihadapannya. Tapi disisi lain hanya menimbulkan kebingungan yg mendalam. Masker yg menutupi sekitar mulut taeyeon menyebabkan dia tak bisa berucap, dan lagi karena kesadaranya yg juga baru beberapa menit pulih.

Dokter dan suster yg menangani taeyeon, mulai memeriksa keadaan taeyeon. Kembali kedelapan temannya harus menunggu diluar.

“taeyeon daaeeebbaakkk!” seru sooyoung dengan bangganya. Kesenangan mereka benar2 tak bisa disembunyikan, karena gadis itu benar2 berharga bagi mereka. Nine Is One. Itu semboyan mereka bersembilan. Layaknya girl group.

Beberapa menit berselang. Dokter keluar dengan seulas senyuman bangga.

“hebat. Kondisinya naik sangat drastis. Benar2 gadis yg sangat kuat. Baru kali ini saya menangani pasien seExtream dia. Koma yg cukup panjang dan 2X hampir kehilangan nyawa, bukan kah itu sangat hebat? Hahaha. Saya merasa sangat bangga memiliki pasien sehebat dia. Kalian boleh kembali masuk kedalam.” Mereka tertawa bersama dokter itu, sambil menjabat tangannya. Berterima kasih karena selama ini juga ikut khawatir atas keadaan taeyeon.

———————————-

Tiffany POV
hatiku merasa berbunga-bunga bisa kembali melihatnya hidup. Aku akan mengungkapkan permintaan maafku juga mengungkapkan segala perasaanku setelah dia benar2 bisa kembali terlihat ceria, kembali tersenyum, tertawa dan melakukan hal2 konyol lagi. Aku akan menunggunya jika dia belum bisa menerimaku atau memaafku, tapi aku benar2 yakin dia akan memaafkanku walau belum bisa menerimaku kembali. Taeyeon bukanlah gadis yg buruk dalam memaafkan apalagi jika aku yg meminta maaf. Aku yakin itu.

“ya! Apa kau sudah benar2 sadar?” sooyoung dengan cepat mendekat kearah taeyeon dan dibalas dengan mehindari wajahnya yg sangat dekat dengan wajah taeyeon. Jelas dia belum bisa bicara dengan bebas karena masker oxy yg masih melekat disekitar mulut hingga menutupi hidungnya. Terlihat jelas kalau dia benar2 tak nyaman dengan itu. wajah tenangnya membuatku semakin ingin mencium pipinya. Bukan wajah tenang yg selama ini membuatku muak. Itu wajah tenang yg membuatku sangat gemas.

“apa ini membuatmu tak nyaman? aku bisa membantumu untuk melepaskannya.” Dengan refleks cepat jessica mengambil alih perhatian taeyeon. Taeyeon mengangguk sebagai jawabannya. Sudah kuduga sebelumnya kalau dia benar2 merasa tak nyaman dengan itu. dengan perlahan jessica membantunya melepas masker itu. kini taeyeon benar2 nampak seperi boneka. Wajah polosnya terlihat jelas, walaupun masih belum juga bersinar seperti biasanya bak mentari di pagi hari, tapi ini sungguh membuatku kembali teristimewa mengaguminya.
“kamsahee sooyeon~ahh. Wae? Kenapa aku bisa disini? Ada apa denganku? Kenapa banyak sekali kabel berserakan disekujur tubuhku?” tanyanya beruntun. Ini sedikit kelawatan bagi orang yg baru saja bangkit dari koma. Keadaannya dengan cepat naik membaik.

“kau benar tak mengingat apa2 taeng?” jessica balik bertanya, sesekali mengusap peluh wajah taeyeon. Aku ingin melakukannya tapi fungsi fisiologisku melarangku untuk itu. Karena itu akan membuatnya terkejut dan mungkin akan melakukan penolakan.

“kenapa dikepalaku rasanya hanya ada angin? Blank. Bahkan..” dia berhenti sesaat saat memandangku, mengalihkan pandangan kearahku. Menelaah tatapan mataku. Tatapan polos yg belum bisa aku artikan. Dia masih memandangiku, entah kenapa aku tak bisa menolak eye contact diantara kami. Apa ini pertanda bagus untukku?
“nuguyaa??” Tanya lemas, polos, dan membuatku terhentakk kaget. Semua mata kini tertuju kearah taeyeon. Dan satu lagi yg membuatku berpikir. Hanya aku yang tak dia ingat? Apa itu benar? Dia tak mengenaliku? Jantungku berdenyut kencang. Seketika itu juga pandanganku sedikit kabur.

“taeyeon~ahh..” jessica membuyarkan kesunyian.

“wae?” aku bisa makklum dengan jawabannya yg lemas, karena dia baru saja keluar dari masa komanya. Lirih, aku harus memasang telingaku baik2 untuk mendegarnya. Tapi tadi benar2 terdengar jelas. Benarkah dia tak mengenaliku??

“taetae? Aku miyoung. Tiffany hwang miyoung.” Aku mendekat kearahnya, menggenggam tangannya dan tak lupa terus menatap matanya berharap dia mengenaliku, dan tadi hanyalah imajinasiku.

“mianhee.” Setelah itu dia melepaskan genggamanku, berbalik meremas bagian kepalanya. Wajahnya kembali memunculkan raut kesakitan.

“waeee??” Tanya kami bersamaan. Tapi tak ada jawaban darinya, hanya erangan kesakitan yg terdengar. Dengan cepat sooyoung dan yoona berlali mencari dokter untuk pemeriksaan.

Dokter kembali datang dengan suster dan juga alat2 medis. Kembali taeyeon harus menerima suntikan penenang. Dia memang belom boleh banyak melakukan aktifitas, berbicara pun juga bagian dari aktifitas yg sedikit memacu kerja otaknya. Dia harus istirahat total. Perkataan dokter membuat kami masih belom puas dengan keadaan taeyeon. Sama halnya dengan tadi, aku terdiam lemas diluar ruangan taeyeon. Masih terngiang tentang pertanyaan simple tapi begitu menyakitkan untukku. aku tak bisa membayangkan jika taeyeon benar2 harus kehilangan ingatan tentangku, tentang kita, yg jelas tengtang masa lalu percintaan kami berdua.

“fany~ahh.. aku ingin memberitahukan sesuatu padamu.” Yuri menghampiriku. Wajahnya tampak gusar, seperti baru saja menerima informasi buruk.

“wae?” aku menyipitkan mataku.

“emmmhh… tadi aku sempat berbincang2 dengan dokter. Aku mnyadari karena tadi aku juga ikut mendengar dan ikut merasa khawatir. Dokter mengatakan kalau taeyeon mengalami amnesia desosiatif. Benturan dikepalanya itu penyebabnya. Gegarotak ringan, dan gantinya dia harus mengalami hal itu.  Memorinya tentang seseorang yg berharga baginya hilang.” Kakiku semakin melemah. Kepala pun kini sangat pusing, apa yg yuri katakan benar2 membuatku shock. Ternyata benar, ini memang balasan untukku, ini memang karma yg harus aku terima, karena selama ini akulah yg bersalah, akulah yg menyakitinya, menenggelamkannya dalam lautan kesedihan. Aku menerimanya, ya memang sejak awal aku sudah bersiap untuk menerima hal ini. Apapun yg terjadi, aku tetap akan berusaha untuk kembali membahagiakannya, untuk merengkuh kembali cintanya, tak peduli apakah dia menanggapinya atau bahkan membiarkannya. Hati benar2 susah untuk memaafkan diriku sendiri. Semua ini memang salahku. Dia terus memikirkanku. Teringat saat dulu dia pernah mengatakan…

Flashback :

“sudah sangat lama sekali aku ingin kesini bersamamu miyoung~ahh.. dan akhirnya kita benar2 bisa datang kemari.” Senyum dorknya yg selalu membuatku sangat gemas. Hari itu aku bersama dia pergi ke taman bermain. Dia begitu memaksa ingin pergi, dia merelakan sehari kuliahnya hanya untuk memaksaku menemaninya ke taman bermain. Lucu sekali.

“tapi seharusnya kita pergi kesini saat libur. Bukanya harus bolos seperti ini.” Omelku. Memang aku kurang setuju dengan apa yg dia lakukan. Tapi kalau dia sudah rewel dan sangat berisik, bagaimana bisa aku menolaknya.

“anddwwweee! Jika libur kau pasti pergi bersama sunny untuk jalan2 ke maall, dan melupakan aku yang masih tertidur di kamar..” Bibirnya mengerucut. Aku menganggap dia seperti anak SD yang masih sangat polos dan manja. Sama sekali tak mencerminkan anak kuliahan yg sibuk dengan berbagai tugas, paper dan sebagainya. Itu yg aku banggakan dari dirinya.

Banyak sekali wahana yg kami nikmati. Dari pagi hingga tak terasa sudah menginjak malam. Kami memutuskan untuk makan disebuah restoran paris. Lagi2 dia yg selalu memaksaku. Aku sudah memintanya untuk pergi ke rumah makan cina kesukaannya. Aku tau kalau dia tak begitu menyukai masakan barat. Alasanya karena dia ingin menuruti permintaanku, padahal aku tak meminta apa2. Tapi sudahlah, namanya juga cinta.

“miyoung~ahh.. sebenarnya apa tujuanmu hidup?” dia membuka bicara. Dengan polosnya, dan wajah kiddonya yg menggemaskan.

“hmmm.. aku ingin memotret semua yg ada didunia, memotret keindahan, dan kecantikan dunia. Tapi bukan dengan kamera. Dengan hatiku. Kenangan yg indah bersamamupun ingin kupotret dengan hatiku.” Ucapku dengan seulas senyuman. “lalu, bagaimana denganmu?” aku berbalik Tanya.

“kalau akuuu..” dia mengeluarkan aegyonya sebelum berucap. Anak ini benar2 bisa membuatku gila. Bagaimana bisa aku tidak mencintainya jika dia sampai setega ini melelehkan hatiku.

“aku sangat ingin memiliki kekasih yang benar2 bisa membahagiakanku. Dan aku percaya itu adalah Miyoungku tersayang. Aku rela harus menerima apa saja jika Miyoungku merasa bahagia, itu jelas sangat membuatku bahagia. Itu alasan aku hidup untuk saat ini. Miyoung is my reason.” Dia menarik tanganku dan meninggalkan ciuman dipunggung tanganku.

——————————

“fany~ahh.. jangan terlalu dipikirkan. Dokter juga mengatakan kalau itu bisa dikembalikan. Tapi memang membutuhkan waktu yg cukup lama. Kau sanggup bukan?” jessica ikut bergabung dalam perbincangan, sambil mengaitkan tangannya kelengan yuri.

“aku sudah mengatakan sebelumnya, aku sudah siap dengan ini. Jadi aku tak akan mundur. Sampai saat ini aku belum bisa membahagiakannya, hanya menyakitinya. Aku ingin mewujudkan tujuan hidupnya. Sooyeon~ahh, yuri~ahh.. aku membutuhkan kalian untuk ini.” Aku menundukan kepalaku, rasanya lelah sekali. Aku ingin tidur panjang, pening dikepalaku benar2 sudah membanjir.

“kami akan selalu disisimu fany~ahh.. masih ada teman2 yg akan membantu, kau tak perlu khawatir. Apa kau mau kuantar pulang?” ucap yuri. Sepertinya akan lebih baik jika aku memang harus beristirahat untuk beberapa saat. Pusing yg menghampiriku tadi semakin mengambil alih kondisiku.

Aku mengangguk meniyakan setelah beberapa detik berpikir. Yuri dengan sigap merangkulku karena melihat jalanku yg limbung.

——————————–

Taeyeon POV
seluruh tubuhku rasanya pegal, ingin sekali aku bangkit dari tidurku, meregangkan tubuhku, tapi kabel2 ini benar2 menggangguku, satu lagi yg membuatku susah, pegal2 ini nampaknya tak mengizinkanku untuk bangkit. Menyebalkan! Aku membuka perlahan mataku. Bosan dengan tidurku yg tadi. Suntikan penenang itu memang berhasil membuatku tertidur. Tapi tetap saja aku melawannya karena aku bosan terus2an memejamkan mataku dan beristirahat.

“yaa! Kenapa kau bangun?” dihadapanku kini sooyoung kembali mendekatkan wajahnya. Anak ini benar2 mengganggu.

“youngie~ahhh..” eluhhku. Detik selanjutnya dia menjauhkan wajahnya, disambung dengan usapan lembut didahiku.
“kenapa kau bangun? Kau harus banyak istirahat taeyeon~ahh..” sunny mengusap2 dahiku.

“aku bosan jika harus tertidur sepanjang hari.” Aku celingukan. “kemana jessica dan yuri?”

“mereka sedang pulang beristirahat. Kau tak mencari tiffany?” jawab sooyoung. Tiffanya?? Nuguya?? Nama itu rasanya tak asing untukku. tapi kenapa aku tak mengingat dia? Arrggghhh.. nuguyaaaa???? Ahhh jinnjjaaa… kenapa aku  tiba2 mendadak menjadi pusing begini??

“yaa! Taeyeon~ahh! Waeegurae???”
“kepalaku pusingg youngie~ahhh. Akhhhkkh..”

———————————–

Tiffany POV

Masih terasa pening yang tadi sempat bersarang dikepalaku, bahkan belum berkurang sedikitpun… itu mungkin karena sampai sekarang aku masih memikirkan taeyeon, aku merasa kalau ini adalah sebuah rencana yang sudah tersusun rapi dalam hidupku, membentuk sebuah labirin besar yang harus aku temukan jalan keluarnya.

Seorang Taeyeon yang mampu membuatku merasa tertekan. Bukan karena rasa sakit hati. But my feel make her so hurt, and because of me make her until now. Taeyeon~ahh,, kurasa saat ini adalah giliranku untuk menggantikan sang bulan untuk membahagiakanmu. Sang bulan yang dulu telah menyakitimu, dan kini bulan yang baru akan hadir untuk mewujudkan tujuanmu, dan juga membahagiakanmu. Kau kini begitu bermakna bagiku, layaknya dulu. Kau adalah hartaku yang tak ada harganya, bukan berarti gratis, tapi memang tak terhingga, sehingga tak ada satu orang pun yang bisa meraih cintamu.. memang aku sangat bodoh meninggalkamu waktu itu. aku menelan habis-habis preasaan cemburu dan membuatku tak mencari setitik kebenaran. Beruntun. Aku terima itu. mungkin kedepan masih akan ada tantangan yang masih harus aku terima dan harus juga untuk aku lalui.

“miyoung~ahh.. kau memikirkanku?” suara ini.. suara ini muncul kembali. Tak terasa membuatku harus mengeluarkan air mataku.

“taeyeon~ahhh??? Kau mengingatku?” tanyaku lemah.

“aku yang disana memang melupakanmu. Tapi aku yang sekarang yang berbicara denganmu sama sekali tak bisa dan tak akan melupakanmmu. Kuharap kau memintaku kembali, dan mengembalikan taeyeon ini ke taeyeon yang melupakanmu.” Dengan sangat lembut dia mengucapkan itu.

“aku minta maaf, aku terlalu egois oleh perasaanku dan membuatmu sampai sekarang.” Suaraku tenggelam dalam isakan, tak bisa menahan perasaan meluap ini, kesalahan dan cinta yang sangat kuat bercampur aduk menjadi satu.

“kau ingat kalimat yg aku ucapkan, saat-saat terakhir kita menjalin hubungan? Aku tak akan menerima permintaan maafmu, karena aku mencintaimu miyoung~ahh. Cinta tak mengenal kata maaf. Cinta tak membiarkan pihak miyoung dan taeyeon melakukan kesalahan, jika itu terjadi, maka kata maaf akan terucap dalam hati.” Aku merasakan. Aku merasakannya, dia menyentuh pipiku. Aku ingin menyentuhnya, aku ingin menggenggam tangannya dan merasakan kehangatan tubuhnya. Aku ingin memeluknya. Aku ingin kembali merasakan cintanya.

“taeyeon~ahh.. aku ingin memelukmu. Aku merindukanmu. Merindukan semua tentangmu. Aku sangat lemah sekarang. Begitu rapuh. Aku..akuu-“ tak kulanjutkan kata-kataku. Aku terlalu tenggelam dala tangisan dan itu membuatku susah untuk mengungkapkan apa yang ingin aku ungkapkan didedapnya.

Kini tangannya berpindah mengusap rambutku. Aku merasa dia sangat dekat. Dia sangat dekat, wajahku dengan wajahnya sangat dekat. Aku bisa merasakannya. “miyoung~ahh.. apapun yang terjadi, aku selalu disisimu. Aku tak akan membiarkanmu sendirian.” Kini tubuhku rasanya semakin menghangat.

“kau bisa merasakannya?? Sayang sekali aku belum bisa merasakan ini. Kau sangat menginginkanku bukan?? Berjuanglah miyoung~ahh.. reach back taeyeon!” kehangatan yang tadi sempat menenggelamkanku dalam lautan kerinduan semakin lama semakin memudar, bahkan hilang. Dan kali ini tangisanku benar2 meledak. Aku ingin berteriakk.. aku ingin berteriak sekeras-kerasnya.

“ya! Kenapa kau malah semakin kencang menangis!?? Hapus air matamu. Sebentar lagi jessica akan menghampirimu. Aku harus pergi dulu. Miyoung~ahh.. saranghae.” Katanya. Dan setelahnya aku tak merasakan lagi kehadirannya.

———————————

Author POV

Mendengar tangisan tiffany dari kamarnya. Jessica pun datang menghampirinya, yang jelas dia sangat takut jika terjadi sesuatu pada tiffany.

“fany~ahh.. gwenchana??” dengan langkah cepat jessica mendekap tiffany dalam pelukan. Dua gadis ini nampaknya benar2 sudah kembali seperti disaat mereka pertama kali kenal. Saling memperhatikan, dan tampak seperti saudara kembar.

“why? Kau membuatku takut. Kenapa kau menangis begitu kencang?” Tanya jessica lagi. Dipihak lain tiffany semakin tenggelam dalam pelukan jessica, menahan tangisannya supaya tak keluar. Tapi apa daya, dia tetap tak kuat.

“sooyeon~ahh.. kau mungkin tak akan percaya.” Dengan susah payah tiffany mencoba berucap. Suaranya masih saja tenggelam dalam isakan.

“wae?? Ceritakan padaku. Apa yg sedang kau pikirkan hingga menangis sangat kencang seperti tadi?” Tanya jessica, masih penasaran tentang hal apa yg membuat tiffany hingga sebegini sedihnya. Situasi memang sangat mendorong tiffany menjadi sangat sedih, tapi bagaimanapun juga jessica memang belum pernah mendengar tangisan histeris dari tiffany.

“dia masih mengingatku. Dia menyentuh pipiku, mengusap2 rambutku, bahkan dia memelukku. Aku merasakannya sica. Aku merasakan sentuhan2 lembutnya. Aku bahkan bisa berbicara dengannya. Aku. Aku. Ahhhh.. jinnja. Aku sangat lelah. It’s all make me crazy.” Bahkan saat tiffany berbicara dia sama sekali tak berenti mempererat pelukannya pada jessica.

“aku percaya itu fany~ahh. Sekarang kau tidurlah. Kau terlihat sangat lelah.” Layaknya seorang ibu, jessica menenangkan tiffany, mengusap2 rambutnya, sesekali menepuk lembut punggunya. Jelas sekali jika jessica ikut merasa sedih tentang apa yg terjadi pada sahabatny ini.

“apa kau mau kubuatkan susu hangat untuk penghantar tidur?” yuri pun ikut masuk dalam obrolan, yuri dan jessica benar2 tampak khawatir pada tiffany. jika dia tidak beristirahat, dia akan sakit juga. Tapi ternyata tak ada jawaban dari tiffany. jessica menyingkirkan helai demi helai anak rambut yg menutupi wajah tiffany. tak menyangka, ternyata tiffany sudah lelap dalam tidur.

“yul tubuhnya hangat.” Jessica meletakkan telapak tangannya didahi tiffany. dengan cepat yuri keluar dari kamar, mengambil air hangat.

“sepertinya dia benar2 terpukul. Baru kali ini dia seperti ini, saat berpisah dengan taeng, dia tak pernah sampai sebegini kacaunya. Penyesalan memang datang diakhir. Fany~ahh.. jangan putus asa, kami akan membantumu.” Yuri mengusap lembut dahi tiffany, selanjutnya jessica mengompres.

Terlihat sekali tiffany tertidur sangat tak nyaman. beberapa kali dia mengigau, wajahnya tampak pucat. Orang gadis yg masih berjaga disana ikut merasa tak tenang.
“apa lebih baik kita bawa saja dia kerumah sakit? Tampaknya dia memang membutuhkan perawatan dokter yul.” Ucap jessica.

“no sicaa.. aku hanya ingin tidur. Aku tak mau ke rumah sakit. Biarkan aku dirumah saja. Aku yakin besok aku akan sehat. Gwenchanna.” Tiffany memotong. Masih terpejam.

“arrraa fany~ahh.. tidurlaahhh..” jessica mengerti keadaan temannya itu. dan lagi, tiffany memang sangat anti dengan perawatan rumah sakit.

————————————-

Tiffany POV
Haruskah aku kembali menahan air mataku? Yang bahkan aku sendiri juga tak tau artinya. Malam ini sungguh dingin. Sedari tadi aku terus terpejam, tapi aku tetap terjaga. Rintik air yg berdenting di genting membuatku merasa hati ini sedikit perih mengingat saat ini adalah saat2 dimana aku harus  bergelut dengan emosi dan cinta. Jika saja hujan bisa menjawab dan membantuku menyelesaikan ini. Tapi sayang hujan hanya bisa mendengar. Kurasa memang hanya hujan yg mengerti aku.

Aku takut kembali harus membuka mata untuk suatu kisah yang baru. Akan kah adalagi?  Rasa lega yg sempat aku rasa di masalalu. Benarkah ini akan terjadi padaku? Benarkah begini adanya? Bayangmu semakin jauh didunia nyata, walau aku tau kau begitu dekat padaku.

Cinta seperti pembawa, bukan pemberi. Aku takut jika, aku menemaninya tapi dia tak singgah. Aku menemukannya tapi tetap mencari. Aku mengejarnya tapi dia disini. Akan kah hal ini terjadi? Taeyeon~ahh.. kenapa baru saat ini aku merasakan kegamangan yg begitu merebut segala hidupku? Aku baru sadar jika kau itu begitu berharga bagiku. Aku ingin menggapaimu. Aku merindukanmu, aku tak bisa lagi menggambarkan seperti apa aku membutuhkanmu.

Perlahan kubuka mataku, mengembalikan laju pandangku. Jessica dan yuri tertidur di sofa kamarku dengan hangatnya pelukan mereka. Membayangkan jika mereka itu adalah aku dan dia. Betapa indah rasanya.

Aku berjalan keluar kamar. Sedikit terhuyung, kepalaku masih terasa pusing, memang benar ternyata memang badanku hangat. Ini masih lebih baik dari pada saat di rumah sakit. Bahkan aku tak bisa merasakan apa2. Mati rasa.

Balkon, tempat ini begitu tenang tapi tetap dingin karena air hujan yg masih berjatuhan menimpa bumi. Kuletakkan tubuhku dikursi santai, menatap menerawang langit mendung. Menyerap dinginnya malam hujan ini.

“kau belum tidur?” suara lembut kini hadir lagi menyapaku, membuatku kembali harus menahan air mata.

“taetae. Kukira kau tak akan hadir lagi. Aku tak bisa tertidur. Aku terlalu memikirkanmu, membuatku merasa kalau rasa kantukku terhisap blackhole.” Sergahku.

“sudah kubilang, aku akan selalu datang untukmu. Kau sakit miyoung~ahh. Tidurlah.”

“aku masih ingin bersamamu, jebal temani aku.” Air mataku perlahan kembali mengalir membahasahi pipiku.

“arraaa.. aku akan menemanimu sampai tertidur, sekarang masuk ke kamarmu.” Ucapnya. Entah kenapa aku merasa suaranya itu benar2 taeyeon yg asli. Emm.. bukan hanya dibayangku saja.

Aku mengangguk lemah, berjalan kembali kekamar. Jessica dan yuri masih pada posisi seperti sebelum aku meninggalkan kamar ini. Tampaknya mereka berdu sangat kelelahan. Mulai kubaringkan tubuhku diranjang, kutarik selimut hingga tubuhku tertutup.

“With every appearance by you, blinding my eyes,
I can hardly remember the last time I felt like I do.
You’re an angel disguised.

And you’re lying real still,
But your heart beat is fast just like mine.
And the movie’s long over,
That’s three that have passed, one more’s fine.

Will you stay awake for me?
I don’t wanna miss anything
I don’t wanna miss anything
I will share the air I breathe,
I’ll give you my heart on a string,
I just don’t wanna miss anything.

I’m trying real hard not to shake. I’m biting my tongue,
But I’m feeling alive and with every breathe that I take,
I feel like I’ve won. You’re my key to survival.”

Aku bisa mendengarnya, senandung lembut nan merdu ini. Kembali sekian kali nya aku harus menangis. Aku bisa mendengarkan dia menyenandungkan lagu ini. Betapa menyentuh dan merdu suaranya.

“kau suka lagu ini bukan??” ucapnya.

 

I’m staring at the glass in front of me, 
is it half empty of our wins or have i ruined all you’ve given me?
I know I’ve been selfish, 
I know I’ve been foolish, 
but look through that 
and you will see, 
I’ll do better, I know, 
Baby, I can do better.

If you leave me tonight, I’ll wake up alone, 
don’t tell me I will make it on my own, 
don’t leave me tonight, 
this heart of stone will sing till it dies 
if you leave me tonight. 

Sometimes I stare at you while you are sleeping, 
I listen to your breathing, 
amazed how I somehow managed to 
sweep you off your feet girl, 
your perfect little feet girl 
I took for granted what you do. 
But I’ll do better, I know 
Baby, I can do better.

Aku pun ikut menyanyikan sebuah lagu. Lagu favoritenya. Lagu ini begitu menggambarkan diriku yg saat ini merasa sangat bersalah padanya. masih belum selesai segala penyesalanku. Aku masih marah, aku masih sangat membenci diriku sendiri. Belum bisa memaafkan segala yg aku lakukan, hingga menyakitinya.

“aku suka lagu tadi taeng. Kau membuatku menangis.” Isakanku kembali terdengar.

“kurasa bukan hanya kau yg menangis. Kau tau, lagu yg kau nyanyikan barusan? Ternyata kau juga masih mengingat betapa aku sangat menyukai lagu itu.” ya, aku juga mendengar perubahan suaranya.

“stay close don’t go! Taetae. Aku masih takut.”

“I will forever close to you miyoung~ahh. You’re my jewel. You’re my key to survival. Now, go sleep.”

Aku menganggukan kepala, sebagai jawaban.

pagi ada ketika malam berlalu, dan engkau ada ketika malamku berlalu. Sebuah cinta datang tanpa memberitahu kehadirannya. Tapi ia menyentuhku saat disampingku bisakah aku menyentuhnya juga, dan menggenggamnya ketika akan pergi.  ataukah ia akan tinggal selamanya ? atau hanya ada jika engkau ada?
Tuhan, bisikan aku sesuatu tenangkanlah jiwaku, biarkan hatiku mengerti tentang cinta
mengerti tentang apa yang kurasakan. Ini begitu menyiksakuu.. bukan hanya menenggelamkanku dalam lautan airmata, ini rasanya sudah mati tenggelam..

memejamkan mataku, kembali masuk dalam drama indah di dalam mimpi. Berlari-lari kecil, mengejar seorang gadis memutari air mancur. Betapa menggemaskannya gadis itu. pelangi di langit yg menghiasi taman indah ini benar2 menambah suasana hangat. I will reach you taetae! Wait for me. Aku akan tetap tegar untukmu. Tak akan menyerah hingga kau kembali padaku.

-TBC-

haaahhhhh!!! maaf readerss, lama menghilang dari peradaban, saya lupa bilang dichaps sebelumnya kalau mau hiatus dulu, banyak tugas yg menanti, dan ujian sudah dekat. kembali saya harus berusaha mencari waktu yg pas buat nulis, karena benar2 belum diijinkan oleh tugas dan update’an soshi yg makin bejibun >.<

dan sekarang saatnya saya menyampaikan, mau hiatus dulu sesaat, mungkin akan comeback sekitar 2mingguan 🙂 caaaaooooo ^^

My Love For You Perfectly

My Love For You Perfectly

Genre : Romance, Yuri

Cast : YulSic TaeNy

Other Cast : all member SNSD, Max Changmin, U-Know Yunho, Leeteuk.

Ini FF berseri no 3 yg saya buat ^^ jika aneh ceritanya, harap maklumm.. bikinnya sambil muter2 otakk nihh :p wkwkwkwk… happy reading and don’t be silent reader! Commenttt pleaseee!!  ^^

Pagi hari yang dingin dengan salju yang berjatuhann, memenuhi halaman depan asrama putri “Jeonjoong SHS” . schedule pagi ini adalah kerja bakti untuk membersihkan sekitar asrama dari salju.

Normal POV

“heyy! Bangunnn donk! Sudah pagi nihh! Anak2 yg lain sudah pada berkumpul di luar.” Kata seorang gadis pada temannya yg masih tertidur.

“yahhh! Sica~ahhh! kau inii! Selalu tidur duluan, tapi bangunnya paling lama!” kata gadis itu sambil mengguncangkan temannya yg masih tertidur. Namanya Jessica, dia adalah salah satu dari trio Goddess di sekolahnya. Mereka bertiga begitu terkenal dikalangan laki2 maupun perempuan.
“arrgghhhhh!!” respon Jessica hanya dengan oletan saja.
“kalau kau tak mau bangun juga, aku tinggal sekarang nihh!” kata teman Jessica.

“ahhhhh!! Iya2 taeng.. aku bangunn sekarang. !” kata Jessica sambil mengucek2 matanya.

“yasudahhh! Lekas cuci mukaaa! Aku tunggu kau di luar!” kata taeyeon. taeyeon juga termasuk di trio goddess, dia yg paling terkanal. dan yg satu lagi adalah seohyun, yg merupakan adik dari jessica.

“neee…” jawab Jessica datar, sambil menuju ke wastaffle.

“sicaa~ahhhh! Kau inii serba lama dehhhh ahhh!!!” teriak taeyeon dari luar kamar.

“iya2. Cerewet amat sihh ni anak!! Yukkkk ah!” kata Jessica sambil merangkul taeyeon.

Mereka berdua berjalan keluar dari asrama. Siswi2 yang lain sudah memulai tugasnya untuk bersih2.

“hey kaliannn berdua! Kenapa baru datang!?” kata seorang guru pada taeyeon dan Jessica.

“mianhee.. perutku tadi tak enak pak,, aku ajak taeyeon untuk menemaniku dan merawatku sebentar.” Jessica memang pinter sekali untuk membuat semua guru terpana pada tatapannya, jadi bila Jessica salah, setiap guru pasti akan memaafkannya dengan cepat.

“ohhh yasudahhh.. kalau kau memang sedang sakit, lebih baik istirahat saja dulu.” Kata guru itu.

“ahhh.. ne,, terimakasihh sunbaenimm.” Kata Jessica. Taeyeon hanya bisa diam dan membulatkan mulutnya membentuk huruf O.

“yuk taeng! ke cafeteria dulu.. aku belum sarapan nihh..” kata Jessica.

“kau inii memang dehhh! Nggak enak lahh diliat yg lain.. yg lain pada kerja, masak kita enak2an makan??” kata taeyeon.

“kita makan duluuu, setelah ituu, baru kerja. Sumpah taeng. perutku benar2 kosong nihh. Lapar sekali.” Celetuk Jessica.

“yasudahhh yukk ahhH!! kau ini memang menyusahkan saja sica~ahh!” kata taeyeon.

Mereka pun berjalan menuju ke cafeteria di dalam sekolah.. sepanjang jalannn, banya sekali yg menyapa mereka berdua. Tak ada yg tak tau kalau mereka berdua itu terkenal di seluruh sekolah.

“taeyeonnn noona, terimalah ini..” kata seorang namja, sambil memberikan secangkir teh hangat untuk taeyeon.
“ahhh.. terimakasihh..” kata taeyeon lembut.

Berjalann selangkah lagi…
“taeyeonn,,, terimalah inii.. ini coklat bikinan kami lohh..” kata seseorang dari segerombolan gadis2 yang sudah berdiri dipinggiran jalan menuju sekolah.

“terimakasihh semuaaa..” sahut taeyeon.
“Jessica noona,, ini coklat panas untukmu.. semoga kau suka..” yaaa.. memang mereka berdua sangatlah popular. Jessica dan Taeyeon adalah siswi di kelas seni music. Suara mereka berdua memang sangat indah like an angel.

Sesampainya di kantin..

“hmmmm.. enak juga ni coklat.. hehehe” kata taeyeon sambil menikmati coklat yg diberi oleh fans2nya tadi.

“mencret baru tau rasa kau taeng!! yasudahh,, mau pesan apa nihh???” kata Jessica.

“emmm.. aku ikut kamu aja dehh..” jawab taeyeon. Masih sambil menikmati coklatnya.

Jessica POV
“annyeong,, aku pesan corn soup 2 porsi dong.” Kataku kepada seorang gadis yg sedang sibuk di dapur.

“ahhh.. oke nona, tunggu sebentar.” Jawabnya sambil memamerkan senyumannya.

“uhmmm… manis sekali dia.” Kataku dalam hati.. arrggggghhh! Apaan sihh ni.. pikiran anehh.. lanjutku bergumam dalam hati sambil menggeleng2kan kepalaku..
“ohhh.. ada apa nona?? Tak jadi memesan ya??” katanya.

“ahhh.. jadi kokk.. hehehe..” kataku. Tak sengaja aku membaca namanya yg tertempel di seragamnya. “Kwon Yuri.. 2D(Dance angkatan kelas 2)”
aku pun kembali menuju ke mejaku dan taeyeon. “ternyata dia anak dance ya.. emm.. cool” kataku sambil tersenyum-senyum sendiri.

“kenapa mukamu merah begitu??” Tanya taeyeon kebingungan.
“haa?? Ahhhh,, taka pa kokk.. hehehe” katakau sedikit malu2.

“ohh ya sica! Hari ini kakakku ulang tahun,, ntar temenin beli kado untuknya yaa..” kata taeyeon.
“emm.. oke2. Setelah bersih2, pasti ada jam istirahat lagi. Hehehe” kataku.

“permisi nona2,, ini pesanannya, corn soup 2 porsi.” Kata seorang pelayan yg tak lain adalah Yuri.
“ahhh.. ne.. thanks yuri.” Kataku mencoba mengakrabkan diri.
“ahhh.. iyaa.. emmm,, dari mana nona tau nama saya??” jawabnya.

“ituuu idcard yg menempel diseragammu.” Kata Jessica, sambil menunjuk idcard milik yuri.

“hahaha… iya nona.”

“jangan panggil kami nona,, panggil saja nama kami. lagian kau kan juga satu angkatan dengan kami.” potong taeyeon.
“ahh.. ne, taeyeonn and jess-jessica.” Katanya terbata2.

“sipppp..” ucapku.

“yasudahh,, saya kembali duluu, permisi.” Pamitnya, disertai anggukan dari ku dan taeyeon.

“hey sica… kenapa kau begitu girang setelah melihat gadis itu??” Tanya taeyeon, dan membuyarkan lamunanku.

“ohhh… annniiiooo.. cuman sedikit terpesona saja dengannya.” Jawabku malu2.

“hey! Ingatlahh! Kau sudah punya U-Know oppa sica~aahh!” kata taeyeon.

“iya2.. aku mengerti. Lagian aku juga tak akan berpaling darinya kokk.”

…………………………

Setelah selesai makan, kami pun langsung kembali ke halaman tenagah untuk membantu teman2 disana.

Taeyeon POV

“permisi,, bolehkah aku menggantikanmu??” kataku pada seorang namja yg sedang menyapu salju2 disekitar jalan setapak menuju ke sekolah.

“ahhh.. takk usahh,, emmm… ngomong2.. kau taeyeon ya??” responnya.

“aku inginnn membantu juga.. aku tak enak dengan teman2 yg lain.. emmm,, iyaa, kok tau namaku??” tanyaku. Sepertinya pertanyaanku barusan adalah pertanyaan yg bodoh deh. Lanjutku menggumam dalam hati.

“hahaha.. biar aku saja. Kau kan wanita, dan aku pria. Tau donk. Siapa sih yg tak tau dirimu. Aku yakin dehh, disekolah ini tak ada yg tak tau dirimu dan temanmu itu.” jawabnya sambil menunjuk Jessica yang sedang duduk melamun di bangku.

“ahhh.. kalau begitu, aku juga harus tau namamu..” jawabku malu2.

Dia menjulurkan tangannya, bermaksud untuk menjabat tanganku.

“ne.. namaku Max Changmin. Panggil saja Max.” aku pun merespon jabatannya. Tak pikir panjang, aku langsung meninggalkannya.

“ahhhh.. kau mau kemana??” Tanya sedikit kencang, karena melihat aku yg tiba2 pergi. Aku pergi untuk mengambil sebuah sapu dan membantunya.

“hehehe.. oppa, aku bantu yaa..” kataku sambil memamerkan senyumanku. Kulihat mukanya memerah.

“ahhhh,, taeyeon~ah. Terimakasihh..” jawabnya sambil memperlihatkan senyuman manisnya padaku. Kami pun menyapu bersama di bawah pohon oak yg menjulang tinggi dengan hiasan salju yg berjatuhan..

“heyyyy max!” aku terkejut dengan seorang namja yg memanggil max oppa.

“ahhh! ada kau juga ya taeng. hahahaha.. mana jessica??” dan ternyata itu adalah u-know oppa.

“ahhh.. oppa, hehehe.. thu dia disana sedang melamun.” Kataku.

“ohh.. seperti biasa, kerjaannya hanya melamun. Ehghhh.. kenapa mukamu jadi merah begitu taeng??” kata u-know oppa sambil meneliti wajahku yg memerah karena malu.

“ahhh.. annniiioo oppa.. hanya sedikit kedinginan.” Jawabku ragu2.

“heyy max!” katanya sambil memberikan wink pada max oppa, aku hanya bisa melihat kebingungan.
“yasudahhh,, selamat berPDKT ya..” kata u-know oppa sambil tertawa kecil layaknya iblis.

“yahhhh! Kauuu!” bentak max oppa, namun u-know oppa kembali memberikan wink pada kami berdua.

“apa sihh maksudnya u-know oppa??” kataku polos.

Tiba2 saja, max oppa menubrukku, sehingga kami berdua terjatuh. Wajah kami sekarang hanya berjarak 1-2cm saja.

“opppaaaa!!!” teriakkku.  Aku langsung berdiri, mendorong max oppa, lalu membersihkan bajuku yg penuh salju.

“ahhh mianheee taeyeon. Jika aku tak melakukan itu, bongkahan es tadi akan menubrukmu. Sekali lagi mianhe taeyeon~ahh..” katanya sambil membantu membersihkan bajuku dari salju2.

Aku sedikit tersentuh dengan perilakunya padaku. Kalau seandainya tadi tak ada max oppa, mungkin aku akan pinsan tertubruk bongkahan es itu.

“ahhh… kamsahamnida oppa.” Kataku sambil melanjutkan menyapu.

“heyyyyy!!! Apa yg kau lakukannn tadi pada taeyeon kuu!???” tiba2 saja, teuk oppa datang dan langsung memukul max oppa..

“ugghhhh,,,” max oppa jatuh tersungkur.

“yahhh! Oppa,, apa yg kau lakukannn?? Kenapa tangan muu ringan sekali sihhh!??!!” bentakku pada teuk oppa sambil membantu max oppa.

“hey max! aku tunggu kau di lapangan baseball!” kata teuk oppa, dan seketika itu dia langsung pergi.

“oppa,,, mulutmu berdarah.” Kataku. Aku pun mengambil saputanganku dan mengusap darahnya.

“euhh… aku tak apa kok taeng.” erangnya.

“oppa, maafkan jgn ladenin dia. Dia itu memang anehh.” Kataku kesal. Sambil membantunya berdiri.

“hehehe… taka pa kok taeng. emm.. boleh aku bertanya??”

“apa oppa??”
“leeteuk kekasihmu yaa??” katanyaa.

“emmm,, iyaa oppa. Lebih tepatnya sebagai kekasih yg tak aku anggap. Aku tak suka dengan tingkahnya yg brutal tak tau aturan. Dia juga pernah ketauan sedang berduaan dengan cewek lain.” Jelasku.

“ohh,,,, begitu yaaa… oke dehh, biar nanti sekalian kuselesaikan dengannya.” Katanya, sembari berjalan meninggalkanku.

“oppaa! Mau kemana kau??” kataku sedikit berteriak.

“ke lapangan baseball. Ada yg sedang menungguku disana.” Katanya santai, dan dia pun langsung berlari tanpa jejak.

“Yahhhh!! Kenapa jadi seperti ini sihh???? Ini memang semua gara2 teukk oppa! Kenapa dia masih menganggapku sebagai pacarnya?? Padahal aku terus2an mengacuhkannya!” kataku pada diriku sendiri. Aku pun segera berlali mencari Jessica dan u-know oppa untuk menceritakan ini semua.

“Sica~ahh!! U-know oppa! Ayo lekas ikut akuu, max oppa.” Kataku tersengal2 karena lelah berlarian.

“yahhh! Kenapa kau berlariann seperti ini taeng~ahh!??” Tanya sica..
“ada apa dengan max???” sambung u-know oppa. Nafasku masih tersengal2.

“udahhhhlahhh! Ayo lekass.. gawat nihh..” aku pun langsung menarik Jessica, dan berlari… dan saat kami sampai di lapangan baseball, max dan teuk oppa sudah berdiri berhadap-hadapan.

“hey taeng,, kenapa dengan mereka sihh???” Tanya u-know oppa.

“aku tak ingin mereka berkelahi karena akuu oppa..” jawabku lemas.

Normal POV
“hey max!! berani sekali kau bertingkah seperti tadi pada kekasihku!” kata leeteuk sambil melangkah mengitari max.

“hmm.. jika tadi tak ada aku, pasti dia akan terluka. Kau pikir kau ini kekasih yg baik untuknya???” sahut max.

“yaaa! Kau tau apa antara aku dan dia!??? Kau hanya anak buahh di group 1. Berbeda dengan aku. Kau tau kann kalau aku adalah leader di group 2??” kata leeteuk.

“ohhh.. tapi sayang kau leader yg tak punya perasaan terhadap wanita! Masih mending aku yg bisa mengerti perasaan seorang wanita! Kau tak pantas menjadi kekasih dari seorang bidadari seperti taeyeon!” max mulai membentak.

Leeteuk mulai panas dengan kata2 yg terlontar dari mulut max, tangannya sudah mengepal keras. Dan akhirnya, satu pukulan telak mengenai pipi kanan max, hingga max tersungkur. Masih belum selesai sampai disini. Mereka berdua beradu tonjok hingga berguling2 di lapangan yg penuh dengan salju.

“yaaaaaa!!!!”  u-know memisah mereka berdua. “apa2an kalian ini!??!” lanjut u-know.

“cihhhh!” leeteuk masih berusaha untuk kembali memukul max. tapi tertahan oleh tangkisan dari u-know. Karena kehabisan kesabaran, leeteuk pun terkena hantaman kencang dari u-know, begitu juga dengan max.

“teuk! Kau sadar nggak sihh!!!? Kau ini leader dance group 2! Tapi kenapa tingkahmu seperti ini!!?? Haaa!??” kata u-know sambil memandang dingin ke wajah teuk. “kau juga max! aku sebagai leadermu merasa malu dengan tindakanmu ini!” lanjut u-know kepada max, dengan tatapan yg sama saat menatap teuk.

“aku akan laporkan kalian berdua kepada dewan ketua!” kata u-know, dan seketika itu, leeteuk pergi meninggalkan mereka dengan wajah penuh dengan darah.
“mianhe hyung.. aku hanyaa…” belum selesai max berbicara, tapi u-know sudah memotongnya.

“aku tak ingin mendengar penjelasan darimu! Entah apa yg akan dikatakan wookie, donghae, taemin, key, dan yonghwa setelah ini.. kau memang gegabah max!” kata u-know seraya meninggalkan max, taeyeon, dan Jessica.

“oppaa! Tunggu.” Kata Jessica sambil mengejar u-know.

“oppa. . . mianhee.. karena aku, mukamu jadi penuh dengan luka seperti ini.” Kata taeyeon dengan air matanya yg mulai menetes.
“ahhhh… tak apa2 kokk taeng. aku hanya ingin membuktikan kalau dia memang tak pantas untuk memilikimu. Ada yg lebih pantas untukmu.” Katanya sambil mulai berjalan meninggalkan taeyeon.

“oppaa, aku obatinn dulu.” Kata taeyeon. Namun max hanya memberikan senyuman dan melanjutkan jalannya.

Taeyeon masih terdiam ditempat. Dia memikirkan kata2 yg tadi diucapkan oleh max.

“aku hanya ingin membuktikan kalau dia memang tak pantas untuk memilikimu. Ada yg lebih pantas untukmu”

“apa maksud max oppa mengatakan ini?” katanya pada dirinya sendiri.

………………………………

Jessica POV

“ahhhhhh!!! Mana sihh ni taeyeon?? Kenapa telfonku nggak diangkat!??” kataku.

Aku menunggu taeyeon di kantin, sore ini aku dan dia ada vocal class bersama Kim Johan.
“permisi nona.” Kata seorang gadis dibelakangku. Sambil menyapu dibagian bawah meja yg sedang aku pakai.

“ahhh. woohh… yuri, ternyata dirimuu ya.. kupikir kau taeyeon. Yuri,, kan sudah kubilang jangan panggil aku seperti itu. kita kan satu angkatan juga. Kau panggil saja namaku.” Kataku membuka pembicaraan.

“ahhh.. akan aku coba jj-jessica.. hehehe” jawabnya sambil memamerkan senyumannya.

“ngomong2,, aku kok tak pernah melihatmu di dalam asrama yaa???”

“ahhh.. jjinjjaa!?? Padahal aku sering sekali melihatmu di dalam asrama. Mungkin kaunya saja yg tak tau aku.” Jawabnya dengan nada lembut.

“wahhhh… kamarmu disebelah mana???”

“emmm.. aku disebelah kamarnya seohyun. Di lantai 2. Hehehe”
“wahhhhh! Ahhh! kenapa aku tak pernah melihatmu yaa!?? padahal aku sering latihan nyanyi di kamarnya. .” Jawabku sambil menggaruk2 kepalaku.

“hahahaha… aku kalau siang hari waktu tidak bertugas di kantin, aku menghabiskan waktuku di ruang latihann hingga sore, jadi mungkin aku kau jarang melihatku di asrama.”
“ohh jadi begitu yaa.. bolehkan kapan2 aku kau ajari untuk berdansa. Hahaha” candaku.

“ahhh.. tapi aku belum begitu pandai mengikuti irama music. Makanya itu aku selalu menghabiskan waktuku untuk latihan.”
“wahhh! Ya pokoknya suatu saat kau harus mengajariku!” kataku memaksa. Kami berdua mengobrol cukup lama. Aku mulai bisa memahami sifat2nya, dan mencoba mengenalnya lebih dekat lagi..

“ohhh yaa!!!! aku lupaaa!! Aku ada latihaann! Aduuhhh! Yasudah yuri~ahh! Aku permisi dulu yaa!” kataku dan langsung pergi berlari menuju ke kelas vocalku.

“permisiiii sunbaenim” kataku sambil mengetuk pintu ruang kelas.

“sica?? Dari mana saja kau!?? Dari tadi kutelfon, tapi tak kau angkat. Kupikir kau sudah disini, ehhh, ternyata belumm..” kata taeyeon yg sudah berada di kelas bersama seohyun.

“Jessica jung. Kemana saja kau!? Kenapa terlambat? Tumben sekali kau masuk terlambat saat kelasku.” Kata kim johan sunbaenim.

“ahh mianhe sunbaenimm. Dari tadi pagi, perutku sangat tak bersahabat, jadi aku harus ke kamar mandi terus.” Kataku sedikit manja, supaya tidak kena marah.

“ahhh. . . yasudahh,, tak apalahh.. lekas dudukk..” kata kim johan sunbaenim.

Hari ini kami bertiga berlatih vocal untuk mempersiapkan show untuk acara open house sekolah kami yg diadakan besok.. digroup ini leader sekaligus main vocal utamanya adalah taeyeon. Suaranya memang bisa dibilang paling menawan dan lembut di sekolah kami.

“Today More Than Yesterday”

[Jessica](I Do) yeongwonhi dan hansaramman barabolsu innayo
[Seohyun](I Do) na jasinboda akkil su innayo
[Jessica](I Do) geu nuga naege mureodo daedaphal su isseoyo
[Seohyun](I Do) naui sarang geudaejyo…
[Taeyeon]Yaksokhaji anheulkkeoyeyo
Haengyeo jamsirado heundeullilkkeoramyeon
Sijakhaji anhayo
Simjangdo da gochyeojul saramimyeon
[Together]Eojeboda oneuldeo manhi saranghamnida.
Apeudorok sojunghan saram cheoeumimnida.
[Seohyun]Geudael mannaryeogo ireoke haengbokharyeogo
Manhido apanna bomnida.
[Jessica]Himdeun naldo seulpeohaeyo
Nunmul meotjiannneun geu apeumdo eonjenganeun kkeutnajyo
Kkeuchi eomneun geoseun uri sarangppun
[Together]Eojeboda oneul deo manhi saranghamnida.
Apeudorok sojunghan saram cheoeumimnida.
[Seohyun]Geudael mannaryeogo ireoke haengbokharyeogo
Manhido apanna bomnida.
[Taeyeon]Dubeon dasineun hago sipji anhayo
Heeojineun il
Geudael mannagil wihan heeojim aniramyeon
Eonjekkajina
[Seohyun]Beokchaoneun gaseumi teojilgeotman gataseo
Nae nunape geudaega kkumingeotman gataseo
[Jessica]Dallyeoga sumswineun geudaereul pume anayo
Maeumeul nonneun babomnida
[Together]Eojeboda oneuldeo manhi saranghamnida
Apeudorok sojunghan saram cheoeumimnida
Geudael mannaryeogo ireoke haengbokharyeogo
[Taeyeon]Manhido apanna bomnida.

Normal POV
“plokkk….plokkk…plokk…” tepuk tangan dari kim johan untuk mereka bertiga.
“fantastic. Suara kalian memang membanggakann…” kata kim johan kepada ketiga siswinya itu..
“hahaha,, kamsahamnida johan sunbaenim.” Jawab taeyeon.

“yasudahh,, setelah ini, kalian beristirahat lahh, supaya vit saat tampil besok.”

“nee.. kamsahamnida johan sunbaenimm,, annyeong” kata seohyun dan Jessica bersamaan.

………………

Malah harinya..
Jessica POV

“yahhh! Seohyun~ahh.. bangunnlahh.. appa menelfonn nih!” aku masih berusaha membangunkan adikku yg masih tertidur ini. Seohyun adalah adik kandungku. Aku dan dia hanya terpaut 5bulan saja.

“ahhh…” seohyun tertuduk sambil mengolet. Kuberikan telfon itu kepadanya. Aku keluar dari kamar seohyun, sengaja ingin bertemu dengan yuri. Katanya, dia biasa kembali ke kamarnya sekitar jam segini.

Beberapa menit kemudiann,, aku melihat sesosok gadis yg tinggi, sexy, dengan rambut yg terurai panjang.
dia menundukan badannya memberi salam padaku. “ahhh.. annyeong jessica.” Katanya ramah.

“ahhh.. annyeong yuri, kau baru kembali ya??” jawabku. Mataku menelusuri yuri dari ujung kaki hingga keatas kepalannya. Perfect.. tubuhnya yg sexy, bibirnya, dan juga parasnya yg cantik..

“neee.. hari inii aku berlatih bersama anak2 dance untuk besok open house. Bagaimana dengan latihanmu???” katanya dengan terbata2.

“hahaha.. nyantai saja yuri~ahh… jgn terlalu formal. Kita inikan satu angkatan, hehehe.. tadi aku, taeyeon dan juga seohyun juga latihan untuk besok kok.. emmmm… kau sudah makan??” kataku mencari bahan pembicaraan.

“emmmhhh.. setelah aku mandi, aku akan pergi keluar untuk mencari makan.. kau sendiri??”

“ahh.. yasudahh. Kalau begitu kita makan bersama saja.. aku ditinggal taeyeon. Dia udah makan duluan gara2 aku terlambat bangun tadi. gimana??”
“emmmhh… oke2,, call. Hehehe” jawabnya sambil tersenyum. Wooahhh.. manis sekalii diaa… aku mengguman sambil memuji2 dirinya.

“yasudahhh,, aku mandi dulu saja.. annyeong.”

“okee.. aku tunggu di kamar seohyun yaa..” kataku..

“yahhh! Sica~ahh! Kau ini! Tadi appa mencarimu lagi.. malah ngilang aja..” kata seohyun.

“omooo! Ahhh… mianhee seohyun~ahh.. tadi aku ke toilet! Aku lagi diare nihh..” kataku bohong.

“aiiggooo.. kau bisa gunakan jurusmu itu pada orang lain! Kecuali pada adikmu dan juga taeyeon.” Jawabnya datar.

“ahhh.. oke2 mianhhe hyuni… kau sudah makan??” tanyaku.

“beluummmm.. aku menunggu yuri. Aku dan dia akan makan diluar.”

“ahhhh.. jjinnjjaaa!??? Aku tadi juga mengajaknya..”

“haa??? Tumben kau tak bersama taeyeon??…. tungguuu,,,, jgn bilang, kau ketiduran, lalu taeyeon membangunkanmu, tapi kau ak bangun, dia marah, lalu meninggalkanmu.???”
“hihihihi… iyaaa.. habisnya tadi aku ngantuk sekali sihh.. jadi yaaa begitu dehh..” jawabku.

“ahhh… dasar! Kau memang putri tudur!” ejek seohyun.

Beberapa menit kemudiann, yuri pun tiba di kamar seohyun..
“ahhh yull.. akhirnya kau datang jugaa. Aku sudah sangat kelaparann..” celetuk seohyun.

Tak sengaja aku dan yuri saling menatap, membuat eye contact yg membuat hatiku berasa berbunga-bunga.

“ahhh… mianhe terlambat. Yasudahh, langsung saja yukk! Aku juga sudah lapar.” Ajak yuri.

“let’s gooo!” koor jessica dan seohyun.

Di tempat lainn @lapangan baseball.

Normal POV

“lukanya masih sakitkah oppa??” tanya taeyeon pada max

“ahhh.. tak apa kokk.” Jawab changmin santai.

“oppa.. kenapa kau lakukann itu?? aku masih tak mengerti dengan maksudmu.”
“ohh.. sudahlahh tak usah dipikirkan taeng.”
“bukan begitu oppa.. sebenarnya apa tujuan mu??”
“tujuan apa maksudmu taeng??”

“Tujuannya kau mengatakan tadi oppa”

Flashback

“ohhh.. tapi sayang kau leader yg tak punya perasaan terhadap wanita! Masih mending aku yg bisa mengerti perasaan seorang wanita! Kau tak pantas menjadi kekasih dari seorang bidadari seperti taeyeon!”

End flashback

Taeyeon POV

“ohhh… sekedar mengingatkan saja kok. Kalau dia itu memang tak pantas untuk menjadi kekasihmu. Gadis sepertimu tak layak untuk disakiti.” Jawabnya sambil tersenyum tipis.

Mendengar kata2 max oppa, entah kenapa, jantungku ini berdegup kencang. Aku pun mencoba memelukknya.
“oppaa,, gomawoo.” Kataku sambil memeluk max oppa.

“taeyeon~ahh.. entah kenapa sekarang aku merasa nyaman padamu. Padahal kita baru saja kenal tadi pagi.” Ucap max oppa.

“aku juga merasakannya oppa.” Aku mempererat pelukanku.

“andai saja, kau tak menjadi kekasih leeteuk, kau akan selalu merasa nyaman taeng.”
“oppa,, aku ingin nyaman bersamamu dibanding dengan teuk oppa.”
max oppa mendekatkan wajahnya ke wajahkuu..

Bibir nan lembut menyentuh bibirkuu.. baru pertama kali aku merasakan ciuman dengan seorang namja..

…………………………………..

Keesokan harinya
Normal POV
“selamat datang dan kami ucapkan terima kasih sebesar2nya kepada anda semua yg sudah mau untuk menghadiri acara open hous kampus Jeonjoong School ini..

Open house ini bertujuan untuk memamerkan hasil didikan dan bimbingan kami pada murid2 disini. Sekarang,, mari kita saksikan keterampilan, skill dan bakat mereka! Selamat menyaksikaann!!!” seorang MC acara sekolah memberikan salam pembuka pada tamu2 yg hadir, disertai tepuk tangan yg meriah dari para hadirin.

Penampilann pertama menampilkan dari kelas 2D dengan leader Hyoyeon beranggotakan : Yuri, Yoona, Sooyoung, dan Sunny.

Daebakkk!!! Penampilannn mereka sangat fantastic, standing applaus dari penonton pun sangat banyak, team ini adalah dance andalan sekolah kategori cewek.

Penampilan kedua 3D1 dengan Leader U-Know beranggotakan : Max, Ryeowook, Donghae, Taemin, Key, dan Yonghwa.

Dan dilajutkan dengan 3D2 dengan Leader Leeteuk beranggotakan : Eunhyuk, Minho, Hyun Joong, Kevin, Lee Joon, dan Yoseob.

Diangkatan ini memang belum ada group dance kategori cowok yg menjadi andalan sekolah, karena keduanya bersaing ketat dan sama2 memukau.

Dan yang terakhir adalah penampilan dari 2V dengan Leader Taeyeon beranggotakan : Jessica, dan Seohyun.

Group ini sudah menjadi kebanggan sekolahh. Karena prestasi mereka yg sudah cukup terkenal di seoul. Banyak siswa di sekolah yg menjadi fans mereka, mungkin seluruh sekolah. Bahkan dari luar sekolahpun juga sangat melimpah fansnya.

Mereka bertiga mulai bernyanyi, fanchant2 diteriakkan olehh para fansnya. Mereka menyanyi dengan penuh penghayatan. Perfect..

…………………………

“wahhh! Kaliaannn daebakk!” kata ryeowook. Kepada Taeyeon, Jessica, dan Seohyun.

“waooow! Aku sampai merinding mendengarnya..” yonghwa pun ikut memuji.

“ahhh.. ne kamsahamnida oppa.. kalian juga begituu.. daebakk!” kata Taeyeon.

“ohh yaa,, mana U-know oppa?” Tanya Jessica yg dari tadi celingukan mencari.

“ohh.. entahlahh. Tadi bersama Donghae, Key, dan Max.” jawab Taemin.

“ohh.. begitu ya.. yasudah oppas. Kami permisi dulu yaa,, hehehe…” mereka bertiga berpamitan.

Taeyeon POV

“ehhh.. kalian berdua jalan dulu saja yaa.. ada sesuatu hal yg harus aku selesaikan nihh..” Kataku.

“ahhh.. khan max oppa disana. Kenapa kau malah kesana?” jawab Jessica.

“anniooo.. bukan dengan max oppa kok.. yasudahh dehh! Dahhh! Ntar aku menyusul.” Kataku sambil bergegas berlari menuju ke tempat bazaar.

“Hufftttdd! Entah apa yg aku lihat tadi itu benar atau tidakk” kataku pada diriku sendiri.

Sewaktu perform tadi, aku melihat seorang yg aku kenal.. tapii aku merasa itu mustahil.. dia kan sudah pindah dulu waktu lulus JHS. Ahhh..

Normal POV
Taeyeon berputar2 di areal bazaar, dia merasa melihat orang yg dia kenal. Yg dimaksud adalah Tiffany. Taeyeon dan Tiffany dulu bersekolah di Jeonju JHS. Mereka berdua adalah pasangan yg sangat awet, dari kelas 1 hingga lulus, tapi sayang harus dipisahkan karena ayah tiffany bertugas di japan. Sebenarnya mereka belum putus, namun komunikasi mereka terhambat, entah karena apa.

“huuhh! Mungkin aku benar2 salah liat deh.. kalau pun itu benar2 tiffany, sewaktu namaku tadi disebut, seharusnya dia tau, dan menemuiku. Tapi, dia malah acuh. Brarti itu memang bukan tiffany.” Kata Taeyeon dalam hati.

Taeyeon kembali berkeliling, masih penasaran dengan gadis tadi, karena parasnya yg sangat mirip dengan tiffany.

“yasudahhh dehh ahh.. memang bukan dia, kenapa harus dicari.” Kata taeyeon dan dia langsung memutar balik langkahnya.

Taeyeon POV

“yasudahhh dehh ahh.. memang bukan dia, kenapa harus dicari.” Kataku dan aku pun berniat akan kembali menyusul Jessica dan seohyun.

“brraakkkkk… adduuuhhhh” rengekku.

“heyyyy! Jalan liat2 donkkk! Jgn main tabrak saja!” seorang gadis yg bertubrukan denganku, dengan rambutnya yg terurai berwarna merah kecoklatan mengingatkanku. Aku merasa jantungku berdegub sangat cepat! Entah kenapa, aku merasa tiffany begitu dekat denganku..

“mmm-mianheee.. aku tak sengaja kok.” Kataku terbata2.

“hmmm… no problem.” Jawabnya datar.

“tunggu.. apa kauuu tiffany??” tanyaku blak-blakann..

Dia hanya termenung melihatku. Entah apa yg dia pikirkan sekarang.

^TBC^

Tiffany Is My Mine part 9 (last part)

mianheee updatenya lama bangett… soalnya lagi dalam kondisi ujian nihh 😦 hiks…hiks… jadi merasa bersalah sama reader yg nungguin (pede mode on)
okee dehhh… setelah FF ini, saya akan mencoba membuat FF YulSic,, jadiii,, yg baca comment ya! biar aku lebih semangat bikinnya..

happy reading ((: ^^ :))

Taeyeon POV

“taeyeon! Apa kau tak bisa mengenali suarakuu!???” Tanya gadis itu sambil memegang tanganku.

Siapaa diaa?? Siapa gadis inii!????? Aku bertanya2 dalam hati.. apa mungkinn dia amber!??? Tapi jika amber, tak mungkin! Apa mungkinnn?? Ahhh.. tak mungkin jika diaa ada disinii.. khan dia tak tau kalau aku masuk rumah sakit. Gumamku dalam hati..

“siapaaa kau??” Tanyaku lemah pada gadis itu. dia masih menggenggam tanganku.

“Taeng, kau sungguh tak bisa mengenaliku lewat suaraku ini yaa???” katanya. Aku semakin bingung dengan keadaan yg hening ini. Kenapa tak ada satupun teman2ku yang memberitahuku??

“bee…beenarkahh kauu??” Tanya seseoang, dan aku tau kalau itu suara Jessica.

“iya sicaa, teman2, ini akuuu.. krystal.” Jawabannya sungguh membuatku terkejut tak mengira. Kenapa dia bisa tau kalau aku disini??
aku terus bertanya2 dalam hati.

Normal POV

“bee… benarkah kauu??” Tanya Jessica pada gadis itu.

“iya sicaa, teman2, ini akuu.. Krystal.” Jawaban itu sangat membuat terkejut semua orang yg ada di ruangan itu.

“kenapa kau seperni ini krys???” Tanya hyoyeon.

“hahaha… aku sudah lama mengidap penyakit jantung, dulu khan aku sering sekali pinsan tiba2. Dan prediksi dokter, penyakitku ini sudah tak mungkin untuk disembuhkan. Dan karena penyakit ini juga, aku jadi seperti ini. Hanya bisa duduk di kursi roda, sekarang sepertinya aku hanya akan menunggu waktu saja.” Jelas krystal, dan membuat teman2nya berlari untuk memeluknya.

“kau kemana saja krys, sejak saat itu kau tak pernah muncul lagi bersama kami. padahal aku sudah menganggapmu seperti adikku sendiri.” Kata Jessica disertai tangisannya.

“yaa krys! Kenapa kau baru muncul sekarang!? Dan ditambah dengan keadaanmu yg seperti ini! Aku sangat sedih melihatmu seperti ini!” tambah sunny.

Ya memang benar, krystal adalah gadis yg paling memiliki sifat baik diantara mereka setelah taeyeon. Jessica, dan taeyeon sangat menyayanginya, sampai2 mereka berdua mengagap dia seperti adiknya, ya itu karena krystal yg paling muda diantara mereka. Jessica begitu terpukul melihat keadaannya yg seperti ini.

“teman2, mianheee,, aku berpikir kalau aku yg mengkhianati orang yg sangat baik padak, yg sering sekali merawatku seperti seorang kakak ini tak pantas untuk bersahabat dengan orang2 sebaik kaliannn.” Kata krystal. Dan kata2 itu membuat orang yg dimaksud oleh krystal menangis.

“hey, krys! Kau bodohhh! Bahkann aku sama sekali tak menyalahkanmu. Dulu sama sekali tak ada benci yg kupendam untukmu, itu karena kau adikku. Kau memang bodoh!” kata taeyeon.

“aku sangat menyesal meninggalkan kalian. Mungkin aku tak bisa lagi bersama kalian kalau taeyeon sudah sembuhh nanti..” katanya, dan secara tiba2 dia terjatuh tersungkur, entah apa penyebabnya,.

“krysrtalll!!!!! Ddooookkkteeerrrr!!!!” teriak semua orang yg ada diruangan itu, karena terkejut melihat krystal yg secara tiba2 terjatuh.

Dokter dan suster langsung datang dan langsung menggotong krystal untuk diperiksa.

Jessica, yuri, sunny, sooyoung, dan hyoyeon, yoona, dan seohyun pun langsung bergegas mengikuti krystal yg digotong.

Taeyeon POV

“ahhhh.. krystal.” Kataku pelan. Aku hanya bisa terduduk diam melihat krystal yg tiba2 jatuh pinsan. Aku inginn sekali mengikuti merekaa.. tapi apa daya dgn keadaanku yg sekarang. Gumamku dalam hati, air mataku pun mengalir.

“taeng,, kau tak apakann??? Kau inginn kesana??” kata tiffany. Ku kira dia juga ikut pergi kesana.

“fany~ahh… aku ingin sekali kesanaa…” sesalku.

Tiba2 tangan halusnya merangkulku, seperti hendak membantuku untuk berjalan.
“kubantuu taeng. aku akan menjadi mata untukmu.” Kata tiffany.

“tiffany.. kubantu.” Suara Nicole. Dia pun juga ikut membantuku berjalan.

Aku merasa anginnn dingin berhembus disekujur tubuhku, dan sedikit menggigil.

“taeng, kau tak apa kann??” kata tiffany.

“ahhh.. tak apa fany~ahh.. aku hanya sedikit kedinginan.” Jawabkuu.

Dan saat itu juga, dia menyelimutiku dengan jaketnyaa.. tiffany memang yg paling mengerti aku. Gumamku dalam hati.

“thanks fany~ahh…” kataku.

“tak harus berterima kasih seperti itu taeng.” jawab tiffany.

Beberapa saat kemudiaann.. kami pun sampai dimana teman2ku sedang berkumpul menunggu analisa dokter terhadap krystal.

“kasiannn krystal.. dia harus menjalani cobaan seberat ini.” Kata Jessica, isaknya terdengar jelas.

Beberapa saat kemudiannn dokter keluar dari ruangan krystal.

“bagaimanaa dokk keadaan nyaa??” kata hyoyeon.

“semakinn lemah.. detaknya semakin melemah.. dia perlu banyak sekali oxygen. Dan kami pihak RS sangat khawatir dengan keadaannya yg tak kunjung membaik. Kesempatan hidupnya semakin kecil. Dia masih bisa sadar, tapi itu belum membuktikan bahawa dia akan bisa lanjut hidup. Hanya takdir yg menentukan untuknya.” Kata2 dokter itu sangat membuat akuu semakinn sedihh.. yaa.. krystal memang seperti adikku sendiri. Aku sangat sayang padanya, walaupun tak seperti aku menyayangi seohyun. Tapi bagaimana pun juga dia adalahhh salah satu keluarga kami. gumamku dalam hati.

“dokterr…. Selamatkann teman kamiiii… kami sungguh masih inginnn bersamanya.” Kata Jessica yg begitu histeris mendengar perkataan dokter tadi. memang yg paling menyayangi krystal adalah Jessica dan akuu.

Aku hanya bisa terdiam dan menangis saat memasuki ruangannya sambil menggenggam tangan krystal yg begitu dingin ini. Kudengar tangisan histeris dari teman2 semua. Aku sangat ingin melihat wajah krystal. Badanku terasa hangat,, sangat hangat,. Kurasakan seorang dengan pelukan sangat hangat. Aku yakin dia tiffany yg begitu khawatir kalau keadaanku drop lagi.

Normal POV

“krys, sadarlahh.. kau harus sadar! kami sungguh mengharapkanmuu bersama kami lagi. Kumohonnn…” kata Jessica yg begitu sedih dengan keadaan krystal.

“biarkan dia istirahat dulu sicaa.. aku yakinn,, dia akan sadar. krystal sangat kuat kok..” hibur yuri.

“lebihh baik kita tinggalkan dia dulu. Kita berdoa saja demi kebaikannya. Pasti dia akan sadar. kita juga harus pulang kan. Besok kita kesini lagi untuk mengunjungi taeng dan krystal.” Ungkap hyoyeon.

Setelah itu, mereka pun kembali keruangan taeyeon, untuk mengantar taeyeon. Dan setelah itu bersama2 pulang kecuali tiffany yg selalu menunggu taeyeon.

Taeyeon POV

“aku sangat sedih dengan keadaan krystal, walaupun sekarang keadaanku juga seperti ini. Dia adalah gadis yg ceria dan baik hati, tapi kenapa dia sekarang harus menderita seperti itu??” kataku sedih.

“taeng~ahh… walaupun aku belum mengenal jauh krystal, aku juga merasa begitu. Tapi kita sebagai teman hanya bisa berdoa. Sekarang, kau juga harus istirahat taeng. staminamu masih sangat rendah.” Kata tiffany.

“fany~ahh.. terima kasih sudah mau menemaniku, masih mau bersamaku walau sekarang aku cacat.” Kataku sambil tertunduk sedih. Perasaanku campur aduk karena merasa bersalah kepada tiffany dan karena keadaan krystal yang mengkhawatirkan.
“sstttssss!!! Kau tak usah bicara seperti itu. aku akan selalu ada untukmu sekarang. Kau tak akan kesepian taeng, karena aku selalu disampingmu untuk merawatmu.” Kata tiffany.

“fany~ahh. Aku tak tau harus berkata apa untuk berterimakasih padamu. Aku sangat mencintaimuu….” Kataku sambil memegang kedua pipinya.

“hey2! Sudahlahh.. cintamu padaku sudah sangat cukup kokk.. hehehe”
“peluk akuu fany~ahh..” kataku manja.

………………………………

Kesokan harinya.

Normal POV

Pagi hari ini, teman2 taeyeon sudah datang menjenguknya.

“pagi taeng, pagi fany!” kata mereka bersamaan.

“lohh! Kalian kok sudah sampai sini??? Nggak ada kerjaan emang??” kata taeyeon yg terkejut.

“hahaha. Hari ini adalah hari khusus taeyeon. Jadi kami sengaja datang kesini, dan akan berada disini seharian. Hehehe” kata sunny.

“ohh yaa! Bagaimana keadaan krystal yaa!?? Aku ingin menengoknya.” Kata Jessica cepat.

“iyaa.. langsung ke ruangannya saja deh mending.” Kata sooyoung.

Setelah itu mereka membantu taeyeon untuk duduk di kursi rodanya, dan langsung menuju ke ruangan krystal.

Setelah sampai di depan ruangan krystal, Jessica mendahului untuk membuka pintu ruangan itu.

“ahhhh! Teman2..” kata krystal dengan wajah yg begitu pucat.

“krrryyyysssstaaalll…. Jessica pun langsung berlari untuk memeluk krystal.
“kauu sangat mengkhawatirkan kuu tau!!!!” kata Jessica dengan tangisan gembira.

“yaaahhh! Kau memang sangat membuat kami bingung krys!” tambah sooyoung.

“mianhe teman2 karena sudah membuat kalian khawatir. Ohh yaa.. bagaimana keadaanmu taeng? apa kau sudah lebih fit??” kata krystal.

“aku selalu fit krys! Dan aku senang bisa tau kalau kau sudah sadar.. aku sangat khawatir padamu.” Jawab taeyeon.

“hahaha. Taeng, kau bisa saja. Tadi pagi aku sempat mampir keruanganmu. Karena kupikir kau sudah bangun. Ehh ternyata masih tertidur, aku iri melihatmu yg bisa tertidur dengan ditemani oleh tiffany unnie.” Kata krystal.

“yahhh! Kenapa kau memanggilnya unnie, padahal tiffany dan kami kan umurnya sama. Tapi kenapa kami tidak kau panggil unnie!?!?” potong yuri karena irii tiffany dipanggil unnie, secara umur krystal lebih muda diantara teman2nya, dia seumuran dengan seohyun dan yoona, hanya tingkatnya saja yg setera dengan kami.

“hahahaha… itu karena aku belum begitu dekat dengan tiffany unnie. Dulu pertama kali aku bertemu kalian, aku juga memanggil kalian unnie kan?? Yasudahhh,, brarti sama saja donk.” Jawab krystal.

“hahahaha… krystal, panggil saja aku seperti kamu memanggil yg lainnyaa. Aku tak ingin mereka menjadi ANTIS TIFFANY. Hahahaha” canda tiffany dan membuat semuanya tertawa.

Tiffany POV

“hahahaha… krystal, panggil saja aku seperti kamu memanggil yg lainnyaa. Aku tak ingin mereka menjadi ANTIS TIFFANY. Hahahaha” candaku dan membuat semua tertawa.

Aku merasa aneh dengan krystal, dia begitu gembira, tapi ekspresi wajahnya seperti dia sedang ketakutan dan sedih. dan saat tadi, waktu Jessica masuk duluan, wajahnya tampak sedih sekali, tapi setelah aku dan taeng masuk, dia tersenyum melihat taeng. apa yg sebenarnya terjadi padanya??
“teman2, aku minta maaf pada kalian kalau dulu aku banyask sekali kesalahan pada kalian, dan aku sangat merepotkan kalian.” Kata krystal tiba2. Dan membuatku berpikir2, apa sebenarnya yg terjadi padanya?? Apa dia benar2 akan.. ahhhh!!!! Aku tak ingin berpikiran buruk. Gumamku dalam hati.

“heyy! Apa maksud perkataanmuu itu krys!!!???” Tanya Jessica bingung.

“ahhh… lupakaann.. ohh yaa,, aku inginn istarahat duluu, tadi kata dokter aku harus banyak istirahat supaya kesehatanku pulih.. hehehe” katanya mengalihkan pembicaraannya. Aku benar2 merasa, dia benar2 ketakutan. Apa sebenarnya yg terjadi padanya yaa??? Aku terus bertanya2 dalam hati.

“ohhh begituu… yasudahhh. Kau memang harus beristirahat supaya kau cepat sembuhh.. hehehe.. kami pamit dulu ya krys. Nanti malam kami akan kemari lagi untuk menengokmu..” kata hyoyeon.

Aku dan teman2 pun langsung meninggalkan ruangan krystal, dan kembali ke ruangan taeyeon.

“ohh yaa.. aku inginnn jalan2 ke tamann dulu boleh!??” kata taeyeon tiba2.

“ahhh,,, diluar sangat dingin taeng. kau bisa menggigil ntar.” Kata yuri.

“aku hanya ingin menghirup udara segar di luar. Lagian beberapa hari ini aku sama sekali tak menghirup udara segar di luar.” Katanya.

“diluar suhunya sangat rendah kakk. Kau bisa kedinginan.” Tambah seohyun.
“tak apa kok hyun~ahh.. walaupun sakit, aku tahan dingin kok.. hehehe. Tiffany, antar aku pliss..” kata taeyeon. Aku pun langsung meresponnya.

“ahh.. kalau memang itu yg kau inginkan yasudah..” jawabku, dan langsung membawa taeyeon keluar.

Teman2ku yg lain menunggu di kamar taeyeon.

@taman Rumah Sakit

“fany~ahh,, kau ingat kata2 krystal tadi tidak?? Aku merasa sepertinya dia akan pergi jauh saja.” Kata taeyeon. Ternyata taeyeon juga menyadari hal itu..

“iya taeng. aku pun juga berpikiran seperti itu. dia sangat gembira, tapi wajahnya begitu sedih dan ketakutan.” Jawabku.

“sayang aku tak bisa melihatnya. Apa prediksi dokter kemaren itu memang benar??” kata taeyeon. Akupun berusaha mengingat-ingat apa yg dikatakan dokter kemarin saat krystal down.

“ahhh taengg. Lebih baik kita berdoa untuknya.” Saat aku berbicara seperti itu, kulihat taeyeon, ternyata dia melipat tangannya membentuk posisi saat sedang berdoa, dan memejamkan matanya. Aku pun mengikutinyaa.

Beberapa saat kemudian

“fany~ahh,, sepertinya mulai dinginn.. kembali saja yukk.” Ajaknya.

“yasudah taeng. sekarang kan waktunya kau makan siang.” Aku pun langsung mendorong kursi roda yg diduduki oleh taeyeon ini menuju ke kamarnya.

@Ruangan Taeyeon.

Normal POV
“ahhh! kau sudah kembali taeng. suster sudah menyiapkan makanan untukmuu ni.. yuk segera dimakan.” Sambut Jessica.

“iyaa teman2. Tapi kalian juga makan ya!” jawab taeyeon.

“siaapppp dehh yaa.. hehehe…” jawab mereka serentak.

Mereka pun makan bersama dengan senang..

Di tempat lain..

Krystal POV

“huff.. dok, dadaku mulai terasa perih sekarang.” Keluh ku kepada dokter yg merawatku.

“ne.. krystal. Jantungmu memang sangat lemah, maafkan saya, karena saya tak bisa maksimal untuk menyembuhkan penyakitmu inii..” jawab dokter.

“ahhh.. bukan salah anda dok. Ini memang sudah takdir dari tuhan untukku. Mungkinn tuhan menyuruhku untuk menemani adikku disurga.” Jawabku. Tak terasa aku pun meneteskan air mataku. Penyakit yg kuderita ini sama seperti penyakit yg telah merenggut nyawa hara adikku.

“yasudahh.. lebih baik kau banyak istirahat saja. Aku akan merekomendasi permintaanmu tadi.” kata dokter dan lagsung keluar meninggalkan ruanganku.

Aku pun turun dari kasurku, dan mencoba untuk memandang bentangan alam luas lewat jendela. Udaranya begitu segar. Aku sangat sedih jika harus meninggalkan dunia inii. Aku masih ingin disini, aku masih ingin bermain bersama mereka, sahabat dan teman2ku. Tapi apa yg harus dikata jika tuhan sudah berkehendak. Gumamku dalam hati. Setelah puas melihat pemandangan aku pun menuju ke meja, untuk menuliskan diary ku.

Setelah kutulis semua yg kurasakan hari inii, aku pun menuju ke kasurku kembali untuk mengistirahatkan tubuhku.

In Dream

“yahhhh!!! Soyooung~ahh! Sakit taukk!” bentakku kepada sooyoung, karena dia menginjak kaki saat kami semua sedang bermain petak umpet.

“hahahaha… heyy sooyoung! Awas jika kaki adikku ini sampai terluka. Kupotong jatah makanmu di kantin.” Canda taeyeon.

“yahhh! Jika sampai kau potong jatah makan peliharaan kesayanganku ini, akan kubakar kau!” tariak sunny.

“kau tak akan mampu menandingi trio goddess yg sangat kuat ini sunny~ahh!” canda Jessica. Hari setelah pulang sekolah adalah hari dimana aku dan teman2 bermainn.. mereka semua begitu bersahabat, dan aku sangat beruntung memeliki teman seperti mereka. Sooyoung, Sunny, Hyoyeon, Yuri, Seohyun, Yoona, dan juga Taeyeon dan Jessica yg sudah aku anggap seperti kakak special untukku. Walaupun berbeda sekolah, tapi kami tetap bisa bermain bersama. Beruntung sekali ak bisa bertemu dengan mereka.

“krystal,, kau tak apa2 kann???” kata taeyeon padaku. Sepertinya aku kembali pinsan saat tadi aku kecapekan jalan.

“ahh taeng.. kenapa sekarang aku bisa berada di rumah??” Tanya ku bingung.

“hahahaha.. tadi aku menggendongmu krys. Mana tega aku harus membiarkanmu tergeletak di pinggir jalan begitu.” Jawab taeyeon.

Aku sangat tak menyangka dia sebaik itu. aku hanya bisa terkagum dengan sifatnya yg seperti malaikat.

……………………………………

Kubuka mataku perlahan, dan kutengok kearah jendela, ternyata sudah menjelang malam.

Kuregangkan tubuhku, sesaat kepalaku terasa pusing..

Aku inginn sekali bertemu dengan taeyeon dan teman2. Karena jika kutunda, aku akan menyesal jika tak bisa melihat mereka untuk selamanya. Gumamku dalam hati.

Aku pun duduk di kursi rodaku, dan kujalankan sendiri menuju ke kamar taeyeon. Hari2 terakhirku, aku ingin menghabiskan waktu bersama mereka. Jika memang tuhan masih berkehendak memberikan aku hidup yg lebih panjang, aku akan tetap melakukannya untuk dia yg begitu baik dalam hidupku.

Bagaikan bidadari yg selalu menolongku.

Kudorong kursi rodaku inii terus menuju ke kamar taeyeon. Tiba2, dadaku terasa sangat perih. Rasanya seperti akan berhenti.. aku bersuaha untuk menahan perih ini, tapi kenapa semakin kutahan, rasanya semakin menjadi2.

“aaaaaaarrrrrrrrrrgggggggggggghhhhhhhhhh” aku berteriakk sangat kencang, dan aku terjatuh di lantai.

@Kamar Taeyeon

Normal POV

“taeng, kau kenapa???” kata tiffany yg melihat ekspresi wajah taeyeon.

“aku merasa mendengar seseorang sedang mengerang.” Jawab taeyeon. Dia merasa seperti ada seorang gadis yg mengerang.

“ahhh taeng~ahh! Mana ada hantu jam segini. Biasanya hantu keluar jam 12malam keatas. Ini kan masih jam 8.” Sahut hyoyeon.
“heyyy! Aku serius hyo.. bukan hantu!” jawab taeyeon

“iyaa.. tadi aku juga mendengarnya kokk.” Tambah Jessica.

“yasudahhh.. lebih baik lupakan saja.. kita ke ruangan krystal yukk.. kita kan tadi sudah janji akan kesana mala mini.” Potong yoona.

“ohh iyaa.. yukk! Aku ingin bertemu dengannya juga nihh..” celetuk Jessica.

Mereka pun bergegas untuk pergi ke ruangan krystal, untuk mengunjungi dan menghiburnya.

Setelah sampai, ketika membuka pintu, mereka terkejut dengan keadaan ruangan krystal yg kosong, dan hanya ada seorang suster.
“suster, kemana krystal??? Kok dia tak ada??” kata Jessica.

“ohh! Kalian siapa nya krystal yaa???” jawab suster itu.

“kami teman2nya sus, bisa dibilang kami itu keluarganya krystal. Dimana krystal??” jawab yuri.

“sekarang hidupnya terancam, dia mengalami penyusutan paru2, dan penyakit jantung nya semakin menjadi-jadi. Sekarang dia sedang dioprasi untuk mengotopsi kerja jantungnya.” Kata suster itu dan membuat semuanya berhambur keluar menuju ke ruang operasi.

Wajah mereka sangat sedihh, terutama Jessica dan taeyeon yg mendengar kabar yg begitu menyedihkan.

mereka pun segera menuju ke depan ruang operasi untuk menununggu.. suasanya yg hening,, mereka semua memohon kepada tuhan, supaya krystal masih diberi kesempatan hidup lagi..

mereka masih terus mununggu, menunggu, dan menunggu.. yoona dan seohyun mulai tertidur, wajah mereka sayub2 karena kesedihan.

Beberapa saat kemudian, seorang laki2 dengan outfit serba hijau keluar dari ruang operasi.

Mereka pun langsung menuju ke dokter tersebut..

“dokkk!!! Bagaimana dengan krystal dokk?!??” Tanya Jessica sambil mengguncang2 tubuh dokter itu. tapi tak ada sepatah kata pun yg keluar dari mulut dokter itu. air mata mereka pun smakin kencang.

“dokk!!! Kenapa kau diam saja!!! Jawab pertayaan saya dokkk!!!” Jessica terus mendesak sang dokter untuk menjawabnya.

“mianhe semuaa.. tapi tuhan berkehendak lain. Krystal pergi meninggalkan kenangann2 indah bersama kalian. Dia pergi dengan senyuman bahagia.” Kata dokter. Tak disangka, dokter itupun ikut menitikan air mata dan langsung pergi meninggalkan taeyeon dan teman2.

“KRRRYYYSSSTAAAAALLLLLLLLLLLL!!!!!!” teriak Jessica sangat kencang,dan langsung bergegas masuk kedalam ruang operasi untuk melihat krystal yg sudah pergi dari dunia.
Taeyeon POV
“KRRRYYYSSSTAAAAALLLLLLLLLLLL!!!!!!” Jessica berteriak begitu kencang.

“Krystaaall,, kenapa harus secepat inii??? Aku rindu sekali denganmuu, tapi kenapa kau malah meninggalkanku?? Kenapa kau melakukan ini lagi padaku krys?? Kau benar2 jahat! Kau jahat sekali padaku yg dulu selalu merawatmu, menemani jika kau sedang sendirian,, tapi kenapa kau sekarang malah pergi begitu saja!!??? Haaaaaaaaa!!????????” gumamku dalam hati.. air mataku jatuh sangat derasnya.

“Aku tak mampu menahannya, aku sungguh merasa sangat kehilangan, aku kehilangan 2 orang yg begitu aku cintai!!! Kenapa terjadi padaku?? Aku begitu menyayangi ibuku, walaupun dia selalu membuatku muak, sekarang aku harus kehilangan krystal!!! Kenapa!!!?????” aku terus menggumam..

“Taeyeon, sudahlahhh.. ikhlaskan krystal, dia akan hidup bahagia disana dan dihatimu! Aku yakinn, krystal akan selalu melindungi kita sebagai teman2nya. Apalagi kepadamu dan Jessica yg sangat mencintai dia. Krystal pasti akan menjadi bidadari untuk kita.” Aku mendengar perkataan tiffany, dia langsung memelukku.

“iyaaa.. aku tak boleh sedihh, aku tau jika aku menangis untuknya, pasti dia juga akan sedihh!” gumamku dalam hati.
“krystalll…. Harus secepat inikah??” kata sooyoung.

Aku mulai menggenggam tangan krystal yg dingin, ku usap wajahnya… aku sebenarnya sangat ingin mendengaarnya bicara.

Kudengar semua teman2ku menangis penuh histeris.

“teman2!! Kenapa kalian menangis?? Kau tau, krystal tak pergi dari kita kokk.. dia selalu tinggal di hati kita. Dia selalu bersama kita, untuk apa kalian menangis?? Jika kalian menangis, krystal pun ikut sedih! kalian ingin jika krystal bahagia kan??” kataku tiba2 kepada teman2ku.

“yaa! Taeyeon benar.. lebih baikk, sekarang kita berdoa bersama untuk krystal. Supaya dia lebih bahagia lagi karena ada yg peduli padanya.” Tiffany membantuku meyakinkan teman2.

“benar yg dikatakan taeyeon dan tiffany. Lebih baik kita berdoa. Hanya dengan kekuatan doa saja kita bisa memudahkan krystal.” Jawab sunny.

Seketika itu juga, tangisan2 histeris tak kudengar lagi, hanya isakan2 saja yg menyeringi keheningan ruang operasi ini.. aku terus menggenggam tangan krystal. Setelah selesai kami berdoa untuknya,, kami pun berpamitan pada krystal. Semoga dia bahagia selalu disisi NYA.

Kami pun kembali ke kamarku untuk beristirahat. Kudengar isakan Jessica masih terdengar sangat jelas.

“sica~ahh! Tenanglahh,, kami juga sangat kehilangan. jgn terusan2 menangis, kita relakan krystal, dan kita yakini kalau krystal terus bersama kita sekarang.” Kata yuri.

“ya sica unnie.. lebih baik kita sekarang pulang, dan beristirahat, besok kita hadiri upacara pemakaman krystal.” Ajak seohyun.

“ya! Aku setuju dengan seohyun. Kita langsung pulang dan beristirahat saja.” Tambah hyoyeon.

“nee.. aku tak apa2 kokk… kita pulang saja, aku ingin menenangkan pikiran.” Ucap sica. Jessica sepertinya mulai sadar.

Mereka pun berpamitan dengankuu kecuali tiffany, yg memang setiap hari selalu menemaniku tidur.

“taeng, kau sudah tak apa2 kan??” Tanya tiffany

“ahhh,,. Tak apa fany~ahh.. aku jadi khawatir pada jessica. Dia yg paling tak bisa menerima ini semua. Sebenarnya aku pun juga begitu.. tapi aku sudah sadar kalau kita terus bersedih utnuknya itu malah membuatnya sedih pula.” Jawabku.

“yaa taeng~ahh! Lebih baik sekarang kau tidur, berdoalah dulu sebelumnya. Kita berdua berdoa untuk krystal bersama2.” Ungkap tiffany.

Dia menggenggam tanganku.. dan kami pun mulai berdoa.

Beberapa saat kemudiann..
“lebih enakan kan taeng.??” Tanya tiffany

“ne fany~ahh… hufftttdd… aku sudah kehilangan 2 krystal yg begitu berharga bagi hidupku. Aku tak ingin kehilangan lagi.. aku masih ingin bersama dengan ayahku, seohyun, teman2, dan juga kau.” Jawabku.

“ne taeng~ahh…” jawabnya. Dan tiffany pun memeluk ku. Dan memberikan ciuman di dahi ku.

Setelah itu, kami pun tertidur..

…………………………………

Ke esokan harinya

Normal POV
“hari inii, kita berkumpul bersama di tempat ini untukk berdoa dan memohon kepada tuhan, supaya sahabat kita, anggota keluarga kita yg sangat kita cintai ini bisa bahagia selalu bersamanya, disisinya, dokehidupan yg kekal bersama tuhan di surga” kata seorang pendeta yg memimpin upacara pemakaman krystal.

Terlihat disana, sanak sodara dan keluarganya hadir, dan juga sahabat2 krystal.

Peti tempat krystal tertidur pun mulai diturunkan. Dia benar2 akan pergi untuk selamanya..

……………………………………

Setelah proses pemakaman selesai, sahabat2 krystal masih berada di depan kubur krystal.

“hey krystal! Aku harap ka uterus bahagia disana. Aku ingin kau menjadi terang untuk kami yg masih berada disini.”  Kata Jessica.

“krys,, walaupun kita terpisah sangat jauhh.. tapi kami percaya bahwa kita bahwa kau selalu di hati kami.” tambah sooyoung

“hey cantik!!! Aku masih menyimpan bonekamu yg dulu pernah aku ambil. Akan kurawat itu baik2.” Kata yoona.

Semua mengucapkan selamat tinggal pada krystal. . .

Setelah mereka puas berada di depan kubur krystal, mereka pun hendak kembali ke rumah, karena hari ini pun,, taeyeon sudah diperbolehkan untuk pulang.

Tiba2 seorang laki2 datang dan menghampiri taeyeon.
“hai taeyeon..” kata laki2 itu, yg tak lain adalah dokter yg merawat krystal.

“ahhh.. dokter??? Kenapa anda bisa disini???” potong sunny.

“ahhh… tadi saya juga menghadiri upacara pemakaman inii,, dan aku ingin menyampaikan pesan dari seseorang untuk taeyeon. Bisa kita bicara sebentar??” jawab dokter itu..
“yasudahhh.. ayukkk..” jawab taeyeon.

“emmm.. biar aku saja yg membawa taeyeon. Hanya sebentar kok.” Kata dokter itu, mengambil posisi tiffany yg mendorong kursi roda taeyeon..

Mereka berjalan sedikit menjauh dari teman2nya.

“taeyeon. Krystal meninggalkan pesan, bahwa ia akan memberikan hadiah untukmu sebagai tanda trima kasih padamu yg selama ini selalu berada dekat dengannya, yg selalu memberikan kasih sayang padanya sebagai kakak yg baik. Dan juga sebagai tanda maaf atas pengkhianatannya kepadamu dulu.” Kata dokter. Kata2 itu membuatku berpikir memutar otakku kesana-kemari.

“maksud dokter?? Hadiahh apa dokk??” jawabku bingung.

“dia memberikan kornea matanya untukmu taeng. dia ingin kau bisa melihat kembali. Dia merelakan satu koreneanya untukmu.” Jawab dokter.

“apaaaa???! Apa yg kau katakana itu benar dokk???” tanyaku masi dalam kebingungan.

“yaa!! Kemarin, pagi2 hari, dia masuk ke ruanganku, aku juga bingung. Tumben sekali pagi2 dia datang ke ruanganku. “

Flashback

Normal POV

“dokter, selamat pagi.” Kata krystal.

“wahh.. krystal, kenapa pagi2 kemari??” Tanya dokter itu.

“emmm.. dokk,, kau bilang kalau hidupku hanya tinggal hitungan jam saja kann!?? Oleh karena itu, aku ingin kau mengabulkan permintaanku yg terakhir kalinya.” Kata krystal.

“emmm.. katakanlah krys. Mungkin saya bisa mengabulkan.”
“dokk,, aku ingin menyumbangkan kornea mataku untuk taeyeon.”

“taeyeon?? Maksudmu?? Gadis yg buta yg selalu kau kunjungi itu??” jawab dokter.

“nee dokk… aku berencana menyumbangkan sebelah kornea mataku untuknya, karena aku ingin membalas segala kebaikannya di masa lalu, dan juga sebagai tanda minta maaf atas pengkhianatanku yg dulu.”

“krystall,, jika memang hanya ituu.. dokter bisa melakukannya untukmu. Kau benar2 baik hati..”
“trima kasiiihhh dokk…” jawab krystal.

End Flashback

TTaeyeon POV

“jadi begitu. Dia ingin sekali jika kau bisa melihat kembali.” Jelas dokter.

“aku tak tau harus bagaimana dokk.. rasa senang dan sedih bercampur aduk menjadi satu.” Jawabku.

“yaa! Ibumu sudah ikut mendonorkan kornea matanya, dan sekarang krystal pun ikut mendonorkan. Jadi, besok datanglah ke rumah sakit, kau akan menjalani opereasi. Supaya kau bisa melihat kembali.” Kata dokter.

“ne dokk!” katakuu. Dokter itupun kembali mendorong kursi rodaku.

“terimakasih dokk..” kata ku pada dokter.
“nee… sampai jumpa semuaaa..” dokter itu berpamitan.

Kami pun segera pulang ke rumah..

……………….

Sesampainya di rumah, tiffany langsung membawaku ke kamar.

“beristirahatlah taeng.” katanya..

“fany~ahh.. buka jendelanya donk, aku mau menikmati udara segar nihh..” kataku.

“ahhh.. oke taeng.” jawabnya, sambil mendorong kursi rodaku menuju ke pinggiran jendela.

“fany~ahh… aku senang bisa kembali lagi, walaupun keadaanku seperti ini.” Kataku. Tiffany pun memelukku dari belakang.

“aku masih merasa bersalah pada mu taeng. mianhee..” katanya.

“fany~ahh…bukan salahmu kok.. itu salahku sendiri, karena aku terlalu berlebihan menanggapi pernyataanmu. Aku sadar, seharusnya aku tak melakukan hal sebodoh itu.. aku yg harusnya minta maaf. Jika memang kau tak mencintaiku lagi karena keadaanku yg seperti ini, aku bisa maklum kok fany~ahh. Orang cacad sepertiku memang tak pantas untuk mu yg masih sempurna.” Jawabku. Dia melepaskan pelukannya dan menampar pipiku keras.

“pllllaaaakkkk” tamparan itu mendarat di pipiku. Aku pun langsung memegang pipiku.

“taeng~ahh! Kau ini ngelantur yaa!!!! Bagaimana pun keadaanmu, aku akan selalu mencintaimu! Karena hanya kau yg sudah tidur dengankuu! Karena aku, kau jadi seperti ini! Aku bukan orang yg segampang itu meninggalkan orang yg begitu membuatku nyaman walaupun dia harus cacad!” bentaknya padaku.

Aku hanya terdiammm…

Dia mengelus pipiku. “mianhe taeng~ahh. Aku menamparmu terlalu kencang. Aku tak akan melakukannya jika kau tak bicara seperti tadi.” katanya dan kembali memelukku. Aku pun masih tetap terdiam.

Setelah terdiam terlalu lama, tiba2 fany menanyakan sesuatu.

“ohh ya taeng,, apa yg tadi kau dan dokter bicarakan???” Tanya nya.

“ohh.. emm.. entahlahh, aku harus senang atau sedih menanggapi perkataan dokter tadi.” jawabku.

“emang apa yg dokter itu bicarakan??” Tanya nya lagi.

“krystal mendonorkan sebelah korneanya untuk ku fany~ahh..”

“haaaa???? Sejak kapan dia mengajukan itu??”

“saat pagi hari sebelum kita menuju ruangannya kemaren.”
“ohh… aku iri pada krystal, seandainya saja aku boleh mendonorkan mataku, pasti akan kudonorkan untukmu taeng.” jawabnya.
“hey!! Aku tak akan mengijinkanmu fany~ahh! Jika kau melakukan itu, aku pasti akan membencimu!” jawabku sedikit membentak.
“kan aku bilang seandainya. Wuu!! Oh yaa, trus kapan kau akan menjalani oprasinya taeng??”

“besokk pagi fany~ahh.. huff” aku pun menghela nafas.

“ohh begitu taeng.. ya sudahh,, lebih baik kau sekarang tidur dulu, supaya kondisimu lebih membaik..” katanya.

Aku hanya mengangguk.

“hupppp!” dia mengangkatku dari kursi roda, dan menidurkanku di kasur.

“fany~ahh!!! Aku bukan anak kecil lagi tauukk!!” kataku.

“tumben kau menolakk kalau ku gendong tang??” canda tiffany.

Wajahku pun memerah. “yahhh! Hehehehe.. yadehh ahh!” kataku malu.

“dasar! Yasudah, lekas tidur!”

“trus, siapa yg menemaniku tidur???” tanyaku menyindir tiffany.

“aku panggilkan hyoyeon mau??” katanya..

“yaaaa!!! Kenapa menyebut namaku segala!!!” teriak hyoyeon dari ruang tengah yg mendengar namanya disebut2 oleh tiffany.

“hahahahaha…. Anniiooo hyonie~ahh!” teriak tiffany.

“aku tak mau kalau badanku digencet oleh tubuhnya! Beratt!” keluhku.

“bilang saja kalau kau memang ingin aku temani! Gitu aja pake ambal2 segala.”

“hehehehe..” aku hanya ketawa kecil.

“taeng bobok, oohhh taeng bobok.. kalau tidak bobok, taeng digigit sooyoung.” Canda tiffany sambil memberikan kecupan didahiku.

“ahhhh fany~ahh!! Kenapa digigit sooyoung??” kataku.

“alaahhh. Udah, sekarang kamu tidur oke! Daripada kutinggal nih!”

“iya2 ahh!” aku pun memejamkan mata dan tidur…

……………………………………..

Malam hari nya

Normal POV

Di ruang makan

“sooyoung~ahh! Udah 2 piring habis! Masih aja minta diambilin lagi.” Keluh sunny.

“honeyyy!! Kau tau kan, perutku ini terbuat dari apa?” jawabnya.

“aiggoooo… yaudahh dehh. Buat kamu apapun aku lakukan.” Jawab sunny.

“makasihhh honeyyy! Ntar malam kujatah dehh pokoknya!” canda sooyoung.

Di ruang TV

“hiiiiiiiiii…..” yuri melompat kepelukan Jessica.

“yul~ahh! Kau ini penakut sekalih sihh!?? Itukan cuman film!” Jessica menyingkirkan yuri yg memeluknya karena ketakutan.

“ahhh! tau ni, unni! Begitu saja takut!” celetuk seohyun.

“nohh liat! Apa yg dilakukan yoona!!” jawab yuri.

“yoong~ahh! Kau ngapain disituuu!!!???” sambil melihat yoona yg menonton dari balik sofa.

“hehehehe… tidak kokk! Aku hanya sedang main petak umpet bersama hyo unnie.” Elak yoona.

“hey! Seenaknya saja kau bicara! Dari tadi aku disini!” bantah hyoyeon yg sedang berduaan bersama Nicole.

“hahahaha.. yoong~ahh! Kalau kau takut, jgn bersembunyi disitu, bersembunyilah didalam selimut bareng sama yuri. Wkwkwk…” canda Nicole.

“yahhh nicc!!! Kenapa gua!? Gua kagak takutt! Gua cuman kaget!” sahut yuri.

Keadaan rumah sepertinya sudah ramai kembali.. ya, mungkin karena kepulangan taeyeon.
“annyeeong!” kata tiffany yg barusan masuk rumah sambil mendorong kursi roda yg ditumpangi taeyeon,.

“ahhh taeng, fany! Dari mana kalian??” Tanya hyoyeon.

“taeyeon mengajak ketaman, dia ingin berjalan2 keluar.” Jawab tiffany.

“hyonie~ahh! Kau seperti ummaku saja!” celetuk taeyeon.

“kenapa bisa seperti umma mu??” jawab hyoyeon.

“selalu saja bertanya aku dari mana. Hhuuuffttdd.. jadi kangenn dengan ummaku.” Jawab taeyeon.

“hahahaha. . . hyoyeonku memang pantas dipanggil umma ya.” Sahut Nicole.

“hey! Kenapa kau ikut mengejekku nic??” jawab hyoyeon.

“hahahahahaha” suasana rumah semakin menjadi ramai.

“ohh ya taeng, ngomong2, tadi waktu dipemakaman apa yg kau bicarakan dengan dokter?” Tanya Jessica.

“ohh.. sebenarnya aku juga bingung dengan yg tadi.” jawab taeyeon.

“emang apa yg dikatakannya?” tambah Jessica.

“emmm… krystal,,, mendonorkan korneanya untukku.” Jawab taeyeon ragu.

“whhhaaatttt!!!???” kata teman2nya bersamaan kecuali tiffany yg memang sudah mengetahuinya barusan.

“kenapa kau harus bingung taeng?? itukan kabar bahagia. Apalagi kau bisa merasakan kehadiran krystal di kehidupanmu nantinya.” Ucap Jessica.

“iyaa taeng. kau seharusnya bangga punya teman sebaik dia.” Tambah sooyoung.

“iya juga sihh.. aku juga ada pikiran seperti itu. tapi alsannya dia itu yg membuat aku sedih. masih masalah dulu antara aku dengan dia.” Kata taeng lemas.

“lupakan saja taeng. yg penting, kau bisa jaga baik2 peninggalan dari krystal.” Tambah Jessica.
……………………………

Malam harinya.

Tiffany POV
“kau belum ngantuk taebg~ahh??” tanyaku pada taeyeon yg sedang berdiri di depan jendela.
“ahhh fany.. belum kokk.. kupikir kau sudah tidur.” Jawab taeyeon.

“dari tadi aku terus memandangimu. Apa yg sedang kau pikirkan??”
“hahahaha…. Rahasiaa fany~ahh! Kau akan tau sendiri nanti.” jawab taeyeon.
“yahh! Katakana sekarang taeng. aku penasaran.” Kataku sambil melompat dari bed menuju kedekat taeyeon.
“hahahaha… tunggu saja setelah aku bisa melihat lagi.”

“aahhhhh… kalau kau pelit. Aku tak akan menemanimu tidur nanti.” jawabku mengancam.
“hey! Apa kau mau, aku lompat bunuh diri lagi??” aku pun terkejut.

“yahhh! Kenapa kau balik mengancam??” kataku.

“salahmu sendiri tak mau bersabar.. kekasihku ini memang tak bisa bersabar!” kata taeng bercanda.
“hahahaha… iya dehhh! Aku akan menunggu ceritamu besok, nahh,,, sekarang, lebih baikk kita tidur yuk taeng. aku tak sabar besok, bisa tau kalau kau bisa kembali melihat pesonaku yg memukau.” Candaku pada taeyeon.

Aku ingin sekali kalau taeyeon bisa kembali melihat. Hihihi.. gumamku dalam hati.

“yasudahhh.. yuukk tidurr!” kata taeyon.

……………………………………..

Keesokan harinya.

Taeyeon POV

“taeng~ahhh! ayo cepat makann..” teriak hyoyeon dari dapur.

“ahhh yaa! tunggu!” sahut tiffany yg masih bersiap2.

“taengg. Yukk langsung makan. Takut jika sooyoung menghabiskan jatahku lagi.” Celetuk tiffany.
“memang rakus sekali tu anak!” kataku.

Tiffany pun mendorong kursi rodaku menuju ke dapur.

“sekarang, kau harus makan yg banyakk, karena nanti kau akan menjalankan operasi.. oke taengg??!” goda yuri.

“yul~ahh! Kau sudah seperti istriku saja!” keluhku.

“yahhh taeng! siapa juga yg mau jadi istrimu. Lebih baik aku jadi istrinya nic.. ahh.. sica..” yuri lagi2 keceplosan.
“hahahahaha…. Siapa yg kau maksud yul!??” tanyaku cepat.

“sampai kau macam2 dengan Nicole, kuhajar kau yul!!” ancam hyoyeon.
“aku tak mau tidur denganmu lagi yull!! Aku betek sama kamu, betek, betek sama kamu!!!” kata Jessica.

“hahahaha… yurii~ahhh! ternyata kau suka denganku ya!??” tambah Nicole.

“wahh,, tak menyangka, ternyata yuri unnie sudah berpaling.” Timpal yoona.

“ahhhh,,, sicababy,, mianhee.. aku selalu salah mengucapkan antara namau dengan Nicole.. hehehehe”
“huh! Tak peduli.” Kata Jessica.

Sepertinya aku benar2 tak sabar ingin melihat kembali. Ingin melihat ekspresi wajah teman2ku ini..

Setelah selesai makann, kami segera berangkat ke rumah sakit.

………………………………..

Sesampainya di rumah sakit, aku dan teman2 langsung menuju ke ruang dokter yg bernama kim joong kook. Dia adalah dokter yg merawat krystal.

Sesampainya diruang dokter.

“ahhh taeyeon dan teman2. Aku sudah menunggu kalian.” Kata dokter itu.

“mianhe dokk, kami terlambat.” Jawab tiffany..

“tidak apa2 kok. Yasudahh,, kita langsung saja opreasinya??”
“taeng, gimana?? Apa kau siaap?” Tanya tiffany.
“nee.. aku sudah tak sabar lagi nihh..” kataku kegirangan.

“okee… kita langsung saja ke ruang operasi..” kami pun langsung menuju keruang operasi.. entah apa yg sekarang aku rasakan.. aku tak sabar ingin melihat langit lagi.. aku bosan hanya bisa menikmati kegelapan.

Normal POV

“akhirnyaa.. taeng bisa melihat juga nantinya… aku sudah tak sabar menunggunya.” Ucap tiffany.

“yaa! kami pun jugaa begitu..” celetuk yuri.

“lebih baik, sekarang kita tenang menunggu taeng. jgn mondar-mandir kayak sterika begitu donk fany~ahh!” tegur Jessica.

“kenapa kau jadi galak begitu sihh baby??” potong yuri.

“gara2 kamu yul! Aku masih betek!”

“yahhh sica~ahhh! kumohonn.. maafkan akuu.. apa kau mau aku melakukan hal senekat taeng??” kata yuri.
“mauuuuuuuuu!!!” potong hyoyeon.

“sudahhlahh! Masihh aja sempet2nya bercanda!” tegur sunny.

“stay calm kawann!” sooyoung bertingkah sok cool.

………………………………..

Beberapa jam kemudiann, dokter joong kook keluar dari ruang operasi..
“wahhhh! Bagaimana dokkk dengan taeng??” Tanya tiffany sambil menghampiri dokter joong kook.

“suksess!!! Dia sudah bisa mulai melihat.. tinggal menunggu proses istirahat saja.” Jawab dokter itu dengan bangga.

“waaahhh… syukurlahhh.. terima kasiihh dokk atas kerja kerasnya..” sahut Jessica.

@ruangan taeyeon

Normal POV
“wahhh!! Akhirnyaaa,, kau akan segera melihat taeng.” kata tiffany.

“iyaaa taeng.. kami ikut senang!” tambah Jessica.

“sudahh bisa dilepas kokk perbannya. Mari saya bantu.” Kata perawat yg menunggui taeyeon.
“ahhh.. terima kasihh suster.” Kata taeyeon.

Taeyeon POV

“sudahh bisa dilepas kokk perbannya. Mari saya bantu.” Kata perawat yg menunggui taeyeon.
“ahhh.. terima kasihh suster.” Kataku kegirangan.

Suster itu mulai melepas perban yg melingkar di mataku. Aku sungguh tak sabar bisa melihat tiffany kembali, dan juga teman2ku.

“yaakkkk! Silahkan buka mata anda nona.” Kata suster.

Aku mulai membuka mataku perlahan, dan mencoba melihat kesana kemari, cahaya mulai bermunculann,, sudah tak ada kegelapan lagi dipengelihatanku sekarang.
“tiffany…” kataku datar.

“yaaahhhh!! Taengg!!!” dia langsung cepat memelukku.

“yeeaaahhh! Akhirnya kau bisa melihat lagi taeng!” teriak teman2ku kegirangan.

“apa kau juga bisa melihatku lagi taeng?” Tanya yuri.

“bodoh kau yul! Kalau aku bisa melihat yg lain, kenapa aku tak bisa melihatmu?? Kalau kau setan, baru aku tak bisa melihatmu.”

“hahahahahaha…” teman2 ku sangat senang bisa tau kalau aku kembali melihat.. hmmm… thanks my mother. Aku akan menjaga baik2 peninggalanmu ini. Maafkan aku bu, kalau selama ini aku selalu memusuhimu. Tapi aku sadar, kau memang sangat berarti untukku. Dan aku juga berterima kasih padamu krystal. Kau sudah kuanggap sebagai adikku sendiri. Aku tak pernah sekalipun benci padamu. Jadi, aku akan terus menjagamu di kehidupanku ini.

…………………………………………………..

2tahun kemudiann.
Taeyeon POV

“teng…teng…teng…teng…” suara lonceng gereja berbunyi.

“selamat atas pernikahan kalian.. semoga hidup kalian selalu bahagia.” Kata seorang pendeta yg memimpin acara pernikahanku dengan tiffany.

“terimakasihhh..” kataku bersamaan dengan tiffany..

“wahahahaha!!! Akhirnyaa, kaliannn jadi juga yaa.. kini tinggal seohyun dan yoona yang belum.” Ucap hyoyeon.

“ahhhh.. unnie bisa saja. Tapi emang benar, kami akan menyusul kalian semua! Aku dan yoona akan segera menjadi seperti kaliaann!” kata seohyun.

“yahhh,, adikku yg satu inii ngotot juga ingin menikah. Hahahaha….” Kataku.

“iyaa unnie,, kami iri pada hyoyeon unnie, baru juga beberapa bulan kenal dengan Nicole unnie, ehhh,, malah udah nikah duluann! Sica unnie dan yuri unnie juga, selalu bertegkar, ehhh malah udah nikah dan punya anak lagi. Sunny unnie dan sooyoung unnie juga nihh. Dan yg terakhir, taeng unnie dengan fany unnie. Ahhhhhh… envy dehhh.” Jelas yoona panjang lebar dan sangat melar.

“sabar lahhh yoong! Selesaikan dulu studymuu.. semester ini kan yg terakhir untukmu, dan segera menikahlahh!” godaku pada yoona.

“hahahahahahaha” semua orang tertawa bahagia.

“fanybaby! Akhirnyaa,, kau bisa menjadi pelengkap hidupkuu.. kau memang berharga untukku fany~ahhh! aku selalu mencintaimuu!” kataku pada tiffany.

“taeng~ahhhh!!! Saranghaee!!!” kata tiffany dan langsung menciumm bibirkuu.

“ibuuu,,, aku harap kau juga senang dengan pilihanku ini. Dia begitu baik dan perhatian sekali padaku. Maaf jika selama ini aku tak pernah nurut padamu. Aku juga berjanji akan bekerja lebih giat, untuk membantu ayah, dan menjadi kakak yg baik untuk seohyun. Dan krystal, sekali lagi, kau adalahh teman yg berharga untukku. Semoga kau juga bahagia disana. Trimakasihh untukk kaliannn berdua. Mata inii akan kujaga baik2. Two krystal in my life.” Doaku pada tuhan.

-END-

Tiffany Is My Mine Part 7


Helllooooo…. Hehehehehe. Author balik lagi nihhh..

Silahkannnn langsung dibacaa,, ohh yaa, sebelumnya saya minta maaf dulu karena part yang ini tnggak sepanjang part yang sebelumnya..

Ada kesalahan otak karena lagi masa2 kritis di sekolahh xD

Yukk langsung dibacaaa aja yaa… hope like it ^^

 

 

Tiffany POV

“apa dia masih mengingatkuu!? Aku khan sudah tak pernah menghubunginnya! Pasti dia sudahh punya kekasih disana.” Ucapku pada diriku sendiri.

Tiba2 sepasang tangan melingkar diperutku, seseorang dengan pelukan hangat yang sangat taka sing bagiku.. jantungku berdebar-debar.. apaa benar yang memelukku iniii…

 

“heyy! Kenapa kamu menyendiri disini??? Ternyata kau tambah tinggi yaa. Aku merindukannmuu tiffany..” seseorang berbisik dengan lembut ditelingaku, sangat dekat, menujukk hati, nyaman sekalii…

“kenapa kau hanya diam sihhh!?? Kau tak mau melihatku? Haaa!!?” katanyaa.

Kubalikan badanku dan aku tak menyangka kecantikannya semakinn membuat hati ini senang. Tapi benarkah dia ini taeyeon??

“siapaaa kauuu????” tanyaku padanyaa..

“heee??? Kau tak mengenalikuu?!! Kata nya..

“kau taeyeon??” tanyakuu lagi.

“yahhhh!! Tiffany! Kenapa kau dan yuri sama bodohnyaa sihh!!!???” kata taeyeon sedikit marah dan kesal

“habisnya beda sekali dengan kau yang dulu, aku tak menyangka kau makin cantik dan mempesona taeng..”

“heyy! Apa sihh yang berbeda dari wajahku inii??? Sepertinya juga masih ada miripnya sam yang dulu kokk..”
“anniooo!! Beda sekali taeng, , , hehehhe” aku pun meneteskan air mata bahagia. Akhirnya aku bisa melihatnya berdiri di depanku sekarang.. aku sangat bahagiaa…

“kenapa kau malah menangis??? Kau tak menginginkankuu yaa!!????”

“aku menangis karena bahagia taengg! Aku sangat merindukannmuu, hidupku hampa tanpamu didekatkuu!”

Aku tersentak karena tiba2 saja dia menarikku dan memelukku, mimpiku jadi kenyataan, selama ini aku sangat memimpikan ingin bertemu denganmu dan aku inginn kau memelukku.

“heyy! Kenapa kau tak pernah menghubungiku lagi??! Kupikir kau sudah mati!”

“enak saja kau bilang aku mati! Mianhe taeng, hpku hilang entah dimanaa. Tapi kemarin aku sempat menelfonmu menggunakan hp pamanku, tapi kau tak ada.”

“kenapa bisa hilang sihh! Kau ini memang bodoh! Yaa, kemaren aku sangat sibuk. Aku sampe jarang di rumahh.”
“entahlahh taeng. kau makan dengan baik kan taeng??”

“tenang lahh tiffany, aku selalu ingat kata2mu kokk, aku makan cukup, 3X sehari..” dia melepaskan pelukann, kupamerkan senyuman khasku yang paling dia sukaa, dan tiba2 sajaaaa, bibir nan lembut mendarat di bibirku,, taeyeon menciumku setelah sekian lama aku tak pernah lagi merasakan ciuaman selembut inii… kami sangat menikmati alunan permainan taeyeon, lidahnya menelusuri mulutku, aku sangat rindu saat kami melakukan moment inii,, aku sangat rindu tidur bersamanyaaa….

“fany~ahh! Aku ingin bercerita banyakk padamuu, tapi sebentar lagi aku akan kembali ke kantor, jadwalku sangat sibukkk hari ini..” kata taeyeon

“emmm.. yasudahh taeng, aku akan menunggumu di rumahhku, ini alamatku yang baru, aku sudah tak tinggal bersama nenek lagi, karena aku dan yoona tak ingin merepotkannya.” Kataku sambil memberikan kartu namaku.

“ahhhh… yasudahhh fany~ahh. Yukk turunnn..” kata taeyeon sambil menarik tanganku.

@Seohyun office

Normal POV

“Nicole, seberapa dekat kau dengan taeyeon??” Tanya hyoyeon membuka pembicaraan.
“ahhh.. ya seperti kalian ini, tapi sepertinya kami masih belum bisa seperti kalian, soalnya khan aku dan taeyeon baru kenal 2 thn.” Jawab Nicole.

“ahhh! pastti donkk.. kami semua sudah seperti keluarga lohh..” sambung yuri.

“benarkahh??? Beruntung sekali ya taeyeon itu. Bisa punya teman2 seperti kalian. Dulu aku hanya sendiri, karena banyakk yang tak mau bergaul denganku, entah karena apaa.” Jawab Nicole.

“hahahaha.. kami bisa kokk jadi temanmu sekarang. Karena kau sahabat taeyeon, jadi kau harus menjadi bagian keluarga kami.” kata hyoyeon.

“ahhh… trima kasihh. Aku senang bisa memiliki teman seperti kaliannn.”
“ohh yaa nicole, bolehkah kami minta nomer hpmu??” kata hyoyeon dengan wajah yang mulai memerah.
“hyoo~ahh! Kau cepat sekali yaa!?? Baru saja liat gadis cantik, langsung saja minta nomer hp.” Ejek yuri.

“hahahaha… bukan kokk. Dia khan sudah menjadi teman kita, jadi kita harus tau nomernya duluu, supaya lebih dekat.” Jawab hyoyeon.

“pandai sekali kau memainkan alibimu hyo! Lebih dekat ke hatimuu ya maksudnya!?” Jessica pun ikutan mengejek.

“hahaha.. kalian lucu,, boleh kok hyoyeon~ahh..” sahut Nicole.

Mereka semua sangat senang karena kedatangan 1 anggota keluarga baru. Yaaa, sebenarnya hyoyeon menyukai Nicole.

“ngomongin gua yaa!!!????” tiba2 taeyeon dan tiffany datang.

“ngapain ngomongin kamu! Nggak penting.” Canda hyoyeon.
“yahhh! Hyoniiie!! Sialann kauu!” kata taeyeon

“sudahh kubilang jangann panggil aku dengann nama seperti ituu taeng!” marah hyoyeon,.

Meraka pun tertawa ria.. kepulangan taeyeon memang sangat berarti untuk mereka.

“ohh yaa nic! Kenalinn, ini malaikat yang aku ceritakan padamu!” kata taeyeon pada Nicole.

“hahaha… cantiikk juga kid! Perkenalkann, aku Nicole.” Kata Nicole sambil menjabat tangan tiffany.
“nae^^ aku tiffany. Taeyeon bicara berlebihan padamu.. hehehe” kata tiffany

“hehehe.. jadi ini kid yang sangat kau cintai?? Pantas saja kau kau tak mau menerima amber.” Nicole blak-blakan.
situasi tiba2 hening karena perkataan Nicole. Tiffany pun juga sedikit shock.

“nicole, kau juga kenal amber???” Tanya Jessica.
“yaaa… ibu taeyeon menjodohkann amber dengan taeyeon.” Katanya dan membuat situasi kembali memanas.
“emmmm…. Teman2 aku bisa jelaskann kokk..” sahut taeyeon

“ohhh! Aku salahh bicara ya kid??? Mianheee…” kata Nicole.
“ahhh tidakk kok nic.” Kata taeyeon. Dan langsung menarik tiffany keluar.
Taeyeon POV
aku menarik tiffany keluar ruangan untuk menjelaskan kejadiannya.
“fany~ahh! Itu yang ingin aku ceritakan padamu.. kau jangan salah paham dulu. Ibuku memang menyuruhkuu untuk menikah dengan amber, tapi..” belum selesai aku bicara, tiffany menempelkan telunjuknya di bibirku.
“taeng~ahh! Aku percaya padamu kokk…” kata tiffany.
“gomawo fany~ahh! Akuu akan buktikan pada ibuku kalau kau lahh yang pantas untuk menjadi pendampingku.” Kata taeyeon sambil memeluk tiffany.
“ne taeng~ahh! Cinta kita kuat. Tak akan bisa terpisahkan. Aku percaya sepenuhnya padamu.” Kata tiffany dan membalas pelukanku.

“yasudah, aku harus pamit sekarang, aku harus menuju ke kantor. Tunggulah akuu fany~ahh! Aku ingin bermain-main denganmuu nanti malammm. Hehehe”
“enggak ahh taeng. akuu lagi pengenn di rumah.”
“ ya maksudnya maaen di rumahhh, tepatnya di kamar, dan cuman berdua. Hehehehe” kataku sambil tertawa evil.
“byuntaeng!” kata tiffany sambil mengecup bibirku dan langsung berlari masuk.

“heeyyyy!!! Sembarang cium2 saja!” kataku menyusul tiffany masuk.
……………

“teman2, akuu harus kembali ke kantorku sekarang, jadwalku sangat padat hari ini..” kataku kepada semua teman2ku.

“ahhh… ne taeng! kapan kau ada waktu lowong??? Kami kangenn bermain dengan dirimu!” kata Jessica.

“nanti jika ada waktu luang, pasti aku akan kesini kokk… yasudahh kami pergi dulu yaaa… “

“thaa-thaaa teman2…” kata Nicole sambil memamerkan aegyonya

“hati2 nicole~ahhh!!” teriakk hyoyeon. Dan Nicole membalasnya dengan memberikan wink.

Akuu pun langsung menuju ke apartemen Nicole untuk menghantar Nicole menaruh barang2nya, dan langsung berangkat ke kantor.

Aku benci moment inii, karena amber harus ikut ke kantor! Tak nyaman rasanyaa.

“taeng~ahhh! nanti pulang kita makan bersama yaa!! Aku inginn candle light dinner bersama mu..” kata amber.

“trus Nicole gimanaa???” kataku sambil melihat Nicole dari sepion di dalam mobilku.

“ahhhh! Nicole??? Suruh saja dia makan di apartemen.” Kata amber..

“ya lebih baik aku makan di apartemen saja dehhh…” sahutku ketus.

Terlihat Nicole terkikik…

“yahhh taeng! kenapa begitu???” huhhh! Capekk ngejawabnya! Keluhku dalam hati.

“Nicole khan partner aku, apalagi dia disini juga karena akuu, jadi kalau mau makan, Nicole harus tetap ikut donkk!”
“kenapa kau malah membela Nicole taeng~ahh!” katanya dengan nada jengkel. Dan membuatku semakin risih saja..

“sudahhh ahhh! diamlahhh!” bentaku. Dan dia langsung terdiam.

Tak lama kemudiann, kami sampai di gedung KIM. Aku sangat terkejut karena ramai sekali orang2, dan ternyata ada penyambutan untukku.. sampai2 ada karpet merah dan berbagai bunga2 hiasan.. wahhh2..

“selamat datang nyonya presdir…” sambut seorang wanita di depan pintu kantor..

“nee… kenapa berlebihann seperti ini???” tanyakuu pada wanita itu..

“hahahaha.. nyonya KIM yang menyuruh kami menyiapkan penyambutan ini untuk anda.”

“wow. Tumben sekali ibuku berpikiran seperti ini???” kataku

“yasudahhh,, marii masukk.. anda sudah ditunggu oleh client2 anda di dalam.” Wanita itu mempersilahkan kami masuk..”
“ohh yaa, saya lupa memperkenalkan diri saya.. nama saya Ham Eunjung, panggil saja Eunjung…” lanjutnya memperkenalkan diri..

“ahhhh… ne eunjung sumbaenimm.” Katakuu.. kami berjalan menuju ke ruangan dimana aku akan memulai pekerjaanku di korea.

Setelahhh sampai, aku dan Nicole langsung masuk kedalamm. Entah si amber hilang kemana bersama eunjung sumbaenim.

“annyeong..” sambutkuu bersama dengan Nicole sambil menunduk member salam..
semuaa pun begitu,, aku merasa sedikit gugup. Yahhh, ku usahakan untuk enjoy seperti biasa..

……………………………..

Beberapa jam kemudian, akhirnya selesai juga acara meeting hari ini.. hufftdd… cukup melelahkan juga ya ternyata. Aku ingin segera menuju kerumah tiffany. Gumamku dalm hati.
“taeng, makann yukk!!! Nicole ikutt dehhh…” kata amber.

Hoaaammmmm.. aku menguappp. “mianhe, aku sepertinya sangat kecapekan.  Lebih baik makan di tempat masing2 saja yaa.”
“akuu udah ada janji juga bersama hyoyeonn, untuk makan malam..” kata Nicole riang.

“omoooooooo??? Jinjjaaaa???!!” kataku terkejut. cepat sekali reflect hyonii pada Nicole… kulanjutkan dengan menggumam dalam hati.

“neeee ^^.. barusannn saja dia mengirimiku pesann.. yasudahh, aku pamitt dulu ya kiddd, amber…” Nicole langsung menuju taxi yang telah dipesannya.

“yaahhhh! Kita makan berdua saja yukk taeng..” kata amber sambil menggoyang2kan tubuhku,..

“mianhee amber, badanku lelah sekali, lebih baik kau makan diapartemen saja.. yukk pulang, aku ingin lekas mandi dan tidur.” Kataku meninggalkan amber yang mematung.

“aahhhh! Tunggu taeng!”

……………………………………

“mianhee amber, aku tak bisa menemani mu makann.. lain kali saja yaa..” kataku dari dalam mobil kepada amber yang sudah berada di depan apartemennya.
“ahhh… takk papa kokk taeng.” katanya sambil memberikan winknya. Aiiisshhhhh…. Aku pun langsung menancap gaskuu..

“hahahaha… alibiku sempurnaaa.. aku bisa ke rumah kekasihhku sekarang..” kataku pada diri sendiri. Aku ambil hpkuu untuk menelfon tiffany…
“halloo sayangg! Kau di rumahh kann???” kataku dalam telepon.

“neee.. aku sudah menunggumuu ni! Lama sekali kauu..” jawab tiffany,

“oke2,, tunggu, 5menit lagi aku sampe dehh.. muacchhhh!!” katakuu

“neee… muacchhh too taeng..” jawabnya dan aku akhiri telponnya.

Beberapa saat kemudian aku pun sampai di sebuahh rumah sangat besar untuk ukuran 2 orang saja, dengan cat berwarna putihh bersihh.
“apa ini benar rumah tiffany yaa??” aku menggerutu,

“toookk….tookkk….took…” ku ketukk pintu rumah ini
dannn tiba2 seseorang membukakan pintunya..
“waahhhhhhh!!! Taengg! Ayo masukkkk! Kami sedang berkumpul  lohh.. udah ramai sekali di dalam.”  Aku hanya melongo melihat yuri yang membukakan pintu. Kupikir sepi, ternyataaa. Aduuhhhhh…. Gumamku dalam hati.

“haaiii.. aku membawa putrid cantikk nihh..” canda yuri..
betapa terkejutnya aku, seohyun, yoona, yuri, Jessica, sunny, sooyoung, hyoyeon, tiffany, dan jugaa NICOLE.. dia udah disinii….

“aaaaa… annyeong teman2.” Kataku terbata2.” Sunny dan sooyoung langsung menubrukku.
“aaaaaaaaa…. Taeng, kau makin cantikk sajaa. Akuu rindu sekali padamuuu!” kata sunny

“heyy taeng! kau inii. Kenapa kau bisa lebih cantik dari pada sunny! Haa!? Canda sooyoung dan sunny pun langsung terbangun dan menjitak kepala sooyoung.

“hahahaha… teman2 ternyata sudah berkumpul disini yaa…” kataku..
“heyy! Kami juga sangat sering menginap disini, bahkan tiapp hari.” Sahut Jessica.

Woooaahhh.. yaahhh, gagal deh acaraku mala mini dengan tiffany. Gerutukuu dalam hati.

“Nicole! Kenapa kau sudahhh sampai disini!!??? Haa! Hyonii! Pasti kau ya yg membawanya kemari!???” katakkuu..
“hehehe… ne kid. Akuu diajakk hyoyeon untukk kesini.” Jawab Nicole.
“kau tau taeng, mereka berdua sudah menjadi pacar!” sahut yuri yang memang mempunyai mulut lebar.

“WOOOOOOOOAHHHHHHHHHHH!!! Jinnnjjjaaaa???” kataku sambil berteriakk. Kulihat muka mereka berdua mulai memerahh.
“yul! Kauuu inii!” ancam hyoyeon.
“waaahh.. berarti sekarang masing2 sudah punya pasangann yaa..” sahut sunny.

“hahahaha.. taeng unnie dengan fany unnie, yuri unnie dengan sica unnie, sunny unnie dengan sooyoung unni, aku dengan yoona, dan pasangan baru kita hyooni unnie dengan Nicole unnie.. waaaaa. Hebattt!” kata seohyun dan membuat kita tertawa ria.

Ya memang ini yg sangat aku rindukan sejak 3thn yang lalu, bercanda dengan teman2, bersenang2, pokoknya ini moment yang sangat aku rindukann.. gumamku dalam hati.

………………………………………

Tak terasa ternyata jam sudah menunjukan pukul 01.45

“heyy tidurr yukkk nonton filmnya dilanjutin besok sajaa.” Kata yuri.

“iyaaa,, besok mumpung libur juga akuu..” jawabkuu.
“yasudahh, akuu pindah kamar, karena sang pemilik putrid tiffany sudah datang, aku akan bersama Nicole saja di kamar atas.” Sahut hyoyeon.

“hahahaha… kau bisa saja hyoo..” sahut tiffany.

“yasudahhh semuaaa. Selamat malamm. Selamat menikmati malam2 kita berdua dengan pasangan masing2 ya!!!” kata yuri sambil menggendong Jessica yang sudah tertidur

“selamat malam semuaaa.. mimpi indahhh yaaa..” kata tiffany sambil menggandeng tangankuu.

Aku dan tangsung masuk ke kamar..

“taeng, apa kau mau langsung tidur!???” Tanya nya kepadaku

“aniioooo fany~ahh,, aku belum ngantukk nihh.” Kataku.

“yasudahhh, kau temani aku sebentar yaa,, aku mau melihat sesuatu dulu.. hehehehe” katanya.. dia mengambil notebooknya

“memang kau mau ngapain sihh?? Udahh jam segini mau onlen??” tanyaku.

“aniiiooooo tae, aku inginn menonton ketampanann dari Taeminn oppa, tadi aku tak sempat menonton konser Shinee, jadi aku mau nonton di youtube saja dehh.” Jelasnya panjang lebar. Jadi males dehh ahh.. gerutuku dalam hati.

“fany~ahhh.. aku nonton tv saja dehh…” kataku. Tapi parahnya dia tak menjawab omongankuu, taapi malah senyum2 menatap sibuk layar notebooknya.

“huh!” aku langsung keluar kamar menuju ruang keluar.

 

Tiffany POV

“waaahhhh… tampann sekali taeminn oppakuu inii..” kataku kegirangan.

Akuu terus terfokus pada layar notebook ini.

Tak terasa selesai juga. 1 jam aku puas menonton concert solo shine..

“taeng,, aku sudah selesai nihh.. tidur yukK!” kataku pada taeyeon. Tapi setelah kulihat sekitar kamarku, ternyata dia tak ada sini..

“taeng?? kau dimanaa??” kataku sedikit cemas.

Akuu keluar kamar. Aku melihat  layar tv menyala tapi tak ada yang menonton, kuraih remote di atas meja.. dann aku terkejut melihat seseorang tertidur di sofa.

Kubuka bantal yang menutupi wajahnya.

“taeng,, kenapa kau tidur disini!??” aku mengguncang2kan tubuhnya untuk membangunkannya.

“hooaaammmm…..” dia hanya menguap.

“ahhh! ayoo taeng, pindahh ke dalem saja.” Kataku menarik2 tangan taeyeon.
“ahhh!!! iya2. Udah selesai kau menonton oppamu itu!?” katanya dingin.
“aiisshhhh! Apaan sihh ahhh! yukk ahh masukk, dingin nih!” kataku.

Tapii dia malah berjalan meninggalkanku menuju ke dapur.

“hey taeng! mau kemana kau! Kamarnya kesini.” Kataku sedikit kencang.
“ssssstttsssss ahhh! kau pikir ini jam brapa fany~ahhh!” katanya, tetap ketus dan dingin.
aku menunggunya di sofa depan tv.

Ehhhhh! Kulihat dia kembali ke kamar tanpa melihatku, dan mengacuhkanku.
“aisshhhH! Taeng~ahh!” aku mengejarnya masuk kedalam kamar.

Diaa sudah menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut..

“taeng. kau ini kenapa sihhh!?” kataku sedikit membentak. Tapi tak ada jawaban darinya.

Aku menyelusup masuk kedalam selimut, dan memeluk pinggangnya, kudekatkan pipiku ke telinganya dan ku bisikan sesuatu. “taeng~ahh,, apa kau tak ingin bermain2 dengan ku malam ini?? Kataku dengan manja.

“fany~ahhh… hehehehe,, aku ngantukk!!!” aku kaget karena dia membentaku.

“kau ini kenapa sihhh ihH! Tadi saja minta2, sekarang mbentak2..” keluhku sambil ku pukuli pundaknya.

“urusinn saja sanaaa thu si taeminmuu!! Aku mau tidur!” bentaknya..

“kenapaaa memang!??? Kau cemburuu yaa!!!” aku membalas membentak..

“heyyy! Kaliannn ini bisa diamm kagakkk!!!?? Jessica tiba2 sudah ada di depan kamar hanya dengan tubuh elanjang yang dilapisi oleh selimutnya.

“aaahhhhh,, sica~ahh! Kenapa kau tak mengenakan baju!?? Tanyakuu mengalihkan perhatian.

“heyy! Apa yang kau lakukan dengan yuri sica!!???” tambah taeyeon yang juga terkejut.

“kau mengganggu acara kami tauu! Ini sudah jam brapaa!? Sekarang lebih baik kalian jgn berisik, mengganggu acara orang saja!” katanya dengan sangat dingin dan langsung menutup pintu kamar ku.

“thu kann! Dimarahin sama tetangga!” kataku pada taeyeon.
“salahhhmu sendiri! Siapa suruh teriak2!” dia kembali tidur dan memunggungiku. Hihhh!!! Keluhku jengkel.
“taeng~ahhh! iya2,,, aku khan cuman ngefans doank ama taeminn oppa, kalau hatiku hanya untukk taeyeo seorang..” godaku sambil mencium leher taeyeon.

“kau tau taeng, sekarang aku sedang apa???” tanyaku menggodanya.

“hmmm…. Kau sedang memandangiku khan!?” jawabnyaa..

“bodohhhH! Makanya kau menghadapp kesini donk..” aku melepaskan bajuku dan sekarang aku hanya mengenakan Bra.

“heyyy! Kau mau menggodaku ya! Aku tak akan tergoda, aku sedang badmood gara2 taeminn!” jawabnya ketus.

Tanpa pikir panjang, aku langsung melumat habis bibir lembut taeyeon. Ku mainkan bibirkuu menikmati alunan dari permainan taeyeon.. sudah lama aku tak menikmati iini, tadi siang memang sudah, tapi tak senikmat malam ini.

Taeyeon pun langsung melepaskan bajunya. Dan kami berdua sama2 hanya mengenakan Bra. Aku meraba punggu taeyeon, berusaha mencari pengait bra nya untuk kulepaskan, begitu juga dengan taeyeon yang sibuk mencari2 pengait bra ku.. dengan posisi kami sedang berciuman. Aku duduk diperut taeyeon dan kuciumi seluruh tubuhnya. Aroma wangi dari tubuh taeyeon sangat terasa. Dari atas hingga ke bawahh.. desahan halus dari taeyeon sungguh menusuk telingaku.. kulepaskan Bra nya keupeluk erat tubuhnya yang sangat hangat, kamii bermainn dengann sangat manis, saling meremas dan menghantarkan sensasi nikmat untukk kepuasan kami..

…………………… ( sensoreeeddddddddd.. banyak anak2 :p )………………………

 

Ke esokannn harinya.

Taeyeon POV

Kubuka mataku perlahan, cahaya matahari yang samar2 membuat mataku sedikit silauu.. kulihat tiffany masih tertidur dipundakku.

Kuraih hp di bawah bantalku. Huuuuhhhhhhh!!! Amber!!

“taeng, temani aku hari ini untuk berbelanja yaaa!!!” katanya di dalam pesan

“akuuuu tak bisa. Hari ini aku ada janji dengan tiffany untuk menemaninya di rumah. Karena dia sendirian” aku membalas pesan dari amber. Ya memang sengaja aku ingin membuatnya cembur! Sudahh muak aku dengan tingkahnya.

Kubelai rambut tiffany yang terurai dipundakuu. Wajahnya tetap bersinar walaupun sedang tertidur.

“eeehhhhmmmmmm” desahnyaaa.

“heyy! Bangunn! Ini sudah pagi sayang!” kataku, aku memakai kembali bajuku.

“taeng, akuu masih mengantukk. Tidur lagi yukk! Khan mumpung kau juga libur.” Katanya.

“aiiissshhhhh! Kauu ini. Pakai saja bajumu dulu.” Dia langsung merangkul dan mengajakku tidur kembali.

“bukanya kau sangat suka kalau melihatku sedang telanjang begini taeng?” dia sepertinya mulai berani menggodaku.

“kau tau fany~ahh! Wallpaper hp itu adalah fotomu tadi yang aku ambil tanpa mengenakan apapun.” Sambil kuperlihatkan layar hpku..

“ommmooooo! Bagaimana kalau nanti tersebar sayangg!!!?” dia berusaha merebut hpku.

“hahahahaha xD! Tak aka nada yang berani membuka hp seorang presdir.”

“dasarr! Yasudahh yukk ahh tidur lagi!”
“tiffany sayang, lebih baikk kita keluar dulu, aku sangat lapar. Oke2!”

“aahhhhh!!! Iya dehhhh.. tunggu dulu, aku memakai bajuku..”
setelahh ituu, kami keluar dari kamar. Dan ternyata, belum ada satu orang pun di luar kamar..

“HHHHHHHOOOOOOOOIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII!!!!!! BANGGGUUUUNNNN!!!!!!!!” aku berteriakk sangat kencang, hingga tiffany yang disebelahku pun tersentak karena terkejut.

“tak ada satu orang pun yang keluar dari kamarnya.
“heyyy! Taeng! jangan teriak2 donkk! Cepat naekk kemari, kami sedang membakar ikan diatas.” Kata sunny dari  balkon atas rumah.

“aiiissshhhh,, ternyata kita memang terlambat banguunnn sayang.” Kata tiffany.

Kami pun langsung menuju ke balkon.

Woaahhh… dari atas sinii, pemandangan sungguh indahh juga,..
“hey tiffany! Tumben sekali kau bangunn terakhir??” Tanya hyoyeon heran

“hehehehe… terserahh aku donkk.. dia menggait tanganku memanja..

“coba saja kalau tak ada taeng, apa kau akan segirang ini!???” kata Jessica ketus.

“heyy sica~ahh.. kau inii kenapa sihh… dingin sekali. Apa karena semalem aku dan taeng mengganggu acaramu dengan yuri!?” kata tiffany blak-blakan.
“acaraaaa apaannn thu hayoooo!!??” goda hyoyeon.
“heyyy semalam dari arah kamarmu juga kedengarannn jelas tau!!!” kata sica dan membuat kami tertawa riaa..

…………………………………………….

 

Siang harinya.

Normal POV
“fany~ahhh.. panass2 gini kau mau bawa aku kemana sihh!??” Tanya taeyeon kepada tiffany yang mengajaknya pergi.

“akuu inginn membelii bunga taeng,, entah kenapa aku jadi suka sekali membeli bunga setiapp minggu untuk aku letakan di dalam kamarku.” Kata tiffany.

Yaaa memang di kamar tiffany, banyak vas kaca berisi bunga matahari yang merona.

“hahahahaha,, akuu juga mau menanyakan itu kemarin, tapi akuu lupa.”
“tapii tunggu, kenapa kau memasangnya bunga matahari yang hanya indah di pagi hari dan siang hari saja?? Mawar kan sepanjang waktu indah.” Tambah taeyeon..
“itu karena selama ini aku sangat menunggu cinta yang seperti bunga matahari yang bisa menjadi matahari taeng.. hehehehe…” kata tiffany..

“hahahaha.. apakah itu aku fany~ahh..” Tanya taeyeon.
“pikir aja sendiri.. hahahaha” goda tiffany.

 

Taeyeon POV

Beberapa saaat kemudiann, mereka sampai dii sebuahh tokoo dengan banyak sekali bunga,, “jawel’s krystal flower” itu nama tokonya..
kami masukk ke toko itu.. akuu mngelilingii pekarangann yang lumayan luas dengan berbagai jenis bunga yang sangat indah2.. tiffany sedang berbicara dengan sang penjaga toko.

“heyy taeng!” tiffany memanggilku.

Aku pun datang menghampiri tiffany, kulihat seorang gadis sedang sibuk bersama tiffany untuk menyiapkan vas dan bunga mataharinya.

“inii nona, sudah selesai.” Kata seorang gadis ituu.

Betapa terkejutnya aku melihat gadis itu.. dia pun sama2 terkejut seperti dirikuu..

Kenapa dia bisa ada di tempat inii.. bukanya diaa sudahh pindah sudah tak di korea lagi!???

“tttt~taeyeoonn??” katanya terbata2.. aku masih tak percaya jika itu benar2…

^TBC^

Tiffany Is My Mine part 6


Sorry kalau agak lama updatenyaa. , soalnya tugas menumpuk ><”
yaudahhh,,, silahkann kalian berfantasi dengan cerita ini. Semoga sukaa ya ^^

Happy reading 🙂

 

Taeyeon POV

“Amm~amberr???” kataku terbata-bata..

“hey taeng, yuk ngobrol diluarr..” jawabnyaa. Dia langsung menarikku keluar. Entah kenapa aku jadi sangat ilfeell padanyaa.

“taeng, sejujurnya setelah aku putus dengan krystal, entah kenapa yg selalu ada di kepalaku hanya seorang taeyeon. Tak bisa kupungkiri, ternyata cintaku dulu padamuu muncul kembali. Memang di sekolahku, aku adalah murid yg famous, banyak orang yg suka padaku, tapi jujur, aku tak terpikat pada mereka, hanya kau yg bisa membuatku jatuh dalam cinta sampai seperti ini..” jelas amber panjang lebar. Kata2 amber itu hanya sampai di telingaku, tak akan kubiarkan masuk kedalam hati dan pikiranku.

“tapi maaf amber, perasaanku dulu dan sekarang sangat beda untukmu. Sekarang aku sudah memiliki seseorang yang sangat aku cintai dan aku harapkan untuk menjadi pendamping hidupku. Dia seperti malaikat yg selalu menghiasi hidupku sekarang. Aku tak ingin berpaling darinya.” Jawabku. Tak kuduga, ternyata amber menangis.

“tapi taeng, aku sangat mencintaimu. Aku ingin terus bersamamu. Seberapa penting sih dia dalam hidupmu???” jawabnyaa isak tangisnya sangat jelas. Baru pertama kali aku melihatnya menangis, karena dulu yg sering menangis itu aku.

“aku sungguh minta maaf padamu amber. Aku tak isa memunculkan kembali perasaanku yg dulu padamu. Dia sangat penting untukku.”

“ya akuu tau taeng, aku menyesal dulu telah menyia2kanmu. Taeng, kalung yg kuberi masih kau simpankan???”

Aduhhhh… aku lupaa, kalung itu aku tinggal di kamarku.. harus berkata apa nihh??? Gumamku dalam hati.
“taeng? kenapa kau diam??” amber membuka kerah bajuku, dan melihat kalung tiffany.

“ini bukan kalungku!?? Kau sudah membuangnya ya?? Padahal aku masih memakai kalung itu.” Jawabnya sambil memperlihatkan kalung hati yg dipakainya.

“aku tak membuangnya amber. Aku masih menyimpannya kokk.” Jawabkuu.

“kenapa kau tak memakainya taeng?? sepertinya aku pernah melihat kalung yg kau pakai itu taeng.” katanya.

“mianhee.. kalung yg kupakai ini adalah kalung milik seseorang. Dan kami sudah berjanji tak akan pernah melepaskannya.”

“tiffany taeng?? dia sangat beruntung yaa, bisa memilikimu.” Jawabnyaa dan langsung pergi meninggalkanku.

“ambeerr!!!” teriakku. Apa aku harus mengejarnyaa??? Ahhhh taukk! Aku ingin tidur. Gumamku dalam hati.

Aku pun kembali ke kamarku. Aku aku tak mau memikirkan hal ini lebih dalam. Aku tak peduli rencana perjodohan yg direncanakan ibu. Aku hanya mencitai tiffany seorang. Gumamkuu. Akupun tertidur.

 

Tiffany POV

Setelah kenyang, aku kembali ke kamarku untuk melanjutkan mengemasi barang2ku.
“kakkk,, kau lihat Bra ku yg berwarna pink nggak!!!!” Tanya yoona dengan nada marah.

“kenapa kau bertanya padakuuu!??? Aku nggak taulahh yoon!!!” jawabku. Yoona memang bodoh! Masalah Bra saja dia sampai membentak seperti itu.

“kau khan sangat suka dengan warna pink! Jika melihat barang yg berwarna pink! Selalu saja kau angkut!” jawabnyaa.

“mentang2 aku seperti itu, kau jadi menyalahkanku gitu!???”
“truss siapa lagi yg mau make kalau bukan kakak!?? Masak iyaa nenek mau makai!?” keluh yoona.

“mungkinnn saja nenek yg memakainya!!! Yasudahh periksa saja sendiri di lemariku!”

Yoona menggeledah lemari. Dia menghambur2kan baju yg sudah ku tata rapi!
“heyy yoon! Kalem bisa nggak sih!??? Itu sudah kubereskan dengan rapi!!” cegahku.

“nihhhh!!! Ini milikkuu kakk! Ada inisial “Y” nyaa!!! Dasarrr!!” aku jadi malu, karena marah2 tadi.
“ohhh itu milikmuu ya yoon!?? Mianhe. Aku tak tau, kupikir kau tak punya Bra yg berwarna Pink.” Jawabku sambil memainkan jari2ku.

“dasarr!!!” bentaknya. Dan langsung pergi sambil membanting pintu lemariku.

Hahahaha… bodohnya aku ini.. tapi itu kan juga kesalahan yoona. Salah siapa dia beli yg berwarna pink! Huhh! Keluhku dalam hati.

Tiba2 hpku berbunyi. Ternyata dari jessica

“hallo fany~ahh! Aku sudah di luar rumahmu! Cepat keluar! Yg lainnya sudah menunggu!” kata Jessica dalam telepon.

“ahhh iyaaa sica. Tunggu sebentar, aku lagi ganti baju..”

“ne..” dia langsung menutup teleponnya. Aku pun bergegas memberesi bajuku dan sedikit berdandan.

“yooonnn!!! Ayooo!!!” Teriakku dari luar kamar yoona.
“kakkk! Aku sudahh disinii..” jawabnya.

“ohhh ternyata kau sudah turun duluann. Hehehehe”

“paman, bibi, nenek, aku pergi dulu yaa. Aku akan menginap di villa yuri dalam beberapa hari ini.” Pamitku pada orang2 di rumah.

“yaaaa.. hati2 kalian berdua.” Jawab bibi ku,..
aku pun segera keluar bersama yoona menuju ke mobil.
“ahhhh! Lekass yukk hyo! Nggak enak sama yg lain sudah menunggu.” Kata Jessica.
“mianhe, kami sedikit lama.” Jawabku.

“kamii!??? Khan hanya kau yg lama kakkk! Aku sudah siap dari tadi!” keluh yoona.
“heyyyy! Kalian berdua! Sepertinya kalian habis bertengkar yaa!???” sahut hyoyeon.
“kak tiffany membuatku jengkel!” jawab yoona.
“heyy yoonn! Cuman karena Bra saja kau bawa21 sampai sekarang.??? Parahhh!” keluhku.

“kauuu yang parahh kakkk!!!” bentak yoona.

“heyy2! Diammmlahh! Hyoyeon tak bisa konsen menyetir ntar! Suara kaliannn sangat nyaring seperti klakson!” potong Jessica.

“heyy yoon! Pasti karena Bra mu berwarna pink yaa!?” sahut hyoyeon.

“iyaa kakk! Dikira semua yg berwarna pink itu miliknya! Huhh!” jawab yoona ketus.

“hey hyo! Kau jangan memprovokasi ya !!! yoon! Bisa diam kann!?” jawabku.
“sudahhhh ahh! Berisikkk! Masalah Bra saja diperpanjang! Aku dan yuri yg biasanya bertukar2 nggak rebut kokk! *uppssss keceplosannn! Aaahhhhrrrggg!” jawab Jessica, dan itu membuat kami terhening sesaat, lalu tertawa terbahak2.
“kalian memang pasangan yg nggak masuk akall! Parahhh!” ketus hyoyeon.
“hahahaha.. hey sica~ahh! Jangan2 yg bawah juga sering bertukar dengan yuri yaa!??? Wkwkwkwkwk” candaku.

“ahhh! tadi aku hanya membuat lelucon kokk!” elakk sica.

“kau saja tadi bilang keceplosan, berarti itu beneran donk!??”

Hahahahahahaha…. Kami berempat bercanda dan ketawa2 dalam mobil. Tak terasa, kami sudah sampai di rumah yuri. Disana yuri, sunny, sooyoung, dan seohyun sudah menunggu.
“heyy! Kenapa kalian lama sekali sihh!!??” keluh yuri.

“maaf yul, aku telat berkemas2.” Jawabku,..

“yasudahh lahh. Tak apa kokk fany~ahh! Yuk langsung berangkat saja. Takut ntar dijalan macet!” kata yuri.

Kami pun segera masuk kedalam mobil, dan langsung berangkat menujuk ke yuri’s villa.

Dijalann kami bercanda bersama2. Tiba2 hpku berbunyii dan membuat kami hening tiba2.

“taeng menelponkuu!” seru ku.

“cepat angkatt! Aku ingin bicara padanya.! Loudspeaker saja fany~ah!” kata Jessica.

“hallo sayangg!??” kata taeyeon dalam telpon.
“hallo juga sayangg! Aku rindu padamuu!”

“tunggu! Ini siapaa!?? Ini bukan tiffany yaa!??” kata taeyeon tiba2..
“bwahahahahahaha! Kau tau peka sekali taeng!? ya ini aku Jessica, kami sedang dalam perjalanan menuju ke villanya yuri.” Kata Jessica.

“ahhhrrrggg!! Kenapa kau yg harus bicara duluann! Aku tak merindukanmuu! Aku merindukan tiffany!” canda taeyeon.
“sialaannn kau taeng! jadi kau tak merindukann aku dan yg lainnya??” sahut Jessica.

“hahahaha.. hanya bercanda sica~ahh! Pasti donkk. Aku sangat merindukan kalian, aku ingin sekali ikut berlibur dengan kalian.. tunggu, apakah seobaby juga ikut berlibur??” Tanya taeyeon. Jessica pun langsung memberikan telpo itu pada seohyun.

“kakakk… aku sangat rindu padamu. Di rumah, aku sendirian tak ada teman.” Kata seohyun sedih.

“hahahaha! Seohyun~ahh! Mianhe aku tak pernah member kabar padamu. Bukannya biasanya kau lebih suka bermain dengan PSPmu ketimbang denganku!?” jelas taeyeon.
“aku sudah bisa jadi yg seperti kakak suruh. Aku sudah bukan anak2 lagi. Jadi sudah ku tinggalkan thu PSP.” Jawab seohyun.

“seohyun~ahhh! kau memang adik yang paling aku sayangi. Yasudahh, mana tiffany??”
“iyaa taeng??” kataku menerima telepon dari taeyeon.

“sepertinya aku akan jarang bisa menghubungimu. Tapi aku akan tetap selalu mengirim pesan padamu. Jadwalku sangat padat, ibuku menggojloku dari pagi hingga malam, benar2 tak ada waktu luang untuk menelfonmu.” Jelas taeyeon

“ahhh,, aku isa mengerti taeng. yg pentig kau member kabar padaku, aku sudah merasa lega. Yang penting tetap ingat kesehatanmu! Aku tak mau kau disana sakit!” jawabku.

“neee! Pasti sayang. Yasudah, sebentar lagi aku akan ikut meeting dengan ibuku, kalian semua bersenang2lahh! Salamkan pada seohyun! Aku sangat menyayanginya! Untukk teman2 aku rindu sekali bermain bersama kalian! Dan untukmu, always waiting me! I’ll be back for you!” kata taeyeon

“taeyeon~ahh! Semangat! Kami juga sangat merindukanmu! Kami ingin segera berkumpul denganmu lagi!” kata hyoyeon dibarengi koor dari teman2.

Telfon darinya pun berakhir. Aku dan yang lain sangat merindukan dia berada di tengah2 kami. dia memang yg paling baik diantara kami semua.

Beberapa jam kemudian, kami sampai di villa milik yuri, kami akan berada disana selama 5hari.

Sungguh senang liburan kali ini bisa aku rasakan bersama teman2ku saat ini yang begitu baik dan mengerti satu sama lain. Mereka adalah teman2 yg paling baik yg pernah aku temui. Walau tanpa ada dia, tapi aku tetap merasa kalau dia selalu bersama aku di dalam hatiku ini.

…………………………………

………………………………….

………………………………….

3 tahun kemudiannn….

Taeyeon POV

“hari ini aku ada meeting bersama clientku.. tolong jika dia datang kemari untuk mencariku, bilang saja aku meeting di luar.”kataku pada sekretarisku. Dia juga menjadi teman dekatku di London ini. Namanya Nicole.

“emm.. maksudnya amber??”

“iyalahh. Siapa lagi kalau bukan dia?? Punya partner tapi malah pekerjaan jadi tambah berat.” Keluhku.

“iyaa nyonya Kim.” Jwabnya.

“heyy nic! Jangan panggil aku seperti itu. Aku tak mau nama panggilanku sama seperti nama panggilan ibuku!” jawabku.

“iya2 ahh! Yasudah, lekas brangkat! Ketimbang nanti kekasihmu itu datang kau tak sempat bersembunyi!”

“kekasihku!!?? Maksudmu apaa!!!!???”

“iya2 ahhh! sana cepat!” katanya sambil mendorongku.

Aku memasuki ruang meeting, disana sudah ada 2 orang clientku yg sudah menunggu.

Hari ini aku berencana akan menengok ibuku yang sedang sakit. Yahh walaupun seganas apa dia, tapi tetap aku akui sebagai ibuku.

Meeting berjalan dengan lancar, aku segera kembali ke ruanganku.

“hey Nicole! Apa dia mencariku tadi??” kataku kepada sekretarisku itu.

“ahhh! kau mengejutkankuu! Tumben sekali dia tidak datang kemari kid!”

Kid adalah panggilan baru untukku. Teman2 dekatku di sini memanggilku seperti itu. Mungkin karena tubuhku yg kecil dan imut2.

“baguslah kalau begitu. Yasudah, aku akan mengunjungi ibuku di rumah sakit. Apa kau mau ikut!??”

“ahhh! kalau aku ikut, siapa yg nanti akan bicara pada client2mu kalau kau sedang keluar?”

“ohh iyaa! Yasudahh.. nanti aku akan bawakan makanan! Hehehe”

“yappp! Hati2 dijalann! Ohh yaa kid! Kemarin ada seseorang yang menelfonmu. Tapi karena kau sedang keluar, dia hanya menitipkan pesan.”
“haa!?? Siapaa dia?” jawabku terkejut.

“dia tak menyebutkan namanya. Tapi dia mengaku kalau dia itu kekasihmu.”
“ohhh baiklahh. Trimakasih infonya nic!” aku langsung pergi meninggalkan minn.

Aku langsung menuju ke mobilku, untuk cepat2 ke rumah sakit mengunjungi ibuku.

Tiffany! Apa benar yg dimaksud dengan nicole tadi??? Apa yang sebenarnya terjadi?? Kenapa dia sudah tak pernah menghubungiku sejak 2thn yang lalu!? Dan membuat aku sungguh2 sangat sedih.

Aku pun sampai di rumah sakit, dan langsung menuju ke kamar ibuku. Huffttddd… pemandangan yang sangat buruk setelah kubuka pintu kamar ini.. ternyata amber sudah disini..

“annyeonng sayang!” amber menghampiriku dan langsung mendekatkan mukanya ke mukaku.
“ahhh ibuu… gimana kondisi ibu?? Apa sudah mendingan??” aku langsung menhindari tatapan amber yang pasti berniat menciumku.

“heyy taeyeon! Kenapa kau malah datang kesini?? Lakukan saja pekerjaanmu menjadi presdir!” kata ibuku..

“yahhhh! Masih saja kau memikirkan pekerjaan. Setelah ini aku akan kembali bekerja bu! Aku hanya ingin menjengukmu sebentar.!” Kataku.

“yasudahh.. taeyeon! Besok, kau akan aku kirim kembali ke korea, kau akan kujadikan presdir di perusahaan KIM. Jadi, setelah pulang nanti, langsung bersiap2, karena sesampainya disana kau sudah harus langsung meeting dengan client!” jelas ibuku panjang lebar. Berita ini membuat aku senang atau malah membuat aku sedih??? Aku bingung memikirkannya.

“kauu tak berbohong kannn bu!??” jawabku dengan menaikan nada suaraku.

“kau pikir aku ini pernah bercanda apaa!!! Haaa!!!??” bentaknya. Yaaa bisa kumaklumi karena dia memang sangat keras.

“ahhhh.. oke2.” Jawabku singkat.
“dan satu lagi, jaga amber baik2 bersama mu!” whaaattttttttt!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Sh*t ! kenapa dia harruuusss ikutt!!!!!

“kenapa dia harus ikut buuu!????” kulirik amber yang tertunduk diam.

“heyyy! Jaga bicaramu! Dia itu yang adalah calon pasanganmu!!”
“ahhhhh!!!!” aku langsung keluar ruangan, dan balik menuju ke kantorku. Amber selalu menjadi penghalang hidupku!! Kenapa selalu diaa!?? So f*ck!!! Pikirankuu kacau sesaat karena aku senang bisa pulang ke korea bertemu dengan teman2 dan org yg aku cintai, tapi aku sangat sedih karena aku harus membawanya bersama kuu!!! Amber sialaannnn!!!!

Aku langsung menuju mobilku!

“pakk! Bawa aku ke bar yaa! Tinggal saja taka pa, tolng sampaikan pada Nicole kalau aku langsung pulang.” Kataku pada sopir pribadiku.

“ahhh… baiikklahh noona.” Jawabnya cepat.

Aku inginnn melepas segala penat pikirankuu…  sesampainya di bar, aku pesan banyak sekali minum, hingga aku teller disitu,.. kurasakann hpku terus bergetar, tapi aku tak sanggup untuk menggerakan badanku..

“hallo,, iyaaa, dia ada di bar kami, soju bar nona.. dia mabuk berat.”

Aku mendengar seseorang dibelakangku berbicara.. entah bicara pada siapa. Aku pun tertidur.

“kiddd!!! Kidd! Bangunnn ahhh!!” seseorang mengguncang2 tubuhku..

Aku membuka mataku pelan,, pandanganku kabur, aku tak tau siapa yang memanggilku..

“yahhh! Kau ini menyusahkan sajaa!!!” dia langsung mengangkat badanku, dan merangkulku, bermaksud untuk membantuku berjalan.

Sepertinya dia kecapeann yaa.. aku masih belum bisa melihat dengan jelas, sebenarnya siapa sihh yang yang membantuku inii????
tak lama kemudiann kami sampai di sebuah gedung yg tinggi, dia langsung menjatuhkanku di sebuah sofa. Aku terus mengucek mataku supaya sadar.

Dia kembali padaku sambil menyodorkan segelas air putih..

“nihhhh! Minumlahh! Supaya otakmu bersihh! Parahhh kau kid!” kuperhatikan benar2 wajahhnyaa. Dann ternyata itu Nicole. Huffftddd.. aku pikir dia amber!

“hoooekkkkkk” perutku mual,

“yahhh kiddd!!! Ke kamar mandi cepatt!” dia langsung menarikku dan menuntunku ke kamar mandi…

Aku memuntahkan segalanya yang ada di perut… huaahhh! Sedikit enakan sekarang..

“heyy kidd! Sebenarnya apasihh yang kau pikirkannn!???” Tanya Nicole padaku

“ahhhh! Tak apa kokk.. aku hanya ingin menghilangkan stresss di kepalaku.”
“tadi nyonya KIM menelfonku,, katanya kita akan pergi ke korea untuk mengurus perusahaannya yg ada disana, dan aku akan menjadi partnermu bukan lagi si amber yg menjadi partnermu.” Jelasnya.

“yaaa.. aku memang sangat senang kembali ke korea. Tapi kenapa harus bersamanyaa!!!??? Aku sangat tak inginnn.!!” Hatiku terbakar, tak kuat menahan aku langsung meluapkan segala emosi kepada meja kaca di depanku..

“praaanngggggg!!!!!” aku memukulnya hingga pecah.

“heyyy kid!!! Kau ini gilaaa yaaa!!!!” dia langsung berlari. Entah kemana..

Darah segar terus mengalir dari kepalan tanganku.. rasa sakit sama sekali tak bisa kurasakan karena tertutup olehh paksaan hati.

“siniii tanganmu! Dasar bodohhh!!! Aku ini sahabatmuu! Ceritakanlah padaku ada apa sebenarnya!?” Nicole kembali dengan kotak P3K dan mengobati tanganku.. yaa. Saat ini yang baik denganku hanya Nicole seorang.

“kenapa amber selalu menjadi hantuu nic!!!??? Kenapa harus dia!!!! Aku tak menginginkannya!!! Ibuku memang manusiaa paling egois di dunia ini!!!” kataku dengan nada marah sambil tak kuasa kutahan air mata ini.

“huhh! Jadi itu masalahhnyaa! Hei, taeyeon yang ku kenal bukan taeyeon yang gampang rapuh begini!!! Semangat lahh taeng! walaupun ibumu mau menjodohkanmu dengan amber, tapi jika kau membuktikan bahwa ada yang lebih kau cintai lebih dari amber, pasti ibumu akan mengerti.” Nicole menghiburkuu, yaa.. dia memang sangat bisa mengerti aku..

“yasudahh.. lebih baik sekarang kita pulang, besok kita akan brangkat pukul 9 pagi. Aku sudah menelfon sopirmu tadi tunggulah sebentar.” Kata Nicole.

“ahhh.. thanks Nicole, aku tak sabar besok akan bekerja sama denganmu. Karena mulae besok kau bukan sekretarisku lagi. Hehehe” jawabku.

“hahahaha.. yasudahh! Aku pulang sekarang ya! Jgn terlambat besok!”

“nee ^^ thanks untuk semuanya yaa Nicole..”
dia mengangguk sambil melambaikan tangan padaku.

Akhirnya jemputanku datang, aku pun langsung berjalan menuju mobil dengan sempoyongan..

…….

Sesampainya di rumah, aku langsung menyiapkan semuanya karena tak ingin terlambat besok.

Setelah selesai aku langsung menulis diary yang seperti yang disuruh oleh tiffany. Aku selalu rajin mengisi diary ini.. walaupun sekian lama kita tak berkomunikasi, tapi aku sangat yakin kalau ikatan cinta kita masih sangat kuat. Aku sangat yakin itu. pasti besok aku akan segera berdiri tegak di depanmu dan memelukmu erat..

Setelah mengisi diary, aku pun langsung pergi tidur. Tak sabar ingin segera besok. Aku tak peduli amber akan ikut! Yang penting aku tetap akan bersama tiffany,, aku percaya oleh semua kata2 nicole.

Akuu pun langsung tertidur lelap.

 

Ke esokan harinya

“taeng saayyaannnggg!!! Bangunnnnn donkk! Lekas makan dan kita akan kembali ke koreaaa nanti…” alarm pagi yang selalu membuatku menelan emosi pagi2.

“bisakah kau bungkam mulutmu itu amber!!!????!!!” bentakku.

“khan aku hanya ingin membangunkanmu sayang…” selalu saja. Jika aku bentak, dia selalu memasang muka melas,, bikin aku tambah eneg!

“keluar lahh! Aku mandi dulu!” kataku ketus

“kita kan sudah hamper tunangan, masak kau masih malu2 sihh taeng???” jawabnya dengan nada manja..

“keluaarrrrr lahhhhh ambeerrrr!!! Aku tak ingin menikah denganmu!” kataku dengan nada tinggi, dan langsung meninggalkannya masuk ke kamar mandi

“Gimana nggak stress cobakk!?? Pagi2 yang harusnya kepala bisa segar, ehh malah ada alarm yang bikin naik darah! Huhh!!!!” gerutuku.

Aku pun selesai mandi, setelah keluar dari kamar mandi, ternyata orang itu masih ada di kamarku, sambil menggelar baju2 ku di kasur.

“kau inii ngapaiinn sihhh!!?? Bikin naik darah sajaa….!!!”

“ahh taeng! silahhkan pilihh, aku sudah menyiapkan baju2mu yang menurutku bakal membuatmu tampak cantik nanti.”

“nggak butuh! Amberrr… kumohon sekali padamuu.. keluarlahh duluu,..” kataku dengan sedikit lembut.
“ahhh nae taeng..” jawabnya singkat lalu keluar dengan muka melas.

Huhh tak akan mempan bagiku! Entah kenapa sejak saat ibu berniat menjodohkanku, hingga sekarng, aku sangat benci pada amber. Padahal sebelumnya aku hanya bersikap biasa2 saja.

“pengganggu saja!” aku bereskan semua baju yang digelar olehnya tadi.

Hmmm… aku ingin teman2ku menjemputku di bandara. Ohh tunggu! Lebih baik jangan karena aku akan memberikan kejutan. Hehehe.. gumamku dari dalam hati.

Aku pun keluar dari kamarku sambil menyeret koper besarku.

“taeng, perlu bantuaann??” lagi2 dia menyambutku.. ><”

“amber,,, bawalah barangmu sendiri, dan aku akan membawa barangku sendiri.

Langsung kutinggalkan dia mematung, huhh! Hari ini membuatku tak bahagia karena amber! Selalu saja menggangguku!

Sambil menunggu Nicole, aku duduk di taman,.

“haayyy taeng!” seseorang merangkulku dari belakang.

“amber ahhhh!!!!! Sudah kubilang, aku lagi malas untuk kaugoda!” bentakku!

“heyyy kidd! Kau pikir suaraku yang indah ini seperti amber apaaaa!????”
jawabnyaa. Dan ternyata itu Nicole.

“wahahaha.. maaf nic. Habisnya hari ini aku sangat diributkan oleh dia. Dan membuat pagiku yang berharap aku isa segar, malah menjadi kacau!”
“ahahaha.. tenang saja, sebentar lagi kau tak akan diganggunya!” aku dan amber akan tinggal di apartermen, dan karena kau ada rumah di korea, jadi kau akan jauh dengannya. Berita bagus khan kidd!!???” jelasnya.

“jinnjaaa!????? Baguslahh kalau begitu!” senangnya mendengar itu. Aku akan jauh darinya.

“yasudahh, yuk segera berangkat! Ini sudah setengah 9.” Ajaknya.

“neeee….” Jawabku sambil memamerkan senyumku pada Nicole.

Kami pun berangkat menuju bandara…

…………

“huaahhhh! Akhirnya kembali ke Negara tercinta setelah 3tahun lebih mengembara di luar negri..” kataku.

“hey kiddd! Dari tadi amber melihat ke arahku dengan tatapan sinis.!” Kata Nicole.

“hahahaha… biarkannn saja! Aku tak peduli padanyaa!” kataku.. ya memang sengaja aku ingin duduk bersebelahan dengan Nicole, karena aku tak ingin diributi oleh amber. Dan amber sendiri duduk dengan asistantnya.

“truss. Bagaimana jika nanti aku dibunuh olehnyaa!???”

“hahahaha… tenang saja, dia itu takut dengan benda yang tajam dan berbahaya. Dengan pisau dapur saja takut. Gimana mau jadi istri!??”

“woooaa!! Hahaha… lucu sekalii…” katanyaa.

“kau bilang itu lucu nic!?? Itu bukan lucu, tapi konyol!”

“iya dehhh, iyaaa….”

…………….

Dannnn akhirnyaaa sampe juga di Negara tercinta.. aku sangat tak sabar menemui semua teman2ku dan ayahku. Dan juga tiffany.

“ohhhh… indah sekali ya ternyata korea ini…” kata Nicole.

“iyaaa donkk.. aku tak sabar ingin mengenalkanmu pada teman2 lamaku…” kataku pada Nicole.

Tiba2 amber dari belakang langsung menggandeng tanganku

“taeng, yukk jalann.. aku tak sabar ingin bertemu ayah…” katanya

“amberrr, plissss! Aku sudah besar, aku tak ingin kau perlakukan seperti ini.” Kuhentakan tanganku yg sebelumnya digandeng oleh amber.

“ahhh.. taeng. mianhe aku membuatmu emosi..” katanya sambil menyedih2kan suaranya.

“ne.” jawabku singkat dan ketus.

Kami pun segera ke mencari taxi dan bergegas menuju ke rumahku.

Sesampainya di rumahh…

“ayaahhhh!!! Seohyunn~ahhh!!! teriakku kencang di dalam rumah.

Dan akhirnya, aku bisa melihat ayahhkuu, aku langsung berlali menuju ayahku dan kupeluk eratt..

“haaihhhh! Taeyeonn! Kau tambah besar dan cantik ternyata!” puji ayahku..

“yahhh! Pasti lahh.. 3thn lebih aku disana, masa iya harus terus kecil??. Oh ya yahh, kenalkan, ini adalah partner bekerjaku di perusahaan KIM nantinya, namanya Nicole.”
“annyeong, saya Nicole.” Sambut Nicole,.

“dan yang satunya itu adalah amber yahh,, partnerku dulu waktu di London.
“annyeong, saya amber..” sahut amber dengan wajah yg nggak enak, mungkin karena sebal padaku yg menyebutnya cuman sebagai partner. Yahh memang sebenarnya dia bukan siapa2kuu.

“yasudahhh,, kali maka dulu sana! Pasti lapar kann!???” kata ayahku

“nae yahh.. tapi di pesawat tadi kami sudah makan kokk.. ohhh yaa, seohyun kemana yahh!???”

“dia sekarang menjadi kepala pimpinan di mall milik ibumu.”
“wahhhhh!!! Aku ingin kesanaa.. “ aku langsung naik ke kamarku dan meletakan barang2ku.
“yahhh, aku mau ke tempat seohyun dulu. Hehehe” aku berpamitan kepada ayahku.
“mari tuan KIM, kami permisi dulu” kata Nicole dan amber.”

Langsung bergegas menuju ke mobil kuu..” wahhh. Aku kangen sekali dengan mobilku inii..

“emmm. Taeng, bisa kah kau mengantarku ke apartemen dulu? Sepertinya aku lelah sekali..” kata amber tiba2

“ahhh! yakin kau tak mau ikutt??” aku balik bertanya.

“neee.. aku ingin tidur duluuu.. hehehe”

“yasudahhh kalau begitu.” Yesss! Tak adalagi pengganggu berkeliaran!

Kuarahkan mobilku menuju ke apartemen yang akan ditinggali oleh amber dan Nicole.

Setelah itu langsung Kutancap gas menuju ke mall, tak sabar bertemu dengan adiku..

“wahhhh.. inikahh mall milik ibumu itu kidd???” Tanya Nicole.

“nee…. Ini adalah tempat kesayanganku nic.”

“wahhh…. Hebat sekali ya ibumuu. Sangat pekerja keras.”
“nae…” jawabku

Akhirnya kami berdua sampai di depan ruangan dimana seohyun singgah.

“tok..tok..tok” aku mengetuk pintu.

Dannn betapa terkejutnya melihat yang seseorang yang membukan pintu… ternyata itu yuri…

“YURRRIIIIIIIIII!!!!!…. aku merindukanmuuu!!!!!” teriakkku sambil kupeluk yuri erat.

“heyyy! Kau ini siapaaa??? Kenapa kau tau namakuu!??” Tanya nya dan membuatku terkejut.

“kau tak mengenalikuu???” tanyaku herann. Dan tiba2 seseorang berlari ke arahku dengan cepat memelukku..

“kakkkakkkk!!! Kau pulangg! Kenapa kau tak menghubungi kami dulu! Khan kami bisa menjemputmu!” kata seohyunn dengan memelukku erat.

“tunggu!!! Jadii dia ini taeyeon??? Benerannn taeyeoonn yaa???” kata yuri sangat kebingungan…
“heyyy yul! Kenapa kau bisa tak mengenalikuu begituuu sihh!!!???”

“taeyeeeoonnnnnn~ahhhhhhhhhh!!!” teriak seorang yang sambil berlari memeluku.” Ya siapa lagi, suara itu sangat bisa aku kenali dengan cepat.

“nae sica~ahh!! Tolong ingatkan pada seobangmu itu!” kulihat yuri yang masih sangat kebingungan.

“heyy bodohh! Dia ini taeyeon!!!” Jessica menjitak kepala yuri.

“aku masih tak percayaa! Kenapa kecantikanmu bisa melebihi sica milikku!???” katanya polos.
“yaahhhh! Kau ini berkata apaa sihhh yul!!???”
“heyy! Yasudahh2,, bolehkah saya masukk, aku dan temanku capek berdiri terus disini…” aku memotong pembicaraan

“ahhhh! Nae. Lebih baik kita bicara di dalam saja, udah ada yoona dan hyoyeon unnie di dalam.”

Aku pun masuk bersama Nicole.

“hyoniiiiii~ahhhh!!!” kataku menggoda hyoyeon dengan panggilan masa kecilnya.
“heyyy,, jgn panggil nama itu! Aku sudah bes….. ttttt~tttaaae~taeyeeoonnn!!!” dia langsung berlari memelukku.

“heyy2! Sakiitt tauu! Kau terlalu kencang memelukku..”
“taeng unnie, kau pulang juga,, hahahaha” yoona pun ikut memelukku..

Setelah lama kami bersenda gurau, kami pun duduk bersama untuk menceritakan semua yg kami alami selama ini

“heyyy! Perkenalkan dulu, dia ini partnerku yang akan bersamaku bekerja di perusahaan nanti. Namanya Nicole.” Kata ku

“nae.. I’m Nicole, aku seumuran dengan taekid. Senang berkenalan dengan kaliannn…” kata Nicole.

“taekid??? Siapa diaa??” Tanya yuri bingung.

“heyy yul! Tak usah ditanyakann.. kau ini memang terlalu bodoh!” kata sica. Dan membuat kami semua tertawa.

“tapi emang beneran aku kagak tau apa itu taekid.” Kata yuri

“sahabat2ku disana kalau memanggilku seperti itu, karena kemungilannku.” Jawabku.

“ohhhhh begitu!” jawabnya sambil memperlihatkan aegyonya.

“ohh ya, ngomong2 dimana tiffany, sooyoung, dan sunny!??” tanyaku

“sooyoung dan sunny sedang menghantar barang ke distribusi.” Baru saja keluar. Kalau tiffany, dia sedang berada di restoran mungkin, dia sekarang diam dan selalu menyendiri taeng. lebih baik kau coba deh kunjungi dia..” jelas Jessica.

“yasudahh, aku akan kesana duluu.” Katakuu

 

@balkon restoran

Tiffany POV
“huff… kenapa akhir2 ini aku selalu diam yaa??? Aku tak bisa menghubungi taeng lagi karena hpku hilang.. hikss” gerutuku.

Kapaannn aku bisa ketemu taeyeon, aku ingin memelukknyaa, aku sangat merindukannya.. gumamku dalam hati, sambil kugenggam kalung ku ini..

“apa dia masih mengingatkuu!? Aku khan sudah tak pernah menghubunginnya! Pasti dia sudahh punya kekasih disana.” Ucapku pada diriku sendiri.

Tiba2 sepasang tangan melingkar diperutku, seseorang dengan pelukan hangat yang sangat taka sing bagiku.. jantungku berdebar-debar.. apaa benar yang memelukku iniii……..

^TBC^

Tiffany Is My Mine Part 5


heyyy2… saya kembali lagii nihhh,, apakah semakin menarik ceritanya!????

semoga coment2 kalian berharga untuk bisa saya jadikan pencerahan untuk melanjutkan cerita ini ^^

silahkann dinikmati.. happy reading..

Tiffany POV

Taeng, kenapa ka uterus menghantuikuu??  Aku ingin melupakanmuu.. tapi kenapa hati ini terasa sangat tak rela untuk melepasmu??? Aku tak percaya jika aku masih mencitaimu!!?? Sangat tak percaya. Dalam perjalanan pulang aku hanya menggumam dalam hati…

Sesampainya di rumahh, aku langsung menuju kamar. Aku teringat, tadi waktu di sekolah taeyeon memberiku sebuah amplop berisi sebuah surat..

Lalu kucari surat itu di dalam taskuu..

“apa aku harus membacanyaa???” tanyaku pada diriku sendiri.

Kubuka pelan penutup amplop itu, serba pink. Mulai dari amplop hingga tulisannya yg tertuliskan.

Tertulis :

dear Tiffany hwang, ,

Tiffany, hanya ini yg mungkin bisa menjadi sarana untukku mengungkapkan isi perasaanku yg sekarang aku rasakan.

Kejadiann waktu itu, sungguh aku tak menginginkannya, wanita itu memang adalah kekasih lamakuu. Entah apa yg sebenarnya terjadi aku juga tak mengerti. Dia tiba2 datang padaku, dan itu juga sangat mengejutkanku. Aku sama sekali tak ada niat untuk mengkhianatimu, fany~ahh.. aku benar2 minta maaf padamu.

Aku berharap suatu saat nanti ketika aku kembali kesini, aku bisa melihatmu lagi. Sebenarnya berat untuk memutuskan inii. Aku harus pergi jauh, mungkin kau tak peduli dengan itu, tapi hati ini rasanya sangat berat untuk menerima semua inii. Berat rasanya jika harus jauh darimu. Bodohnya aku, aku sangat membenci diriku sendiri yg berusaha untuk mengecewakanmu, walaupun itu diluar nalarku. Fany~ahh.. aku berharap suatu saat nanti kau jika aku kembali, bisa melihatmu bahagia bersama keluargamu yg baru. Mungkin tak ada lagi harapan untukku, “you’re half of my life” aku berharap kau menjadi yg terakhir untuku tiffany. Tapi sekarang itu hanya bayang2 semata yg tak mungkin untuk terwujud. Seandainya waktu bisa terulang. Huffftddd

Tiffany, aku harap bisa melihatmu untuk terakhir kalinya besokk. Aku tak memaksamu untuk melihatku meninggalkan kenangan di sini besok. Tapi apa salahnya jika aku hanya berharap, walau harapan kosong.

Terakhir, aku menitipkan kalung key ini padamu. Itu yg bisa membuka hatimu untuk yg lain, karena sekarang sebuah gembok yg kubawa akan menutup hatiku untuk orang lain.

Thanks for all tiffany hwang. I WIIL STAY TO LOVE YOU ANGEL’S

^Taeyeon^

                                                                 

Air mataku mengalir deras membaca ini.. kugenggam sebuah kalung berbandul kunci ini.

Flash back

“fanyy! Kalung ini cantik!!!” taeyeon memperlihatkan sepasang kalung berbentuk kunci dan gembok.

“ahhh??!! Kenapa gembok dan kunci??”

“diammlahhh! Nanti kau juga akan tau sendiri!” dia memakaikanku kalung yg berbandul gembok, dan sebaliknya aku memakaikan dia kalung dengan bandul kunci.

“kau cantik dengan kalung itu taeng”

“fany, kau sudah tau apa artinya aku memberimu kalung dengan bandul gembok, dan aku dengan bandul kunci??”

“aku ingin gembok itu mengunci hatimu untuk orang lain dan sang pemegang kuncilah sang pemilik hatimu itu fany.”

End flashback

“Tuhann,, kenapa kau berikan cobaan seperti inii?? Aku sangat bimbang dengan hati dan pikirannku.. hatiku mengatakan, aku inginn kejadiann saat ituu tak ada! Aku sangat mencintainyaa! Aku tak ingin dia jauh darii kuu!!! Namun kenapa pikirankuu sama sekali tak sama dengan kata hatikuu!??” aku menangis deras. Aku tak kuat menahan semua inii..

Namun tiba2 saja pintu kamarku terbuka. Ternyata itu adalah yoona.

“kakk, apa kau perlu teman untuk menampung semua isi hatimu!??” kata yoona.

“yoon.. kenapa semua terjadi begitu cepat!? Aku sangat mencintainya.” Kusandarkan tubuhku ke tembok.

Yoona menghampiriku, dia memelukku, dia menenangkanku.

“kakk, kak taeng juga sangat mencintaimu. Setelah tadi dia bertemu dengan kakak, dia sama saja seperti kakakk, dia menangis, dia sangat kacau kak.. bahkan lebih dari kakakk. Kenapa kakak masih tak bisa percaya padanya??” ungkapp yoona.

“yoon. . .kau tau sendiri kann, aku ini orang yg mudah sekali sakit hati. Itu yg membuat aku susah untuk mempercayainya, walaupunn aku sadar kalau aku sangat mencintainya.” Kulepaskan pelukan yoona, aku berjalan menuju tempat tidur, kurebahkan tubuhkuu.. aku mencoba untuk sedikit tenang.

“kakk. . kak taeng sangat berharap kalau besok kau bisa datang untuk mengantarnyaa..” teman2 kakak juga sangat mengharapkan kedatangan kakak.”
aku hanya terdiammm.. aku tak tau harus ku jawab apaa..
“yasudah kakk, lebih baik kakak istirahat saja.” Kata yoona, sambil berjalan menuju keluar kamarku.

Aku lelah memikirkan semua inii.. dan aku tak tau sama sekali tentang pertntangan antara hati dan pikirannku. Gumamku dalam hati.

Aku pun tertidur, masih kugenggam kalung inii..

Ke esokan harinya..

Hari ini adalah hari libur. Aku sengaja bangun lebih siang. Kulihat hpkuu.. 3pesan masukk.. semuanya dari Jessica.

“fany~ahh.. kami ingin kau ikut untuk mengantar taeyeon ke bandara.”

“fany~ahh.. taeyeon akann berangkat jam 11 siang.”
“heyy tiffany! Kau bilang kau dukung taeyeon khan?? Kenapa kau tak merespon sama sekali!??”

Kulihat jam dinding di kamarku.

“waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!” jam menunjukan pukul 09. apa aku harus kesanaa!????

Kata2 jessica membuatku terdorong untuk pergi mengantar taeyeon. Apa aku sudah siap untuk jauh dengannya!??? Pikiranku terus berkecambukk..

Hpku bergetar kembali.. ternyata pesan dari Jessica.

“fany~ahh!!! Yuri dan aku akan ke rumahmu sekarang!! Aku tak mau tau, kau harus ikut!!”

Akhirnya kubalas juga pesan itu..

“baiklahh. Aku akan ikut.” Belum lama pesanku terkirim, pesan dari Jessica masuk lagi.

“aku sudah di depan rumahmu, lekaslah keluar.!! Kami takut jika terlambat.”

“woaahhhh! Cepet sekali merekaa…” gumamku.

Aku pun bergegas keluar rumahh..

“fany~ahh! Lekaslahh, kami tak ingin taeng kecewa karena kita terlambat.” Ucap sica.

“hmmm.” Ketusku,.

Kami pun sampai di bandara.

Normal POV

Akhirnya yuri, Jessica, dan tiffany sampai di bandara. Disana sudah ada hyoyeon, sunny, sooyoung dan juga seohyun yoona yg masih memakai seragam sekolah.

“ayo cepat, 20 menit lagi nihh!” kata sunny

“ahhh.. ne. taeyeon udah masuk??” Tanya sica.

“tadi sewaktu aku masuk ke dalam, kakak ku masih di luar kok.” Sahut seohyun

“yaudahh, ayo lekas masuk ajaa..” ajak hyoyeon.

Mereka pun bergegas masuk. Beruntung taeyeon masih ada di luar.

“itu taeng! masihh sempatt..” kata sooyoung.

Mereka pun langsung menghampiri taeyeon yg duduk mematung di bangku airport.

“taeng.. ternyata masihh sempat!. Hehehehe” kata hyoyeon.

Taeyeon pun terkejut dan langsung berdiri.

“ahhh teman2. Terima kasih udah mau mengantarku.” Kata taeyeon sembari melihat wajah teman2nya yg murung.

Taeyeon POV

“taeng, masih sempat!. Hehehe..” kata hyoyeon. Aku terkejut, ternyata teman2ku datang mengantarku.

“ahhh teman2. Terima kasih udah mau mengantarku.” Jawabku. Kulihat wajah mereka yg sanga murung. Tapi, , , mataku terbua ketika melihat secerca cahaya yg redup.. hmmm doa ku semalam terkabul. Aku akhirnya bisa melihat wajahnya walaupun dia terlihat sangat murung.

“pasti kami akan datang! Kami tak ingin kau pergi tanpa izin kami taeng!” jawab Jessica.

“thanks a lot my best friend.” Jawabkuu..

Kembali kulihat cahaya itu.. dia hanya tertundukk diamm tanpa kata2..

“emmm.. permisii.. aku mau ke kamar mandi sebentar ya teman2,.” Kata tiffany dan langsung pergi…

“kenapa dengan dia?? Wajahnya dari tadi murung.” Tambah yuri.

“taeng, hanya kau yg mengerti perasaannya.. susul gih..! mungkin saja dia sedih jauh dengan mu..” ucap Jessica.

“Haaa!??? Bukannya dia sudah membenciku!?? Mana mungkin dia sedih harus jauh dariku!??” Gumamku dalam hati

“emm.. baiklahh.. aku akan susul dia..” jawabku. Langsung aku berlari menuju ke kamar mandi..

Kubuka pintu kamar mandi perlahan.. kulihat sekitar. Ohhh! Ternyata tiffany sedang di depan kaca wastafle. Kuhampiri dia..

“fany~ahh.. kau tak apa2 kan!?” katakuu..
tunggu, kenapa dia menangis!???  Aku terus berkata2 dalam hati.

“ahh taeng. taka pa kokk. Aku hanya sedikit mengantuk.” Dia langsung membasuh wajahnya dengan air, supaya air matanya tertutupi.

“ahh.. aku udahh selesai.” Tambah tiffany, dia hendak pergi tapi aku cegah. Ku genggam tangannya.

“tiffany. . . aku akan pergi.” Kataku. Tak terasa air mataku pun berlinang.

“hmmm.. taeng, fighting!” jawabnya datar..

Kucoba mendekat, kupegang bahunya dan berusaha untuk membuat dia menatap aku..

“fany, liat akuu.!” Perintahku..

“fany~ahh….” Dia masih tertunduk.

“fany.. aku masihh menunggu kau memaafkankuu.. beberapa setelah hatiku kosong tanpa dirimuu, aku selalu memikirkanmuu.. pikiranku berkecambukk dan hanya karena kau.” Jelaskuu.. aku terus menangis. Kucoba untuk kuat berdiri, namun aku tak sanggup. Aku jatuh tersujud. Air mataku menghiasi pipi dan mataku.

“taeng, , , kau tau?? Yg kau alami itu sama seperti yg sekarang sedang aku alami… entah kenapa aku begitu sulit untuk mempercayai dan memaafkanmuu. Dr lubuk hatikuu rasa cintaku padamu masih begitu kuat. Aku tak tau harus bagaimana taeng. aku mudah untuk sakit hati, dan sulit untuk menyembuhkan nya..” jelas tiffany.. mendengar itu, hatiku semakin sakit. Kucoba untuk berdiri.
“fany.. kalung ini akan membuktikann kalau hatiku hanya untuk dirimuu, cintaku hanya untuk dirimuu, hingga nanti aku kembali kemari aku teguh akan tetap mencintaimu.” Jelasku.

Tiffany POV

“fany.. kalung ini akan membuktikann kalau hatiku hanya untuk dirimuu, cintaku hanya untuk dirimuu, hingga nanti aku kembali kemari aku teguh akan tetap mencintaimu.” Jelas taeyeon.

Kata2 itu, membuat aku makin tersiksa. Apa udah saatnya aku memaafkannya!???

“taeng!? apa kau serius mencintaiku??” tanyaku tiba2.

“fany~ahh.. aku rela melakukan apapun demi cintaku padamu.” Jawabnyaa..

Dadakuu sakit mendengarnyaa. Jadi memang benar apa yg dikatakan teman2 tentangnya..
“fany~ahh! Aku harus segera berangkat.. ibuku sudah menunggu di london. Aku selalu berharap jika suatu saat nanti, aku bisa menjadi bagian hidupmu lagi.” Sambung taeyeon. Dia langsung berlari keluar toilet.

Aku masih berdiri kaku disini.. jawabann taeyeon tadi sangat membuat hatiku perihh.. aku sadar, kalau cintanya padaku memang tulus.

Aku pun langsung berjalan lemass. Jessica dari kejauhann terlihat melambai2kan tangan pertanda dia memanggilkuu.. aku pun segera berlari..

Normal POV
“teman2,, aku harus pergii… thanks banget yaaa.. aku janji akan balik lagi kesinii secepatnya.. hehehe” kata taeyeon

“taeng, kami pasti akan selalu menunggumu, karena kau adalah bagian dari kami..” jawab hyoyeon.

“kakaakkk.” Seohyun langsung memeluk taeyeon. Sepertinya seohyun sangat tak rela jika harus jauh dari kakaknya..

“heyyyy~ tenang seohyunn.. kau disini banyak temannn. Buat apa kau bersedihh. Kakakk pasti kembali kokk.. titip ayaahh ya seohh.” Jawab taeyeon.

Pengumumann penerbangan pun diumumkann, pesawat yg akan di tumpangi oleh taeyeon akan segera berangkat.

“bye all.” Kata taeyeon sambil tersenyum lebar.

Tiffany POV

“bye all.” Kata taeyeon sambil tersenyum lebar. Mungkin itu adalah senyuman terakhir darinya yg bisa aku lihat..

Tak pikir panjang, aku pun langsung berlari menuju taeng yang berjalan menjauh.

Aku pun langsung memeluknya dari belakang. Kucoba merasakann pelukan hangat yg dulu pernah kami rasakann.

“taeng, aku akan menunggumu disinii..” jawabku.

“ttt-tiffanyy… kau seriuss!???” jawabnya terbata2.

“mungkinn aku masih sedikit ragu2 untuk memaafkanmu taeng, tapi hati nuraniku mengatakan kalau kau adalah yg terpenting untuk hidupkuu.” Jelaskuu.

“tiffany~ahh. Aku begitu mencintaimu lebih dari cintaku pada diriku sendiri. Aku akan kembali untuk membahagiakanmu tiffany. Secepatnyaa. Aku berjanji.” Katanya sambil memegang kedua pipikuu..

Aku hanya mengangguk setuju.. kulihat air mata taeyeon mengalir di pipinya. Ku usapp air mata itu..

“taeng, fighting! Sanaaa, lekas brangkat, ntar ketinggalannn..” jawabkuu..

“thanksss fany! Aku akan menghubungimu jika sudah sampai disanaa..” katanyaa.

“yaa taengg.. cepat sanaa! Ntar kau ditinggal.” Jawabkuu.

“fany~ahh! Tunggu akuu, hanya kau yg aku inginnkann, jadi maukah kau tetap menjadi milikku???” Tanya nya sambil memegang kedua tangannku..
“kau lihat ini taeng. aku pasti akan menunggumuu..” aku memperlihatkan kalung berbandul kunci yg kupakai.

“fany~ahhh!” jawabnyaa.. belum selesai di berbicara, aku langsung memotongnya.

“sudahhlahh.. pokoknya aku tetap akan menunggumu! Sekarang bergegaslah masuk! Kau tak ingin ditinggal pesawat kan???! Let’s go taeng!!” katakuu.

“ahhhh. Nee…!!!” taeng pun langsung menuruti kata2ku, dia langsung bergegas berjalann..

“kakkkkakkk!” seohyun berlari memeluk taeyeon.

“seohyun~ahh! Disini kau punya kakak baru! Jadi jika kau merindukan aku, kau peluk saja tiffany! Didalamnya ada separuh jiwaku.” Senyum taeyeon.
taeng pun melepaskan pelukan seohyun.

Teman2ku merangkulku dari belakang, dan kami melambaikan tangan padanya.. mungkin ini adalah perpisahan sementara kami dengan seorang gadis canti, manis, dan imutt ituu! Dia begitu penting untuk kami.

Taeng pun sudah menghilang dari pandangan kamii.. dan setelah beberapa saat, pesawat yg ditumpangi taeng lepas landas.

Yaaaa,,,, hatiku terasa lega saat inii. Keterpurukanku serasa lenyap dengan cepat, dan dengan mudah tergantikan oleh rasa damai. dia berhasil memunculkan kembali cintaku untuknya dari hatiku inii.. taeng, aku memang tak bisa untuk tidak mencintaimu.. I’m always to waiting you.. gumamku dalam hati.

“yukk pulang! Aku lapar nihhh..” ajak sooyoung!
“yank! Kau tadi udah makan 2porsi, sekarang masih lapar juga!?? Aduhhhhh….” Jawab sunny dengan aegyonya.

“hey fany~ahh! Kau sudah memaafkannya khan!?” Tanya Jessica padaku.

“ahhhh… udahh kok. Sekarang hatiku terasa damai, cinta tumbuh kembali dalam hatikuu.” Jawabku sambil memamerkan eye smileku.

“jinjaaa??? Baguslahh fany~ahh. Jika nanti aku dan Jessica menikah, kau dan taeng juga menikah, pesta kita dijadiin satu sajaa,… hahahaha” canda yuri..

“heyy kalian berpikiran terlalu jauhh!” sahut hyoyeonn!
“hey yul, siapa juga yg mau menikah dengan kau!?” ketus Jessica, dan membuat yuri maluu..

“hahahahaha… kasiaan sekali kau yull. Sabar2.” Canda sunny. Kami pun segera meninggalkan airport untuk kembali pulang.

“taeng, semangatt! Aku akan selalu menunggumu! Because I love you so bad.” Gumamku dalam hati sambil tersenyum.

Sesampainya di rumah aku langsung menuju ke kamarkuu untuk menunggu kabar dari taeyeon.

Bomi oneun sori teu-llimyeon
(Ggoti pin gil ttara keo-reoyo)
Bi naerineun yeoreumi omyeon
(Muji-gae-man bomyeo keo-reoyo)
Ka-eul china kyeou-ri wahdo
Sone jeonhaejineun ongiro (Ttaseuhameuro)
Hamkke keo-reo-gayo
How great is your love

Tiba2 saja hapeku berbunyi.

“taengg!” kataku kegirangan.

“hallo fany~ahh! Gimana kabarmu!?” katanya ditelfon.

“hey taeng, kenapa kau bertanya begitu!? Kayak udah lama sekali tak bertemu.” Jawabku.

“hahaha. Hanya untuk intro fany~ahh. Ohh yaa. Aku udah sampai di London sekarang. Apakah kau sudah di rumah?”

“benarkah taeng?? syukurlah kau tiba dengan selamat. Aku udah di rumah dari tadi, padahal teman2 masih ada di mall, tapi aku ingin cepat2 pulang untuk menunggu kau menelfon.” Jawabku.

“benarkahh? Hehehe.. oh ya.. bolehkah aku memanggilmu sayang,,, lagi fany~ah??” pertanyaan taeyeon itu membuatku tertawa lepas. Perasaan ini sungguh nyamann. Aku dan dia kembali memunculkan rasa cinta seperti yang dulu..

“hahahaha…emhh.. aku tak ingin kau panggil aku sayang taeng. mianhe.” Kucoba untuk bercanda. Aku tertawa kecil.

“ohh… yasudahh fany~ahh.. taka pa kokk.” Hahahaha. Dia langsung drop sepertinya, suaranya tak lagi sesemangat tadi..

“taka pa taeng, tapi aku ingin kau memanggilku cintaaa.. hahahaha” aku berhasil menggodanyaa..

“tapi sayang, aku tak ingin memanggilmu cinta. Hehehe mianhe.” Jawabnya.
“aku tak percaya taeng kau tak mau memanggilku dengan panggilan itu,.”

“aaahhhhh.. kenapa aku tak bisa membohongimu yaa!??” jawabnyaa..

Tak terasa 1 jam lebih kami berbincang2 di telpon sambil melepas rinduu..

“sayangg.. udahh duluu ya kita lanjutkan lagi besok. Kupingku juga udah berasa panas nihh..” kataku.

“sama cinta. Kupingku juga sudah panas. Tak terasa udah 1 jam ni hp nempel ditelinga. Hahaha.”
“iyaa nihhh… ya udahh sayang, kita lanjutin besok ajaa.. silahkan kau telfon aku kapan saja kau mauu, karena mulai besok adalah hari libur.”

“okee cintaa.. aku akan menelfonmu setelah trainingku dengan ibu selesai. Bye my jawel. I Love you so much.” Katanyaa..

“nee sayang.. hehehe.. I Love You so much too taeng.”

Aku senang cintaku telah kembalii. Aku mulai bisa untuk mempercayaiinya lagi, lebih dari yg dulu. Dan aku juga sangat berharap taeng bisa menjadi pelabuhahn terakhir untuk hatikuu..

Taeyeon POV
Ke esokan harinya @KIM Apartemen

“nona taeyeon, anda diminta oleh nona KIM untuk menemuinya di ruangannya.” Kata seorang pelayan

“ohhh.. baiklahh.” Jawabku. Aku pun langsung bergegas menuju ruangan ibuku. Aku tak ingin ibuku ngomel jika aku terlambat.

Pelayan yg menunggu di depan ruangann ibuku pun membukakan pintu untukku.

“ibu memanggilkuu!??” tanyaku pada ibuku.

“yaa, duduklahh.!” Jawabnya ketus. Huhh! Jutekk amat sih ni orang. Keluhku dalam hati.

“taeyeon! Hari ini kau akan memulai pekerjaanmu! Perkenalkan ini adalah mentor mu! Aku tak ingin jika aku mendapat informasi buruk tentangmu saat kau dibimbing olehnya!” jelas ibuuku.. kulihat seorang wanita yg dari tadi sudah berdiri mematung di sebelah ibuku.

“perkenalkan nona. Saya adalah asistenn nyonya KIM di London. Nama saya Victoria.” Dia ternyata adalah assisten ibukuu. Kuharap perlakuannya tak seburuk perlakuan ibuku!. Gumamku dalam hati.

“ahhh yeahh sumbaenim.. mohon bimbingan anda.” Jawabku.

“yasudahh taeng! kau cepat siap2, 15menit lagi kau segera berangkat ke kantorku!” perintah ibuku.. tetap saja dengan nada yg galak.

“neee buu,,,” jawabku singkat. Aku pun segera menuju ke kamar untuk bersiap2.

“huhhh! Bete dehh!” ocehku.

Setelah selesai bersiap, aku pun segera menemui mentorku untuk berangkat ke kantor.

Beberapaa saat kemudiaann, aku dan mentorku sampai di sebuah gedung yg menjulang tinggi. Yaa, aku udah sampai di kantor KIM milik ibukuu ini.

“sebagai pengenalan, saya akan mengantar anda untuk jalan2 melihat2 kantor ini dulu nona kim taeyeon.” Ucapp mentorku.

“ahhh baiklahhhh… terimakasih Victoria sunbaenim.” Jawabku.

Kami pun menyusuri seluruh plosok gedung kantor inii.. yaa memang sangat luas dengan interior yg terlihat mewah.. pantas saja ibu begitu betah berada di kantor seperti ini.

Setealahhh kami berkeliling, kami pun tiba di sebuah ruangann yg besar.

“nona taeyeon ini adalah ruangann anda. Di meja itu sudah tersedia buku2 penting yg harus anda baca. Silahkan anda mulai bekerja. Ini adalah tugas awal anda untuk memahami apa sebenarnya makna dari bekerja menurut buku2 itu..” jelasnya panjang lebar, dan telah membuatku jenuhh. Huuufftddd..

“ahhhh.. nee!” jawabku singkat. Aku berjalan menuju mejakuu, terlihat disana ada banyak tumpukan buku. Dan semuanya mengenai bisnis.. jangan sampai otakku keluar dari sangkarnya karena kebanyakan menelaan kata2 yg ada dibuku ini. Keluhku dalam hati.

“baiklah nona, jika ada sesuatu, silahkann panggil saya di luar.” Wanita itu langsung meninggalkanku. Anehhh thu wanita.

Huftdd.. kubuka satu buku berwarna hitam itu dengan judul “course of doing business” kubaca halaman demi halamanm. menurutku buku ini bagus untuk dibaca, di dalamnya berisi tentang kehidupan berbisnis yg baik. Apakah dulu ibuku juga membaca ini??? Tapi kenapa sifatnya berbeda dengan apa yg disebutkan dibuku ini??? Ocehku dalam hati.

“permisi nona… bagaimana pekerjaanmu?? Apa kau menikmatinya??” Tanya mentorku itu.

“ahhh.. yaa. Bolehkah aku membawa pulang buku ini??” sambil kutunjukan buku tebal yg dari tadi kubaca.

“ahhh silahkan nona. Yasudah, mari kita istirahat untuk makan siang. Sudah kami persiapkan.”

“ahhhh.. baiklahh. Ayoo, saya juga sudah lapar. Hehehe.” Hoaaahh.. akhirnya makan juga. Sudah kutunggu2.

Aku dan mentorku segera menuju ke cafeteria di kantor ini.

Kami pun sampai di cafetariaa. Hahaha,, lebih megah ketimbang kantin di sekolahku dulu.. jadi rindu dengan kantin di sekolahku. Hehehe. Gumamku dalam hati.

“silahkan nona duduk. Saya akan mengambilkannya untuk anda.” Kata mentorku.

“ahh. Tak usahh, aku akan ambil sendiri saja. Aku sudah besar.” Jawabku.

Aku pun menuju ke tmpat dimana makanan sudah tersedia. Woaahhh.. beda sekali makanan di luar negri dengan korea.

“ohh ya nona. Nyonya KIM sudah menyuruh seseorang untuk menjadi partner anda. Dia juga anak dari presdir teman dekat nyonya KIM, dia sedang dalam perjalanan kemari.” jelasnya.

“ahhhh.. kenapa ibu secepat ini mempersiapkan smuanya??” jawabku bingung.

“yaa karena nyonya KIM tak ingin anda terlalu lelet dalam menyelesaikan study ini.”

“ahh.. oke oke.” Jawabku sedikit ketus. Ibuku memang sangat disiplin dalam pekerjaannya, hanya itu yg aku suka dari ibuku.

Beberapa saat kemudian, seseorang datang menghampiri meja kami. seorang laki2. Tampilannya keren. Hahahaha..

“annyeong.. nona taeyeon.” Katanyaa. Aku sangat terkejut, ternyata itu bukanlah seorang laki2, melainkan wanita..

“ahhhh! Annyeong.” Jawabku.

Dia melepas kacamata hitam yg dipakainyaa, tiba2 saja aku berhenti bernafas, aku terkejut, sangat2 terkejut melihat pemandangann ini.

“uhuuukkkkkk…” aku menyemprotkan minuman yg sedang aku minumm.

“ammmbeerrr!???” ternyata itu amber. Kenapa dia selalu menghantuikuu!?? Dan kini dia akan menjadi partner kerjaku!?? Ini tak bisa diterimaa.

“haahaha.. kau kenapa taeng??” jawabnyaa dengan aegyeonya.

“wahhh,, kalian sudah saling kenal ya?? Yasudah silahkan kalian ngobrol berdua duluu.” Potong mentorku.

“neee victoriia sunbaenim. Thanks.” Sahut amber.

Aku masih susah mengatur nafaskuu. Gilaa. Kenapa dia bisa sampai kemari,??? kenapa dia selalu menghantuiku?? Apalagi kami akan menjadi partner kerjaa. Parahhh!!!! Gumamku dalam hati.

“taeng!?? kau taka pa kaann!??” katanya dan membuat lamunanku buyar.

“ehh.. takk papa kokk.. emm. Am~ammber, kenapa kau bisa sampai disini!???

“kau ini kenapa sih taeng?? seperti habis melihat hantu saja.” Dia malah balik nanya deh.

“tak apa kokk amber. Hanya sedikit terkejut sajaa..”
“ohh begituu. Emm.. jadi gini taeng, sebernarnya aku dan ayahku akan ke paris, disana aku akan belajar dengan ayah untuk mengolah perusahaannya. Tapi karena sulli dan ibu tidak pernah saling mengerti satu sama lain, jadi sulli tak ingin ikut ibu,. Dan sekarang sulli ikut ayah di paris. Tapi pilihanku ternyata tepat.” Jelasnya panjang lebar. Aku

“maksudnya pilihanmu tepat apa amber!??” jawabku kebingungan.

“ya karena ternyata disini aku bisa bertemu denganmu taeng. hehehe.” Jawabnya sambil memamerkan aegyeonya.

Huhhh! Aku tak akan pernah terperosok lagi dengan rayuanmu amber! Hatiku sudah terkunci untuk orang lain. Hanya tiffany yg memiliki kuncinya. Gumamku dalam hati.

“ohhh.. hahahaha. Kau bisa saja.” Jawabku

“emmm taeng, kau sudah putuskan dengan kekasihmu yg dulu pernah kau kejar waktu di mall?!” pertanyaanya membuatku terpenjat kaget.! Kenapa dia bicara seperti itu!????
“emmm.. apa maksud perkataanmu itu amber???” kucoba menanyakan.

“ohh! Tak apa taeng. yasudah, yuk kita segera menemui Victoria sunbaenim.” Dia mencoba mengalihkan pembicaraan.

“ahhh.. baiklahh.!” Kami pun segera keluar dari cafeteria untuk menemui Victoria.

Dalam perjalanan menuju ruangan Victoria, aku terus bertanya2 dalam hati. Sebenarnya apa maksud amber bicara seperti tadi!?? Apa jangan2 amber sengaja, dia tau kalau aku dan tiffany berpacaran, lalu dia berniat untuk menghancurkan hubunganku dengan tiffany!? Apa dia memang amber yg dulu aku kenal sangat baik!?? Kenapa dia bisa berubah seperti ini!?? Gumamku dalam hati.

Di korea…

Tiffany POV

“hallo sica!?” aku berbicara dengan sica lewat telepon

“maaf fany~ahh. Aku mengganggumu. Sebenarnya hari ini kami akan berlibur ke villa milik yuri. Apakah kau ingin ikut??” kata Jessica.

“jinnjaaa!??? Aku mau sekali sica~ahh! Mumpung di rumahku juga rame, jadi ada yg bisa jaga nenek kuu.” Jawabku kegirangan.

“baguslah kalau mau, sekalian saja ajak yoona, karena seohyun juga ikut bersama kami. kita akan kerumahmu nanti sore. Kau tunggu kami yaa..” kata sica.

“ahhh.. nee.. aku akan menunggu sica~ahh. Hehehe” jawabku.

Baguss. Liburan kali ini aku sangat beruntung. Aku bisa pergi2. Baru pertama kali liburanku bisa keluar rumah. Yeahhh! Girangku.

“yoon?? Yoona!??” Ku ketuk pintu kamar adikku.

“apa sihh unnie??? Aku masih ngantukkk!!” ketus yoona.
“hehh! Kita akan berlibur bersama teman2 yoon! Dan seohyun ikut bersama kita nanti.” Kataku.

“mwoo!???! Be~benarkah kakk!?? Kita akan berlibur?? Jawab yoona

“ne.. nanti sore kita akan berangkat ke villa milik yuri. Mumpung paman dan bibi ada disini, jadi kita bisa berlibur juga kan yoon. Hehehe.”

“iyaa kakk.. pasti seru nihh..”

“yasudahh yoona. Jgn tidur lagi! Ntar kau ditinggal.”
“iya2 kakk!”

Aku pun kembali ke kamarku.

“ahhh! aku harus member tau taeng kalau aku dan teman2 akan berlibur. Hehehe” kataku pada diri sendiri.

Aku pun mencoba menelfon taeng.

“halloo?? Ini siapaa??” kata seseorang gadis di telfon. Tapi bukan suara taeng.

“emmm.. maaf, ini benar nomer taeyeon kan??” jawabku.

“iyaa.. taeyeon sedang di kamar mandi. Nanti hubungi saja lagi.” Katanya.

“ohh, baiklahh.. terimakasihh.” Aku langsung menutupnya.

Siapa wanita yg tadi menjawab telfonku?? Kenapa hape taeng bisa ada di wanita itu!?? Gumammku. Aku pun mulai curiga, pikiranku kesana kemari.

Aku terkejut hpku berbunyi. Ternyata dari taeng.

“hallo cintaaa!! Aku kecapean nihh.” Katanya di telfon.

“iyaa.. kenapa bisa begitu??” jawabku sedikit ketus.

“kenapa nada bicaramu aneh begitu sayang??”
“taeng, kau sedang bersama siapa sekarang??”

“ahhhh!?? Aku sedang dalam perjalanan pulang menuju rumahku ni. Kenapa emang!?”
“tadi aku menelfonmu. Tapi bukan kau yg menjawab telfonku, melainkan seorang gadis.”
“jinnjaaa!??? Apa kau menelfonku sudah lama sayang??”

“barusann saja aku menelfonmu. Kau tak macam2 khan taeyeon!?” nadaku naik sedikit marah.

“tunggu tiffany! Tadi aku memang sedang bersama dengan seorang wanita. Dia adalah partner kerjaku. Sungguh aku tak macam2. Aku sudah mengunci rapat2 hatiku untuk orang lain kokk.” Jawabnya.. perasaanku sedikit lega. Yaa. Aku percaya padanya.

“begitu ya taeng?? yasudah, maafkan aku. Tadi aku sedikit emosi karena khawatir kau akan macam2. Hehehe..”
“tak apa kokk. Tenang saja. Aku tak akan bertingakah gegabah lagi. Aku tak ingin membuatmu menangis sayang.”
“hehehehe.. itu baru yg namanya kekasihku. Ohh yaa… nanti aku dan teman2 akan berlibur  ke villa milik yuri sayang..”
“benarkahh sayang?? Aku jadi ingin ikutt!”
“iyaaa.. hahaha sayang. Aku juga berharap kau bisa ikut bersama kami. tapi taka pa dehh.. kau harus bekerja keras disana.”
“pastii.. aku akan bekerja keras disini, dan kembali ke korea untuk menemui mu.”

Kami kembali bercakap2 sangat lama di dalam telefon. Tak terasa sangat lama kami saling menelfon.
“yasudahh, nanti hati2 ya sayaang.! Awas, kau juga jangan macam2 disanna!” kata taeyeon.

“iyaa2 ahhh! kau jugaa ya! Hehehe…”

Taeyeon, sepertinya kau disana bekerja sangat keras yaa. Padahal kau masih terhitung anak2. Tapi jiwa pekerjamu kuat sekali. Jadi semakin cinta. Hehehe. Gumamku dalam hati sambil senyum2.

Tiba2 hpku berbunyi lagi. Ternyata itu Jessica.

“hey fany~ah! Sebentar lagi aku dan hyoyeon akan ke rumahmu! Bersiap2lah!” katanyaa.

“woaahhh! Aku belum siappp! Yasudah, aku akan segera bersiap2 dehh.” Jawbku..

“ahhhh! Iyaa.. cepat2! Nanti kalau udah sampe aku bantu dehh.”
“nee!” jawabku dan kututup telfonnya.

Aku bergegas mengepack pakaian dan peralatan2 kuu.
“yoooonnnn!!! Cepat kau bersiap2, sebentar lagi kita akan dijemputt!!!” teriakku pada adikku.

“baikklaahhhh!!!!” jawabnyaa…

“heyyy! Tiffany! Kenapa teriak2 sihh!? Kau mau kemana?” aku terkejut. Ternyata pamanku.

“ahhh pamann. Aku dan yoona diajak berlibur ke villa milik temanku. Apa kami boleh pergi!??” jawabku.

“hahahaha.. sepertinya kau girang sekali yaa???” jawab pamanku.

“iyaa pamann. Karena ini adalah pertama kalinya liburan aku bisa keluar rumahh. Bolehkan paman??” bujukku

“iyaa boleh kokk.. mumpung paman dan bibi disini, jadi kalian bisa pergi2.”
“waaahhhh! Terima kasih pamann.”
“yasudahhh, sebelum berangkat, makanlahh duluu. Bibi sudah menyiapkan makanan kesukaanmu thu!”
“ne pamannn.. nanti aku akan segera turun..” kataku.

Di London

Taeyeon POV

Hoaammm!!! Hari ini lelah sekalii yaa! Geramku dalam hati.. ku rebahkan tubuhku di atas ranjang.

Ditambah lagi masalahh yg sangat besar! Kenapa amber harus menjadi partner kerjakuu!?? Aku takut jika dia akan macam2 padaku.. dia bukan amber yg seperti duluu. Kenapa dia sekarang jadi seperti itu!??

Barusan tiffany marah padaku karena amber menjawab telfonku tanpa seizinku! Untung dia tak berkata aneh2!!
“permisii nonaa..” pintu kamarku diketuk oleh seseorang.

“ohhh.. ada apa??” tanyaku pada seorang pelayan rumahku.

“nyonya KIM menyuruh anda untuk ke ruang tamu.”
“hoammm.. kenapa lagi sihh ahh! Yasudahh. Terima kasihh.”
ni kenapa nenek sihir memanggilku!?? Baru saja mau istirahat! Payahhh! Gerutuku dalam hati dan segera aku menuju ke ruang tamu.

“ada apa ibu memangguilku!?” tanyaku.

“taeyeon! Perkenalkan ini adalah teman ibu. Dia juga seorang presdir!”
“wahhhh! Cantik juga anakmu nyonya KIM. Pantas sekali untuk anakku.” Kata seorang wanita itu.

Haaa??? Apa maksud perkataan wanita itu!???? Gumamku dalam hati.

“hahahaha.. yaa. Ini anakku nyonya. Biar waktu yg bergulir saja supaya  anak kita bisa saling mengenal.”
“emm permisi. Apa maksud pembicaraan kalian!?” tanyaaku kepada mereka berdua.

“kau akan ibu jodohkan dengan anak nyonya presdir inii..” kata ibuku..

“APAAA!!!!???? Aku kan masih seumuran SMA buu! Kenapa cepat sekalii!????”
“bodohh kau taeyeon! Siapa juga yang akan menikahkanmu saat inii!!?? Kami berdua hanya masih berniat menjodohkanmu!” jawab ibuku.

“sayaang! Kemarilahhh.” Panggil wanita ituu kepada seseorang di luar.

Woaahhhhhhhhhhhhhh!!!!!! Ke~kenaapaaaa!??? Kenapa diaa lagi!???????!!!!

Jantungku seperti copot melihat amber yang masuk!
“dia adalah amber, anak kesayanganku” kata wanita itu.”

^TBC^

Tiffany Is My Mine Part 4


wahahaha.. akhirnya isa selesai nihhh. sibukk bangett, jadi susah ada waktu buat update.. hehehe.. maaf kalau nggak nyambungg,, pengenn akuu panjangin lagi soalnyaa.. jadi sedikit anehh. hehehe

yasudahh dehh, langsung nikmati sajaa. hehehe ^^

Di sebuah jembatan di jalan raya.

Tiffany POV

“apa yg aku lihat tadi beneran taeyeon?? Jika benar, kenapa dia tega melakukan ini padaku?? Aku sangat cinta padanya. Dia selalu bilang kalau tak akan mengkhianatiku, akan terus mencintaikiu, tapi kenapa sekarang dia malah memutar balikan perkataannya sendiri??? Bodoh sekali aku mempercayainya!! Bodoh sekali aku sangat mencintainya, yg nyatanya dia malah menyakitiku hingga seperti ini! Pengorbananku padanya selama ini sangatlah sia2. Tanda terimakasihnya padaku hanya dengan sebuah pengkhianatan besar! Aku tak ingin mengenalnya lagi, aku tak ingin mengingatnya lagi, dan aku tak akan ingin mencintainya lagi!” gumamku dalam hati.

Dadaku sangat sakit, air mataku tak terbendung, wajahku penuh dengan air mata yg mengalir deras.

” Aku berkata2 dalam hati, tangisanku tak bisa berhenti. “KIM TAEYEON! AKU MEMBENCIMU, AKU SANGAT MEMBENCIMU! AKU TAK MENCINTAIMU LAGI!” aku berteriak, kulemparkan batu ke sungai, dan tiba2 aku terjatuh. Di taman

Taeyeon POV

“aduhhh!” aku terjatuh karena tersandung sesuatu saat berjalan, perasaanku mulai tak enak sekarang.

“kau taka pa taeng? hati2 donk.” Sica membantuku berdiri

“sica, kenapa perasaanku tiba2 tak enak begini yaa??” tanyaku, isak tangisku belum bisa berhenti dari tadi.

“positif thinking saja taeng.” jawabnya datar. Kami pun melanjutkan berjalan mencari tiffany. Tapi tiba2 hp sica berbunyi. “ini dari yuri taeng.” katanya. “angkat sica! Siapa tau tiffany ketemu.”

“hallo yul?? Gimana??” kata sica dalam telpon, sica meloudspeeker, supaya aku juga bisa mendengar.

“nihil, sunny juga barusan telpon, tapi tak ada tanda2 tiffany.” Jawab yuri. “aduhhhh, dimana anak itu???” tambah sica.

“coba kau telpon yoona saja sica, ini juga sudah larut, kita cari lagi besok saja, lagian besok khan hari minggu.” Hyoyeon menyambung.

“tapi, jika ada sesuatu dengannya gimana???” tambahku dengan suara parau. “tenanglah taeng, dia gadis kuat! Dia pasti bisa jaga diri dengan baik. Besok kita cari bersama2.” Jawab hyoyeon.

“yasudah, lebih baik kita kembali kerumahku dulu saja.” Kata yuri.

“ne!” sica menutup telponya.

“taeng, pulang yukk.” Ajak Jessica. Aku masih terduduk lemas di bangku taman.

“sica, kau duluan saja, aku masih akan mencarinya..” aku berdiri dari tempat duduk dan berjalan meninggalkan jessica.

“taeng, kau terlihat tak sehat, lebih baik kau juga ikut kembali.” Bujuknya.

“tak apa sica, ini kesalahanku, dan aku juga yg akan bertanggung jawab mencarinya hinga ketemu.”

“tapi taeng…”

“tenang lahh sica, jika aku tak kembali besok pagi, kau langsung telfon aku saja. Ok! Sekarang kembalilah, yuri pasti mengkhawatirkanmu!” jawabku sambil mengelus rambut Jessica.

“hati2 taeng.” jawab sica. Aku pun langsung berlari melanjutkan mencari tiffany.

Di tempat lain, tiffany masih tergeletak pinsan.

Normal POV

“sepertinya aku kenal orang ini, kenapa dia malah tidur di pinggir jembatan gini??” kata seorang laki2 yg melihat tiffany tergeletak.

“inii, tiffany hwang. Kenapa dia sampai tidur disini??” sambung laki2 itu.

“heyy, tiffany, tiffany hwang… bangun lahh..” laki2 itu mengguncang2kan tubuh tiffany supaya terbangun. Namun tiffany tetap diam dan tak bergerak. “aduhhh!!! Kenapa badannya panas sekali, atau dia pingsan??”

laki2 itu tak ambil resiko, langsung menggendon tiffany, dia berjalan menuju suatu tempat sambil membopong tiffany. Sesampainya di tujuan, laki2 itu menidurkan tiffany, ternyata itu rumahnya. Dia mengompres tiffany, dan menungguinya hingga sadar. Beberapa saat kemudian…

“emhhhh..” tiffany mulai membuka matanyaa, dan ia terkejut dihadapannya ada seorang laki2, dia langsung meloncat dari kasur.

“tenang tiffany, ini saya.” Ternyata itu adalah guru tiffany, ya. Mr ryeowook. “kkk-kenapa aku ada di rumah bapakk??? Tunggu, jgn2 bapak menculik saya yaa???” Tanya tiffany panik.

“hey, hey, hey!!! Saya bukan orang seperti itu yaa! Kau kutemukan pinsan di tepi jembatan dipinggir jalan raya! Karena rumah saya dekat, jadi kubawa saja kau kesini.” Jelas pak ryeowook.

“iya, tadi memang saya berada dijembatan itu, tapi entah kenapa tiba2 saya merasa tertidur.” Jawab tiffany

“thu kan! Dipikir saya menculik!” keluh pak ryeowook.

“tapi bapak tak menyetuh apapun kann!???” tiffany masih tak percaya.

“astaga tuhannnn!!!! Hey tiffany hwang! Kau masih tak percaya pada guru mu sendiri!??? “ bentak pak ryeowook.

“bukan begitu pakk.. aduhh.. iyadehh, saya percaya bapakk.” Jawabku.

“tapi kenapa kau bisa sampai situ, dan masih mengenakan seragam?? Kau kabur dari rumah?? Dan matamu sembab begitu, sepertinya kau nangis terlalu lama yaa!??”

“ada sedikit masalah kok pak, tapi tak apa2. Saya sudah baikan, saya mau pamit pulang saja pak.” Tiffany beranjak dari tempat tidur.

“kau tak istirahat dulu saja, badanmu masih panas begitu.”

“tak apa2 pakk, aku takut jika orang rumah mengkhawatirkanku, lagian ini juga sudah larut. Terimakasih bapak sudah merawatku tadi, dan saya minta maaf jika menuduh bapak yg enggak2.” Ungkap tiffany.

“yasudahh, kalau kau tak mau menginap, tapi bapak khawatir jika ada apa2 padamu, di dekat sini banyak orang2 laki2 yg suka mabuk2, lebih baik kamu bapak antar saja.”

“emhhh, aku takut” belum selesai tiffany menjelaskan, pak ryeowook langsung memotongnya. “tak akan merepotkan kok.” Jawab pak ryeowook.

“te-terimakasih pakk.” Setelah sampai di depan rumah

“bapak, sekali lagi saya mengucapkan terimakasih yg sebesar2nya karena telah menolong saya.” Kata tiffany

“ne.. tak apa tiffany hwang! Lain kali lebih berhati2 saja yaa..”

“iyaa pakk..” “yasudah, saya pamit dulu.” Pak ryeowook memutar balikan motornya menuju rumahnya.

“hati2 pakkk..” jawab tiffany. . .

Tiffany POV

“huff.. untung ada pak ryeowook yg menolongku, kalau tidakm gimana nasibku tadi??” kataku pelan Jika aku kembali kerumah, pasti taeng sudah ada di rumah. Aku tak ingin bertemunya, lebih baik aku tak pulang malam ini, aku bermalam di taman saja. Gumamku dalam hati. Aku pun berjalan menuju ke taman. . . Setelah sampai, aku langsung menuju ke tempat dimana aku sangat nyaman berada di taman selama ini, yaaa, di dekat air mancur. Aku duduk terdiam, tak tau kenapa pikiranku langsung menyatu pada satu titik, yaitu taeyeon, aku ingin menghilangkan ingatan tentang tayeon, tetapi kenapa tak pernah bisa??? “kim taeyeon, kenapa kau selalu hadir di pikiranku?? Aku ingin membuangmu jauh dari pikiranku, dan terutama dari kehidupanku!!!! Kenapa susah sekalii!!???” aku berkata2 sendiri, tak terasa air mataku kembali turunn deras. Jujur, aku sangat mencintainya, aku tak percaya kejadian tadi adalah kesengajaan tayeon. .

tapi, kenapa dia bisa melakukan itu pada gadis tadi!?? Sebenarnya apa yg terjadi? Apa aku ada salah? Tapi tadi pagi kami baik2 saja.

Aku tersentak kaget, 2 tangan melingkar di leherku, ada seseorang yg memeluku dari belakang, sangat hangat. Aku tersadar dan kuhempaskan dia hingga terjatuh. Dannnn aku terkejut, sangat terkejut, sampai aku tak bisa berkata2.

Ternyata itu taeyeon, wajahnya sangat pucat, dan matanya pun juga sangat sembab, seperti dengan aku..

“mau apa kauu kemari!??” bentak ku. Dia hanya terduduk dibawah sambil menundukan kepalanya.

“aku tak inginn melihattmuu taengg!!!!! Pergi!!!” aku berteriak, hatiku rasanya sangat sakit. Aku mencintainya, sangat mencintainya, tak bisa kupungkiri, ini sangat menyakitkann.

“fany, , maafkan aku, aku tak bermaksud mengkhianatimuu.. akuu, , akuu”

“kau kenapa taeng!?? kau kenapa!???!!! Haaa!!” belum selesai dia berbicara, aku langsung memotong dan membentaknya.

“fany, , uhhhh..” katanyaa, aku tak banyakk berpikir panjang, aku langsung pergi untuk meninggalkannya. Air mataku berlinang berjatuhan, sempat kulihat taeyeon, dia hanya bersujud dan memukul2 tanah.

Akuu berlari pulang, aku tak inginn bertemunya lagi. Aku akan mengubur semua kenangan yg aku lalui dengannya. Taeng, aku tak ingin mencintaimu lagi.

Taeyeon POV

“tiffany, maafkan akuu. Bodohnya dirikuu inii. Aku tak punya hati. Benar yg dikatakan Jessica, akuu sangat tega menyakiti gadis yang hatinya sangat baik. Aku benci kau taeng!!!! AKU SANGAT MEMBENCIMU TAEYEON!!!!” aku berteriakk, tangisanku tak terhenti, kupukul keras tanah ini. Tak terasa, darah segar mengucur dari tangannkuu.

Aku tak merasakan sakit untuk ini, yg bisa aku rasakan sekarang hanyalah hatiku yang sangat menderita. Tiba2 saja, kulihat seohyun dan yoona berlari kearahku.

“kakakkkk!!” seohyun langsung memelukku.

“kakkakk, , kau tak apakann!? Kak tiffany sudah kembali ke rumah.” Sambungnya, kusembunyikan tanganku yg berdarah ini.

“kakk taeng, tangannmuu, , ,” kata yoona yang menyadari kalau tanganku berdarah.

“kakak! Kenapa tangannmu sampai begitu!??” seohyun sangat khawatir padaku. “seoh, tak apa kokk.. ini tak sebanding dengan sakit yg dialami tiffany.” Katakuu. “seoh, kakak sudah putuskan untuk kembali kerumah.” Sambungku. “apa kakak yakinn? Kalau memang yakin, aku akan ikut kakak kembali.” Jawabnya

“seoh, aku tak ingin kau juga kena marah ibu.” Cegahku.

“kakk, kita pergi bersama, jika kakak kembali, akupun juga akan kembali.” Jawabnya.

“aku inginn bersama kakak. Karena kakak yang selalu memperhatikanku.” Sambungnya.

“seohyun~ahh. . tapiii. . .” belum selesai aku bicara, seohyun langsung memotongnya. “kakkk. Tenanglahh, tak apa kokk.”

“yasudah kalau memang itu maumu. Yoon, sampaikan rasa trimakasih kami pada nenek yaa. Dan juga untuk kakakmu.” Kataku pada yoona

“ehhh… ba-baiklahh kakk.” Jawab yoona.

“ayoo seoh!” ajakk kuu. Seohyun menghampiri yoona dan memelukknya. Sepertinya seohyun masih ingin bersamanya.

“yoon, I love you!” kata seohyunn.

Kami pun segera berjalan menuju kerumahh. Kembali ke kehidupan yang sangat kami benci. Beberapa saat kemudain, kami pun sampai di rumah. Kupencet bel yang ada dip agar rumahku.

“ting…tong” bel pun kubunyikan. seseorang berjalan menuju gerbang, itu bibi. “nooo-noonaa taeyeon dan nona seohyun. Akhirnyaaa kalian kembalii, tuan sangat mengkhawatirkann nonaa.” Katanya sambil membukakan pagar.

“terima kasih bii. Apa ibu ada??” kataku.

“nyonya ada non, tuan dan nyonya sedang makan.” Jawabnya.

Kami pun masuk, kulihat disana ibu dan ayah sedang makann.

“nyonya, tuann. Nona taeyeon dan nona seohyun kemabali.” Kata bibi, dan itu mengagetkan ibu dan ayahku.

“huhhh! Kenapa kau kembali!? Sudah tak kuat hidup dijalanann dan terlantar!?? Ohh tunggu, tak mungkin kalian terlantar jika membawa uang curiann!” kata ibuku seraya membuang pandangan.

“krystal! Bisakah kau berhenti bicara seperti itu.!!!” Ayahku membela dan segera menghampiriku.

“Taeyeon, seohyun. Darimana saja kalian?? Ayah sangat mengkhawatirkan kaliaann.” Ayahku memelukku dan seohyun.

“maafkan kami ayahhh.” Jawab kami berdua. Aku pun melepaskan pelukan ayahku, dan berjalan menuju ke ibuku.

“mau apaa kauu!??” kata ibuku.

“bu, aku menyanggupinya!” jawabku.

“huhh! Apa yang membuatmu menyanggupinyaa!?? Aku tak ingin jika kau melakukannya terpaksa, karena anak seperti mu sebenarnya tak pantas untuk menjadi seperti kuu!” kata ibuku meremehkan.

“bu. Aku serius menyanggupinya, aku akan pergi ke London untuk belajar mengurus perusahaan.

“huhh! Baguslah jika kau ingin serius.” Kata ibukuu dengann nada tetap meremehkanku. Aku pun berjalan meninggalkan ibuku.

“taeng, apa kau sudah pikirkan dengan matang2 keputusanmu!? Bagaimana dengan sekolahmu!?” kata ayahhku.

“iyaa ayah, sudah aku putuskan matang2 kokk. Aku ingin membuktikan pada ibu kalau aku bukan anakk yang tak berguna.”

Aku pun naik menuju ke kamarku. kuregangkan badanku di ranjang. Tubuh ini rasanya berat sekali. Tiffany, aku menyesal atas semua inii. Aku yakin kau tak mencintaiku lagi, bukan aku menyerah, tapi, aku tak ingin menyakitimu lagi, aku akan pergi jauh2 darimu supaya kau tak menderita. Keputusanku menerima tawaran ibu dulu yang menyuruhku untuk ikut Ibu untuk belajar tentang dunia bisnis, supaya bisa menggantikan ibuku. kupikir tepat, aku juga ingin membuktikan pada ibu kalau aku bukan anak yg tak berguna.

“tokk…tokk…tokk. Kakakk. Bolehkan aku masuk?” kata seohyu di luar kamar. “masuklahh seohyun!”

“kakkk, apa kau benar2 ingin pergi?? Lalu bagaimana dengan kak tiffany?? Apa kau juga akan melupakannya kakk!?” Tanya seohyun

“seohyun~ahh.. aku sudah sangat yakin dengan keputusannku. Tentang tiffany, dia sekarang sangat membenciku, dia tak mungkin mencintaiku lagi seoh. Dan aku juga ingin membuktikan kepada ibu.” Jelasku.

“kakkk. Bolehkah aku ikut kakak???” tanyaa seohyun. Kupeluuk adikk kuu inii “seohyun~ahh.. kau disini saja, lanjuttkan sekolahmu, dan gantikan posisi ayah. Kau kan tau kalau ayah sudah tua, belajarlah dengan giat disini. Kalau kau ikut aku pergi, siapa yang akan menjaga ayah?? Trus bagaimana dengan yoona?? Yakann??”

“kakkk, aku akan sangat merindukannmu.” Katanyaa. Kupererat pelukanku padanyaa. Dia adalah adikku yg sangat aku sayangi. Ya. Pasti aku juga akan merindukannya. Ke esokan harinyaa, ini adalah hari terakhirku berangkat sekolah, besok aku sudah berangkat ke London bersama ibu untuk belajar mengelola perusahaan, supaya kelak aku bisa menggantikan posisi ibuku. Dan kuharap nanti aku masih sempat melihat tiffany di sekolah.

@jeonju high school

Kelas masih sepi, hanya aku yg badu datang. Aku sengaja datang pagi2 supaya aku bisa melihat tiffany. Beberapa saat kemudiann, gadis yang aku tunggu2 akhirnya datang, tiffany melihatku sekilas, namun setelah kubalas pandangannya, dia langsung membuang tatapannya dan berjallan keluar kelas. Yaa,, aku sadar dia memang sangat membenciku sekarang. Sekali lagi aku minta maaf fanyy. Tetesan air mataku kembali keluar. Kuyakin dia juga takkan merindukanku lagi dan tak akan mencariku lagi jika nanti aku pergi. Tiffany POV Pagi ini aku benar bad mood untuk berangkat sekolahh, aku sangat tak bersemangat, aku masih tak isa menunjukan senyumankuu.. aku masih sangat kacau.. hufffdd. Aku berjalan menuju kelaskuu, , aku sangat terkejut melihat gadis ituu.. huuhhh! Taeyeon, udah berubah pikiran ternyata diaa.. apa emang dia sudah kembali ke rumahnyaa?? Kenapa dia brani datang ke sekolah!??? Ahhh taukk dehh, bukan urusanku lagi. Dia melihatku, namun aku langsung membuang pandangannku.. masih sangat sakit hati inii… Aku pun berjalan santai menuju ke kantin. Aku ingin menunggu teman2 disini saja. Beberapa saat aku menunggu, akhirnya teman2 datang.

“hey tiffanyyyy!!!!!!” Jessica langsung berlari dan memelukku.

“kemana saja kau semalammm, kami sangat khawatir padamuu.” Kata yuri. “maaf teman2.” Jawabku datar..

“tiffany, apaa kau sudah baikan sama taeng!?” Tanya sooyoung

“fany, kami sedih jika harus melihat kalian berdua berjauhan.” Ungkap Jessica. “emhh.. aku tak tau sica.. mianhee.” Jawabku.

“fany, kami kenal taeng lebih lama dari pada kamu, aku yakin kejadian kemaren bukan taeng yg berminat. Aku yakinn, taeng adalah tipe gadis yg setia.” Jelas hyoyeon

“emhhh,, udahh yaa.. aku lagi nggak mood bahas itu..” aku beranjak dari tempat duduk dan beranjak pergi.

“fany, tunggu.. dia akan pergi jauhh, mungkin kita tak akan bertemu dia lagi.” Sahut Jessica menghentikan langkahku.

“mmm-maksudmu!??” tanyaku seketika itu aku berhenti berjalan, dan kembali kepada mereka.

“dia akan terbang ke London besok pagi, dia akan belajar disana bersama ibunya, ibunya begitu menuntutnya untuk bekerja.” Jelas sunny

Aku hanya terdiamm. Kenapa tiba2 rasanya begitu sakit mendengar cerita ini?? Kenapa aku merasa tak mau kehilangann!?? Ku akui emang aku belum bisa melupakannya. Tapi, , , rasanya sangat, sangat, sangat berat untuk menerimanya kembali. Aku udahh tak mauu lagi.. cukup ini aja yg membuatku trauma.. aku menggumam dalam hati.

“fanyy~ahh.. mungkinn ini terakhir kalianya kita bisa bersamanyaa.. besok dia sudah tak bersama kita lagi. Kami sebagai sahabat lamanya pun merasa sangat kehilangann. Apa kauu tak berpikiran begitu??” kata Jessica membuyarkan lamunankuu..

“emhh, entahlahh…” jawabku singkat, dan kali ini aku benar2 meninggalkan mereka.

Kenapa perkataan Jessica tadi sungguh membuatku mati rasa?? Apa yg harus aku lakukann?? Iyaa, emang mudah banget aku membencinya, tapi tak semudah itu menghilangkannya dari hatikuu..

“tiffany.” Seseorang memanggilku, aku langsung menengok kebelakang. Aku terkejut, ternyata taeyeon yang memanggilku.. aku harus berbuat apa sekarang??? Bingungku dalam hati.

“tiffany, akku menemuimu hanya untuk menyampaikan surat inii. Jika kau tak membutuhkannya, atau tak inginn membacanya kau boleh membuangnya kokk..” katanyaa, sambil menodongkanku sebah amplop berwarna pink.

Aku pun mengambil surat ituu. Entah apa yg mendorongku untuk menerima surat itu.

“yasudahh tiffany, aku harus pergi.. hehehe..” kulihat dia berlari, yaa! Sangat jelas. Diaa, dia, taeyeon menangiss. Kalau memang bener yg dikatakan teman2 tentang kesetiaannya, tapi kenapa hanya aku yg tak percayaa?? Kenapa?? Aku pun melanjutkan jalanku menuju ke kelas. Sambil kupandangi amplop berwarna pink inii.. apa sebenarnya isi dibalik amplop ini?? Tanggapku penasaran..

Bell pun berbunyi.. aku mempercepat jalanku, aku tak ingin di marahi oleh pak guru lagi,, sesampainya di kelas, aku langsung menuju ke bangku ku.. aku melihat Jessica, dia menatapku anehh..

“kenapa sica???” tanyaku berusaha ingin tau.

“emhh, tak apaa fany~ahh.” Dia tertundukk..

Ada apasihh sebenarnyaa??? Aku menengok kearah bangku taeyeon, tapi dia tak ada di tempatnya, tas nyapun tak ada..

fany~ahh, taeyeon pulang, dia harus bersiap2 untuk besok.” Jelas Jessica “ohhh..” jawabku singkat. Kenapa sekarang aku merasa sangat kehilangan!?? Tiffany!!!??? Kenapa kau malah jadi seperti inii?? Kenapa labil sekali??

“tiffany, aku menyayangimuuu..” taeyeon menciumm keningku, dia memelukku hangat, ini adalah pelukann yg paling hangat..

“TAE!!!” aku berteriakk. Ternyata barusan aku berimajinasi.

“tiffany hwangg, kau kenapaa??? Tanya guruku.. semua orang di kelas melihat ke arahku, ssambil memasang wajah bingung.

“ahhh… takk papa pakk, hanya terkejut karena kaki ku terjepit meja.” Aku mencoba member alasan..

“ohhh.. ya sudahh, tetap perhatikan, jangan banyak tingkahh..” jawab gurukuu. Huffftddd.. untung saja, jika aku tadi menyebut nama taeyeon, pasti aku akan malu besar. Uhhhh!!! Kenapa sihhh kepikiran dia!! Arrggghhh!!! Aku menggumam sambil menggaruk2 rambutku.

“hey fany~ahh!! Sudah ku dugaa, kau masih memikirkannya.” Ujar Jessica.

“emhhh… hanya sedikit kokk sica..” jaawbkuu dengan tak yakinn.

“jgn mengelakk, aku tau kau masihh mencintainya.” Jawabnya sambil mencubit pipiku.

“ahhhh! Sicaa! Tidakk kokk, tadi hanyaa.. hanyaaa..” kataku terbata2, belum selesai aku berucap, sica sudah memotongnya.

“hanyaa apaa tiffany!?? Hanya taeyon seorang yg kau cintai!? Hahaha” goda sicaa.

“sica~ahhh. . . aku sudah tak mencintainya, aku, aku akann… akan melupakannya sica.”

“woooo… kau yakinn dengan perkataanmu itu tiffany hwang??” Jessica bertanya seperti menginterogasi kuu..

“yapp…” jawabku lugas dan singkat..

Bel Pulang pun akhirnya berbunyi. Aku pun langsung menuju k kantin.

“heyy teman2,” sapa ku

“ahh kau tiffany, kenapa sendirian??.. mana Jessica Ku??” jawab yuri.

“dia sedang ngumpulin tugas yul. Dimana sunny and sooyoung?”

“ohh, mereka sedang beli kado. Hehehe” jawab hyoyeon.

“kado?? Untuk siapa? Apa ada yg berulang tahun sekarang??”

“bukan untuk ulang tahun kok fany.. kami berniat untuk membelikan kenang2an untuk Taeyeon. “

“ohhh.. yasudahh.. aku duluan pulang saja yaa..” aku berjalan mulai meninggalkan mereka, tiba2..

“fany~ahh.. tunggu.!” Aku berhenti berjalan dan berbalik. Sica memanggilku. “ntar malam kau ikut yaa..” kata Jessica.

“emmmhh. Kemana sica??” jawabkuu.

“nanti malam, kami akan ke rumah Taeyeon, kami mau mengadakan pesta perpisahan. Datang pliss..” bujukk Jessica.

“iyaa fany~ahh.. lupakan kejadian yg kemaren2. Sekarang, kita dukung saja taeyeon. Kalau emang kau udah nggak cinta padanyaa, jadilah sahabatnya saja.” Ungkapp yuri. Aku tersentuh dengan apa yg diucapkan yuri, tapi aku belum siap melihatnya lagi..

aku takut jika aku akan menangis kembali.

“emhh, maaf teman2, tapi kalian pasti ngerti perasaanku khan. Aku bener2 belum siap melihatnya, aku titip salam saja untuknya. Aku akan mendukungnya sebagai, sebagai sahabat.” Jawabku dengan senyum dan langsung berjalan meninggalkan mereka.

“maaf teman2. Hatiku masih berat untuk menerima, dan memaafkan taeyeon.” Gumamku dalam hati..

Pada Sore hari..

Taeyeon POV

“nonn.. ada teman2 mencari nona..” kata bibiku di depan pintu kamarku.

“suruh saja masuk bii..” teriak ku,..

“baiklahh nonn..”

“tok..tok!”

“masukk lahhh..” suruhku.. ternyata itu teman2kuu..

“heyy taeng.” mereka member salam bergantian..

“hey jugaa.. hehehe..” gadis itu tak terlihat bersama mereka. Aku melihat kearah pintu sedikit kecewa.

“dia tak ikut bersama kami taeng.” sahut Jessica yg sepertinya tau isi hatiku.

“kami sudah membujuknyaa. Tapi tenang taeng, dia menitipkan salam untukmu..” tambahh hyoyeon.

“ahhh.. bagus lahh kalau begitu..” jawabku lemas.

“dia mendukungmu sebagai sahabat taeng. dia titip salam seperti itu.” Kata Jessica. Aku hanya terdiammm lemas. aku ingin melihatnya sekarang, aku sangat merindukannya. Walaupun tadi aku sempat memegang tangannya.

“taeng, ayolahh, kami khan datang kemari untuk berpesta untuk yg terakhir kalinyaa. Kenapa kau malah kusut begituu..??” kata sunny.

“hahahha.. iyaa, maaf2 teman2. Nihh khan aku udah senyumm. Hehehe” jawabku.

“permisi semuaaa…” seohyun masuk ke kamarku.

“wahhhh.. yoona juga datang yaa.. kakakmu tetap tak mau datang yoon??” sahut hyoyeon

“enggak mau kakk. Kayaknya kak tiffany kecapean. Jam segini aja tadi dia masih tidur.” Jawab yoona

“wooaa!!! Thu anak emang kebo yaa.. wkwkwk” canda sooyoung, supaya suasana ramai. Tapi aku tetap saja kurang bersemangat.

“kakk,, udah siap semua thu.. yukk semua turun ke halaman belakang..” kata seohyun.

“asyikk nihh… ayo!, sicababy, cmon honey!” kata yuri..

“okayyy honey, , gendong!!” hahaha.. aku senang melihat tingkah mereka berdua. Mengingatkanku padanya.. andai saja aku tak berbuat bodoh. Huftd. Tiffany, , , aku berharap surat itu kau baca. Surat dimana aku tuliskan apa yg saat ini aku rasakan.

“heyy, malah melamunn..” sentak sooyoung dan membuyarkan lamunanku.

“ahh.. hehehe.. maaf soo, ,”

“hey taeng, hati2, kesambet ntar. Hahahaha” canda sunny.

Kami pun segera menuju halaman belakang rumahku. Malam ini adalah malam terakhir dimana aku berada di korea, dan juga malam terakhirku bersama sahabat2ku. Melihat mereka tertawa bersama, saat disana, pasti aku akan merindukan kalian..

“taeyeon, kami ingin mendengarkan kau bernyanyi nihh.. kami ingin mendapat kado terkahir darimu..” Jessica mengajukan permintaan padaku.

“yeahh taeng! kami ingin mendengar suaramu yang indah ituu..” tambah sunny.

“emhh.. baiklahh teman2, mau kunyanyikan apaa??? Request nihh hehehe” jawabku..

“lagu kesukaanku aja taeng! kau tau kann?? Hehehe” jawab Jessica.

“haa??? Almost maksudmu sica??” tanyakuu.

“yeahhhh… kau juga suka khan.. kami ingin mendengarnya darimuu.” Katanyaa.

“baiklahh, akan kunyanyikann.” Aku pun mengambil mic.

Ya. “almost” adalah lagu kesukaanku juga Jessica. Secara tak langsung juga, lagu ini aku persembahkan untukmuu. Tiffany.

Can you tell me, how can one miss what she?s never had? How could I reminisce when there is not past? How could I have memories of being happy with you, boy? Can someone tell me how can this be? How could my mind pull up incidents Recall dates and times that never happened? How could we celebrate love that?s too late And how could I really mean the words I?m about to say? I miss the times that we almost shared I miss the love that was almost there I miss the times that we used to kiss At least in my dreams just let me take my time and reminisce I miss the times that we never had What happen to us, we were almost there Who ever said it?s impossible to miss What you never had, never almost had you I cannot believe I let you go or what I should say is I should have grabbed you up and never let you go I should have went out with you, I should have made you my boo, boy Yeah, that is one time I should have broke the rules Should have went on the date, should have found a way to escape Should have turned almost into if it happen, now it?s too late How could I celebrate a love that wasn?t real? And if it didn?t happen, why does my heart feel? I miss the times that we almost shared I miss the love that was almost there I miss the times that we used to kiss At least in my dreams just let me take my time and reminisce I miss the times that we never had What happen to us, we were almost there Who ever said it?s impossible to miss What you never had, never almost had you

Tiffany, aku masih tak bisa menahan hatiku yg begitu rindu padamu. Hanya kau yg saat ini berkelana di pikiranku. Pikiranku dipenuhi oleh bayanganmuu. Aku rindu saat kita selalu bersama, aku rindu saat cinta selalu ada, aku rindu saat kita berciuman, dan aku merindukan saat kita saling memiliki.. Aku tak kuat menahan air matakuu, aku bersujud tak kuat menahan semuanya.. gara2 kebodohankuu, separuh hatiku lepas pergi.

Bodohnya akuu… Lagu ini sunggu membuat hatiku tersentuh, air mataku berlinang saat menyanyikann lagu ini..

“taeng, kau takk apaa??” kata hyoyeon. Teman2ku menghampirikuu.

“taeng, apa kau ingin bertemu dengannya??” tambah Jessica.

“aku sangat inginn bertemunyaa, walau hanya menatap wajahnya saja. Aku ingin melihatnya untuk terakhir kalinyaa. Aku tau dia sangat membenciku sekarang. Tapiii.. TAPI AKU SANGAT MENCINTAINYAAAAA!!” ungkapan perasaanku meluapp..

teman2ku bersimpati padakuu,, mereka ikut menangis.

“taeng, kalau kau memang sangat ingin bertemunyaa, kami akan antar kau sekarang.” Ungkap yuri..

“aku tak yakin bisa bertemu yull, bukan hanya itu, melihatnya pun tak akan mungkin..” aku menyerahh.. aku berdiri, dan berjalan menuju ke dalam rumah..

“kakkk taeng, aku yakin kau masih bisa bertemunya kokk..” tambah yoona. Aku berhenti berjalann..

“kenapa kau bicara begitu yoon??”

“biasanya jam segini, kak fany selalu duduk menyendiri di taman untuk menenangkan situasi hatinya, apalagi saat ini hatinya sedang sangat kacau. Sebaiknya kak taeng coba kesana.” Jelas yoona.

“kami dukung kau taeng. kami yakin dia masih ingin bertemu denganmu.” Tambah Jessica.

“baiklah.. aku juga sangat ingin bertemu dengannya..” jawabkuu..

“yasudahhh, yuk langsung jalan saja, keburu dia pulang.” Tambah hyoyeon. Kami pun segera menuju mobil.

Di dalam mobil aku hanya terdiam beku. Rasa senang, sedih, takut, khawatir, bercampur menjadi satu. Beberapa saat kemudain, kami sampai di taman. Kami berjalan bersama masuk ke tamann…. Terlihat disana seorang gadis sedang duduk di air mancur.

Gadis dengan rambut panjangnya yg indahh… ya itu tiffany. Dia disanaa..

“taeng, kami tunggu disini, kau datangi dia..” kata hyoyeon

“ahhhh.. okee..” jawabku kaget. . .

aku berjalan pelan menghampirinyaa, dadaku bedegup kencang. Entah apakah yg akan terjadi nanti saat aku mendekat?? Aku semakin dekat menuju tiffany, belum sampai tempatnya, tiffany berdiri dan berbalik. Aku sangat terkejut, matanyaaa.. yaa, matanya penuh sekali dengan air mata.

“taeng. kenapa km bisa disinii???” Tanya nya cepat sambil membersihkan air mata yg membasahi pipinya..

“emhhh…” aku hanya menggema, tak piker panjang aku langsung memeluknyaa.. hangatnya tubuhnya.

Aku sangat merindukan ini. Tapi, rasanya berbeda dengan saat dimana kita masih bersama. Sangat berbeda, dia tak membalas pelukanku.

“taeng, semangat yaa.. aku mendukungmu..” katanya sambil melepaskan pelukan dan langsung meninggalkanku.

Tiffany, apa kau tadi terpaksa mengatakan itu?? Apa kau memang belum memaafkan aku fany?? Gumamku dalam hati, tak terasa air mata ini berjatuhan deras di pipikuu. Aku pun berjalan meninggalkan tempat itu, ya, kesimpulannya memang benar, dia benar2 tak akan bisa memaafkanku.

-TBC-

Tiffany Is My Mine part 3


maaf kalau telat ngeupdatenya, soalnya barusan pulang holiday, langsung dilembur…

wkwkwk.. kalau aneh harap maklumm. okee..!

check it ^^

Ke esokan harinya

Normal POV

“taeng, bangunlahh.. kau yakin tak ingin berangkat sekolah???”  tiffany menggoyang2kan tubuh taeyeon sipaya bangun..

Namun taeyeon hanya mengolet dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
”taeng!! Oiii!” tiffany membuka selimut, dan mencium kening taeyeon.

“bangunlah sayangg. .” kata tiffany sangat lembut kepada taeyeon. Supaya ia terbangun.

“ahhhh… fanyy, , aku masih mengantuk!! Ehhh, , kenapa kau pakai seragam!?” kata taeyeon

“kau yakin tak ingin pergi sekolahh taeng???”

“yaa.. aku di rumah saja, aku akan membantu nenek membersihkan rumah, dan akan memasak makan yang paling enak untukmu.” Taeyeson menggoda tiffany dengan ciuman di pipi tiffany.

“thanks sayang.” Tiffany membalas  ciuman taeyeon di pipi taeyeon.

Di kamar yoona.

“seobaby! Kau tak mau sekolah??? Tanya yoona kepada seohyun yang sedang sibuk dengan PSPnya.

Namun tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut seohyun.

“seohyuunn~ahh! Kenapa kau tak menjawabku!??” bentak yoona. Dan membuat seohyun terkejut.

“ahhhh… young, kau cantikk sekalii. Hehehe” goda seohyunn, namun rayuannya itu malah membuat yoona marah

“kau ternyata emang lebih cinta PSPmu ketimbang pada ku!” yoona berpaling dari hadapan seohyun ke meja belajarnya untuk menata bukunya.

Sebuah tangan melingkar di perut yoona. Seohyun memeluknya dari belakang.

“yoon! Maafkan akuu.. aku mencintaimu lebih dari apapunn kokk!” kata seohyun sambil memeluk yoona.
”aku tak suka dibohongi!” ketus yoona.

“ayolahh yoon, maafkan aku. Aku janji dehh, akan selalu mendengarkanmuu, dan aku akan mengurangi waktu bermain PSP, hanya untuk mu saja dehh..”

“hmmm?? Ya.” Jawab yoona singkat.

“kau tak percaya padaku yoon??” lalu yoona melepaskan pelukan seohyun.

“aku percaya padamu seoh! Thanks yaa!” yoona mengecup bibir seohyun.

“yasudahh aku brangkat sekolah dulu yaa..” sambung yoona.

“yoon! Cepat pulang ya. Aku takut sendiriann.”

“ka nada kakakmu seoh!! Emang takut sama apaan?? Dipikir rumahku kuburan ya!???” jawab yoona

“bukann!! Dasar cantik2 bodo! Aku takut hatiku sendiriann yoon!” goda seohyun.

“ahhh!! Sialann kau! Pagi2 sudah bikin mukaku merah!”

Tiba2 tiffany berteriak memanggil yoona dar luar kamar.

“Yooonnnnnnaaaa!!! Ayoo cepat! Terlambat ntar!”

“ahhhh yaaa kakkk!!!” yoona dan seohyun pun keluar dari kamar.

“heyy! Kenapa mukamu begitu merah berseri yoon!? Tanya taeyeon.

“ahhh! Enggak kakk. Cuman perasaan kakak saja mungkin.” Jawab yoona

“yasudah ahh! Yukk brangkat!” Sahut tiffany.

“taeng aku brangkat sekolah dulu yaa! Seohyunn! Jaga kakakmu baek2 yaa..” pamit tiffany pada mereka.

“kenapa kau bicara seperti itu fany~ahh!”

“hahahaha” tiffany hanya tertawa dan langsung berangkat.

Tiffany POV

“yoon, ntar aku dan teman2 akan kerumah taeyeon untuk bertanya masalah tentang ibunya dan taeyeon. Lebih baik kau langsung pulang saja yaa.” Kataku kepada yoona.

“yasudah kakk..  tak apa2.”
aku pun langsung melajutkan perjalanan menuju kesekolahku.

@jeonju HS

Aku pun menuju kelas untuk meletakan tasku. Setelah itu aku langsung mencari teman2 untuk menceritakan kalau taeyeon ada di rumahku.

Aku menuju kantin. Aku melihat seorang sedang berdiri di gerbang kantin, sepertinya aku belum mengenalnya. Kulihat dari tadi dia memperhatikan orang2 yang sedang berkumpul di meja kanti sebelah situ. Dan ternyata yg sedang ia perhatikan adalah teman2ku. Kudekati dia,

“hello, kenapa kau seperti sedang mengintai??” kuberanikan diri untuk bertanya seperti ini.
”ahhh.. tak ada apa2 kok. Kau teman mereka ya??” tanyanya balik kepadaku..

“iyaaa, , aku sahabat2 merekaa. Ohh ya, siapa namamu!??”
”ahhh. Berarti kau sahabatnya sunny ya?? Emm, namaku sooyoung.”

Tunggu, , sooyoung??? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu??? Aku menggumam dalam hati.

“ahhh.. yasudah akuu pergi dulu yaa. Salamkan kepada sunny yaa..” dia langsung meninggalkanku

“aahhh! Belum juga aku memperkenalkan diri, sudah maen pergi aja.”

Alu pun langsung menuju ke meja teman2.
”heyyy! Selamat pagi all! Senyumku sambil memarkan eye smile ku

“ahhh! Fany! Duduklahh..” jawab hyoyeon.

“ohh yaa, barusan aku bertemu seorang di depan situ, aku disuruh menyampaikan salam saja pada sunny.”

“salamm!??? Siapa fany~ahh??” Tanya sunny herann.

“emmm.. namanya sooyoung. Tapi” belum selesai aku bicaram sunny sudah langsung memegang pundakku kencang.
”fany! Kau tak bohongkan!??? Kemana dia sekarang??” sunny berkata sambil menggoyang2kan tubuhku.

“sunny~ahh! Sakittt tauk!” Aku pun melepaskan diri dari cengkeraman sunny.

“ahh maaf fany. Cepat2 jawab pertanyanku tadi” jawb sunny

“heii santai napa sihhh!???” jawab ketus si yuri.

“bersik kau yull!”

“emmm.. iyaaa, tadi dia kulihat seeding melihat kea rah kalian. Makanya aku beranikan diri untuk bertanya kepadanya. Namun belum sempat tadi kuperkenalkan diriku, dia maen kabur ajaa. Di menuju jalan ke taman belakang.” Jelasku panjang lebar kepada sunny. Dan sunny langsung saja nyelonong.

“heii.. kenapa dengannya???” tanyaku pada teman2 yang masih ada disitu.

“kau tau kan kejadiaan saat sunny menabrakmu dan marah!?” jawab Jessica

“tunggu. Sooyoung?? Jadi itu kekasih sunny!??” tanyaku cepat.

“nee! Ingatanmu lemot juga ya fany!” Jessica menjawab datar.

“sialan kau sica!” ketus ku.

“tunggu fany~ahh! Kenapa kau sekarang tak terlihat khawatir?? Padahal kekasihmu sedang menghilang.”

“itu dia yang mau aku ceritakan pada kalian. Sebenarnya taeng sudah ada di rumahku sekarang.”
”hhhhhhhhhaaaaaaaa!!!!????” mereka berteriak kaget bersamaan. Membuat seiisi kantin melihat kearah kami.

“nyantai napa sihh” keluhku.

“fany!??? Kau serius???” wajah mereka sepertinya terkejut namun senang.

“yaappp!! Semalem aku bertemu dengannya di tamankota.. sepertinya dia kemaren malam juga tidur disana.. yasudah dehh, ketimbang dia ngegembel., aku ajak saja dia tinggal di rumahku.” Jelasku panjang lebar.

“gimana kalau kita hari ini cabut sekolah saja??? Mumpung masih ada waktu 15 menit nihh. “ yuri mulai ngelantur nihh.

“heyy! Aku tak ingin jika besok si guru sok ganteng itu menyuruhku berdiri di depan kelas!” jawab Jessica ketus.

“tapi lebih baik jika nanti setelah pulang sekolah, kita menemui orang tua taeng, dan bicarakan tentang masalah ini. Siapa tau ntar taeng mau kembali ke rumahnya.”

“yaa! Aku setuju dengan tiffany!” ungkap hyoyeon

“yasudahh. Aku juga hanya bisa ngikut. Tapi aku ingin cepat2 melihatnya.” Kata yuri.

“yul! Kau sudah milik ku!” ketus sica.

“iyaaa2 ahh! Khan aku cumin ingin melihatnya.”

Bel masuk pun berbunyii.. kami segera bergegas untuk kembali ke kelas. Hari ini sepertinya temen2 juga sudah kembali senang, karena taeng sudah kembali. Untunglah waktu pelajaranku berjalan dengan lancar.

Bel pulang sekolah pun terdengar, kami semua langsung menuju ke mobil yuri untuk bergegas menuju rumah taeng, namun sunny tak datang2.

“heyY! Mana si sunny sihh????” Tanya hyoyeon.

“entahlahh,, tadi dia langsung keluar setelah selesai pelajaran.” Kata teman sekelas sunny yaitu yuri.
”yeahh.. aku yakin deeh. Sekarang pasti dia sedang mencari sooyoung.” Teguhh Jessica.

“ahhh! Yeah. Tadi aku juga melihat sooyoung langsung keluar setelah pelajaran.” Ungkap hyoyeon

“ya kita tunggu saja sebentar. Siapa tahu ntar sunny bisa kembali ceria setelah mendapatkan sooyoung kembali.” Tambah ku.

Beberapa menit kemudian.
”heyy teman2.. hehehe” sunny dateng2 langsung senyum2 tak jelas begitu

“hey soonkyu! Tingkahmu anehh! Kenapa kau senyum2 tak jelas begitu??” Tanya yuri.

“wahhh! Pasti sooyoung sudah kembali kepelukanmu yaa???” ungkap ku.. cantik sekali wajah sunny saat tersenyum. Gumamku dalam hati. huaaaa!!!!! Taeng, taeng, taeng. Ungkapku dalam hati sambil menggaruk2an kepalaku.

“kau kenapa fany~ah!???” kata sica, dan membuyarkan lamunanku.

“hahaha.. tak apa2 sica.”

“aku bawa teman nihh.. dia adalah kekasihku yang baru.” Katanya sambil tetap tersnyum

“haaaa??? Kekasih baru???” kami berempat bingung.

Tiba2 sosok gadis tinggi dan kurus, dengan rambut pendeknya keluar dari balik tembok.

“sooyoung!!” teriak hyoyeon.

“hehehe.. aku udah balikan sama sunny teman2.” Jelas sooyoung.

“wahhhh.. selamat yaa… ehh,,, mending langsung ke rumah taeng aja dehh. Keburu sore ntar.” Sahut ku.

“trus bagaimana dengan adikmu?? Ikut atau nggak si yoona??” Tanya yuri.

“tidakk, dia langsung aku suruh pulang kok.” Jawabkuu.

“yasudah, langsung brangkat yukk!” kata yuri.

Kami ber6 langsung menuju kerumah taeyeon untuk bertemu orang tua taeyeon.

Beberapa saat kemudian, kami telah sampai ke rumah taeyeon.

“trus, siapa nih yang mau masuk??? Nggak mungkin kalau semua, dikira ngeroyok” canda yuri.

“yaa.. seperti kemaren saja. Aku, tiffany, dan Jessica.” Jawab hyoyeon.

“oke dehh..” sahut Jessica.

“permisi pack, adakah tuan donghae di rumah??” tanyaku kepada penjaga rumah taeng.

“ohh ada.Adakeperluan apa yaa???” jawab penjaga itu.

“emmm, , , ada hal penting yang ingin kami sampaikan kepada tuan donghae tentang taeyeon.

“ohhh, begitu. Tunggu sebentar yaa.” Jawabnya sembari masuk kedalam rumah.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya penjaga itu keluar.

“ayoo nona2 silahkan masuk.” Kata penjaga sambil membukakan pintu masuk.”

“iyaa pack. Terima kasih.” Jawab kami bersamaan.

Kami pun mulai memasuki halaman depan rumah taeng, sunggu besar seperti halaman istana, dan lebih luas dari pada rumahku mungkin. Aku menggumam dalam hati.

Kami pun mengetuk pintu rumah.

“tok..tok.tokk! permisii…” kata kami bersamaan.

“iyaaa.. tunggu sebentar.” Sahut seorang wanita dari dalam rumah.

“permisi bi, tuan donghaenya ada??” kata hyoyeon.

“ohh.. teman2 non taeyeon yaa??? Ayo, tuan donghae sudah menunggu kalian.” Diantarnya kami kesebuah ruangan.

“silahkan masuk.” Kata bibi itu.kami sepertinya memasuki sebuah ruang kerja. Dan terlihat disana seorang laki2 sedang menatap kea rah luar melalui jendela.

“permisi tuann.” Koor kami.

“yaa,, silahkan kalian duduk.” Jawabnya datar.

“terima kasihh tuan.”

“kami kesini bermaksud untuk bercerita dan sedikit bertanya mengenai hubungan taeyeon dgn anda dan juga ibunya.” Kata hyoyeon

“ya silahkan kalian ceritakan dulu.” Jawabnya sambil menghisap rokoknya.

“sekarang taeyeon ada di sebuah rumah, aku sudah berusaha bujukl dia supaya kembali kesini, namun dia menjawabnya hanya ‘tak akan pernah mau aku kembali ke neraka itu’ dia juga mengatakan kalau sangat membenci ibunya.” Jelasku panjang lebar.

“bolehkah saya mengetahui dimana dia tinggal sekarang nona??” Tanya nya.

“dia masih tak ingin di datangi oleh siapapun. Dan aku juga disuruh untuk merahasiakan alamat dimana dia tinggal sekarang.” Jawabku.

“ohh ya tuan. Sebenarnya ada apa sih antara taeyeon dengan ibunyaa??” sambung Jessica.

“tak ada apa2 kok. Semua terjadi hanya Karena kelelahan ibunya hingga ibunya marah kepadanyaa.. yasudah, aku titip dia pada kalian ya.. aku tak ingin melihatnya menjadi seorang gelandangan.” Kata tuan donghae sambil menaruh amplop tebal di meja untuk kami.

“ini sedikit uang untuk taeyeon. Kuharap dia bisa menerima ini.” Kata tuan donghae.

Ternyata isi amplop itu adalah uang untuk taeng. Gumamku dalam hati.

“ahh.. iya tuan, nanti kami akan berikanb ini ke taeyeon.” Jawabku.

“kalau begitu, kami pamit pulang dulu ya tuan.” Sambung hyoyeon

“yaaa.. trima kasih yaa. Tolong jaga taeyeon, jika ada apa2 kasih tau saya saja ya.” Jawab tuan donghae sambil memberikan karut namanya.

“iyaaa tuaan. Permisi.” Jawab kami bersamaan.

Kami pun langsung keluar dari rumah taeng dan menuju ke mobil.
”gimanaa? Ceritakan pada kami donk!” kata yuri penasaran.

“yaudah jalan dulu saja lahh.. ntar kita ceritakan di rumahku saja.” Jawabku. Huff.. hari ini memang lelah sekali yaa. Aku ingin cepat pulang, bertemu dengan taeng supaya bisa bersemangat lagi. Hehehehe. Gumamku dalam hati.

“hey fany~ahh! Kenapa kau malah senyum2 begitu! Buruan masuk mobil donk!” kjata Jessica, dan membuat lamunanku buyar, teman2 melihat tingkahku dan tertawa. Aku jadi malu.

Beberapa menit kemudiann. Kami pun sampai di rumahku. Terlihat taeng, seohyun, yoona, dan juga nenek ku sedang membersihkan halaman rumahku.

“haiiIiiiiiiiii!!!!!!! Taeyeonnnn!!!!” teriak sunny, hyoyeon, yuri, dan sooyoung. Mereka berlari dan langsung memeluk taeyeon, seperti para warga sedang menangkap seorang maling.

“hey! Kenapa kalian menyerbuku begini??” katanya sambil mendorong mereka mundur.

“taeng! Tak ada kau, rasanya sepi. Aku rindu sekali taeng!” sahut yuri, masih dia sendiri yg memeluknya.

“yul! Aku cemburu!!” bentak Jessica.

“hahaha! Yul~ahh! Jgn begi2 juga donk. Noh! Sica and fany cemburu padamu.” Kata taeng.

“hey taeng! Kenapa namaku kasu sebut juga???” jawabku.

“jadi kau tak cemburu juga fany~ahh??” Tanya taeng heran.
”buat apa cemburu!?? Huh!” jawabku datar, sambil berjalan menuju nenek untuk memberi salam.
”sialann kau fany!” kata taeng dengan nada marah.

“tunggu, sooyoung! Sunny! Kalian bersama lagi!??? Kalian balikann ya!???” tambahh taeng. Belum ada yg sempat menjawab, aku langsung memotong pembicaraan mereka.

“heyy! Lebih baik kita bicarakan di dalam saja yuukk!”

Kami semua pun masuk rumah, namun sebelumnya kami juga harus memberi salam kepada nenek ku dulu. Setelah itu, kami langsung menuju ke kamarku.

Normal POV

“kenapa baru jam segini kalian pulang??? Dari mana saja kalian??”

“ohh.. kami tadi makan2 dulu taeng. Hehehe” jawab yuri

“makan2? Acara apaan emang??” tanyanya kembali.

“khan sunny dan sooyoung barusan jadiann.. hehehe” jawab hyoyeon

“ohh ya taeng, kenapa kau tak berangkat sekolah saja??” hyoyeon menimpali.
”emhh. Kalau masalah itu diceritakan panjang ceritanya, aku belum mau sekolah dulu kalau masalahku ini selesai.” Jelasnya

“emang kau sedang ada masalah apa sihh??” Tanya Jessica, tiffany pun turun ke dapur untuk mengambil makanan dan minuman.

“emhh.. aku ada masalah sedikit di dalam keluarga. Hehehe” jawabnya.

“yuk disambi.” Canda tiffany.

Mereka pun saling mengobrol disana, tak terasa waktu sudah menunjukan jam 7 malamm. Hyoyeon, yuri, Jessica, sunny, dan sooyoung pun pulang.

Taeyeon POV

“hati2 yul! Jika ada apa2 pada yg lain, kau yg bertanggung jawab.” Candaku.

“huhh! Iya2, jgn lupa, besok kami tunggu di mall ya taeng!!” sahutnya

“oke dehhhh!!! Sipp pokoknya!”

“yasudah, kami pilang dulu ya fany, taeng, yoon, seoh! Titip salam untuk nenek!” pamit hyoyeon.

Mereka pun langsung berjalan pulang, yoona dan seohyun pun masuk kedalam rumah. Namun kulihat tiffany masih terpaku disebelahku, ditangannya kulihat sedang menggenggam sesuatu.

“hey fany, kenapa wajahmu kusut begitu?? Apa yg kamu sedang kamu pikirkan??” tanyaku sambil merangkulnya.

“ahh taeng, tak apa2 kokk. Hehehe.” Jawabnya.

“yakinn?? Trus apa yg sedang kamu pegang itu???” jawabku sambil menunjuk tangannya.

“emhh, sebenarnya, tadi aku dan teman2 pergi kerumahmu, kami menannyakan sebenarnya ada masalah apa kau dan ibumu, kami bertemu ayahmu taeng, dia menitipkan ini untukmu, sebaiknya kamu trima, ayahmu sangat mengkhawatirkanmu.” Jelas tiffany sambil memberikan sebuah amplop tebal kepadaku.

“fany! Kenapa kau malah ikut campur dalam urusannku sih??” emosiku mulai muncul padanya.

“bukan maksudku untuk ikut campur taeng, sebelumnya aku dan teman2 sudah membuat janji pada ayahmu untuk bertemu sejak kau menghilang, tapi aku tak memberi tau dimana kau tinggal sekarang kok.”

“fany! Ini masalahkuu! Aku tak inginn orang lain di luar keluargaku ikut campur dalam masalah ini! Lebih baik jika kau diammmm sekarang!!!!” nadaku sedikit kencang dan aku mulai marah.

“taeng,, maaf” belum selesai di bicara, aku meninggalkannya masuk.

Aku pun merebahkan tubuhku di ranjang. Apa omonganku tadi padanya terlalu kasar ya!?? Bodohnya akuu, tapi… iyaaa, aku tau kalau tiffany dan teman2 ada niat baik padaku. Disisi lain aku berterima kasih, tapi aku paling benci jika ada orang lain yang mencampuri urusan pribadiku.

Kudengar ada yg mengetuk pintu.

“taeng, maafkan akuu.. aku tak bermaksud mencampuri urusanmu kokk.” Tanya nya parau. Kenapa dia gampang sekali nangis yaa???
”fany, kenapa kau malah menangis begitu??” tanyaku. ku hampiri dia, dan ku peluk.

Namu dia hanya terdiam, hanya isak nya saja yg terdengar.

“fany~ahh. Maafkan aku jika perkataanku tadi membuatmu menangis sekarang. Aku emang paling tak suka jika ada orang yg mencampuri urusanku, termasuk jika orang itu adalah orang yang aku sayangi. Jelasku. Masih kupeluk dia erat, berusaha ku hentikan tangisannya.

“fany~ahh, , , kenapa kau mudah sekali menangis?? Jika kau menangis, hatiku rasanya sakit. Jadi berhentilah menangis fany!”

“aku tak bermaksud mencampuri urusanmu taeng, aku hanya se..sekedar khawatir padamu, kemaren waktu kau menghilang, aku sangat takut, maka dari itu aku dan teman2 kerumahmu untuk menanyakan hal itu, tapi tak ada orang tuamu di rumha, jadi kami membuat janji untuk bertemu, dengan keperluan untuk menceritakan tentang dirimu taeng” tangisannya semakin kencang.

“heyy! Kenapa malah makin kencang saja kau menangis. Iya2 aku minta maaf, udah donkk! Kau mau jika hatiku ini meledak dan aku mati berdiri gara2 tak kuat melihatmu yg sedang menangis ini!??”

“kau terlalu berlebihan taeng!! Bikin ilfeel” jawabnya ketus masih dalam isaknya, dan melepaskan pelukanku.

“kau tak mempercayaiku fany!?? Coba kau pegang dadaku! Rasakan, seperti ada explodednya didalam, jika kau menangis, makan akan semakin kencang. Dan booommmM!!!!! Meledak, mati dehhh!” jelasku sambil meletakan tangan tiffany di dadaku.

“ihhh,, aku gemas padamuu fany! Mukamu jika sembab lucu sekalii!!!” sambungku sambil mencubit pipinya..
”taeng~ahh! Kau ini kenapa sihh!?? Kau buat aku nangis tauk!!!” jawabnya ketus.

“trus, kalau aku mau minta maaf gimana caranya???” tanyaku sambil menjulurkan lidahku bermaksud menggodanya.

“piker aja sendiri.” Ia meninggalkanku di depan pintu dan menuju ke bed.

“ihhh!!! Tiffany. Kau mencobaiku yaa???” ku hampiri dia di bed. dan kududuki dia.

“taeng! Kau ini berat! Buruan turunn ahh!!” katanya sambil meronta2.

“maafkan aku dulu, baru aku turun.” Paksa kuu..

“iyaaa2 ahh!!! Udahh nii, buruan turunn! Berattt taeng~ahh!” dia masih meronta2.

“ciumm bibirkuu! Sebagai tanda kalau kau benar2 memaafkanku.” Godakuu.

“taeng~ahh! Kau ini pemaksaan! Ku laporin ke HAM ntar!!” bentaknyaa..

“kau dulua atau aku duluann!??” kataku sambil mendekatkan wajahku ke wajahnya. Namun dia hanya terdiam dan memejamkan matanya.

“ehhhh.. kenapa kamu malah menutup mata???” bingung ku..

“kau bodoh taeng!” aku terhentak dengan serangan tiffany yg tiba2 langsung mencium bibirku.

Hahahaha.. aku senang bersamanya, kata2ku tak ada kebohongan sedikitpun, yaaa. Hatikuu benar2 sakit jika melihat tiffany menangis, seperti ada yg memukul dadaku menggunakan sesuatu yg keras dan besar. Dia sangat berarti untukku, aku yakin tiffany lah yg terakhir untukku. Aku inginn terus bersamanya, aku tak ingin berjalan sendiri di dunia ini tanpanya. Tiffany hanya milikku.

Dia pun melepaskan ciumannya. Ternyata dia tertidur. Kutidurkan dia dipundakku, itulah tempat yg paling favorit jika sedang tidur.

Keesokann harinya, seperti biasa dia harus berangkat sekolahh. Aku masih tergeletak di bed.
”taeng, aku berangkat dulu ya! Jngn macam2! OK!! Sambil mengecup bibirku.
”aku tunggu di mall ya sayang.” katku

“iyaaa sayang.. yasudah brangkat dulu ya.” Jawabnya dan langsung menuju kebawah bersamaan dengan yoona yg keluar dari kamarnya bersama seohyun.

“kakkk, aku bosan di rumahh. Kita pergi2 aja yukk.” Kata seohyun.

“kamu bosan?? PSPmu??” jawabku. Seohyun mana mungkin bosan kalau udah sama PSPnya.

“yoona menyuruhku untuk mengurangi bermain PSP, katanya kapan aku dewasanya jika terus2an bermain PSP kayak anak kecil.”

“hahaha.. yoona benar juga thu! Yasudah, kita tunggu ntar pulang sekolah saja, aku masih ngntuk nihh. Pengen tidur.” Jawabku dan langsung masuk ke kamar untuk tidur.

Aku coba menghidupkan hapeku, woahhh. Banyak sekali pesan masuk. Ada 150 pesan. Kubuka, ternyata itu hanya ada nama amber dan ayahku!

“Haaaaaaaa??????? Amber mengirimi aku pesan??” kataku bingung.

Tertulis “taeng, aku merindukanmu, bisakah kita bertemu??”

“apa maksudnya si amber??? Apa aku harus menemuinya??” aku bertanya2, aku udah punya tiffany yg sangat aku cintai, kenapa disaat seperti ini amber hadir?” kulanjutkan bicaraku dengan gumaman dalam hati.

Tiba2 hape ku berbunyi..

You’re my everything to me
You’re my everything to me
haneul ui byeolcheoreom hwanhageh bichwojuri
geudaeneun naman ui sarang
yeonywonhan namanui sarang
uri saranghaeyo
geudae hanamyeon nan chungbunhaeyo

Ini amber, apa aku harus mengangkatnyaa?? Yasudah dehh aku angkat, gumamku bimbang.

“annyeonghaseyo?”

“taeng, kenapa kau susah sekali dihubungi?? Aku merindukanmu.” Katanya di telepon.

“maksudmu apa amber?? Bukanya kau sudah punya sulli??” jawabkuu.

“huh!! Jgn sebut nama itu lagi taeng! Dia sudah kubuang jauh dari kehidupanku. Dan sekarang yg ada dipikiranku hanya dirimu. Aku ingin bertemu denganmu taeng.”

“tapi amber, ,” belum selesai aku bicara, dia sudah memotongnya.

“aku tunggu kau di mall mu saja yaa… aku ingin bersamamu seharian taeng. Aku kesana pukul 11.” Gawatt, , , aku juga ada janji dengan tiffany dan teman2 disana.

“tapi amber!!” lagi2 dia memotong pembicaraanku.

“pokoknya aku tunggu sampai kau datang! Sudah yaa.. aku masih pelajaran.” Dia langsung menutup telponnya.

“hallo amber!??, amber???!” percuma, dia mematikannya.

Kurebahkan tubuhku di bed, sekarang aku tak tau harus berbuat apa. Apa aku harus menemui amber??? Tapi jika aku menemui amber, pasti masih bisa jika ada alasan kuat untuk pulang. Karena tiffany pulang pukul 1, masih bisa.

2 jam kemudian

“seohyun, aku mau keluar sebentar, kau tunggu di rumah dulu saja, jika nanti teman2 telpon, bilang saja, aku datang telat.Adakeperluan sedikit.” Kataku pada seohyun.

“iya!” thukan, kalau dia sudah sama PSP pasti jawabanya hanya begitu! Dasar anakk kecil.

“nenekk, aku keluar dulu yaa..” pamitku pada nenek sambil mencium tangannya, sama seperti yg dilakukan tiffany setiap akan pergi.

“iyaa nakk, hati2 yaa.” Jawab nenek.

Aku pun langsung menuju ke mall. Tapi aku sangat takut jika rasa yg dulu padanya muncul kembali. Sekarang aku sudah mempunyai tiffany, aku sangat2 mencintainya, aku tak ingin mengkhianatinya.

Sekarang aku sudah di parkiran, aku sangat gugup. Ku ambil hpku dank u massage dia.

Aku masih di dalam mobil menunggu balasan dari amber…

Nahhh! Dia membalas. Tertulis “aku sudah di restaurant paman taeng, ayoo cepat kemari!”

Aku pun langsung menuju ke restaurant.

Lalu, setelah aku sampai. . . .

“taaaaeyeeooonnn!!!!” amber berlari kearahku dan langsung memelukku erat. Aku tak bisa membalas pelukannya, pikiranku kacau sekarang, kupegang erat kalung berbandul kunci ini..

“taengg, kau makin cantikkk…” dia melepaskan pelukan dan merangkulku, kami berjalan menuju meja amber.

“emmhh, amber, jangann begini yaa..” latalu gugup. Aku mulai gelisah sekarang.

“kenapa taeng??” jawabnya, sambil memegang pipiku. Aku tak sanggup harus berkata2 dan berbuat apa sekarang, sungguh aku ingin menangis.

“emhh.. takk apaa kokk. Kau sudah pesann??” Kucoba mengalihkan perhatiann..

“udahhh,, kau kupesankan kimbap kesukaanmu taeng. Hehehe” jawabnya sambil memberikan wink padaku. Aku tak mengerti kenapa kejadian ini tiba2 saja terjadi.

“huufff” kuhembuskan nafasku.

“kenapa taeng?? Kau lelah yaa???” dia perpindah tempat duduk, dari di hadpanku, sekarang disebelahku.

“tidak apa2 kokk, cuman sedikit lelah saja, ntar setelah makan pasti juga baikan.” Kucoba memberi alasan, supaya dia tak curiga.

Makan pun akhirnya datang, kami pun langsung makann..

“taeng, ini.” Dia membersihkan bibirku yg berminyak karena kimbap.

“ahh amber, aku bisa sendiri kok.” Aku langsung memalingkan wajahku dan ku lap bibirku. Aku semakin terpuruk dalam keadaan sekarang.. Tuhannn, Bantu akuu.. aku menggumam.

“taeng, kau sudah selesai kann?? Setelah ini jalan2 yukk???” katanya.

Jam sudah menunjukan pukul 11.50.

“ahhh.. iyaa, tapi sebentar saja yaa. Soalnya aku sangat sibuk di rumah.” Aku terpaksa berbohong.

“iyaaa deh…” jawabnya

Kami pun selesai makann, dan langsung keluar restaurant.

“taeng, aku ingin membelikanmu sesuatu. Yukk!” ajaknyaaa

“ahhh..” aku hanya terdiam karena bingung. Kegelisahanpun semakin menyelimuti hati dan pikiranku.

Kami berputar2 di mall ini. Hingga waktu menunjukan pukul 12.45. 15menit lagi, pasti mereka langsung kemari.

“taeng, ituu! Took ituu, kesana yukk!!! Sambil menunjuk sebuah took dengan nuansa pink, diatasnya bertuliskan “Indigo accessories” ini adalah took dimana aku dan tiffany membeli kalung couple gembok dan kunci.

“ahhh.. iyaaa. Ayukk.” Aduhhhh…. Kenapa begini??? Kenapa dia bisa2nya membuat aku nyaman walau gelisah karena tiffany?? Padahal dia yg mengkhianati aku. Kenapa dia tak merasa bersalah sedikit pun??? Gumamku dalam hati, sambil melamun.

“taeng! Ini bagus yaa!!!” katanyaa. Namun aku masih tenggelam dalam lamunanku memikirkan tiffany.

“taeng?? Hello???” dia melambaikan tangannya di depan wajahku, bermaksud menyadarkanku dari lamunan. Tiba2 saja aku sadar dan

“ahhh!! Iya amber, itu bagus!” kataku tiba2 karena terkejut.

“yakin ini bagus taeng?? Yasudah , yuk langsung bayar. Hehehe” ternyata yg ia perlihatkan adalah kalung couple berbentuk love. aduhhh bodohnyaa!!! Mau taruh dimana thu kalung???? Kembali aku menggumam.

“ahhhh,,!” dia langsung menggandeng tanganku menuju ke kasir untuk membayar.

“taeng, cepat pake kalung inii, sini biar aku yg memakaikannya.” Gawaattt!!! Kalung tiffany, gimanaa nihhh…

“ahhh!! Kau sudah memakai kalung yaa???” tanyanya karena melihat kalungku.

“iii…iyaaa.. ini kalung kado ulang tahun dari seohyun.” Aku sangat terpaksa berbohong dan mengatakan seperti ini.

“ohh begitu, yasudah, tak masalahkan jika pake 2 kalung.” Dia langsung memakaikan kalung itu. Aku tertunduk dan menitikkan air mata sambil kugemgam bandul kunci ini.

“taengg! Kau cantik dengan kalung ini..” kata2nya sama seperti yg diucapkan oleh tiffany padaku. Ku husap mataku yg berair, dan kutahan titikan air mataku yang ingin keluar. Sekarang yg terlihat di dadaku hanya kalung dari amber, karena kalung tiffany kusembunyikan dibalik kaosku.

Jam sudah menunjukan pukul 13.05. pasti teman2 dan tiffany sudah jalan menuju kemari.

“taeng yukk!” kami pun keluar dari tokok itu, tiba2 saja kulihat dari kejauhan, tiffany dan teman2 berjalan bersamaan menuju ke restaurant. Langsung aku mencari alasan untuk pamit pada amber.

“ahhh. Amber, aku harus pulang sekarang, ibuku pasti khawatir karena tadi aku keluar tanpa izin.” Kataku.

“ahhh oke taeng! Tapi antar aku ke kamar mandi dulu yaa, aku kebelet pipis. hehehe.”
”iyaaa dehhh.. yuukk..” kami pun menuju ke kamar mandi.

@kamar mandi

Aduhhhh, amber lamaa nihhhh.. aku menunggunya di wastafel.

“hehehe.. akhirnya lega taeng!” dia berjalan menuju wastafel, kupikir dia mau mencuci tangan, namunn..

“taeng!” dia mencium bibirkuu, aku hanya berdiri kaku, tubuhku tak bergerak, aku tak berani membalas ciumannya itu, tapi… ahhhh!!! Kubalas ciumannya itu. Cukup lama kami berciuman. Tiba2,, aku mendengar suara benda terjatuh di pintu toilet.

“taeng!!!!” itu tiffany, dia menjatuhkan sebuah botol minumnya. Kulihat dia mulai menjatuhkan air matanya.

Tiffany POV
”huff… teman2 aku ke toilet sebentar yaaa..” sambil kusedot minuman di botol minumku ini, dan berjalan menuju ke kamar mandi.

Sesampainya di kamar mandi, aku tersentak hebat melihat kejadiannn yang sangat memukul seluruh tubuh dan jiwaku!
”Taaaeng!!!” kujatuhkan botol minumku, air mataku langsung deras mengalir. Aku melihat taeyeon sedang berciuman dengan seorang wanita.

“tiffanyyy, , , tunggu!!” dia berteriak, namun aku tak memperdulikannya, hatiku sangat sakit, aku terus berlari sambil menangiss. Ku copot kalung berbandul gembok ini, dan kubuang di jalan.

“tiffany, tunggu!! Dengarkann aku dulu!!!” dia masih mengejarku. Namun dia terjatuh karena mungkin tersandung sesuatu. Ini kesempatanku untuk berlari. Taeyeon! Dia sunggu tega membuat aku seperti ini. Aku tak habis pikir, bodohnya akuu ini. Aku terus berlari meninggalkan mall..

Taeyeon POV

“tiffanyyy!!!! Tunggu! Dengarkan akuu duluu!!!” dia terus berlari meninggalkanku

“braakkkk!!!” aku menabrak seseorang.

“maafkan saya tuan.” Kataku meminta maaf pada orang yg kutabrak.

“tiffany, maafkann aku.” Aku menangis sambil berjalan balik menuju kamar mandi untuk mengambil tasku.

Dan kulihat di depan kamar mandi, amber sedang berdiri sambil menggenggam sesuatu, bentuknya seperti kalung.

“taeng, kenapa kau tak bialang jika kau sudah punya kekasiihh??” kenapa dia malah menangis, harusnya yg menangis akuu!
aku tak menjawab pertanyaannya, aku langsung berjalan masuk menuju ke dalam dan mengambil tasku, setelah itu, aku langsung keluar, amber masih didepan menungguku! Aku tak inginn melihatnya!!!
”taeng! Gadis tadi kulihat menjatuhkan sesuatu.” Katanya sambil memberikanku kalung berbandul gembok.

Langsung kuambil dan kutinggalkan amber sendirian. Aku berjalan menuju ke restaurant. Aku masih menangis.

“nahhh!! Itu taeng!! Hai taeng!!!” sambut teman2ku. Tas tiffany masih disana. Brarti dia tidak balik kesini. Tiffany, dimana kauu.. maafkan akuu.. aku tak kuat menahan air mataku, aku terjatuh pingsan di restaueant.

Beberapa saat kemudian. . .

“emhhh…” aku membuka mataku pelan.

“taeng, kau kenapaa?” kata seseorang kepadaku. Aku tak bisa melihat jelas, pengelihatanku masih sayub2.

“taeng?? kenapa kau tadi menangis??” kata Jessica. pandanganku sudah normal, tapi kepalaku sangat pusing. Ternyata sekarang aku berada di rumah yuri bersama teman2.

“tiffany dimana???” tanyaku sambil kucoba untuk terduduk. Dan mengalihkan perhatian.

“dia belum balik taeng, tadi sewaktu kami sudah di restaurant, dia pamit ke kamar mandi, tapi setelah itu, dia tak kembali2. Kupikir setelah melihatmu, tiffany juga bersamamu. Ehh, ternyata tidak.” Jawab sunny

“hpnya tak bisa dihubungi nihhh!” kata hyoyeon.

“aduhh, , , kakak kemana yaa???” kata yoona khawatir.

“tunggu taeng, pertanyaanku tadi belum kau jawab. Kenapa kau menangis tadi sebelum pingsan??” Jessica kembali bertanya.

“emhh, sebenarnya yg membuat tiffany menghilang ituuu…” belum selesai berbicara, Jessica memotong??”
“siapaa taeng!?? akan kutampar muka orang yg berani membuat tiffany begitu.”

“emhh.. sica, tamparlah akuuu!” aku tertunduk menunggu tamparan dari sica.

“maksudmu apa taeng??” sahut yuri.

“kalau kau mau menamparku, tampar saja sica! Ini salahku.” Tak terasa, aku kembali menangis.

“taeng!!? apa yg kau lakukan padanya?” Tanya sica.

Aku pun menceritakan semua pada teman2. Dan, , ,

“plakkkkkk!!!” sica menamparku keras.

“sica! Kenapa kau menamparnya??” cegah hyoyeon.

Sunny langsung memelukku, aku menangis dipelukan sunny. Yuri memisah.

“taeng, aku tak menyangka kau setega itu pada gadis baik seperti tiffany! Kau bodohh taeng!!” bentak sica.

“sica~ahh! Sudahlahh! Yul cepat bawa sica keluar.” Kata hyoyeon.

Yuri membawa sica keluar dari kamar. Hyoyeon menghampiri ku.

“taeng, kenapa kau tega sekali pada tiffany??” Tanya hyoyeon pelan.

“aku tak tau hyoo!? Aku tak mengerti kenapa amber tiba2 seperti ini.. aku sudah benar2 lupa padanya, kenangan kami sudah tak ada lagi dipikiranku, tapii, , tapi tiba2 saja dia muncul kembali, dia tadi membuat ku begitu nyaman, walau aku sangat khawatir pada tiffany.” Jelasku.

“kakak taeng tega sekali.. kakak ku begitu cinta padamu kakk!! Tapi kenapa kau!” yoona menyambung, belum selesai dia bicara hyoyeon memotong.

“yoona, sudahlahh. Biar taeng tenang dulu, jgn ditambah beban lagi.” Kata hyoyeon

“sebaiknya kau hantar yoona dan seohyun pulang dulu soo!” sambung hyoyeon pada sooyoung.

“oke. Seoh, yoon kita pulang dulu saja, nanti biar kami yg mencari tiffany.” Kata sooyoung.

Mereka bertiga pun keluar.

“taeng, sekarang apa yg mau kau lakukan?? Tiffany menghilang entah kemana.” Kata sunny sambil memberikan tissue untuk ku.

“aku tak tau harus bagaimana. Sekarang, aku ingin mencarinya. Aku khawatir padanyaa.” Kataku.

Fany~ahh.. maafkan aku, aku tak bermaksud mengkhianatimuu.. kau dimana fany?? Aku sangat mencintaimu, lebih dari cintaku dulu keorang lain. Aku menggumam dalam hati.

Tiba2 yuri dan Jessica masuk kembali kekamar.

“taeng, maafkan aku. . . aku hanya kasihan pada tiffany.” Jessica meminta maaf dan memelukku.

“tak apa sica, memang tamparan tadi pantas untukku.”
“yasudah, lebih baik kita tunggu sooyoung kembali, dan setelah itu kita langsung mencari tiffany.” Timpa hyoyeon.

Beberapa saat kemudian setelah sooyoung kembali, kami pun langsung mencari tiffany, kami berpencar. Sunny dan sooyoung, yuri dan hyoyeon, serta aku dan Jessica.

“taeng, coba kau telpon seohyun aau yoona, dia sudah balik ke rumah atau belum.” Kata Jessica.

Aku segera mengambil hpku dari kantong “hallo yoon? Apa kakakmu sudah ada di rumah??” tanyaku kepada yoona lewat telepon.

“belum kak taeng, kami juga sedang mencarinya sekarang.” Jawabnya.

“yasudah, jika ketemu cepat kau hubungi aku yaa!”

“oke kakk!” aku langsung menutup telepon.

“dia belum kembali juga sica.” Aku tertunduk lelah.

“apa kau akan menyerah sekarang taeng!? ini kesalahanmu, aku sebagai sahabatmu dan juga fany, sebenarnya juga marah sekali padamu yg tega pada tiffany, tapi aku sadar, kalau taeyeon tak mungkin melakukakan ini dengan sengaja, aku tau kau sangat setia taeng, jadi aku tetap berharap kau dan dia tetap bersatu.” Nasehat  Jessica pada ku membuatku tergugah untuk terus mencari tiffany hingga ketemu.

“sica, aku takkan pulang jika tiffany belum ketemu, jadi jika kau ingin pulang duluan, tak apaa. Karena ini semua salahku.” Kataku pada Jessica.

“oke taeng!” jawab sica

-TBC-

Tiffany Is My Mine Part 2


Hallooooo. . . balik lagi nihhh! Maaf kalau agak telat, ngak sesuai jadwal. Sibukk habisnyaa. Hehehehe…

Harap maklum ya kalau sambungan ceritanya anehh. Soalnya ngerjain sambil ngantuk2. Hehehe..

Langsung aja dehh. Check it! ^^

Taeyeon POV

Ke esokan harinyaa..

“hoaammmm!!!” aku kaget sekali, ternyata semalem aku dan tiffany tidur dengan bibir kami yg menempel. Aduhhh, mana garing ni bibir.

Tiffany tidur cantikk. Aku pun mencium pipinyaa.

“bangunn fany~ahhh! Udah jam 8 pagi nihh!” sambil mengelus rambutnya.

“eeemmhhh.. yahhh! Taeng! kita terlambat masuk ntar!” aku tersentak kaget.

“haa??? Kita hari ini libur cintaa!!” aku cubit pipinyaa. Wajah nya sangat lucu kalau habis bangun tidur.!

“ahhh!?? Yasudahh, tidur lagi aja yukk!” dia merangkulku bermaksud supaya aku tidur.

“fany, kau masih ngantuk yaa??” bisik ku pelann.
“eemmm.. mumpung libur taemg. Aku pengenn tidur sampai siang, lagian mumpung kau disini, jadi aku tak usah merindukanmu.” Dia bicara sambil matanya terpejam. Lucu dehh..

“yasudahh dehh, aku ikutan tidur saja.. aku mendekatkan wajahkuu, sekarng jarak wajah kami hanya 1cm, 1 mm mungkin. Hahaha

“taeng ahhh! Kenapa dekat sekalii.” Dia mendorong wajahku, hingga kepalu terbentur tembok.

“aaawww!! Hey fany~ahh! Kau jahatt!”

“maaf, maaf taeng! aku tak sengajaa..” aku langsung membokonginya.

“taukk!” jawabku ketus.

“taeng ahh!! Ayo donkk! Hadap sinii! Aku ingin melihatmu! Ayoo taeng!” sambil menggoyangkan tubuhku.

“malesss ahh! Kau jahat sekali!

Tiba2 dia memeluk ku dari belakang.
“yasudahh, kau ku jadikan gulingku sajaa!”

Yaa, aku cuman berpura2 marah, supaya aku bisa dimanja. Aku pun langsung membalikan badann. Pas bangettt! Bibir kami menempell..

“ehhhmmmm!!” 1,2,3,4,5,6,7,8,9,dst. Kami berciumann.aku melepaskan ciuman itu.

“fanyy, kenapa malah menciumku??? Aku lagi marah padamu! Lagi2 aku memalingkan badanku.

“heyyy byunn-taeng! yg memulai saja kamu! Kenapa kau malah menyalahkan aku!???”

“byuntaeng!!??? Jelek sekalii!????!!

“habis kau nafsu sihhh!”

“nggak papa dehh, yg penting kau suka khan!???” candaku, sambil memeluknya.

“tidurr lagi aja ahhh! Aku ngantukk! Peluk aku ya taeng!”
“tak akan aku lepas kan fany~ahh!”

Jam menunjukan pukul 2siang.

“hoaaaaaaaaaaaaamm!!! Haaa!??? Udah jam 2 siang!” aku melihat jam yg ada di tanganku.
“fanny! Bangunnn! Udah siang nihhh!!!” kugoyangkan kencang badannya.

“ahhhhh!!????” dia hanya mengolet.

“aku harus pulang sekarang, pasti orang tua ku mencari dehh.” Aku pun turun dari ranjang.

“kenapa kau pulang??? Aku masih ingin bersamamu taeng!”

“besok khan sekolah, kita masih bisa bertemu cintaa!”

“yasudahhh, yuk aku antar keluar.”

Kami pun turunn, terlihat yoona dan nenek sedang menonton TV.

“nekk, temanku mau pulang nihh.” Kata tiffany.

“ohhh, nak taeyeon mau pulang?? Tak makan dulu saja???” jawab nenek.

“enggak nekk, aku makan di rumah saja.. mari nekk, yoona, aku pulang dulu yaa..”
“hati2 kakkk taeng!” jawab yoona.

“taeng, hati2 yaa! I love You.!” Tiffany mencium pipiku,

“yeppp my fany! Bye!”

Aku pun segera menancap gas dan menuju kerumah.

Beberapa saat kemudiann, aku sampai di rumahh. Aku segera masuk rumahh. Terlihat seohyun sedang menonton TV, ayahku sedang membaca Koran.

“annyeon appa, seohyun!” kata ku.

“dari mana saja kau taeng!?? seharian tak pulang!???” Tanya papaku dengan nada marah.

“maaf aku tak menghubungi appa. Aku semalam menginap dirumah temenkuu pa.
“aku tak mau ikut campur jika nanti umma mu marahh!”

“nee!” aku langsung menuju ke kamarku.

Umma ku memang sangat ganas! Dia selalu mengekangku, selalu ikut campur urusanku! Padahal dia tak pernah di rumahh, dia selalu sibuk dengan pekerjaannya.

“kakakk, boleh aku masukk!?” seohyun mengetuk pintu kamarku.

“ada apa seoh!??? Masuk aja.”

“kakk, bisa tolong bantu aku sebentar??”

“bantu apaan???” aku turun dari bed ku.

“sinii kakk!” aku pun mengikutinya menuju kamarnya.

“tolong bantu aku selesein gameku donk kakk! Yg level ini sulit!”

Hedehhhhh!! Dipanggil cuman untuk nyelesein game doank! Dasar seobaby!

“hehh seohyun! Kau pikir kau ini kelas brapa!??? Kau udah 2SMA! Masih aja maen game beginian!” jawabku kecut.

“gak papa donk kakkk! Lagian mumpung masih liburan. Aku boesen dengan novel2 itu!”

Hufftdd! Apa bolehh buat, terppaksa aku menyanggupinya.

“nihhh udah bisa! Jgn ganggu aku lagi. Oke seobaby!” aku memamerkan wink ku.

“sok imut kauu taeng!” dia jengkel.

“kau bilang apa!??? Haaa!???!” dia memanggilku tak sopan, aku pun  jengkel.

“iyaa2 ahhh! Maaf kakk!”

Aku pun langsung berlalu menuju kamar. Belum sampe kamar, terdengar ad yang memanggilku.

“KIM TAEYEON!!! CEPAT KEMARI!” itu suara ummaku.. bakal dimarahi ini pasti. Aku pun turun ke bawah, dan menemui ummaku.

“kemana saja kau semalam!??? Haa!?? Bentak ummaku.
“aku menginap di rumah temenku maa!”

“seperti maling saja kau! Pergi tak ada kabar! Dasar anak bodoh!!!” kata2 kasar itu membuatku sakit hati!

“umma! Apa kau juga pernah mengurusiku!??? Apa kau pernah peduli pada ku dan seohyunn!!! Yang bodoh sekarang siapa KIM KRYSTAL??!!!”

“kurang ngajar kau! Anak tak pernah diuntung!!!!” tamparan keras mengenai pipiku.. appaku pun langsung memisah.
“heyy! Jgn kasar pada taeyeon! Dia itu anakmu! Bukan kerjaanmu!!!!” bentak appaku. Aku masih tertunduk diam. Aku menitikan air mataku.

“taeng, cepat naik! Biar appa yg mengurus ummamu ini!” suruhh appaku.

aku pun berlali ke atas, dan membanting pintu kamarku.

“kakk!? Kau tak apa kan!?? Boleh aku masuk!? Aku ingin menemani mu.” Terdengar suara seohyun dari luar kamar. Dia membuka pintu kamarku.

Diapun langsung memelukku, mencoba menenangkanku.

“kakk, sudahlahh, jangann menangis.”

“seohh! Aku ingin pergi dari rumah ini!!”

“akuu ikutt kakkk! Aku juga tak betah dengan tingkah umma yg selalu mengekang kita!”

Kami berdua menangis, kami tak betah tinggal di rumah ini. . . kami berencana untuk pergi dari rumahh.

Tengah malam nanti, kami berencana akan kabur dari rumahh.

Jam menunjukan pukul 12 malam. Kami berdua mengendap2 untuk keluar, aku melihat tas umma, terpaksa aku ambil semua uang yg ada di dompet umma. Aku lakukan ini karena aku tau kami tak akan bisa hidup tanpa uang sepeser pun di luar sana.

“kakkk, ayo cepat, keburru ada yang dengar.” Bisik seohyun.

“iyaaa2. . .”

Kami pun menuju garasi untuk mengambil mobil. Karena penjaga di rumah kami hanya bertugas pagi hingga jam 9 malam, kami pun santai mendorong mobil berdua keluar, supaya tak ada yg mendengar. Setelah lelah mendorong mobil keluar, kami pun segera tancap gas dan pergi dari rumahh dengan persiapan yg matang, kami membawa barang2 penting masing2.

Kami tiba di sebuahh taman kota. Ya aku tak bisa menentukan tempat untuk beristirahat, terpksa aku memilih taman ini. Dengan alasan lain, taman ini dekat dengan rumah tiffany.

Normal POV

“kakkk!? Kenapa disini??? Kenapa nggak nyari rumah saja?? Kita kan bawa uang umma.” Tanya seohyun

“jgn boros seoh! Sebenarnya tak bawa uang pun kita masih bisa makan dan hidup, kan kita masih bisa makan di mall umma.” Jawab taeyeon.

“yasudah kakk! Kenapa kita nggak kesana sajaa???”

“kita disini saja duluu.. nggak masalah kan tidur di dalam mobil??”

“yasudah dehh aku ngikut kakak saja.”

Mereka berdua malang sekali. Ini karena tingkah umma mereka yang sangat kejam.

Mentari pun datang. Taeyeon pun terbangunn..

“seohyunn~ahh! Bangunn lahh! Ini sudah pagi.” Taeyeon membangunkan adiknya.

“aaaaahhhhh!” seohyun hanya mengolet.

“kita harus cepat pergi. Pasti tiffany dan yoona lewat sini.” Taeyeon khawatir, jika tiffany tau, kalau dia kabur dari rumah.

“yasudahh kakk. Ayo brangkat.! Ehhh, tapi mau kemana???” Tanya seohyun.

“entahlahh, yg penting jalan dulu saja.” Jawab taeyeon.

Mereka pun segera pergi dari taman itu, tak tau kemana tujuan mereka.

@taeyeon’s home

“Bi!!????? Cepat kemari!!! teriak nyonya krystal memanggil pembantunya.

“iii-iya nyonya!???” bibi itu menjawab dengan terbata-bata.

“kemana mereka berdua!??? Kenapa tak ada di kamarnyaa!!????” nyonya krystal sangat marah!

“saya tidak tau nyonya..” bibi itu menjawab ketakutan.

“heyyyy!! KIM DONGHAE!!! Kemana anak2 mu yang tak tau diuntung ituu!!” nyonya krystal berteriak memanggil suaminya.

“itu gara2 kau krystal! Kau bukan ibu yang baik untuk mereka! Sudahh ahh! Urus saja sendiri! Aku mau ke kantor!!”

“heyy donghae!!! Apa maksudmuu!!! Mereka juga anakkmuu!!!” nyonya krystal semakin marah.

Namun tuan donghae tak menghiraukan perkataannya, ia terus berjalan menuju mobil untuk pergi ke kantornya.

“sialaannn! Dasar suami bodohhh!!! Anaak2 tak tau diuntung itu licikk juga! Sama seperti ayahnya!! Dia mengambil seluruh uangku di dompet!” nyonya krystal memeriksa isi tasnya, dan menemukan dompetnya kosong.

Di tempat lain, @Jeonju High School.

Tiffany POV

“kenapa hape taeng nggak aktif!??? Tumben sekali dia belum sampe sekolahh!??? Perasaanku sedikit tak enak.. apa yg terjadi padanya yaa???

Akuu pun bergegas keluar kelas dan mencari teman2 taeyeon.

Ahhhh! Ketemu, hyoyeon, sunny, yuri and jessica sedang duduk2 di kantin.

“haii semuaa!!” sapa kuu.

“haii fany.!” Jawab hyoyeon.

“hlohhhh!?? Taeng mana ??? kok nggak bareng??!!” Tanya sica.

“itu dia yang mau aku tanyakann. Hapenya mati, susah dihubungi.”
“kau tampak khawatir fany???” Tanya yuri..

“khan benar, sudah kuduga, kau menyukainya, sudahlahh, jujur saja dengan kami. kita semua kan sudah menjadi sahabat sekarang.” Ungkap jesica.

“emmmhhh.. yaa, aku suka padanya, dia juga suka padaku.” Jawabku

“dia suka padamu!?? Kenapa kau begitu yakin???” hyoyeon bertanya seperti lagaknya polisi.

“kami sudah jadiannnn kemaren malammm.”

“whhhhhhhhaaaaaaaaatttttttttt!!!??????” wajah mereka melongo.

“kkk-kau serius fany!??” sahut yuri.

“iyaaa.. makanya sekarang aku begitu khawatir. Mana sebentar lagi bel masuk.” Aku melihat jam tanganku.

“woaaahhhh!!! Chuckkaaee fany!” yuri member selamat padaku.

Bel masuk pun berbunyiii…. Aku lesu, begitu khawatir pada taeng. aku takut terjadi apa2 padanyaa.

“fany, ayo cepat, kenapa kau malah melamunnn!??? Kalau telat kita bisa dihajar sama si ryeowook.” Omel sica, dan membuyarkan lamunanku.

“ahhhh! Nee! Ayokkk!” kami pun berlari menuju kelas.

Saat pelajaran, pikiranku tak bisa focus. Aku terus melihat meja taeng yang kosong. Kemana diaa??? Apa dia sakit???

“fany~ahh! Ryeowook datang!” bisik sica menyadarkanku dari lamunanku.

“kau kenapa tiffany!?? Kau terlihat tak bersemangat hari ini!??? Apa kau sakit??” kata pak ryeowook.

“ahhh! Tidak pakk. Hanya sedikit pusing. Bolehkah saya izin ke kamar mandi??” aku ingin mencoba menenangkan diri sejenak di kamar mandi.

“yasudahhh, cepatlahh!” sahut pak ryeowook.

Aku berjalann menuju kamar mandi. Jalanku agak sempoyongan, mungkin aku benar2 pusing sekarang.. aku terus bergumam dalam hati.

Taeng, kemana kau sekarang??? Kenapa perasaanku nggak enak begini!?? Apa kau sakit!?? Aduhhhhh… sambil berkaca di washtaffel. Aku mencuci wajahku supaya tak terlihat pucat. Setelah sedikit tenang, aku kembali ke kelas.

“fany~ahh! Kau tak apa2 kan??? Kau benar2 sakit, atau gara2 memikirkan taeng!??” Tanya sica pelan.

“yaa, aku sedikit pusing sica. Aku tak bisa focus. Perasaan tak enak ini mengganggu kuu.”

“sudahhlahhh. Mungkin sekarang dia sedang sibuk di mall, nanti sepulang sekolah, kita kesana saja.”

“ahhhh ne sica.” Aku mencoba tersenyum padanya.

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Aku, sica, yuri, sunny, dan hyoyeon langusung menuju ke mobil untuk bergegas ke mall. Semoga taeng memang ada disana, dan membuatku tenang.

“sicaa, bagaimana dengan adikmu??” Tanya yuri..

“emmhh, kita kesekolahnya dulu saja yaa. Kasian jika dia harus pulang jalan.” Jawabku.

“oke dehhh!” kami pun langsung menuju kesekolah yoona, ternyata dia sudah menunggu di depan gerbang sendirian.

“heyy yoon!!! Kenapa sendirian?? Mana seohyun!? Tanyaku.

“ahhhh! Kakak. Seohyun hari ini tidak masuk, aku hubungi pun tak bisa, hapenya tak aktif.” Yoona langsung naik ke mobil.

“lohhh!??? Kak taeng mana!?” Tanya yoona.

“dia sama seperti seohyun.” Jawab hyoyeon.

Kami pun langsung menuju mall. . . . sesampainya di parkiran, tiba2 saja.

“heyyy! Bukannya itu mobilnya taeyeon???” sunny menunjuk sebuah mobill Nissan SkyLine berwarna ungu dengan garis2 putih.

“yaa!! Itu mobil taeyeon. Brarti mereka memang ada disini!” jawabb hyoyeon.

“yeahhh! Aku agak lega sekarang.” Jawabkuu sambil mengelus dada.

Kami pun langsung menuju ke restaurant tempat biasa nongkrong.

Taeyeon POV.

“seoh! Aku booring nihhh!” kataku pada seohyun yang asyik bermain PSPnya.

“ahhhh!! Kenapa sulit sekali sihh??? Siall!!” dia malah menghiraukan omonganku.

“hey seobabo!!!”

“ahhhh kakkkk! Diam lahh duluu! Sulit nihh!”

“yahhh itulah seohyun! Kalau sudah dengan PSPnya, seperti dunia milik mereka.

Aku keluar dari restaurant, mencoba mencuci mata dengan melihat2 situasi sekitar. Dan aku tersentak kaget saat melihat gadis2 di elevator. Yaa! Itu teman2kuu, dan ada tiffany. Ini gawatt! Aku harus segera sembunyi.

“seohh! Teman2 datang kemari! cepat kita kabur!” ajaku pada seohyun dengan terburu2.

“aduhhhhh! Padahal tanggung!” keluh seohyun.

“udahlahhh! Khan masih bisa dilanjutin nanti! Cepat keburu mereka sampai kemari.

“pamannn!!! Jika ada yg mencariku, bilang saja tak ada!” aku menyuruh pamanku yg bekerja di restaurant itu untuk tidak menceritakan tentang keadaanku sekarang.

“kami pun berlari keluar dari restaurant, dan mencoba bersembunyi di balik hiruk pikuknya mall ini.

Terlihat disana, teman2ku dan pamanku sedang bercakap2..

“aduhhh! Kenapa mereka kesini sihh!!???” tanyaku pada diri sendiri.

“ya pasti kesini donk kak! Restaurant itu kan tempat kalian ngumpul!” jawab seohyun ketus.

“bener juga sihh.. yasudahh yukk, kita langsung cabut aja seoh!” sambil menarik tangan seohun.

@restaurant

Tiffany POV

“pamaann, taeyeon kesini ???” Tanya hyoyeon

“lohhh!!?? Biasanya khan bersama dengan kalian.” Jawab sang paman.

“dia tak masuk sekolah hari ini, seohyun juga tak masuk paman. Tapi kami lihat ada mobilnya di parkiran.” Jawab sunny.

“tapi mereka belum kesinii dari tadi. Coba kalian cari di tempat lain, mungkin mereka sedang jalan2 saja.” Tampaknya sang paman berbohong dehh. Aku bergumam dalam hati.

“yasudahh paman, jika mereka kesini hubungi saya ya pammann! Kami akan mencarinya disekitar sini dulu.” Jawab hyoyeonn.

Kami pun segera bergegas mencari taeyeon di dalam mall yg memiliki 3 lantai namun sangat luas..

“aku dengan sunny kebawah, fany dengan sica sekitar lantai 2, dan yuri dengan yoona mencari diatas.” Hyoyeon menyuruh kami berpencar, supaya mudah.

Aku dan sica pun segera bergegas menuju ke lantai dasar. Aku celingak-clinguk, namunn tak melihat taeyeon dimana2. Apa benar paman tadi berbohong???

“sica! Menurutmuu, apa paman tadi mengatakan hal yang benar??” aku menanyakan hal yg dari tadi aku pikirkan.

“maksudmu!?? Taeyeon tadi ke restaurant?? Taeyeon masih bersembunyi di restaurant?? Begitu maksudmu fany??” jawab sica.

“yaa… aku merasa paman tadi berkata bohong, sepertinya ada yg disembunyikan paman dari kita.”

“yasudahh, kita balik aja ke restaurant.” Ajak sica untuk menanyakan kembali kepada paman.

Sesampainya di restaurant, kami langsung menuju ke meja kasir, disana paman itu berdiri.

“permisi pamann, bisa kita bicara sebentar??” kata sica kepada sang paman.

“emhh, mau apa nona sica??” jawab paman itu.

Kami pun menuju ke meja kosong.

“begini apa benar tadi taeyeon tak kesini paman.??” Sica blak-blakan

“iyaa, biasanya dia kesini khan bersama dengan kalian.” Jawabnya agak ragu.

“pamann, berkata lahh jujut, aku tau dari raut wajah paman, kalau ada sesuatu yg sedang paman sembunyikann.” Aku menjelaskan

“iyaaa pamann, lebih baik kau bicara pada kami. kami sangat khawatir padannya.” Sahut sica.

“emhhh, , aku tak tahu sebabnya. Aku juga bingung, pagi2 sekali dia sudah sampai sini, aku juga terkejut, lalu aku mencoba bertanya

Flash back

Normal POV

“hlohh!!! Nona Taeyeon kenapa pagi2 sudah disini??” Tanya paman

“ahhh pamann! Aku lagi males masuk sekolahh, jadi aku kesini saja dehh.” Jawab taeyeon

“trus, , seohyun kenapa ikut???” paman melemparkan pertanyaan lagi.

“dia juga sama sepertiku. Ada sedikit masalahh di keluarga pamann.” Jawab taeyeon. Saat itu seohyun sedang tertidur.

End Flashback

Tiffany POV

“begituu ceritanya. Aku juga tak tau masalah apa yg sedang dialami nona taeyeon.” Jawab paman.

“tapi kenapa paman harus berbohong pada kami tadi??” Tanya ku.

“maaf non, aku hanya disuruh oleh nona taeyeon untuk tidak member tau kalian semua.”

“ahhhh!!?? Kenapa taeyeon begitu!??” sica kembali bertanya.
“saya juga tak tau, , yasudah nona, saya harus bekerja sekarang. Semoga nona taeyeon bisa ketemu” paman berpamitan dan kembali ke meja kasir.”

Kami pun keluar dari restaurant. Aku menelfon hyoyeon dan yg lainnya untuk segera berkumpu di depan restaurant.

“gimanaa?? Taeyeon ketemu!??” Tanya hyoyeon dengan nafas tersengal2.

“belumm. Lebih baik sekarang kita coba untuk ke rumahnya saja.” Jawab sica.

“iyaaa,, lebih baik kita ke rumahnya. Aku dan sica mendapat cerita dari paman.” Jawab kuu, sekaligus menyetujui pendapat sica.

“cerita apaa??” jawab yuri.

“sudahhhlahh, nanti kami ceritakan di mobil” jawabku..

Kami pun bergegas pergi dari mall dan langsung menuju ke rumah taeyeon. Aku dan sica menceritakan semua yg dikatakan paman saat di restaurant kepada teman2.

Sesampainya di depan rumah taeyeon, aku tercengang dengan apa yang aku lihat di depan mataku ini..

Waaahhhh! Baru pertama kali aku melihat rumah sebesar inii. Rumah taeyeon begitu megah, seperti istana saja. Gumamku sambil melamun.

“hey fany!? Kenapa melamun cepat turun!” perkataan hyoyeon membuyarkan lamunanku..

“ahhhh iyaaa..” jawabku singkat.

“tunggu, lebih baik yang masuk sebagian saja, jngn semua.” Sunny mengeluarkan pendapat.

“ohhyaaa. Benar juga kata sunny.” Jawab yuri.

“yg masuk fany, sica, hyoyeon saja. Aku, yuri dan yoona menunggu di mobil.” Kata sunny.

“yasudahh, yukk kita masuk!” ajakk sica.

Kami bertiga berjalan menuju pintu gerbang, dan menemui pak satpam yg menjaga.

“permisi pakkk, bisa kami bertemu dengan tuan Donghae??” hyoyeon bertanya pada satpam itu.

“ada keperluan apa???” Tanya sang satpam.

“emhh, kami mau menanyakan Sesutu yang penting padanya mengenai tayeon.” Aku mencoba ikut menjawab.

“ohhh begituu. . . tapi sayang, tuan donghae sedang tidak ada di rumah. Dia masih ada di kantornya sekarang.”

“kalau nyonya krystalnya ada??” tanyaa sica.

“aduhhh.. nyonya krystal juga masih di kantornyaa. Lebih baik kalian nanti kesini lagi saja. Biasanya tuan donghae pulang sekitar jam 7 malam.” Satpam itu menjelaskan.

“ohhh ya sudahh pakk, trima kasihh, nanti kami akan kesini lagi.” Jawabkuu dan berpamitan.
kami pun kembali ke mobil.

“gimana kakk!?? Kok tidak masuk kedalam??” Tanya yoona.

“orang tua taeng tak ada di rumah semua.” Jawabku.

“yasudahh, nanti malam atau besok, kita kesini lagi. Semoga besok taeyeon udah masuk lagi.” Kata hyoyeon.

kami pun kerumah masing2.  Jam menunjukan pukul 6 sore.

“lohhh! Kok jam segini kalian baru pulang???” Tanya nenek kepada kami berdua.

“maaf nekk, tadi tak mengabari nenek dulu. Tadi aku mengerjakan tugas, dari pada yoona jalan pulang sendirian, yasudah aku ajak saja.” Terpaska aku berbohong pada nenek.

“ohhhh begituu.. yasudahh, kalian cepat mandi, dan makann yaa.. nenek sudah masak makan untuk makan malam.”

“iyaaa nekk.!” Aku dan yoona menjawab bersama2.

Aku pun segera mandi. Setelah mandi aku langsung menuju meja makan bersama yoona.

“nekk, kok nggak ikut makan??” Tanya yoona.

“nenek sudah makan duluan tadi. Hehehe” nenek bicara tapi fokusnya ke tv deh.

“kakk, , , aku tadi coba telpon sehyun, tapi tetap tak aktif.” Kata yoona.

“aku juga yoon! Tadi aku coba telpon taeng, tapi juga tak aktif..” jawabkuu..

“sebenarnya masalah pa sihh kakkk!???”

“aku juga tak tau yoon! Paman di restaurant katanya juga tak tau masalahnya apa..”

“kau tampak khawatir yoon!?? Apa kau mengkhawatirkan seohyun???” tanyakuu, karena melihat yoona yg sepertinya tak nafsu makan.

“ahhhh!.. iyaa sihh kakkk. Waktu di sekolahpun aku tak bisa focus sama sekali.”

“samaaa yoon! Aku juga begituu.” Jawabku santai.

Makann kami pun selesai, kami membersihkan meja makan dan mencuci piring. Setelah selesai, aku langsung menuju kamar, yoona pun sepertinya murung.

“huffffffffffttd!!! Taeng kemanaa sihh kauu!?? Aku begitu merindukanmu! Aku khawatir padamu!!!” aku berbicara sendiri..

“kau membuatku mati rasa tau nggakk!!!!” akupun mulai menangis, sambil kugenggam kalung berbandul gembok ini.

Akuu inginn ke tamann kota dehh, nenangin pikiranku disana. Aku bergumam dalam hati. Aku membuka lemari pakaiankuu, kuambil jaket dan pergi menuju tamann supaya pikiran sedikit tenang.

“nekk, aku ke taman sebentar yaa.. mau cari anginn.. hehehe” aku minta izin pada nenek ku..

“diluar dinginn lho fany.. nanti masuk angin..” jawab nenek ku..

“ahhh tidak kokk nekk, cuman sebentar saja.”

“yasudahh sanna. Hati2 ya, gelap di luar.” Nenek ku begitu baik padakuu.

Aku pun keluar, mala mini nggak gelap kokk, bulannya purnama, sangat terang. Hmmm.. aku sangat merindukannya. Kenapa dia jadi beginii sihh??? Apa dia marah padaku?? Tapi aku salah apa cobakk?? Sepertinya tak mungkin kalau hanya gara2 aku. Atau dia sekarang sedang kena masalah besar?? Aku terus menggumam dalam hati dan terus memikirkannya, di dalam pikiranku sekarang hanyalah kim taeyeon. Taman sudah dekat, tapi belum sampai taman, aku melihat sebuah mobil yg familiar di mataku, yaa!!! Ini Nissan skyline ungu dengan corak putik. Aku pun segera berlari menuju mobil itu, kuintip jendelanya, tak ada orangnya, yg ada hanya tas2 dan peralatan lainnya. Tak ambil piker, aku langsung berlari masuk kedalam taman. Dari kejauhan kulihat 2 orang gadis duduk di dekat air mancur di tengah taman. Ya itu pasti taeyeon!!! Aku pun berlari. Dannn..
“HEYY KIM TAEYEONN!!!!” aku berteriakk. Gadis itu menoleh ke arahku.

Taeyeon POV

“HEYY KIM TAEYEONN!!!!” terdengar ada yg meneriakan namaku. Seohyun tak mendengar, karena dia tidur lelap. Aku pun menoleh dan manaku terbelalakk, ituuuu, tiffany!! Kenapa dia sampai sini?? Apa yg harus aku lakukan sekarangg. Aduhhhh.. tiffany pun dengan cepat menhampiri ku, nafasnya tersengal2. Aku pun beranjak dari tempat duduk. Dan menatapnya.

“kkk-kenapa kau disini fany~ah!??” ucapanku terbata2.

“kenapa kau bertanya seperti itu taeng!?? harusnya aku yg bertanyaa! Kemana saja kau taeng! teman2 mengkhawatirkanmu! Begitu juga aku! Aku sangat mengkhawatirkanmu!” dia sepertinya marah, aku sangat kaku sekarang. Kulihat dia menitikan air mata.

“fany~ah” aku memeluknya. Isaknya sangat jelas terdengar.

“fany~ah, sudahlah, jgn menangis.” Sambungku.

Dia tiba2 mendorongku, hingga aku terjatuh di rumput.

“taeng!!! kau tau perasaanku sekarang! Aku merindukannmuu! Kau tak bisa dihubungi, kau menghindar dari kami, kau ini anggap aku apa taeng!!????” tangisannya semakin deras. Matanya dibanjiri oleh air mata. Aku pun beranjak berdiri dan merangkulnya, kuajak dia ketempat lain, supaya seohyun tak terbangun.

“fany~ahh.. aku minta maaf bangett, aku udah ngak isa mikir lagi harus gimana, ini suliit, ini nyakitin bgt buat aku fany~ahh!” jelasku padanya.

“tapi kenapa kau tak cerita padaku taeng!?? kalau begini caranya, aku juga kena taeng.” dia masih menangis. Aku mengusap air matanya, aku tarik bahunya, sekarang kami bertatapan, tapi dia menunduk. Aku memegang pipinya yg penuh dengan air matanya., dan aku angkat kepalanya supaya aku bisa melihat matanya yg cantik.

“fany~ahh. Aku benar2 kehabisan akal, aku sedang ada masalah dengan keluargaku, aku dibenci oleh ibuku, karena itu aku tak bisa mengabarimu.” Jelasku padanya.
“aku bisa mengerti taeng, tapi kenapa seohyun juga ikut??” dia sudah mau menerima penjelasanku sekarang.

“yaa. Dia juga tak ingin melihatku dibenci, dia tak juga tak ingin melihat ibunya seperti itu, dia merasa ibunya bukan ibu yg baik.”

“trus, kenapa kau tak pulang kerumah saja??” Tanya nya cepat.

“uhh.. aku tak ingin pulang ke rumah itu fany~ahh! Yg aku miliki sekarang hanya seohyun.” Jawabku.

“taeng, , , kau mau tinggal di rumahku saja??” aku terkejut dengan tawaran tiffany.

“aahhhh~ tak usah fany~ahh. Aku tak ingin merepotkan keluarga muu” belum selesai aku bicara, dia memotongnya.
“kau tak kasihan dengan seohyunn, nenek ku pun pasti bisa mengerti, nenek ku sangat senang jika ada yg mengunjunginya. Jadi tak akan merepotkan. Ayolah taeng!”

Iyaa, benar yg dikatakannya. tapi, apa akan baik2 saja?? Jika aku tinggal di rumah fany, pasti besok aku disuruhnya masuk sekolah, bisa2 ibuku mencariku disana.

“taeng!?? gimana!? Kenapa kau malah melamun!??” Dia mengelus pipiku.

“ahhh! Tapi, aku belum bisa masuk sekolah fany~ahh. Aku takut jika ibuku mencariku disekolah.” Jawabku..

“yak au khan bisa menunggu di rumahku taeng! aku tak bisa membiarkanmu hidup seperti inii, aku tak mau my taeng hidup di jalan begini.” Perkataan tiffany menyentuh nadiku. Dia gadis yg sangat istimewa untukku. Aku beruntung bisa memilikinya.

“fany~ahh! Aku tak tau harus berbuat apa untuk berterimakasih padamu.” Aku tertunduk.

“cukup cintai aku saja taeng, itu udah lebih banget untukku..” di mengangkat kepalaku, dan tiba2 mencium bibirku. Kami berdua pun jatuh dalam ciuman yang indahh inii. Kami menikmatinya, aku bisa merasakan halusnya bibir tiffany. Aku benar2 telah mendapatkan pengganti amber, tiffany lebih dari amber, aku sangat mencintainya. Beberapa menit, tiffany melepaskan ciumannya.

“taeng, just love me please.” Dia menatapku

“I just love you. Because you my mine” jawabkuu, seraya mencium keningnya.

“yasudahh taeng, ini sudah malam, lebih baik kita cepat pulang.”
“ne fany~ahh..” dia menggandeng tanganku berjalan menuju seohyun.

“dia terlihat sangat lelah taeng.”

“seohyun, bangunnlahh.. kita pindah tempat yuukk!” aku menggoyang2kan tubuh seohyun.

“eeng—kemana kakk???” dia terbangunn.

“kerumahh yoona seobaby.” Aku tersenyum.

“ohh kerumah yoona, ayo kakk. APAAA??? Rumah yoona???” akhirny dia sadar, sudah bangunn deh.

“yappp.. kerumah ku seohyun~ahh” jawabb tiffany.
“lohh, kak fany, kok ada disini?? Tunggu kakk, aku bingung dehh.” Hahaha. Seohyun salah tingkah sekarang gara2 kebingungan.

“sudahlah! Jgn terlalu dipikirkan seohyun~ahh! Ayo segera berdiri dan menuju rumah yoona.” Katakuu..

Kami pun segera menuju rumah tiffany.. sebenarnya aku masih sedikit nggak enak sama tiffany. Tapi, karena dia memaksa, yasudah dehh.. lagian aku juga kangenn dengannya. Aku bergumam dalam hati.

Kami pun sampai di depan rumah tiffany. Dan segera masuk kedalam, karena hujan turun.

“annyeong nenek, , , aku ada temann nihh..” sapa tiffany pada nenek.

“woaahhh… teman fany yg kemaren yaa.. ayo masukk, di luar hujan.”
“iyaa nekk trima kasihh.” Jawabku..
“lhoo.. ternyata 2 orang yaa,.” Lanjut nenek. Seohyun hanya tersenyum.
“iyaa nekk, dia itu temannya yoona juga. Yoona dimana nekk!??” Tanya tiffany

“dia mungkinn sudah tidur.” Lalu, kami pun menceritakan apa yang aku dan seohyun sedang alami kepada nenek, supaya nenek bisa mengijinkan kami tinggal.

“ohh begituu. Tak apa2 kokk. Nenek juga senang jika fany dan yoona bisa punya teman. Tapi kenapa kamu belum berani sekolah??” jawab nenek seraya bertanya.

“kami takut jika ibu kami membawa kami pulang nekk, kami benar2 sudah tak ingin kembali kerumah itu. Jadi, gantinya sekolah, kami akan membantu nenek bekerja di rumahh. Hehehe” jawabbku sambil tersenyum pada nenek.

“yasudahh dehh, nenek sangat senang dapat tambahan cucu di rumah ini.” Aku senang karena nenek bisa menerimaku.

“trima kasihh nekk. “ jawabku dan seohyun bersamaan.

“sudah malam, sekarang kalian lebih baik tidur.” Suruh nenek.

“yuk taeng, seoh kita naikkk.” Ajak tiffany.

“nekk, kami tidur dulu yaa. Selamat malam..” kami bertiga mengucapkan selamat malam kepada nenek

“iyaaaa, tidur yg nyenyakk ya kalian..” balas nenek.

Kami masuk kemar yoona, yoona sedang tidur.
“yoon, kakak bawa kado untuk menemanimu tidur nihh.” Kata tiffany sambil menggoyang2 tubuh yoona.
“eng- apaan sihh kakk!?? Aku ngantuk, besok sekolah..” yoona masih setengah sadar.

“buka matamu dulu, dan liat apa yg aku bawa.” Tambah tiffany.
yoona pun membuka matanyaa. Dannn, , , ,
“SEOHYUNNNN!!! Apa ini mimpi!????” kata yoona

“hahahahaha.” Kami hanya tertawa, dan meninggalkan mereka berdua. Dan menuju ke kamar tiffany.

“fany~ahh, terimakasih atas segalanya yaa.. aku benar2.” Belum selesai aku berbicara dia langsung memelukku.

“taeng, aku merindukanmu, aku sangat merindukanmu” katanyaa.

“hahaha. Fany~ahh. Aku pun juga begitu.” Tiffany menjatuhkanku di ranjang, yaa,. Sekarang berbalik 360drjt. Tiffany jadi agresif.

Dia menindihku dengan tubuhnya, sekarang wajahku dan wajahnya sangat dekat, hingga hidung kami menempel. Dia langsung membungkam mulutku dengan bibirnyaa. . kembali kami tenggelam oleh ciuman inii.. tiffany begitu ganas melumat bibirku. Kami pun berguling-guling ria di atas bed. Ditariknya selimut hingga menutupi kami berduaa. Malam ini sangat indah untuk kami. ya tiffany, aku sangat mencintaimu. Aku takkan pernah berhenti untuk mencintaimu.

-TBC-

“Tiffany Is My Mind”


“Tiffany Is My Mine”

cast : Taeyeon and Tiffany

other cast : all member SNSD and other.

pengalaman pertama membuat FF bersambung yang panjang. jadi harap maklum kalau agak aneh ceritanyaa 🙂

silahkann ^^

Part 1

Normal POV

Pagi ini cerah sekalii, terlihat seorang wanita sedang terduduk di sebuah bangku di tengah tamann.

Tiffany, itulah namanya, seorang anak SMU yang hidupnya kesepian.

dia tinggal bersama dengann neneknya dan adiknya disebuah gubuk yang kecil. namun atas kebaikan pamannya, ia bisa bersekolah

di sekolah favorit di kotanya. dia adalah siswa baru, baru akan masuk besok.

dia sering sekali berkunjung ke taman untuk menenangkan diri.

Tiffany POV

“ahhhh! aku malu untuk berangkat sekolah besokk. aku khan hanya orang miskinn. masak tampang seperti aku bersekolah di sekolah yang favorit??”

dia sepertinya merendahkan diri, tiffany adalah gadis yg sangat cantik.

“disana pasti banyak sekali gadis2 cantikk yang sangat cantik. yg jadi incaran para laki2” aku mengomel sendiri.

“lama sekali si yoona. . biasanya jam segini dia sudah keluar.” yoona adalah adik ku.

kami berdua hanya terpaut 1tahun. aku sedang menunggu adik ku pulang sekolah.

“masak yoona terlambat??” aku gelisah menunggu yoona.

“aku lapar nihh! yoona, cepatlah keluar!!!”

Hapeku bergetar. ohh ternyata paman menelfonkuu.

“annyeong”

“ne fany! kau sedang dimana sekarang??”

“aku sedang menunggu yoona pamaan. ada apaa yaa??” tumben sekali pamanku menelfon sian2 begini.

“ahhhh.. aku mau mengajakmu untuk membeli peralatan sekolahmuu. besok kau sudah bersekolah khann??”

waaahhh,, pamanku sangat baikk dan perhatian terhadapkuu ^^

“ohhh iyaa pamann, sebentar lagi aku pulang kok..”

“baiklah fany, aku menunggumu di rumah.” aku pun menutup teleponku.

Normal POV

akhirnya yoona keluarr. sepertinya dia kecapaiann. sepertinya dia terburu2, jadinya lari2.

“yoonaa, dari mana saja kauu???” tanya tiffany

“ahhh unniee. maaf, aku tadi diberi tugas tambahan, jadi harus menunggu guruku dulu.” yoona menjawab.

“yaaahh.. ayo lekas pulang. aku juga harus menyiapkan barang2ku untuk berangkat sekolah besok.” tiffany mengandeng yoona.

tiba2 ditengah jalann, mereka berpapasan dengann kumpulan gadis2 SMU, sepertinya tiffany mengenalinya. sebab seragam yg mereka pakai adalah seragam yg akan dipakai tiffany besok.

“heiii!! minggir! kau mengadangi jalan kamii..!” bentak salah satu dari mereka.

sunny, yuri, hyoyeon. nama2 mereka dapat diketahui dari bet di seragamnya.

“ahhhh, jalannya khan masih lebar, jadi kalian masih tetap bisa lewat donk.” jelas tiffany agak sedikit takut.

“ahh kau inii masih saja bisa membantahh!!!” hyoyeon mendorong tiffany dan yoona. mereka berdua terjatuhh.

tiba2 saja, dari jalann ada sebuah mobil mewah berhenti.

“heiii!!! apa yang kalian lakukann??? sikap kalian buruk sekalii! cepat masuk mobil! seorang gadis yg sangat manis, namun dinginn memperingatkan ketiga gadis tadi.

“kau tak apaa2 kan??” tanya gadis itu kepada tiffany.

“iyaa, aku tak apa2 kokk.” tiffany menjawab lembut.

“maafkan teman2kuu yaa, mereka memang terlalu berulah.” gadis itu sungguh baik, walaupunn dia sangat dingin.

“hyo, sunny, yul! cepat minta maaf.” gadis itu berkata pada teman2nya.

“taeyeon~ahh, kenapa kami harus minta maaf???” jawab yuri.

“kami khan tak salah apa2 taeng!” sunny menambahkan.

“kalian mau pulang jalan kaki??? gadis itu sangat dinginn.

“ahhh!!! heyy kau! maafkan kamii yaa. kami hanya usil.” sunny minta maaf pada tiffany, namun tidak terlihat tulus.

“iyaaa. tak apa kok” tiffany memperlihatkan eye smilenya.

“yasudahh, kami pulang dulu yaa” gadis itu begitu ramah sekalii.

“iyaa” jawab tiffany singkat, sambil mebungkukan badan tanda memberi salam.

“ayoo unnie, cepat pulang.! aku lapar nihh!” ajak yoona.

“ahhh Nee! gawattt, akku lupa ada janji dengan paman!! ayo yoong cepat pulang! tiffany kaget.

“dasar unnie babo! yoona mengoceh.

Setelah sampai di rumahhh, tiffany langsung diajak oleh pamannya untuk membeli peralatan sekolahnya besok. hati tiffany sangat senang, karena ada pamann yg sangat peduli padanya.

ayaah tiffany dan ibunya bercerai, namunn tak ada yg mau repot mengurus kedua anaknya ini.. oleh karena ituu mereka diasuh oleh nenek dan pamannya yg baik hati.

setelah pulang dari mall, tiffany dan pamannya langsung pulang. tiffany menyiapkan barang2nya untuk besok dan beranjak di tempat tidur.

Tiffany POV

“aduhhh capek sekali badanku ini. inginn tidur tapi masih belum bisa.” aku masih terjaga saat itu. jam menunjukan pukul 11 malam.

“ohhh yaaa, gadis tadi, bernama taeyeon yaa??? aku tiba2 memikirkan gadis yang tadi sangat ramah. yang sudah menolongku.

“apa besok aku bisa bertemu dengannya dan menjadi temanyaaa?” aku terus memikirkan gadis itu. entah kenapa ada perasaan lain di hatiku ini.

“tiffany! kenapa kau cekikikan sendiri?? sedang apa kau?? cepat tidur, besok kau sudah sekolah” neneku menegurkuu dan menyuruh ku tidur.

“aduuhh, gara2 gadis ituu!”

aku pun tertidur.

Normal POV

Kesokann harinya.

hari ini adalah hari pertama tiffany masuk kesekolahnyaa. pagi2 dia sudah terbangunn dan ikut sarapan.

“ahhh tiffany, kau cantik sekali dengan seragam mu itu.” nenek menggoda tiffany.

“hahahha. nenek bisa saja. pagi ini menunya apa nekk??? tanya tiffany penasaran,.

“waahhh.. hari ini nenek masakan masakan special untukmu sayang.” hibur nenek.

“nenekk, ini masakan kesukaankuu.. soup kacang merahh! woooawww!!” tiffany terbelalak melihat masakan diatas meja.

yoona yang baru saja keluar dari kamarnya pun langsung bergabung dengan tiffany dan neneknya untuk sarapan pagi sebelum brangkat sekolah.

“unnie, ayoo brangkat! keburu telat nihh!!” yoona mengajak.

“ne yoong!! nenekk, kami brangkat dulu yaa!!!annyeong!” mereka berdua berpamitan sebelum berangkat sekolah.

jalan menuju sekolahh tidak begitu jauhh, jalur jalan yg ditempuh mereka berdua pun juga searah. jadi bisa berjalan bersama. namun sekolah yoona masih maju sedikit.

“yoong!! hati2 di jalann yaa. aku tunggu kau di taman biasa” tiffany sudah sampai di sekolahnya dan berpamitan dengan adiknya.

“Nee Unniee, cerita2 ya nanti” balas yoona. tiffany hanya mengangguk.

Tiffany POV

waahhhh!!! sekolahnya megah sekalii. apa aku bisa betah sekolah di tempat inii??? tiffany sedikit ragu.

aku berjalan menuju tangga untuk masuk ke dalam sekolahh. lorongnya sangat lebar, sungguh mewah sekolah inii. aku harus bisa mengikuti pelajaran disini. supaya tidak mengecewakan pamanku.

bell berbunyii.. aku menunggu di depan ruang guru utnuk menemui wali kelasku yaitu pak ryeowook. aku disuruh menunggu karena nanti saat masuk kelas, aku akan diperkenalkan terlebih dahulu.

“kamu tiffany yaa??? ayo lekas masuk kelas” kata pak guru yang sangat tampan inii..

“iyaaa pakk” jawab ku singkat.

setelah sampai di kelas, aku berdiri didepan kelas, aku melihat keadaan kelas. dan aku terkejut melihat wajah yang tak asing bagiku. ya itu adalah gadis ramah yg menolongku kemaren, taeyeon.

“ini teman baru kaliann, namanya tiffany” pak guru mempublikasikan ku pada teman2 satu kelas.

“hallo, aku tiffany, semoga kita bisa berteman” kataku kepada teman2.

“yahhh tiffany, kau duduk dibangku kosong itu.!” suruh pak guru.

woaaahhhh!! aku duduk di sebelah taeyeonn, sedikit malu aku melihatnya. aku berjalan menuju tempatku. sepertinya teman2 kelasku ramah2, karena mereka tersenyum saat aku menyalami mereka.

“heiii, kau yang kemarin yaa. siapa tadi namamu!???” taeyeon langsung mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan denganku, aku pun menyambutnya dengan senyumm.

“ahhh. . iyaaa. namaku tiffany, aku dipanggil fany. kamu sendiri, siapa namamu??” aku sedikit malu oleh tatapannya.

“aku taeyeon, kau boleh panggil aku taeng. salam kenal fany.” dia tersenyum.

“i..iyaa taeng.” aku pun membalas senyumannya.

setelah berbicara punn, kami langsung diam. mungkin karena belum deket, jadi kami masih belum ada bahan untuk dibicarakan.

bel istirahat punn terdengar. semua murid langsung keluar ruangann yg dikelas hanya aku dan seorang gadis imut disebelahku.

“hey tiffany, kau tidak ke kantinn???” tanya gadis itu kepadaku.

“ahhh, , aku bawa bekal sendiri kokk.. kamu sendiri??”

“ahhhh, , aku juga bawa bekal sendiri. ohh yaa, perkenalkann namaku jessica.” jawabnya sambil memperkenalkan dirinya.

“ohh jessica. senang berkenalan dengannmu.” aku pun tersenyum

“panggil aku sica saja tiffany, sedikit simpel. hehehe”

“ahhh Ne. . panggil juga aku fany.” kami pun saling mengobrol di kelas, kami sudah mulai akrab. sampai2 kami bertukar bekal kami.

jessica orangnya ramah, imut, dan juga baik hati.. aku bisa cepat mengenalnya. dia orang pertama disekolah ini yg sudah dekat denganku.

“hey fany, kita jalan2 yukk. aku ingin memperkenalkan kau dengan sekolah inii..” sica mengajaku untuk melihat2.

“ahhhh. . yaudahh dehh.. aku juga mau sekalian beli minumm.”

“okee.. yukk.” kami berdua berjalan keluar.

ternyata sekolah ini sangatlah besar. aku terkagum2 melihat sekelilingku yang sangat luas. setelah itu, kami akhirnya sampai di kantin..

aduuuhhhh… ini gila, ini tidak layak dibilang kantin.. ini adalah restorant hotel bintang 6!!

tempatnya yg bersihh, lebar, dan juga pernak-pernik di kantin ini cukupp mewah.

“fany?? kenapa kau bengong?? katanya mau beli minum?? suara sica membuat lamunanku buyar.

“ahhh.. ohhh.. iyaa. aku hanya terkagum dengann sekolah inii.” kata ku.

“ohhh.. hahahaha.. aku dulu juga sepertimu fany. ayo cepat masuk, aku juga haus nii.”

“yaa. yukk masukk.” kami pun berjalan masuk ke kantin yg besar ini.. tiba2 aku menabrak seseorang.

BRRAAKKKKK!!!!!!

“aauuuuuu!” rintihku.

“ahhhh!!! jalan liat2 donkk! dasar buta!!” kata orang yg menabrakku.

“kan kamu yg menabrakuu!” aku sedikit kesal. namun dia langsung pergi. ohhh yaa! dia itu sepertinya aku kenal. ohhh aku ingat. dia itu salah satu dari gerombolannya taeyeon.

“fany, kau tak apa2 kann???”

“iyaaa sica, aku tak apa2 kokk.” aku pikir yg bertanya itu sica, ehh nggak taunya itu taeyeon.

“ahhh fanyy, kau tak apa kan????” sica menambahkan.

“maafkan temanku fany, dia itu namanya sunny, dia habis putus dengan pacarnya, jadi maklumlah jika dia sedikit ketus.” kata taeyeon menjelaskan.

“haaa??? sunny putus dengan sooyoungg??? kasian sekali merekaa.” kata sica.

“iyaaa. entahlahh, padahal semalam kami masih makan bersama, tapi tiba2 tadi pagi sooyoung memutuskan untuk mengakhirinya.” kata taeyeon.

aku hanya bisa terdiam karena tak mengerti apa2.

“yasudahh, aku mau menyusul dia duluu.. bye fany, sica.” taeyeon berpamitan pada kami.

Taeyeon POV

“aduuhhhh,, sunny susah banget dikontrol! yg bisa hanya sooyoung.” aku mengeluh karena tingkah sunny.

akuu melihat sunny sedang duduk di pinggir lapangan basket. sepertinya dia menangis sendirian disana.

“sunny, kau tak apa kan??”

“ahhh taeng… kenapa kau kemari??” sepertinya sunny kaget melihatku, karena dia terlihat langsung menghapus air matanya dan tersenyum paksa.

“udahlahh sunny! pasti ada alasannya sooyoung minta putus. aku yakinn, sooyoung pasti masih mencitaimu sunny”

“apa buktinya taeng?? kalau dia cinta ke aku, kenapa dia harus minta putus???” sunny kembali menangis. aku mencoba menenangkannya, aku memeluknya.

hyoyeon dan yuri pun menghampiri kami.

“sunny, sudahlahh. tadi aku dan hyoyeon berusaha menemuinya, dia hanya ingin berkonsentrasi pada pelajarannya dulu.” kata yuri.

“sunny, kau khan masih punya kami yg sangat dekat denganmuu.. aku yakin, pasti sooyoung akan minta balik” hyoyeon menambahkan.”

“tapiii, , aku kacau sekarang. aku inginn bersamanya terus.” kembali sunny menitikan air matanya.

“ya sudahhlahhh.. kau tenang sekarang, jangan menangis lagi. sebentar lagi masuk kelas, hapus air matamu.” aku masih merangkulnya.

“iyaaaa.” singkat sunny.

bel sekolah terdengar, kami berempat pun bergegas kembali ke kelas. aku masih sedikit khawatir pada sunny, saat ini dia begitu terpukul..

akupun segera masuk kelas, ternyata guru sudah ada di dalam. huhh!!! sial, aku terlambat lagi.

“permisi pakk, maaf saya terlambat masuk kelas bapak.”

“ahhh taeyeon! kau selalu saja terlambat masuk kelas. darimana saja kau!??” pak guru ini galak banget!

“maaf pak, saya tadi dari kamar mandi. perut saya sedikit terganggu.” aku mencoba untuk memberi alasan.

“yasudah, lekas duduk!”

aku langsung menuju tempat duduku. hmmm.. tiffany, aku memandang tiffany sedikit berbeda. dia cantik jugaa.

huaaaa!??? kenapa aku berpikiran seperti ini??? nggak beres nii.

dia berbalik menatapkuu. sekarang kami saling tatap. 1,2,3,4,5 detikk!! wuaaaa.. aku langsung membuang pandangankuu darinyaa.

“taeng, kau kenapa?? mukamu merah begitu?” tanya nya.

“ahhh! tak apa kokk! hahaha. kepalaku sedikit pusing” aku mencoba berbohong.

“heyy!! kaliann berdua! dari tadi saya lihat, kenapa kalian ngomong terus??” pak guru membentak.

kami berdua hanya terdiamm. kami disuruh keluar dari kelas. aduhhhh!! parah nihhh.

“taeng, maafkan akuu, gara2 tadi, kau jadi ikut dikeluarkan.”

“ahhh. . tak apa2 kokk. yasudah, kita cabut saja yukk! aku aja kau ketaman sekolahh, dari pada disini bosan!” aku menggandengnya dan langsung berlari menuju taman sekolah.

“taeng, kenapa kesini??? kita bisa kena marah nanti!” tiffany sepertinya ketakutan juga.

“tak apa2, tenang saja. aku sudah biasa seperti ini. dan tak akan dimarahi kok.!”

kami hanya terdiam di taman itu. tak ada sepatah katapun keluar. aku mencoba untuk berbicara duluan.

“fany, dimana rumahmu??” kenapa aku bertanya seperti ini??? aku sendiri bingung.

“ahhh… aku tinggal di dekat taman kota taeng. kenapa emang??”

“ahh tidak, ternyata kita searah. mau nanti kau pulang denganku??”

Tiffany POV

“fany, dimana rumahmu??” aku kaget dengan pertanyaan taeyeon.

“ahhh… aku tinggal di dekat taman kota taeng. kenapa emang??”  aku mencoba menjawabnya

“ahh tidak, ternyata kita searah. mau nanti kau pulang denganku??”

haaa??? dia mengajaku pulang bersama???

“ahhhh.. tapi, aku sudah janji nanti aku akan pulang bersama sica taeng”

“ohh begitu. yasudahhh tak apa2 dehh. lain kali saja. hehehe” dia tersenyumm. manis sekali senyumanya, membuyarkan pikiranku.

bel pergantian pelajar pun terdengar. kami bergegas menuju ke kelas. huftdd. untung belum terlambat.

“fany? kenapa nafasmu tersengal2?? kau habis lari2 ya?? tanya sica.

“ahhh.. tadi aku ke kamar mandi, ternyata udah bel, jadi terburu2 sica.”

aku melihat taeng. dia menatap kosong langit biru. sepertinya sedang ada yg dipikirkan.

“fany, kau suka padanya ya??” aku terkejut mendengar perkataan sica.

“whaattt???” aku berteriak karena kaget.semua orang yg ada diruangan termasuk taeyeon kaget dan melihatku.

“kenapa tiffany hwang??” tanya guru karena kaget. sica terlihat terdim dan tersenyum kecil.

“ahhh, tak apa pak.. aku hanya sedikit melamun, dan terkejut. maaf pak” aku gugup sekarang.

“bodoh kau fany.” sica terkekeh.

“apa maksud perkataanmu tadi sica??”

“ahhh.. iyaa, kau suka pada taeng ya??” sica mengerutkan keningnya.

“woo. enggak lahh.. mana mungkinnn..” aku menjawab gugup.

aku melihat taeng, dia kembali masih menatap langit.

“taeng itu terkenal di sekolah ini.. dia banyak yg menggemari. selain kecantikan dan wajahnya yg imut, dia juga terkenal kaya. namun dia tak ada sifat sombong sedikit pun.

“ohhh yaa?? dia terkenal di sekolah ini???” tanyaku heran.

“yaaa!!! sangat, dan sangat!!”

wahhhh.. pantas saja. ternyata dia terkenal. sewaktu tadi aku berlari bersama taeng, banyak sekali para murid yg melihat dingin ke arahku..

sepertinya cemburu. hmmm..

“fany, jika benar kau suka, kau harus berhati2 karena banyak murid disini yang cemburu.” sica menjelaskan.

“ahhh sica, aku nggak suka kokk.” jawabku sesal.

“ehhh sica, jangan2 kau juga menyukainya yaa???” aku balik bertanya.

“enggak lahhh, aku lebih suka temannya taeng.” mukanya terlihat merah sekarang.

“haaa??? siapa diaa???” heranku.

“hahaha. .” dia hanya tertawa kecill..

“kenapa kau malah tertawa sica?? aku penasaran nihh!”

“namanyaa yuri. kau tau orangnya??” muka sica semakin merah.

“ohh yuri.. ya akuu tau,. tapi aku tak mengenalnya. hehehe”

bel pulang pun terdengar.. wuaahhh!! hari pertamaku disekolahh cukup menyenangkann.

“taeng, kau mau menunggu adikmu dulu???” tanya sica.

“yeahh! sepeertinya sekarang malah dia yg menungguku.”

“yasudahh, kita pulang bersama saja. khan kita juga searah.”

kami keluar gerbang. tiba2 ada mobil berhenti di depan kita. ahhh. itu yuri.

“hey sica, mau pulang bersama?? ahhh, , kau khan yg kemarin.” yuri berkata dari dalam mobil

“ahhh, iyaa, dia tiffany. teman kelasku dan taeyeon” sica nerocos.

“annyeong, aku tiffany.” aku memamerkan eye smile ku.

“ahh nee.. aku yuri.. ayo kita pulang bersamaa.” kata yuri.

“nee!!! dengan senang hati yul” wahhh. sica parah nihh.. masak aku ditinggal. haduhhh!

“yasudahh kalian pulang duluan saja. aku harus menemui adikku dulu” keluhhku.

“maaf ya fany, ini kesempatankuu. hehehehe” sica berbisik di telingaku,.

dasar jessica. haduhh. mereka berdua pun sudah menancap gas. aku berjalan langkah demi langkah. tiba2 aku terkejut oleh bunyi klakson mobil.

“hehh fany, mau bereng. kau mau ketaman khaan??” ohhhh ternyata itu taeyeonn. kerenn juga diaa. hahaha

“ahhh taeng. tak usahh. aku tak mau merepotkanmu.”

“tak apa fany. lagian kita kan juga searahh.”

“dia membukakan pintu untuk ku dari dalam”

“ahhhh.. trimakasih taeng.”

“mau apa kau di tamannn?? enggak pulang langsung aja???”

“enggak. aku harus menunggu adiku dulu. dia bersekolah di SMA Jeounheo dekat taman ituu.”

“haaaaaa????? yg bener?? adiku juga bersekolah disituu,,” taeyeon terkejut. ternyata dia juga punya adik yg satu sekolah dengan yoona.

“iyaaa.. adiku sekolah disituu. sekarang dia kelas 2 SMA. terpaut 1tahun dibawahku.”

“OMOO!!! adiku juga kelas 2 SMA. hahahaha yasudahh, mungkin saja mereka kenal” taeyeon kembali tersenyum. sepeertinya aku sangat suka jika dia tersenyum ^^

kami sudah sampai di taman. namun yoona belum disana.

“apakah adikmu ada fany??” tanya taeyeon.

“sepertinya dia masih di sekolah taeng.”

“yasudah, kita jemput disana saja. sekalian aku juga mau menjemput adikku.”

“ahhh.. nee taeng.” jawabku singkat.

kami sampai di depan gerbang sekolah yoona.

“nahhh itu dia adikku.” katakuu seraya membuka jendela.

“ohh, yg berjalan kemari ituu?? nahh.. yg disebelahnya itu adikku. namanya seohyun fany!” kami tertawa berdua, karena tak menyangka jika adik kami satu sekolah dan saling kenal.

“hlohhh!!?? kakakk??” yoona kaget.

“heyy fany, tak menyangka ternyata adik kita berteman dekat. hahahaha.” taeyeon tertawa.

“iyaaa. hahahaha..” aku pun juga ikut tertawa.

“hey kalian berdua, cepat masukk! kita mau makan siang bersama” suruhh taeyeon.

“ahh taeng, tak usahh, kami tak ingin merepotkanmuu.” sahutku tiba2.

“takk apa2 kokk. lagian kau juga pasti lapar kann fany??”

“ahhh.. emmm.” aku terdiam karena bingung.

“heyy, seobaby! kau satu kelas dengan adik temanku ini???” tanya taeyeon

“namanya yoona kakk! iya donkk. kami sangat dekat lohh. seperti suami istri. hahahaha” seohyun melawak.

“whaatttt!!??? suami istri???” taeyeon tersentak kaget.

“hahahaha..” aku tertawa melihat tampang taeyeon yang lucu.

Normal POV

“whaatttt!!??? suami istri???” taeyeon tersentak kaget.

“hahahaha..” tiffany tertawa melihat tampang taeyeon yang lucu.

“seohyun terlalu berlebihan kak taeng” kata yoona.

“trus, hubungan kalian sendiri seperti apa?? seperti suami istri juga yaa???” seohyun dan yoona tertawa terkekek..

“hahahaha… kakak yoona ini teman barukuu.. baru juga kenal kok.” taeyeon menjawab santai.

tak terasa mereka sudah sampai disebuah mall.

“yukkk jalann. kita makann.” kata taeyeon.

“kok makan di mall taeng??” tiffany kebingungan.

“sudah lahhh ikut saja.” jawab taeyeon santai.

mereka sampai di depan restaurant mewah. mereka masuk ke restaurant itu. dan duduk di tempat yg kosong.

“taeng, sepertinya ini restaurant mewah.” tiffany merasa tidak enak dengan taeyeon.

“tak masalahh kann??” jawab taeyeon santai…

“tenanglahh kak fany, kak taeng itu bos.” seohyun menambahkan.

Tiffany POV

ini restaurant mewahh. aku jadi tak enak pada taeng. ternyata taeng orangnya baik sekali..

“pelayaann!!” taeyeon memanggil pelayann.

“ahhh nona taeyeon dan teman2nyaa. mau makan apa??” tanya si pelayan.

apaaa??? nona taeyeon?? maksudnya apaan nihh?? kenapa pelayan itu tau nama taeng?? aku bingunn dehh. di sekolah terkenal, di mall pun dia terkenal. hoaahhh!! aku mengguman dalam hati.

“ahhh! kalian mau makan apaa??” tanya taeyeon.

“aku steak aja kakk! yoona juga!” seohyun mendahului.

“kau pesan apaa fany??”

“ahhh.. akuu kimbap aja dehh..”

“wahhh.. ternyata makanan favorit kita samaa fany.” taeyeon terkagumm. aku juga kaget, karena dia juga sangat suka kimbap.

pelayann pun datang untuk mengambil pesanan kami.. aku masih terbingung, kenapa tadi pelayann itu memanggil taeyeon seperti itu.

“taeng, kau terkenal ya di mall ini???” tanyaku pelan.

“hahaha. . . kenapa kau bertanya seperti itu fany??”

“tadi saat kita berjalan kesini, banyak sekali pegawai2 mall yg menyalami mu.”

“ahhhh.. tentu saja donk kak! kak taeng kan Bos besar di mall ini.” seohyun kembali mengucapkan lawakannya.

“bicara apa kau seoh! tidak fany. mall ini milik ibukuu.” whaaattt!!??? mall besar ini miliknyaa???

“waaahhhh!! hebatt yaa! aku ingin menjadi pegawai disini.” canda kuu.

“hahahaha.. kau aneh2 saja fany.! sebenarnya mall ini milik ibuku, tapi ibuku mencurahkannya padaku untuk mengurusnya.”

gilaaa!!! kelas 3SMA saja sudah punya mall. taeng emang hebat, walaupun dia sangat kaya, tapi tak sombong! aku masih saja memasang muka terkagum.

“nahhh!! makanan datang akhirnya makan yoon!! kau khan laparnya cepat.” yoona dan seohyun bercanda, mereka sangat dekat.

“yoon! buka mulutmuuu!!!” OMOOO!!! mereka memang seperrti suami istri saja.

“woaaahh!!! kalian sedekat itu ya ternyata??” tanya taeng.

“khan dari tadi udah aku bilang. kami ini suami istri kakk. kami ini pacaran kakk!!” seohyunn menjawab sambil menyuapi yoona.

“seohyunn~ahh! kenapa kau katakann itu! aku khan jadi maluu!” muka yoona memerah.

aku dan taeyeon terbengong. ternyata pacaran! aduh2. gila dehh. tiba2 4 orang gadis mengagetkan kami.

“darrr!!!! keluarga baru lagi makan bareng nihh!!!” goda hyoyeon. woaaahh!! ternyata itu hyoyeon, sunny, yuri, dannn, , , sica juga adaa??!!

“hey fany, ternyata benar! hahahaha” sica mencoba melawak sekarang.

“apanyaa sica??” tanya taeng.

“diaa menyukaimu taeng!” sica dan yg lain tertawa. aku pun maluu sekarang.

“sicaaa~ahh!! apa yg kau katakann!??” keluh ku ketus.

“bohong taeng. sica mengada2 saja.” aku menambahkan dengan cepat.

“yasudahh dehh, kami mau shooping dulu yaa. sekalian mau menghibur sunny.” kata hyoyeon.

“ahhhh! nee. sunny, bersenang2lahh.. semoga kau bisa tersenyum lagi!” jawab taeyeon. sepertinya sunny masih sedihh.

“kakk! aku juga mau shooping dengann yoona, makanan kami sudah habis, booring kakk!” kata seohyun.

“ahhhh!???” taeyeon pun terdiamm.

sekarang tinggal kami berdua di meja inii. situasinya sedikit canggung, kami hanya sibuk sendiri. aku membaca buku, taeyeon sibuk dengan mini webnya.

hufftttt.. “taeng??” aku mencoba memulai.

“ya fany??? dia menjawab, aduhh.. ngomong apa cobak sekarang. aku bingunng.

“ahh!? tak apa taeyeon. sepertinya kita juga bosan yaa??”

“nee. gimana kalau kita jalan2 saja fany??”

“ahhh nee! ketimbang kita diem2an juga. hahaha” tiba2 dia mencubit pipikuu.

“aww!” aku mengerang.

“kau lucu dengan eye smile mu itu fany” dia menggoda. aku tak sanggup menyembunyikan wajahku yang merah.

“ahhh. kau bisa aja taeng.” aku tersipu malu sekarang. aduhhhhh!

“muka mu merah. aku tambah suka fany” dia memberikan wink yang sangat membuat aku mati kutu.. taeng! jgn bikin aku terus menderita karena malu donkk.

Taeyeon POV

mukanya memerahhh. dia manis sekali. aku beranikan diri saja sedikit merayu.

“ahhh taeng. ayok jalann.” katanyaa.

sepertinya dia sangat malu sekarang. tapi entah kenapa, sedikit berdebar hati inii. apa aku suka padanya???

“yakkk. ayokk!” kami berdua berjalan menuju keluar restaurant untuk jalan2.

kami berjalan agak berjauhan. aku beranikan diri untuk menggandengnya.

“fany. kenapa jalanmu cepat2???”

“ahhhh!!! taeng.” mukanya kembali memerah sekarang. hahaha.. aku terus memandangi wajahnya yg tersipu maluu. sangat lucu.

“faanyy! kau lucu sekalii.” lagi2 aku menggodanyaa.

“ahh taeng! jgn melihatku seperti itu donk!” hahaha… sudah kuduga dia akan mengatakan hal itu.

Aku memalingkan pandangan kesebuah toko pernak-pernik.

“fany! Kita kesana yukk!” aku menunjuk sebuah took “Indigo accessories”

“ahhhh!”

Kami masuk kedalam dan melihat2. Aku terus menggandeng tangannya.

“anyyeong nona taeyeon” kata pegawai ku.
“ne” jawabku singkat.
“taeng. Aku kagum padamu. Kau bias terkenal.” Kata fany.

“hahaha.. sudahlahh.” Jawabku.

“fanyy! Kalung ini cantik!!!” aku memperlihatkan kalung couple dengan bentuk gembok dan kunci.

“ahhh??!! Kenapa gembok dan kunci??” tanyanya bingung.

“diammlahhh! Nanti kau juga akan tau sendiri!” aku memakaikan fany kalung dengan bandul gembok. Dan aku memakai yang kunci.

“kau cantik dengan kalung itu taeng” dia sepertinya mulai berani menggombaliku. Hahaha. Tapi tak apa, aku suka. Aku seneng bias tersenyum kembali setelah 5bulan yang lalu.

Flash back.

“Amberr!!! Tunggu, kenapa kau minta putus???” amber adalah wanita yg paling aku cintai. Tapi entah kenapa dia tiba2 memutuskanku. Aku sangat terpukul.

“taeng! Aku sudah bosan dengannmu! Sekarang, kita sendiri2 saja ya. Kau pasti akan mendapatkan yg lain, yg lebih baik dariku..” katanyaa.

“tapi amber, aku masih sangat cinta padamu!”

“taeng! Maaf! Tapi aku sudah tak cinta kau lagi!” dia langsung memalingkan wajahnya dan berjalan meninggalkanku.

Aku menangis deras, tiap malam aku memikirkannya. Aku sangat mencintainya. Dia terbaik untuk ku. Dan ternyata aku tau kalau dia meninggalkanku karena wanita yg bernama krystal. Aku semakin tak kuat menahan tangiskuu. Tapii aku tersadarr. Banyak yang menyukaiku, banyak yang ngefans dengankuu, jadi kenapa aku harus seperti inii?? Aku pun bisa bangkit sekarang”

End flash back.

Sekarang sepertinya aku menemukan pengganti amber. Aku akan melindunginya, walaupun mungkin dia tak sadar jika aku menyukainya, ehh. Mungkin sudah mencintainya.

“heyy kaliaannn!!! Apa yang kalian lakukan di toko seperti ini??” aku terkejut. Ternyata itu hyoyeon dan yang lainnya.
“iya taeng! Tumben sekali kau mampir ke toko accessories seperti ini???” Tanya yuri heran.

“ahhh.. tak masalah donkk??” jawabku.

“wahhhh! Kalung yang indahh!?” kata Jessica.

Mata sica jeli sekali yaa????

“ahhhh.. ciye2. Itu khan kalung couple yaa??” hyoyeon terheran2.

“hahaha. Bukann. Kami cuman iseng kokk.” Aku mencoba mengelak.

“sunny, kau sudah baikann???” aku mencoba mengalihkan perhatian.

“ahhh. Ne taeng. sedikit lahhh.” Jawabnya. Dia masih murung.

Kami pun kembali ke restaurant, dan bergegas untuk pulang.

“hyo! Hati jika menyetir!” kata ku dari dalam mobil kepad hyoyeon dan yg lainnya.

“huh! Kau masih tak percaya denganku taeng??? aku sudah punya sim! Jawabnya ketus.

Hyoyeon jika menyetir memang extream. Huffff! Aku kapok jika harus satu mobil dengannya, apalagi jika dia yg menyetir.

“yasudahhh. Kami duluan yaa!”

“hati2 taeng!!” yuri melambaikan tangan.

Setelahh beberapa menit. Kami sampe di depan rumah fany.

“disini taeng. terima kasih buat hari ini yaa. Aku senang” kembali dia memperlihatkan eye smilenya.

Hmm.. ternyata dia orang yang sederhanaa..

“okeee, sama2 fany. Aku juga senang kokk”

“dadahh yoona!” kata seohyunn.

“ne seohyunn!” jawab yoona

“hati2 taeng!” dia melambaikan tangann.
“fany, jangan sampai hilang ya kalungnya!” masih sempat kukaakan sebelum dia masuk ke rumah”

“ahhh! Ne taeyeon.”

Langsung aku tancap gas. Kasian seohyun. Dia tertidur ternyata.

Normal POV

“wahhhhh!! Kau sudah pulang fany, yoona!??” kata nenek mereka.

“ne nekk, kami habis makan tadi.” Jawab tiffany.
“teman baru kak fany cantik dan baik nek!!” yoona memotong.
“ahhh benarkah!?? Baru 1hari kau sudah bisa punya teman baik ya fany!??? Cucu nenek memang hebat!” nenek mulai menggoda tiffany.
“ahhh. Tidak juga nek.” Tiffany berlalu ke kamar.

“cepat mandi kaliannn! Mumpung airnya masih hangat!”

“nee nekk! Tiffany dan yoona menjawab bersama2.

Beberapa menit kemudiann.

“fany, yoonaa!!! Cepa makann.. nenek masakan makan kesukaan kaliannn!” teriak nenek.

“iyaaa nekkk!!!” mereka berdua pun bergegas menuju ruang makan.

“wahhhh! Sup kacang merahh.” Yoona terkagum.

“ayo cepat makanlahh kalian. Mumpung hangatt, cocok dengan udara yang sekarang dingin.” Kata nenek.

Mereka makan dengan suasana yang bahagia.

Tiffany POV

“kenyang nekk! Masakan nenek memang paling enakk!” godaku.

“hahaha.. kau bisa saja fany!”

Aku pun selesai makan dan langsung merapikan meja makan, mencuci piring bersama yoona. Setelah beres, aku menuju kamar, ku rebahkan tubuh ku diatas bed ku.. dari tadi aku memikirkan sesuatu, yaa! Taeng. kenapa sekarang malah aku sedikit rindu padanya yaa??? Adduuuuhhhh.. ohh yaa, kalung inii..??? apa maksudnya dia membeli kalung couple kunci dan gembokk?? Aku bingung maksudnyaa.??? Hmmm. . . tapi hari ini aku sangat senang. Taeyeon mengajaku makan, dia mencubit pipiku berkali2, dia bilang aju cantik, dan kita memakai kalung couple sekarang, , , mimpi apa cobakk aku ini??? Ya aku akuii, aku sangat menyukainya, taeng memang seperti bidadari. Akuu terus menggumam dan melamunn.

Tiba2 sajaa hapeku berbunyii

Bomi oneun sori teu-llimyeon
(Ggoti pin gil ttara keo-reoyo)
Bi naerineun yeoreumi omyeon
(Muji-gae-man bomyeo keo-reoyo)
Ka-eul china kyeou-ri wahdo
Sone jeonhaejineun ongiro (Ttaseuhameuro)
Hamkke keo-reo-gayo
How great is your love

“hallo??? Siapa ini???” katakuu di telpon

“ahhh! Kau melupakan suaraku fany. Huh!”

“eehh-eehh! Ini taeng??” aku jawb sedikit ragu

“hufftdd!!! Cepat kau ke taman kota! Aku disana sekarang, aku butuh teman.” Terdengar parau suaranya.

“kau kenapa taengg??? Suaramu berbeda” aku mencoba menanyakannya.

“sudahlahhh, kau cepat kesini.” Dia langsung menutupnya.”

Aku sedikit khawatir sekarang. Aku bergegas, kuambil jaketku. Dan berpamitan dengan nenek dan yoona.

“nenekk, yoon, aku keluar sebentar. Ada keperluann.”

“kakak mau kemana???” jawab yoona.

“mau kemana kau fany malam2 begini??” sahut nenek

“ada urusan sebentar nekk. Aku terburu nihh. Dadah!” aku langsung berlari.

Tamann begitu sepia. Aku belum melihat sosok taeng. . . ohhh! Ternyata dia sedang terlentang memandang langit di rerumputan. Anehhhh.. aku menggumam.

“taeng??? ada apa??” matanya berkaca-kaca, ya aku isa melihatnya jelas.

“ahhh! Kau mengagetkanku fany!” jawabnya kaget.

“kenapa kau memanggilku taeng???”

“tidaakk, aku hanya lagi butuh teman sekarang. Keluargaku serba sibukkk.. seohyun pun sibuk dengan novel2nya.”
matanya berlinang air mata. Kasiann dia. .

“sudah lah taeng, aku temani malam inii..”

“thanks fany. Aku tak tau harus bilang apa padamu.”

Aku mengeluarkan sapu tangan dari saku ku, ku usapkan di matanya untuk menghilangkan air matanya.

“kau kalau menangis jelek taeng! berhenti menangis ya!” aku mencoba menenangkan.

“fany, kau sudah tau apa artinya aku memberimu kalung dengan bandul gembok, dan aku dengan bandul kunci??” Tanya nyaa.

Aku hanya menggeleng…

“aku ingin gembok itu mengunci hatimu untuk orang lain dan sang pemegang kuncilah sang pemilik hatimu itu fany.”

Haaaa?? Maksudnyaa??? Aku membatin.

“emmm, taeng. apa maksudnya???” aku masih bingung

“dasar bodohhh!!!!”

Taeyeon POV


“emmm, taeng. apa maksudnya???” jawabnyaa

“dasar bodohhh!!!!”

Akuu pun langsung menciumm bibirnya. yaa, aku tak bisa memungkiri ini. Aku mencintainya. Bibirnya begitu lembut, aku menikmatinya. Sebaliknyaa, dia juga sama dengankuu. Cukup lama kami berciuman.

Aku melepaskan ciuman ini.. kulihat mukanya merahh, dia tak brani memandangku.

“fany, lihat mataku!” aku memegang pipinya, berusaha mengarahkan matanya untuk menatap mataku.

“aku mencintaimuu. Aku tak ingin kau untuk siapa2, kau hanya untukku.!” Tak terduga, ternyata aku menitikan air mata. Aku tak ingin kejadian yg lalu terulang lagi.

“taeng! apa kau ini sungguh2???” dia masih bingung dengan tingkahku sepertinyaa.

“yaa fanyy! Aku sungguh2. Aku menyukaimu, tapi tiba2 suka itu berubah seketika menjadi cinta!! Aku tak bisa memungkirinya. Aku sungguh2 fany~ahh!”

“taeng, , tapi kenapa aku!??? Kau terkenal dimana2, banyak yang menyukaimu, kenapa kau memilih akuu??” dia tetap blum yakinn dengann omonganku. Huffttdd

“fany, aku juga tak tau kenapa begini. Km polos, hatimu baik, km cantik, km manis, km imut, dan lain2. Aku tak tau kenapa bisa jadi begini fany.”

Tiba2 dia memelukk ku. Aku terkejut. Dia memelukku erat. Akupunn mendekapnya.

“taeng, I love you” dia membisikan ditelingaku.

“akhirnya kau mempercayaiku fany.”
“heyy!!! Kenapa kau menangis dipundakku taeng??” seketika dia melepaskan pelukan dariku.

“maaf fany, aku mudah sekali menangiss.”

“bodohhh ahh! Yasudahh, udah malam nihh pulang yukk. Aku takut dicari nenek ku.”

“bolehkah aku menginap di rumahmu fany??? Aku kesepiann.” Lagi2 aku merengekk. Ahhh! Bodohh, dasar taeng cengenng!

“haaaa??? Mau tidur dimana kau!?? Kamarku sempit sekali, tak ada kamar kosng lagi.”

“dimana sajalahh, yg penting aku mala mini malas di rumah.”

“hmmmm..”

“ayolahh fany. Khan juga besok hari libur.” Sebelum dia mengatak sesuatu, aku langsung memotongnya.

“yasudahhh lahhh. Ayokk!” kamipun langsung masuk ke mobil dan menuju rumah tiffany.

@tiffany home.

Normal POV

“anyyeon nenek, yoon!!”  tiffany member salam pada neneknya dan yoona, aku masih di luar.

“kakakkk! Kau sudah pulang! Kau beli sesuatu yg bisa dimakan???” ucap yoona.

“kau selalu saja makan, makan, dan makan.” Jawab tiffany ketus.
“hahahaha… sudahlahhh, cepat masuk, dingin di luar.” Suruh nenek

“nek malam ini temanku mau bermalam disini.”  Kata tiffany

“temanmu siapa fany??? Kok malah dibiarkan diluar begitu??” kata nenek tiffany

“taeng cepat masukk!” tiffany menyeret taeyeon masuk ke dalam rumah.

“annyeong nenek, annyeong yoona.” Taeyeon sedikit kaku.

“waaaaaaahhhh!!! Kak taeng.” yoona terkagum2.

“wahhh,, kau cantikk. Siapa namamu???” Tanya nenek tiffany kpd taeyeon.

“ahhh. Terimakasih nekk. Aku taeyeonn.” Jawab taeyeon malu.

“ini hlo nekk orang yang tadi aku critain, teman baru kak fany yang sangat baik dan cantik. Hehehehe” kata yoona dengan semangat.

“wahhhh… fany memang beruntung punya teman sepertimu.” Puji nenek tiffany pada taeyeon.

“terimakasihh nenek, yoona” jawab taeyeon

“yasudah… sekarang tidur semua yaa. Sudah jam 11 malamm..” suruhhh tiffany.

Mereka pun langsung menuju kamarnya masing2.

@kamar tiffany.

“maaf kalau sempit taeng.” kata tiffany..

“tak apa fany~ahh. Yang penting aku tak dirumah sekarang.” Taeyeon sedikit jengkel.

“yasudahh taeng. kita tidur. Kau diatas, aku dibawah.!”

“kau gila fany!??? Mana mungkin aku membiarkan kekasihku tidur di lantai!???” bentak taeyeon.

“trus mau dimana lagi???”

Taeyeon menarik tangan tiffany dan menaruh tubuh tiffany di bed. Yaa. Maksudnya mereka akan tidur satu ranjang. Lampu pun padam.

Taeyeon POV

“kenapa kau malah membokongiku fany~ahh!???” aku kesal.

“gini salah, gitu salah, trus harus gimana taeng???” hahahaha.. dia sepertinya kesal.

“hadap sini fany, jika tak dipeluk, aku takan bisa tidur.” Goda ku.

“haaa??? Aneh2 saja kau! Bilang saja kau ingin aku peluk!!”

“hehehe.. buruan peluk akuu!” suruhku cepat.

Seketika itu tiffany memelukku. Tak peduli situasi, aku pun langsung mencium bibirnyaa. Emmm.. kami sama2 tenggelam dalam ciumann ituu. Tak sadar, kami pun tertidur dengan posisi bibir kami masih menempel.

^TBC^

mianhe kalau anehhhh… hehehe…