Love Never Say Sorry [2 shoot]

happy reading para readerrr.. hehehe

Shoot 2

Author POV

Taman kota yg cukup luas dan tenang pada malam hari, yg bisa membuat hati damai, pikiran tenang.

Taeyeon yg saat itu masih berada disitu, sama sekali tak menyadari kehadiran tiffany. tapi disisi lain, tiffany pun tak menyadari bahwa taeyeon sedang berada disana. Tiffany duduk membelakangi taeyeon, dan juga taeyeon duduk membelakangi tiffany disatu bangku.

Dan saat mereka berdua terisak, barulah mereka menyadari kalau disitu bukan hanya tiffany atau taeyeon sendiri, tapi mereka berdua ada disitu.

Mereka berdua bersama membalikan badan, dan saling terkejut. Mata, pipi mereka dipenuhi oleh air mata.

Dengan tiba2 taeyeon membukukan badannya memberi salam pada tiffany, dan kembali duduk membelakangi tiffany dan terdiam. Tiffany hanya bisa terdiam melihat itu.

“apa yg kau lakukan disini?” kata taeyeon memecah kesepian

“tak ada.. aku memang sering kemari saat malam hari. Lalu apa yg kau lakukan disini?”
“hanya sedang menikmati angin malam..” jawab taeyeon sangat datar.

“ohhh..” jawaban terakhir yg terucap, dan setelah itu suasana hening kembali.

“emhhh,, taeng, mmmiii-miianheee..” ucap tiffany setelah beberapa menit suasana canggung berlalu.

“why?? Kau tak bersalah. Harusnya aku yg minta maaf. Mianhe tiffany. emhhh.. yasudahh,, aku harus pulang.” Katanya, dan langsung meninggalkan tiffany dan tanpa menengok ke arah tiffany.

“tunggu taeng.” Teriak tiffany setelah taeyeon berjalan beberapa langkah menjauh.

Taeyeon berhenti berjalan, dan tediam ditempat.

Tiffany dengan cepat memeluk taeyeon dari belakang… taeyeon hanya terdiam,, seperti patung. Tak ada pergerakan dari dirinya.

“mianhe taeng…” bisik tiffany ditelinga taeyeon. Beberapa saat setelah tiffany berbisik, taeyeon melepas pelukan dan pergi. Dia berlari sangat kencang, terlihat air matanya berjatuhan.

 

Tiffany POV

“taaaa-taeng..” erangku saat taeyeon berlari pergi meninggalkanku.. apa yg aku perbuat?? Apa aku melukainya? Apa aku telah membuatnya sakit hati? Bodohnya diriku!! Aku terus menggumam. Tak terasa, hujan turun dengan deras. Aku masih berdiri terdiam disini.. mengharap ada seseorang yg datang membawakanku payung.

“kau bodoh! Apa kau ingin sakit?? Haa!??” kata seseorang dibelakangku. Tanpa membawa payung, dia pun juga basah kuyub.

“kenapa kau kembali disaat yg tak tepat?? Kenapa kau harus kembali kemari? Kenapa!!!??” bentakku padanya.

“itu karena kau!!! Aku sangat yakin kalau kau masih mencintaikuu.. aku berharap saat kembali kemari kau masih bisa menjadi milikku. Tapi.. ahhh!! Tiffany,, aku akan bahagia jika kau terus tersenyum, walau sudah tak bersama denganku lagi. Jadi kupikir,, aku akan mengakhiri ini semua. Mungkin tuhan tak menghendaki hubungan kita berlanjut, jadi bahagialah bersamanya tiffany. aku akan senang jika melihatmu tersenyum. Aku tak akan pernah melupakan kebahagiaan kita dulu. Akan ku ukir namamu dihatiku, pertanda kalau kau pernah mengisi hatiku, dan membuatku tak bisa jauh darimu. Mianheee, aku telah mengecewakanmu…” jelasnya. Dia mengerudungiku dengan jaketnya yg dia kenakan, dan sekarang dia benar2 pergi dari pandanganku.

“tiffanyyyyy!!!” teriak seseorang lagi dari kejauhan. Aku berbalik dan mendapati Jessica tersengal2.

“heyy! Kau ini cari penyakit yaa??” omelnya.
“mianhee sica..” kataku. Dia menarikku masuk kedalam payung, dan berjalan pulang. Kudekap jaket yg diberikan oleh taeyeon didadaku.

…………………………..

Tiffany POV

“kenapa matamu sembab begitu?? Apa kau menangis?” tanya Jessica sambil memberikan coklat panas.

“gomawo.. hanya sedikitt. Hehe..” kataku datar. Sambil kusruput coklat panas darinya..

“emhh fany~ahh,, aku tak melihatmu keluar dengan jaket biru langit itu. Dan perasaan kau tak pernah punya barang berwarna selain pink.” Kata Jessica.. aiggooo.. matanya memang sangat tajam.

“hahaha.. ini milik adekku kok sica. Tadi aku membawanya untuk cadangan kalau memang diluar sangat dingin. Hehehe..” elakk ku.

“ahhh tunggu, adekkmu, kakakmu, dan kamu kan tak ada warna lain selain pink. Tunggu,,, biru langit itu warna kesukaan taeyeon kan??”

“dari mana kau tau??”

“yaiyalahhh.. dia teman SMPku,, dia memang sangat suka warna biru langit dan ungu.” Jelasnya.

“ohhh…” kataku datar. Berharap Jessica tak menanyaiku lebih jauh lagi.

“ahhh.. jadi tadi kau bertemu dengannya?? Apa yg kalian lakukan?? Kenapa kau bisa menangis?? Lalu kenapa jaketnya bisa bersamamu??” dia mulai menginterogasiku sekarang. Aigooo.

“iyaa,, tadi aku tak sengaja bertemu dengannya di taman.” Aku hanya menjawab satu dari beberapa pertanyaan darinya.

“pertanyaanku belum semuanya terjawab!” omelnya.

“huuuffffff…” aku menghela nafas panjang, mencoba menenangkan diriku.

“yahhh fany~ahh.. ayolahh,, aku ingin mendengar critamu.”

“ini juga mau cerita. Aigooo.. hmmm.. ya,, tadi aku tak sengaja bertemu dengannya di tamann,, aku memang belum mengatakan ttg hubunganku padanya, tapi mungkin dia tau kalau aku dan key oppa memang sudah berpacaran. Aku ingin mengatakan padanya kalau,, kalau aku masih mencintainya, saat kupeluk dia, dia berlari meninggalkanku. Kupikir dia benar2 pergi.. beberapa saat kemudian, hujann turun dengan derasnya… kupikir kau akan segera datang menjemputku. Tapi tak taunya dia kembali, aku ungkapkan semua isi hatiku padanya.kalau saat ini aku masih kecewa padanya. dan akhirnya dia mengatakan kalau ingin mengakhiri hubunganku dengannya. Dan sekarang aku,,, aku masih belum bisa menerima itu, karena aku masih sangat mencintainya.” Jelasku panjang lebar kepada Jessica.

“aiigggooooo.. bagaimana dengankuu?? Aku belum bertemu dengan yuri. Bahkan melihatnya saja belumm.. apa yg harus aku katakana padanyaaa??” katanya. Di menyandarkan kepalanya dipundakku.

…………………………………….

Ke esokan harinya

Author POV

Pagi2 sekali, yoona, sooyoung dan yuri sudah berangkat ke kampus. Entah dimana taeyeon sekarang berada, karena semalam dia sama sekali tak muncul di kontrakan.

“dimana diaaa?? Bikin orang khawatir saja.” Keluh yuri.

“apa mungkin taeng unnie kembali ke rumahnya??” kata yoona..

“kalau dia kembali ke rumah, pasti dia akan menelfon,, tapii hpnya malah non aktif.” Jawab yuri.

“itu yg jadi masalah. Apa yg terjadi padanya??” celetuk sooyoung..

“yoong, sekarang coba kau Tanya tiffany. apa dia tau dimana taeyeon. Saat istirahat nanti, kita tunggu di kantin.” Kata yuri.

Yoona bergegas menuju ke kelas, dan menemukan tiffany sudah duduk di tempatnya…

“emmhh,, unniee,, apa kau tau dimana taeng unnie berada? Soalnya semalaman dia tak kembali ke kontrakan, dan hpnya juga non aktif.” Jelas yoona.

“aaaa—apaaa??” hanya itu yg terucap dari mulut tiffany.. dan dengan cepat dia berlari keluar kelas. Dan menabrak Jessica yg berdiri diluar kelas.

“yahh!! Kau ini kenapa sihhh??” Tanya Jessica dengan jengkel.

“mianheee sica~ahh.. ayo cepatt!” tiffany langsung menarik tangan Jessica dan membawanya pergi.

“emmhh.. kau brangkat dengan siapa??” Tanya tiffany saat sampai didepan gerbang sekolah.

Jessica mengeluarkan sesuatu dari tasnya, sebuah kunci mobil.

“bagus.. cepat yukk!” tiffany kembali menarik Jessica pergi, dan sekarang menuju ke parkiran kampus.

“ada apa sihhhh!?? Ini hamper masuk!” omel Jessica.

“ahhh sudahlahh.. nanti aku ceritakan. Yg penting jalan saja dulu.”

“haduhhh.. mau kemana nona??” canda Jessica sambil mengeluh.

Taman dekat kontrakan!” kata tiffany cepat.

Saat perjalann tiffany bercerita pada Jessica apa yg sebenarnya terjadi, sampai2 membuat tiffany begitu panik.

“mungkin dia pulang ke rumah orang tuanya..” kata Jessica.
“tapi tadi kata yoona, dia sama sekali tak memberi kabar kalau pulang ke rumah, yg ada malah hpnya dinonaktif.”

“lalu,, kenapa kau jadi khawatir seperti ini miyoung~ahh??” celetuk Jessica.

“aiggooo.. sudahh jalan saja ahh..” bentak tiffany.

 

Sesampainya di taman, mereka berdua berpencar untuk mencari taeyeon..

“gimanaa sica~ahh?? Ada??” Tanya tiffany.

“nihil.. tak ada taeyeon disini.” Jawab Jessica.

“arrggg…” tiffany menggaruk2 rambutnya karena bingung.

“lanjut kemana nihh??”

“emhhh… menurutmuu dimana dia berada sekarang??” Tanya tiffany dengan wajah inocentnya. Membuat Jessica sedikit jengkel. “jangan kau perlihatkan ekspresimu yg menjijikan itu miyoung~ahh! Huh!”

Mereka terdiam sesaat. Jessica memang tau banyak tentang taeyeon. Jessica juga sebenarnya adalah teman dekat taeyeon, bahkan taeyeon sering curhat masalah tiffany padanya dulu.

“Di DANAU!” teriak mereka berdua bersamaan. Setelah itu mereka kembali salaing pandang.

“yaaaaa… dia sering memang sering menyendiri disana!” kata Jessica bangga.

“hurry up!” tiffany kembali menyeret Jessica.

Mereka langsung bergegas menuju ke danau dimana taeyeon sering menyendiri. Selama perjalan tiffany terus menggenggam tangannya sendiri. Dia sengat berharap kalau taeyeon ada disana.

Beberapa saat kemudian, mereka sampai. Tiffany langsung berlari bergegas menuju ke tepi danau meninggalkan Jessica dibelakang.

“tiffany! waiitt!” teriak Jessica. Tampaklah tiffany berdiri diam mematung saat melihat sesuatu dari kejauhan.

“tttt-ttaeyeonnn.” Katanya dengan suara yg parau. Dan saat itu juga dia kembali berlari menuju taeyeon yg sedang berdiri di tepi danau.

Taeyeon POV

Teman2 pasti mencarikuu.. mianheee, aku masih belum mau pulang selama kesedihanku masih merajaiku. Aku masih ingin disini menunggu suasana hatiku kembali. Aku memang sengaja tak memberi kabar pada mereka. Memang aku tak seharusnya seperti inii. Ini kan karena salahku sendiri, aku tak seharusnya bersedih. Aku bisa memaklumi itu, tapiiiii… hati ini sungguh tak bisa menerima. Aku masih sangat menyayanginya, bahkan terlalu mencintainya sampai2 aku tak ingin melepaskannya. Tapi aku sadar kalau itu egois.

“huuuuuuuuffffffff…” aku menghembuskan nafas panjang setelah bergumam dalam hati.

Tiba2 seseorang memelukku dari belakang, sangat kencang, sangat hangat, tangannya melingkar dipinggangku, kurasakan hembusan nafas dipunggungku, dan kurasakan juga punggungnya yg mulai basah. Aku terdiam beberapa saat, terdengar tangisan darinya.

“taengggg…” katanya dengan isakan yg terdengar jelas. Aku hanya bisa terdiam. Apa dia tiffany?? kenapa dia menghampiriku lagi?? Kenapa dia masih mau memelukku? Dan kenapa dia harus menangis?? Aku terus bertanya2 dalam benakku.

“tttiii-tiiffany.” Aku melepaskan pelukanku, kugenggam tangannya. Mencoba kutatap matanya.

“kenapa kau pergi??” tanyanya. Dia menengadahkan kepalanya, menatapku dengan mata yg penuh air mata. Kulihat dia juga bersama Jessica.
“kenapa kau kemari???” tanyaku.

“karena aku mengkhawatirkanmu.. teman2mu mencarimu. Dimana saja kau semalam?” Tanya nya bertubi2.

Aku terdiam sesaat. “kenapa kau harus mengkhawatirkanku??” aku berbalik bertanya.

Dia terdiam. Dan tak menjawaabnya.

“hmmm?? Baiklaahh.. terima kasih sudah mengkhawatirkankuu..” aku berjalan meninggalkannya. Tapi sebuah tangan menggenggam tanganku.
“karena aku mencintaimuu taeng.” Dia mengatakannya. Dadaku berdegup kencang mendengarkannya. Apakah yg dia katakana itu benar??

“emmmhhh.. tiffany, aku tak mau hubunganmu dengannya hancur.. aku tak mau jadi pengganggu hubungan orang. Kembalilahh.. jangan pedulikan akuu. Aku baik2 saja kok. Hehe” aku mencoba tersenyum, kupaksakan supaya tak membuatnya bersedih.

“kenapa kau bilang begitu?? Aku lebih mencintaimu dari padanya?? rasaku padanya hanya sebentar, itu karena aku merasa sangat kecewa. Tapi setelah kau kembali, rasanya aku merasa sangat bersalah pada hatiku sendiri. Kumohon taeng, aku yakin kau juga masih mencintaiku kan?? Akumelihatnya. Kalung yg kau pakai sekarang. Itu bukti kalau kau memang masih mencintaiku. Aku pun juga begitu.” Katanya. Aku dan tiffany mengikat cinta dengan sepasang kalung kunci dan gembok. Dia memakai gembok, dan aku memakai kunci. Aku memang selalu memakainya. Dan memang tak bisa kupungkiri kalau aku memang masih sangat mencintainya.

Aku terdiam beberapa saat. Kepalaku terasa sangat pusing. Mungkin karena aku tak tidur semalaman, dan angin dingin yg terus2an menyelimuti tubuhku..

“taengg,, kau tak apa2 kann??” tiffany memegangi tanganku. Aku mulai merasa lemas berdiri. Rasanya badanku sangat ringan.

………………………………………….

Yuri POV
“yoong.. gimana?? Tiffany tau keberadaan taeyeon??” Tanyaku pada yoona.

“emmhh. Entahlahh.. tapi kupikir dia mengetahuinya unnie, sweeter berwarna biru langit yg dipakainya sepertinya aku mengenalnya.” Jawab yoona.

“sweeter biru langit?? Maksudmuu?? Dia sempat bertemu dengan taeyeon?” sambung sooyoung.

“kurasa..” jawab yoona singkat.

Dimana diaa.. bikin khawatir orang saja. Suasana hati taeyeon memang paling susah dikontrol, dia orangnya memang sangat gegabah. Aku takut kalau terjadi apa2 padanya..

“emmhhh.. yuriii..” aku dikejutkan dengan suara lembut yg menyebut namaku. Suara yg sangat tak asing kudengar.

“jjjeeee-jessica??” aku senang melihatnya. Tapii,, aku masih merasa bersalah padanya..

“emhhh,, kalian bisa ikut akuu??” katanya.. apa yg akan dilakukan? Kenapa sooyoung dan yoona juga diajak?? Aku bertanya2 dalam hati.

“aku tak membawa mobil.” Kataku. Aku masih mencoba sebiasa mungkin.

“aku membawa kok.. cepat yukk.. aku khawatir kalau ada apa2.” Katanya sangat khawatir. Apa sihh yg terjadi?? Aku kembali bertanya2. Sekarang suasana hatiku yg mulai sedikit kacau.

Kami segera bergegas menuju kemobil Jessica. Dia memacu mobilnya sedikit ngebut..

“sica,, ada apa sih yg sebenarnya terjadi??” tanyaku padanya. kulihat wajahnya sangat khawatir.

Dia hanya terdiamm. Dan focus pada jalan.

Beberapa saat kemudia, kami sampai ditujuan yg dimaksudkan Jessica. Kita berhenti disebuah area parker di rumah sakit..
“kenapa di rumah sakit?? Siapa yg sakit sica unnie??” Tanya yoona.

Jessica tetap diam dan dingin. Apa sih yg membuatnya begitu khawatir?? Aku belum pernah melihatnya seperti ini… aku mencoba menerka2 apa yg terjadi..

Setelah berjalan beberapa menit, Jessica berhenti di depan kamar. Dia menyuruhku membuka pintunya.

Aku sedikit was2 untuk membukanya. Karena aku benar2 tak tau apa yg terjadi.kuperhatikan wajah Jessica yg berkeringat.

Aku mulia membuka pintu…. Dannnn,, betapa terkejutnya aku melihat seseorang yg tertidur di kasur pasien, dengan alat medis yg dipakainya..
“taeyeon unnieee!” yoona berteriak dan berlari mendekati taeyeon.

“ttt-taeyeonn??” aku tergagap. Kenapa dengannya??? Kenapa dia bisa disinii??
“yuri..” kata tiffany.

“ada apa dengannya??” kataku datar.

“daya tahan tubuhnya drop, ditambah karena angin malam yg dinginn, keadaanya semakin buruk..” jelas tiffany. kulihat mata tiffany yg sembab.

“dia harus beristirahat banyakk. Tapi dia kuat, bisa bertahan semalaman tanpa jaket diluar dengan suhu dibawah 0.” Jelas dokter yg merawat taeyeon.

“laluu, kapan dia boleh pulang dok??” aku menyeringai.

“emmhhh. . . lebih baik kalau menunggu infusenya habis. Karena mungkin sampai malam nanti dia belum sadar. Yasudah, saya permisi membuatkan resep untuknya..”

“terima kasih dokk..” kataku pada dokter.

Aku keluar dari ruangan… mencari udara segar di luar. Di taman rumah sakit. Angin sepoi2 di sore hari yg sejuk. Membuatku memikirkan sesuatu. Yaaa.. tentang Jessica. Kenapa bisa dia begitu khawatir pada taeyeon?? Aaiiggooo… kenapa aku jadi berburuk sangka pada sahbatku sendiri… tiba2 aku mendengar suara gemuruh di perutku.. hahaha.. aku lapar..

Aku berjalan menuju kantin RS. Sambil menikmati udara dan bernyanyi2 kecil menghibur suasana.

Setelah sampai di kantin yg serba putih, dengan lampu terang, dan tempatnya yg strategis di dekat taman. Kulihat sekitar, ternyata kosong. Tak ada seorang pun yg ada disini. Tau begitu aku akan ajak sooyoung.

Saat aku memesann. Seseorang membuka pintu kantin. Aku tak memperdulikan itu. Setelah selesai dengan menuku, aku mencari bangku yg akan aku tempati. Dan tiba2…

“prangggg….” Aku menjatuhkan semuanya.. itu karena aku melihat,, melihat Jessica bersama dengan seorang namja, dan kupikir itu bukan hanya sekedar teman. Tapi lebih.. dia menatapku legat.
“yyuuu-yurriiii..” katanyaa.. dadaku terasa sakitt.. rasanya aku ingin pinsan. Aku langsung berlari pergi meninggalkan semuanya. .

…………………………………………

Jessica POV

“prang…” aku terkejut seseorang menjatuhkan makanannya. Aku mencoba melihat siapa orang itu, karena terhadangi oleh jong oppa yg berada di depanku. Dan betapa lebih tekejutnya aku setelah aku berhasil melihat wajahnya. Ternyata itu yurii..

“yuu-yurriii..” aku tergagap.. dan dengan reflekku aku berdiri dan membuat jong oppa bingung.

“ada apa sihh??” kata jong oppa. aku tak memperdulikan perkataanya. Aku langsung berlari menyusulnya.

Yaaa.. memang aku tak seharusnya membawa jong oppa kemari. Tapi ini karena key oppa yg mengajaknya kemari karena tiffany.

Bodohhnya akuu.. aku terus berlari. Hingga ke taman. Aku melihat sekitar, tapi tak kutemukan dia. Aku berlari lagi, menuju ke air mancur ditengah taman RS. Kembali aku membuka mataku lebar2 untuk mencarinya. Dari ujung kanan, hingga kiri. Ketika pandanganku sampai pada sebuah kursi di ujung air mancur. Aku melihatnya.. aku melihat yuri yg sedang duduk terdiam dan tertunduk dengan kaki rapat, dan tangnnya yg saling menggenggam di antara dadanya.

Hatiku tertarik untuk menghampirinya. Tapiii,, apa yg harus aku lakukan? Apa yg harus aku katakana padanya?? aku belum siapp untuk semuanya. Seklebat, aku teringat kejadian taeyeon dan tiffany tadi. Tiffany yg masih mencintainya, dia berani mengatakannya. Kenapa aku tidakk?? Aku juga sangat mencintai yuri. Keputusanku sudah bulat, aku mulai melangkahkan kakiku. Mendekat padanya, aku ingin mengatakannya semua….

“yul..” aku berdiri dihadapannya. Dia menjatuhkan tangannya tepat di kedua pahanya, masih dengan tergenggam satu sama lain. Aku berharap dia mengatakan sesuatu. Beberapa saat aku menunggu, dia masih tetap diam dan tertunduk.

Aku mengambil keputusan untuk duduk disampingnya. Suara isakannya terdengar. Aku tau dia berusaha keras untuk menyembunyikannya. Terlihat air matanya menetes tepat di tangannya.

“yul,, mianheyo.. kumohonnn. Tatap aku yull..” kataku masih memandanginya. Tapi dia masih tertunduk.

“sica.. bisakah kau tinggalkan aku??” hanya itu yg terucap darinya dengan suara paraunya.

Aku tetap terdiam disebelahnya. Apa yg harus aku lakukan sekarang. Jika aku menuruti permintaannya, sama saja aku masih bersalah padanya.. hatiku terdorong untuk terus berusaha mengungkapkan segalanya padanya. aku beranjak dari tempatku, kembali berdiri dihadapannya, dan kini aku tersujud di depannya. Tepat di kakinya. Kugenggam tang annya yg tergenggam diatas pahanya. Kudongakan kepalaku mencoba melihat wajahnya.

“sica. Kumohonn…” dia kembali berucap.
“aku tak akan pergi sebelum kau mendengarkan semuanya yull. Kumohonn, lihat matakuu..” kataku memohon.

“tak ada yg harus dijelaskan sica. Ini semua memang salahku.. aku memang tak pantas memiliki gadis sepertimu, kau terlalu baik untukku. dan juga, aku bisa memakluminya. Kuyakin pria tadi sangat baik padamu. Tak seperti aku yg sangat mengecewakanmu.” Jelasnya. Dia menatapku dengan wajah yg dipenuhi air mata. Itu membuatku sangat tidak nyaman, aku tak bisa melihat yuri menangis. Karena itu bisa membuat hatiku sakit.

“yulll… kau tau, selama aku bersamanya, hatiku merasa kalau belum sepenuhnya bersamanya. Itu karena separuh hatiku berada padamu. Aku mencintaimu melebihi aku mencintainya. Perasaanku padanya tak sesempurna perasaanku padamu. Aku terlalu mencintaimu. Kau memang membuatku kecewa. Tapi kenyataannya, aku tak bisa mengambil separuh hatiku kembali padaku. Aku sangat mencintaimu yull.” Jelasku. Dia hanya terdiam. Dia memalingkan pandangannya kelangit. Saat itu bintang jatuh. Aku pun melihatnya.

“sica. . kau tau apa yg aku katakana pada bintang jatuh barusan??” aku memiringkan kepalaku. Aku menerka2 apa yg akan dia katakana.

“apa?”
“aku ingin kembali saat kita bersama.” Jawabnya.

“kenapa harus kembali?? Aku sekarang tetap mencintaimuu. Emmhh.. apa kau sudah tak mencintaiku??”
dia menatapku tajam. Matanya yg sembab, dan pipinya yg lembab karena air mata. Rasanya aku ingin membelai pipinya, dan memeluknya.

“aku selalu mencintaimu.. aku semakin mencintaimu.” Ungkapnya. Tanpa pikir lama, aku cepat2 memeluknya. Aku sangat rindu kehangatan ini. Perlahan dia membalas pelukankuu. Kupererat pelukannya. Kunikmati kehangatan tubuhnya… yuri,, hanya dirimu yg membuatku nyaman..
Taeyeon POV

Tubuhku terasa sangat ringan, mataku yg berat untuk terbuka, dan jari2ku yg sedikit sulit aku gerakan. Nafasku yg panas dan kepalaku yg sangat pusing. Aku tak mengerti kenapa ini terajadi. Apa yg sedang terjadi pada diriku??

Perlahan aku membuka mataku yg berat. Sedikit kupaksakan, saat terbuka, pandangnku masih kabur. Ruangan putihhh yg terlihat. Ku kedipkan mataku beberapa kali. Sedikit tersadar, aku merasakan seperti memakai masker dan tanganku yg terikat oleh benda seperti kabel.

“eeehhhmmm..” aku mengerang. Dan seketika itu, malaikat cantik tiba dihadapanku. “ttiii-tiiiffany???”

“taeyeon~ahh,, kau sudah sadar???” katanya.. aku masih blank dengan ini semua.

“dimana aku?? Kenapa aku seperti ini??” tanyaku, sambil melihat sekelilingku.

“kau di rumah sakit taeng. Kondisimu memburuk. Sekarang kau tenang dan beristirahatlahh..” kata seseorang yg lain. Aku mengenal suara itu. Itu suara sooyoung.

Kurasakan sebuah tangan nan lembut membelai rambutku yg tersibak didekat mataku… tiba2 seoarang laki2 yg tak asing, berdiri tepat disamping tiffany. . . dia kekasih tiffany. reflex aku langsung menyingkirkan tangan tiffany yg ada di dahiku..

“emhhh.. taeng, dia key oppa.” kata tiffany.
“ahhh.. no problem taeyeon. Dia bukan milikku lagi kok.. aku tau, dan aku sadar. Selama ini, selama dia berpacaran dengankuu,, aku merasa cintanya masih bersama orang lain.. dan terbukti sekarang.. orang yg membawa cinta tiffany adalah kau.. aku mengerti itu. Makanya aku kemari untuk mengembalikan dia padamu lagi..” jelas namja yg bernama key itu… aku masih belum percaya dengan apa yg barusan dia katakan..

“emmmm… maksudnya apa nii??” kataku..

“sudahlahhlaahh.. tak usah dipikir lagi sekarang. Yg terpenting, tiffany sekarang kembali padamuu.. hehehe..” katanya sambil memperlihatkan senyumnya.

“jjjiiii-jiiinnjaaa??” kataku tergagap.

Dia hanya mengangguk. Aku memandang tiffany bangga. Dia pun kembali tersenyum padaku, dan mengecup lembut bibirku.

Normal POV

“oppaaa,, gomawooo..” kata tiffany..
“nee.. ohh yaa. Dimana jonghyun??” key celingukan mencari rekannya.

“tadi mereka berpamitan, katanya mau ke kantin. Tapi ini sudah sangat lama sekali..

“kalian mencarikuu??” kata seseorang dari kejauhan.. dan ternyata itu memang jonghyun. Dia tak sendirian, dibelakangnya sudah ada Jessica dan juga yuri.

“Jessica? Yuri?” ucap tiffany.

“neee..” kata Jessica. Tangan mereka berdua kembali terikat, saling tergenggam satu sama lain.

“emmmhhh… bagaimana ceritanya???” Tanya tiffany.

 

Flash back

“sssss-sicaaa??” kata jonghyun tergagap melihat Jessica memeluk yuri.

“emmmm… miannhheee oppaa.. apa kita bisa bicara???” sambut Jessica.

Jonghyun hanya mengangguk lemah, wajahnya tak terlalu larut dalam kesedihan.

“sica~ahhh.. tak perlu kau jelaskan, aku sudah mengerti kok.. aku menyadarinya.. selama 7bulan kita berpacaran, aku merasa selama ini, hatimu belum bisa terbuka untuk orang lain. Aku mencoba menebak2 apa yg sebenarnya ada dibenakmu paling dalam.. dengar2 kabar, emmhhh,, yuri, salah satu gadis yg popular di kampus, dia adalah pacarmu.. tapi dia dipenjara. Dan sekarang dia sudah kembalii.. aku merasa kau selalu gelisah saat bersamaku akhir2 ini.. iya kan?? Kau lebih mencintainya.” Kata jonghyun.. dan setelah perkataan itu, Jessica memeluk jonghyun.

“oppaaa, aku tak bermaksud menyakitimuu.. aku akui perasaanku padamu hanya sementara, tapi aku tak ada nyali untuk mengatakannya.” Setelah selesai Jessica berkata demikian, jonghyun melepas pelukannya.

“hahahaha… tak masalah Jessica. Mungkin aku memang belum beruntung. Tapi aku bahagia bisa dekat denganmuu.. dan sekarang, mulai hari ini, dia bukan denganku lagi. Kembalilah padanya yuri..” jonghyun menggaet tangan yuri dan Jessica.

End flash back.

 

“yuri~ssii.. jaga orang manja itu.” Kata jonghyun sambil menunjuk Jessica.

“hahahaha… gomawo oppa. aku akan menjaganya. Dia hartaku.” Kata yuri..

“emmmhhh.. 2minggu lagi, band kami akan tampil. Mau kah kalian menonton kami?? Aku yakin taeyeon pun pasti juga sudah pulih.”

“kedengarannya asikk” kata sooyoung dan yoona bersamaan.

“hahahaha… oke oppaa.. kami akan nonton kalian.. taeyeon pun pasti juga mau.” Ucap tiffany.

Suasana kembali riang kembalii… sambil menunggu hari2 pulihnya taeyeon.

…………………………………………………

1 minggu kemudian

Yuri POV

“bagaimana sekarang??? Menyenangkan bukann?? Ayahkuu yg memilihkannya untuk kita..” kata sooyoung. Hmmm.. ayah sooyoung menyumbang untuk kami membeli rumah baru.. hehehe.. rumah yg tak terlalu besar, tapi sangat cukup untuk bersepuluh.

Taeyeon dan tiffany, aku dan Jessica, sooyoung dengan pasangan barunya yaitu sunny, yoona juga dengan pasangan barunya yaitu seohyun, dan juga hyoyeon kakak yoona dan juga kekasihnya yg merupakan adik dari sooyoung yaitu Nicole. Hmmmm… keluarga baru.

“wahhhhh… luas juga..” kata tiffany sambil mendorong kursi roda yg dikenakan taeyeon.

“hmmm.. ayahmu memang hebat youngie~ahh.. kita harus mengunjunginya dan berterima kasihh padanya.” kataku menepuk pundak sooyoung.

“unniee,,, dia juga ayahkuu.. kenapa yg kau sebut hanya youngie unnie??” celetuk Nicole.

“aiggooo.. oke2. Mianhe nicole~ahh.. hahaha…” kataku.

Setelah selesai melihat2, aku menuju ke kamar yg akan aku tempati. Sudah tertata sangat rapii.. kubuka gorden jendelanya,, betapa indah pemandangan hijau yg terbentang luas di belakang rumah.

Sepasang tangan tiba2 mengikat pinggangku..

“yulll,, saranghae…” katanyaa tepat disamping telingaku. Suaranya yg lembut berhasil menembus masuk menuju lubuk hatikuu.. dan naikk langsung hingga ke saraf di otakku..

“nado saranghae sica~ahh.. aku masih merasa bersalah padamuuu.. mianhe sica.. aku berjanji tak akan membuatmu kecewa.” jawabkuu.. dia menempelkan pipinya dipipikuu.. kurasakann kulitnya yg lembut.

“Love Never Say Sorry.. kau tau maksudnya yull???”

“hhmmm??? Cinta tidak pernah ada kata maaf. Aku tak inginn lagi mendengar kata maaf darimu, dan aku tak akan meminta maaf padamu, karena aku sangat mencintaimuu.. kau mau berjanji yull??” lanjutnyaaa.. dia mengacungkan jari kelingkingnya. aku terdiam sesaat, mencoba meresapi perkataanya.

“okeee. Aku berjanji.” Aku menyambut jari kelingkingnya dengan jari kelingkingku.

“hari2ku akan menenangkan jika selalu bersamamu… tak akan ku biarkan kau terbenam. Karena kau adalah cahayakuu..” lanjutkuu..

“aku tak mau kau tinggal pergi lagi yull.. berjanjilah kau tak akan pergi dariku..”

“jgn khawatir.. aku tak akan pergi darimuu.. aku akan selalu disampingmu dan melindungimuu..” aku berbalik badan.. kutatap matanya yg berkilauan.. aku tersenyum, dia membalas senyumkuu. Kubelai rambut yg menutupi dahinya. Dan setelah itu, perlahan aku mulai mencium bibirnya.. dengan alunan dan irama yg lembut, membuatku tenggelam dalam ciuman inii.. sudah lama aku tak merasakannya,, dia mulai menyusuri setiap ruang dimulutku. Kubiarkan lidahnya bermain dimulutkuu.. aku sangat menikmatinya.

 

Tiffany POV

“apa kau mau istiruahat taeng??” kataku..

“anniioo.. aku masih ingin disini, menikmati anginn yg semilir.” Taeyeon memang paling suka saat berada di balkon sekolah, dan beruntungnya, rumah kami yg sekarang ada balkonnya, dan pemandangan yg terbentangpun juga sangat istimewa.

Aku berpaling menuju kedepan kursi rodanya. Aku sujud di depannya sambil menggenggam tangannya, kutatap matanya yg sangat menawan. “taeng,, kau butuh banyak istirahat.. lihat thu, wajahmu masih sangat pucat. Aku ingin kembali melihat bibirmu berwarna pink lagi taeng..” kataku..

“it’s oke fany~ahh… setelah ini, aku akan istirahat.” Dia berbalik menatapkuu.. aku sangat sedih melihat wajahnya yg masih pucat ini.

“mianhe taeng..” kataku sambli tertunduk lemas.

“why??? Kau tak salah apa2.” Jawabnya. Dia memegang kedua pipiku sambil mendongakkan wajahkuu.

“kau sakit karena akuu.. aku sangat sedih jika melihatmu sakit.” Kataku.. mataku mulai berkaca2 sekarang.

“aaanniiooo fany~ahhh.. aku baik2 saja kok.. selama kau disampingku, aku akan baik2 saja. Semuanya memang dari awal aku yg salah.. sudahlahh,, itu masa lalu, sekarang, kita harus bahagia. Please honey, don’t cry! Aku tak sanggup jika melihatmu menangis..” jawabnya.. dia mengusap air matakuu, dan kembali memegang pipiku.. tangannya yg lembut sungguh membuatku semakin mencintainyaaa.. dia memang the best. Aku mengangguk perlahan pertanda setuju dengan omongannya..

“good.. bolehkah aku meminta sesuatu darimu fany~ahh???” katanya.

“apa pun akan kulakukan untukmuu..” jawabku sambil kuperlihatkan eye smile yg paling indah yg kumiliki.

“kecup bibirku, dan peluk erat akuu..” katanya.. sedikit terkejut dengan permintaanya. Tapi tak pikir panjang, aku langsung mengecup bibirnya perlahan. Bibir kami saling menempel selama beberapa menit.. setelah ituu,, aku langsung mendekapnya dalam pelukankuu.. tubuhnya yg panas karena sakit, membuatku menangis..

“kau menangis??” katanya.

“aannniiooo taetae~ahh.” Bohongku..

“ssssstttssss… kan sudah kubilang, jgn menangis..”

“miannnhhheee…”
“fany~ahhh “love never say sorry” oke!” katanya. “mulai sekarang, jgn ada kata maaf. Itu berarti, di dalam cinta kita, jgn ada yg berbuat salah, dan meminta maaf. Kau janji??” katanya, sambil mengacungkan jari kelingkingnya.

Aku mengangguk, dan mengikiat jari kelingkingnya dengan jari kelingkingku…

………………………………………………

Author POV

1 minggu kemudiann.. saat konser megah yg menampilkan band2 terbaik dari berbagai universitas dan akan ada penobatan sebagai band terbaik, dimana key dan jonghyun terpilih sebagai band terbaik di universitas Jeonju.. tiffany, taeyeon, Jessica, dan yuri, menepati janji untuk menyaksikan merekaa.. penampilan yg gemilang dari key dan jonghyun membuahkan hasil,, mereka dinobatkan sebagai band terbaik.

^^ END ^^

 

Hehehe.. mianhe kalau radakkk anehh ceritanyaa.. saya sangat mengharap komentar2 dari para reader sekaliannnn.. supaya kelak karya2 saya selanjutnya lebihh baik dan lebih enak dibacanya kekeke.

Love Never Say Sorry [2 shoot]

Ini FF judulnya terinspirasi dari drama Love Rain yg dibintangi olehh empok saya si yoong 😀 wakakakak #digampar masa.
tapi ceritanya beda kok. Hehehe ^^ happy reading.

 

Ohh yaaa… My Love For You Perfectly masih belum isa update, soalnya kompi lagi soakkk… jadii,, sambil nunggu kompi bener lagi (lumayan lama sihh, gara2 harus ngumpulin duit buat benerinnya >.<) saya akan buat FF 1shoot and 2shoot dulu ^^

 

 

Love Never Say Sorry [2 shoot]

Genre : YURI, Romance

Cast : YulSic TaeNy

Other cast: Yoona, Sooyoung, Key, Jonghyun, all member SNSD, Nicole.

 

Shoot 1

Author POV

Hari2 yg dia lalui terasa sangat membosankan. Dia merasa jenuh dengan kehidupannya yg sekarang. Dia harus jauh dari orang tuanya, dia harus jauh dari teman2nya, dan dia juga harus jauh dari orang yg begitu berharaga dalam hidupnya. Dia selalu menyesal pada dirinya sendiri, perbuatan berdosa yg dia perbuat sendiri, mungkin sulit untuk dimaafkan oleh orang tua dan teman2nya, dan mungkin juga bagi kekasihnya. Pikirannya yg pendek menyebabkan dia terjerumus kedalam jurang kehidupan yg gelap. Dia harus mendekam dipenjara karena telah menggunakan barang haram yg sangat diharamkan di negaranya. Dan yg paling parahnya dia seorang gadis muda yg kehidupan kesehariannya adalah gadis yg baik hati, dan juga anak teladan di universitasnya.

“Yuri~ahh,, sudahlahh, kita jgn menyesal terus2an. Ini gara2 kita tak bisa menjaga hati. Lebih baik kita jalani saja dulu masa hukuman kita ini. Setelah keluar dari sini, kita berjanji tak akan mengulangi itu lagi.” Kata temannya yg bersama2 mendekam dibalik jeruji besi ini.

Yuri, Taeyeon, Yoona, Sooyoung adalah sekawanan gadis2 yg disegani di universitasnya. Tapi karena kejadiaan ini, mereka mungkin menjadi dibenci oleh teman2nya.

“hmm??” yuri hanya mendesah lemah.
“unnie, benar kata taeyeon unnie. lebih baik sekarang kita jgn terlalu banyak menyesal, kita rubah hidup kita setelah keluar dari sini. Jessica unnie juga pasti bisa memakluminya kokk.” Tambah yoona.

“apa yg membuatmu begitu yakin yoong?? Nyatanya hingga sekarang tak ada satu orangpun yg mengunjungi kita.” Jawab yuri sedikit membentak.

“itu mungkin karena yg lain masih belum percaya kalau ternyata kita melakukan hal yg bodoh seperti ini.” Tegas taeyeon.

“sudahhlahhh.. apa sihh yg kalian ini ributkan?? Dari hari kehari hanya menyesal saja. Lebih baik sekarang kita diam, menunggu hari2 terakhir didalam penjara bau ini!” sambung sooyoung.

Beruntung hukuman mereka tak begitu beraat. Hanya 8bulan mereka didalam penjara. Dan tinggal 2minggu 3hari lagi mereka bebas. Dan selama ini, belum ada anggota keluarg ataupun orang2 terdekat mereka yg mengunjungi mereka.

 

 

“taeng~ahh.. apa kau merindukan tiffany?” Tanya yuri. Yuri memang paling dekat dengan taeyeon dibandingkan dengan yoona dan sooyoung. Mungkin karena yoona yg masih 1thn dibawahnya dan juga sooyoung yg terlalu cuek.

“hmm?? Mungkin dia sudah bersama yg lain yul. Aku bisa maklumi itu. Aku memang tak pantas untuk bidadari seperti dia.” Kata taeyeon. Mata airnya mulai mengalir.

“taeng~ahh.. kenapa kau bilang seperti itu?? Dia kan sangat mencintaimu.” Jawab yuri.

“tapi aku sudah membuatnya kecewa dengan perbuatanku ini yuri~ahh! Apa kau yakin Jessica masih mencintaimu!? Haaa!?” bentak taeyeon tiba2, sambil mencengkeram kerah baju yuri. Suaranya itu membuat yoona dan sooyoung terbangun.

“heyyy! Apa2an kalian ini!?? Kau pikir ini jam brapa taeng!??” sooyoung memisah kedua sahabatnya itu.

Yuri POV

“heyyy! Apa2an kalian ini!?? Kau pikir ini jam brapa taeng!??” sooyoung membantuku melepaskan cengkeraman taeyeon yg sangat kencang hingga mencekik leherku.

Taeyeon langsung memalingkan wajahnya ke tembok. Kudengar isakan darinya.

“yuri~ahh! Baru kali ini aku melihat kalian bertengkar seperti ini.” Sooyoung berbisik ditelingaku.

“ini gara2 aku kok youngie~ahh.” Kataku meninggalkankan sooyoung dan menghampiri taeyeon. “unnie, ada apa dengan mereka??” kudengar dari kejauhan yoona berbisik kepada sooyoung.

“taeng~ahh, mianhee..” kataku dibalik punggu taeyeon. Dia tak memberi jawaban atas pertanyaanku. Sunyi. Aku berbalik badan, kulihat yoona dan sooyoung masih berdiri diam melihatku.

“taeng~ahh..”

“sudahlahhh lupakann! Kau tak bersalah. Mianhe tadi aku membentakmu.” Belum selesai aku bicara dia memotong pembicaraanku. Dia menjawab walaupun masih tetap membelakangiku, dan juga terdengar suaranya yg parau.

Aku merangkulnya “heyy! Aku tau kau merindukannya kan? “ kataku.

“jgn sok tau kau yul!” jawabnya datar.
“taeng~ahh.. kau tak bisa membohongiku dengan suara paraumu itu. Babo!” kataku.

“hmm?? Apa kau juga merindukannya yul??” dia balik bertanya kepadaku.
“taeng,, aku yakin Jessica masih mencintaiku, dan juga Tiffany masih mencintaimu. Percayalahh. “ aku masih tetap menghibur taeyeon yg sedang bersedih.
“yasudah taeng, sekarang kita tidur. Besok pagi2 kita harus membersihkan pekarangan.” Sambungku.
“nee.. mianhe yul, tadi aku terlalu kasar padamu.” Jawabnya.

“tak masalah kok taeng. Hehehe. Selamat malam taeng~ahh..”

………………………………………

Author POV

Universitas Jeonju… itu adalah universitas dimana yuri dan teman2nya belajar. Tak lain juga Jessica dan Tiffany juga. Mereka satu fakultas, sama2 di fakultas bahasa.

@Cafetarian.

Tiffany sedang sibuk dengan laptopnya. Dari tadi dia hanya terfokus pada laptopnya. Makanannya pun tak tersentuh.
“fany~ahh.. dimana Jessica??” Tanya seorang namja pada tiffany.
“aku juga belum melihatnya jong oppa. Mungkin dia sedang di lab bahasa.” Jawab tiffany datar, masih sibuk dengan laptopnya.

“ohh begitu. Yasudah. Sampaikan saja padanya. aku akan tunggu dia di warung depan. Kata jonghyun terburu2.

“neeee..” tiffany merespon.

Beberapa saat kemudiann, lagi2 seorang namja muncul dihadapannya. “hey tiffany. Apa kau sudah lama menungguku??” kata namja itu.

“sica~ahh. Cepatlah kewarung depan. Jong oppa sudah menunggumu disana. Tadi dia terlihat terburu2.” Jawab tiffany spontan.

“haa?? Hey2! Kau pikir suaraku ini suara perempuan apa??” Tanya namja itu.

“woooaaahhh! Hahahaha.. mianhe oppa. aku terlalu sibuk hari ini.” Jawab tiffany.

“masih dengan remidimu???”

“iya oppa. besok aku harus mengajukan angket. Jadi hari ini aku harus melembur.” Jawab tiffany. padangannya masih tetap tertuju pada laptopnya.

“hmmm.. yasudah kalau begitu… kau akan pulang dengan sica atau denganku??” Tanya key.

“emmhh… sepertinya aku akan menunggunya oppa. soalnya hari ini aku sudah janji untuk menemaninya di kontrakan. .

“ohh begitu. Yasudah, kalau begitu aku pamit. Aku harus latihan bersama teman2ku.” Kata key. Sebelum beranjak pergi, key mencium kening tiffany.

“hati2 oppa.” kata tiffany lembut…

Sepertinya tiffany memang sudah melupakan taeyeon sebagai kekasih lamanya. Diantara taeyeon dan tiffany memang belum ada kata putus. Key adalah seorang vocalis band. Digemari banyak gadis2 di kampus.

Jessica POV
“ahhhhh… ribet amat sihh ini.” Aku menggumam sendiri.. hari ini aku harus remidi ujian. Mana sekarang sudah 1jam berlalu,, hasilku juga belum maksimal, padahal tinggal 30menit lagi.

“Seandainya tiffany sekarang sedang bersamaku, pasti aku sudah selesaii dari tadi.” Aku terus menggumam.

Setelah 20menit berlalu, akhirnya selesai juga.

“bagus Jessica jung.. ini yg saya harapkan dari kemarin. Kenapa kau tak mengerjakan seperti ini kemarin??” Tanya dosen yg mengawasi.

“hahaha.. kemarin ada gangguan otak bu. Jadi aku harus remidi.” Jawabku.

Aku segera bergegas meninggalkan ruang dan berlari sekencang2nya menuju kantin. Pasti tiffany sudah meninggalku.

Aku celingak-celinguk didepan kantin. “ohhh!” aku melihat tiffany di bangku pojok. Bergegas aku menghampirinya.

“hey fany~ahh.. ayo kita pulang,, mataku tak sanggup menahan ngantuk.” Celetukku. Kulihat tiffany terus2an mengetik keyboard di laptopnya, dan tak menghiraukan omonganku.

“heyyyy miyoung~ahh! Ayoo pulangg!!!! Aku sudah ngantuuukkk!” kataku mengguncang2 tubuhnya.

“arrrggghhhh… iya2 ahhh..” katanya sedikit jengkel dan langsung menutup laptopnya. “ohhh yaaa.. jong oppa menunggumu di warung depan.” Sambung tiffany.

“woaaahh,, jinnjaaa??” jawabku kegirangan.

Tiffany hanya mengangguk. Kami berdua segera meninggalkan kampus..

“yahhh! Sica~ahh..” panggil seorang namja dari kejauhan sambil melambaikan tangannya..

Ternyata itu jong oppa. hehehe…

“oppaaaa.. apa kau sudah lama menungguku??” tanyaku.

“hahahaha.. tak masalahh.. ohh yaa, hari ini aku tak bisa menghantarmu pulang. Key sudah cerewet menungguku di studio, jadi aku harus kesana sekarang. Akan ku telfon kau nanti malam.” Kata jong oppa. sebelum dia pergi, dia menyempatkan menciumm keningku.

“bye sica, tiffany.” jong oppa berpamitan dan langsung memacu mobilnya. Jonghyun adalah kekasihku.. dia adalah seorang guitaris, bersama dengan key oppa pacar tiffany yg menjadi vocalis.

Aku dan tiffany melanjutkan jalan menuju kontrakankuu.. hari ini aku menyuruhnya untuk menemaniku. Karena adikku krystal pulang ke rumah selama beberapa hari.

“hoaaammmm…” aku menjatuhkan tubuhku diatas kasurku. Tiffany langsung dengan cepat membuka kembali laptopnya.

“emmmhhhh tiffany,, selama kau bersama key oppa, apa kau benar2 merasa nyaman??” tanyaku tiba2 kepada tiffany. dia memutar kursi putar di meja belajarku.

“maksudmuuuu??” Tanya nya dengan tatapan serius.

“taeyeon.” Jawabku singkat.

“kenapa dengannya??” jawabnya. Dan dia kembali menatap laptopnya.

“apa kau benar2 sudah melupakannya???” tanyaku. Aku bangkit berdiri.

“hmm???” dia mendesah ringan. Menyandarkan kepalanya diatas meja. Kutengok, ternyata dia sedang melihat album foto diHPnya saat bersama taeyeon dulu.
“fany~ahh,, akhir2 ini dia sering muncul dalam mimpiku. Apa artinya ya??” tanyaku, kembali kujatuhkan tubuhku keatas kasur.

“kenapa kau malah memimpikan taeyeon?? Kenapa tak yuri???” jawabnya polos.

“adduuuuhhhh.. kau inii.. dia yg aku maksud itu bukan taeng, melainkan yuri. Babo!” kataku

“ohhh.. hahaha.. entahlahh.. aku tak mengerti apa arti2 mimpi. Emmmhhh.. sepertinya dalam waktu 2 minggu ini mereka bebas kan??” kata tiffany sambil memandangi kalender.

“iyaaaa.. aku masih belum bisa memaafkan dia fany~ahh.”
tiffany hanya mengangguk. Wajahnya terlihat sedihh. Apa mungkin dia masih mencintai taeyeon. Dan sekarang, aku juga ikut mengingat2 dia. Yurii,, aku memang blm bisa memaafkan dia. Perbuatan bodoh yg dia lakukan itu membuatku sangat kecewa padanya. tapi disisi lain, perasaan cintaku padanya masih sangat kuat, ditambah lagi aku dan dia sampai sekarang belum putus. Tapi aku sudah beranjak ke hati yg lain.

“sica… apa kau benar mencintai jong oppa??” Tanya tiffany tiba2, membuyarkan lamunanku.

“haaa??? Apa maksud perkataanmu itu fany~ahh??”

“bagaimana dengan yuri?? Apa kau masih mencintainya???” timpal tiffany. aku hanya bias terdiam. Entah apa yg harus aku katakana padanya.
“sudah kudugaa.. aku harus mengatakannya. Selama aku bersama key oppa, aku merasa hatiku belum sepenuhnya mencintai key oppa. masih ada serpihan, bukan hanya serpihan, tapi sebagian hatiku masih bersama orang yg begitu aku cintai, ya, tak bisa kupungkiri kalau aku memang masih mencintainya walaupun sekarang dia adalah orang yg mengecewakan bagiku, dan juga bagi orang tua dan teman2 lain.” Jelas tiffany. jawaban tiffany itu membuatku termenung dalam2. Mungkin memang benar apa yg dikatakan olehnya. Menurutku memang hanya yuri yang mampu membuatku jatuh dalam cinta. Tapii,, saat ini dia benar2 membuatku kecewa, sangat kecewa.

“sudahlahhhh.. jangan dipikirkan lama2. Lebih baik sekarang kita tidur. Aku akan melembur nanti malam.” Tiffany menjatuhkan tubuhnya disampingku. Dan keadaan tiba2 sunyi. Kutengok tiffany, ternyata dia sudah tertidur pulas.

……………………………………..

Malam harinya.

“heyy sica! Banguunn! Sudah malam niii!” kurasakan tubuhku terguncang. Kubuka pelan mataku, dan kutemukan tiffany sudah berada di depan mataku. Aku meregangkan tubuhku, mencoba mengembalikan nyawaku.

“bangun dan cepat mandi, keburu dingin. Aku sudah memesan makanan, aku akan menunggumu.” Katanya.

Aku beranjak dari tempat tidur dan dengan sigap langsung menuju ke kamar mandi.

Beberapa saat kemudian…. Saat makan malam, rasanya ada yg mengganggu pikiranku. Aku tak tau apa. Tapi sejak tadi terbangun, pikiranku masih blank.

“hey sica. Kau kenapa sihh??? Sakit?” Tanya tiffany, dan membuyarkan lamunanku.

“aku membelikan makan bukan untuk kau mainkan, tapi untuk kau makan.” Sambungnya. Makanan di depanku hanya aku aduk2 saja dan belum sesendok pun masuk ke dalam mulutku.

“emmhhh??? Enggak kok. Aku hanya sedikit tak nafsu makan. Biaskah kau menyimpan makanan ini?? Akan kumakan nanti.” Kataku. Aku langsung meninggalkan tiffany menuju kamarku. Kembali kurebahkan tubuhku keatas kasur, kulihat jam sudah pukul 9 malam.

Kumasukan tanganku kebalik bantal, dan aku menemukan sesuatu disana.

“yuriii” kataku setelah melihat bingkai foto. Saat dimana aku dan yuri masih bersama dan saat2 yg bahagia bersamanya.

“itu fotomu dengannya saat di taman hiburan ya??” aku terkejut. Tiffany tiba2 ada dibelakangku.

“aku juga masih menyimpannya. Sica.. kau berniat akan mengunjunginya??” Tanya tiffany. pikiranku masih blank. Aku hanya bisa terdiam dan memandangi dalam2 foto yg ada di tanganku.

“aduuhhh.. aku bicara padamu berasa bicara dengan batu. Tanpa ada jawaban.” Omelnya. Kembali dia duduk di depan laptopnya.

“tiffany. apa yg harus aku lakukan saat yuri kembali??”

“kenapa kau malah bertanya padaku??? Jika aku balik, apa yg harus aku lakukan saat taeyeon kembali?” jawabnya.

“jadi??? Ahhhh… kenapa malah sekarang aku jadi terus2an memikirkan dia??” aku menggelengkan kepalaku.

………………………………………….

Author POV

2minggu kemudian, dan hari ini adalah hari kebebasan untuk Yuri dan teman2nya.

“sekarang apa yg akan kalian lakukan?? Apa kalian akan pulang ke rumah??” Tanya yuri pada teman2nya.

“kupikir memang lebih baik kita kembali ke rumah dulu, memohon maaf pada orang tua kita, dan setelah itu kita kembali ke kontrakan.” Jawab taeyeon.

“iyaaa.. lebih baiknya kita memang harus kembali ke orang tua kita dulu.” Tambah sooyoung.

“tapi unnie,, aku khawatir jika nanti saat aku sampai di rumah, appa dan umma tak akan mengaggapku, dan atau malah menerkamku dengan amarah.” Kata yoona.

“yoong,, sekecewanya apa mereka dengan dirimuuu,, dia tetap orang tua kita. Oleh karena itu, kita harus minta maaf.” Jelas taeyeon.

“yasudahhh.. yukk! Keburu hujan nii. Langit sudah mendung.” Kata yuri.

“bye semuaaa! Kita bertemu besok di kontrakan.” Tambah sooyoung.

“byeeee…”

Yuri dan taeyeon berjalan masuk kedalam taxi yg sama. Dan sooyoung dengan yoona. Karena rumah yuri dan taeyeon 1 komplek, berbeda dengan yoona dan sooyoung yg hanya searah.

Yuri POV
“taeng.. apa kau yakin mereka akan memaafkan kita??” tanyaku membuka pembicaraan.

“aku yakin pasti mereka akan memaafkanku yul. Pasti..” jawab taeyeon dengan yakin.

“dan satu lagi.. apa tiffany akan memaafkanmu??” aku menimpalinya pertanyaan lagi.

“hmmmm??” tanpa jawaban darinya.

“aku masih sangat khawatir pada sica. Akankah dia memaafkanku, dan juga akankah dia kembali kepelukanku??”

“hahahaha… aku mulai yakin kalau tiffany akan memaafkanku yul.” Jawabnya bangga.

“apa yg membuatmu seyakin ini??”

“tak adaa..” jawabnya datar.

“lalu?”
“hanya keyakinanku saja padanya. sudahlah yull.. aku tau Jessica, aku kenal Jessica, dia pemaaf.” Perkataan taeyeon itu belum sepenuhnya membuatku tenang. Aku ingin segera menemuinya.

 

“taeng.. aku duluann.. jangan lupa. Besok sudah saatnya kita kembali ke kontrakan.” Kataku pada taeyeon. Rumah taeyeon dan rumahku hanya terpaut 7 rumah.

“nee… fighting yull.. see you..” katanya sambil melambaikan tangan, tak enggan aku pun juga membalas lambaiannya..

“huuuuffffffff” aku menghembuskan nafas panjang sebelum membuka pintu rumahku.. tak pikir lama, aku langsung membukanya.

Suasana yg hening ketika appa dan ummaku menatapku tajam. Aku sudah siap untuk semuanya.

“aaa-aannyeong appaa, annyeeoong umma.” Kataku sambil tertunduk. Aku tak sanggup menatap mata mereka.

“kwonnn yuriii…” ucap ummaku. Terdengar suaranya yg terisak jelas. Aku mencoba menengadahkan kepalaku, mencoba menatap mereka berdua. .

“ne ummaa… “ kataku datar. Aku pun langsung berlari dan terjatuh tepat dibawah kaki umma dan appaku. Aku mulai memeluk kaki mereka, mulai dari umma, lalu ke appa, kembali ke umma, begitu seterusnya.

“appa,, umma,, mianhee. Aku mengecewakan kalian.. aku sangat minta maaf pada kalian. Kumohon kalian mau memaafkanku. Aku berjanji tak akan mengulangi perbuatan yg terlarang itu. Appaaaa.. ummaaa..” aku menangis sejadi-jadinya memohon maaf pada mereka.

“yuriii.. kami sama sekali tak pernah marah padamu. Tapi kami sangat kecewa pada awalnya. Kau tak bersalahh.. appa dan umma juga minta maaf padamu karena selama kau ditahan, kami berdua sama sekali tak menengokmu, itu bukan karena kami benci padamu, tapi itu karena kami tak tega melihatmu harus hidup seperti itu.. berjanjilah pada kami, kau tak akan melakukannya lagi. Kau tak ingin membuat keluargamu kecewa lagi kann???” jelas appaku. Aku bersyukur mereka mau memaafkankuu.. aku sangat bersyukur mempunyai orang tua sebaik mereka.

“ne appa, umma…. Aku tak mengulanginya lagi.” Kataku, langsung ku peluk mereka berdua. . aku takut jika mereka berdua terlalu banyak memikirkanku. Aku akan membahagiakan mereka.

……………………………………………

Jessica POV

“heyy sicaa.. kenapa kau dari tadi diamm?? Apa yg sedang kau pikirkan??”

“ahhh.. anniioo oppa. aku hanya sedang melamun menikmati alunan biola yg mereka mainkan.” Malam ini aku dan jong oppa berada di restaurant mewah. Ini adalah pertama kalinya aku dan jong oppa ngedate..

“ohh begituu.. jgn bilang kau ingin tidur ya!” ejek jong oppa.

Aku tertawa kecil saja. Padahal jong oppa bias tertawa lepas. Moodku mala mini sepertinya sedang tak ada. .

“emhh oppaa… setelah makan malam aku ingin langsung pulang saja. Tiffany menungguku di kontrakan, aku sudah berjanji akan membantunya menyelesaikan tgs remidi .” kataku. Sebenarnya memang begitu. Tapi aku tidak janji, karena ada date dengan jong oppa. mau gimana lagi karena moodku kali ini sedang jelak, lebih baik aku di rumah saja..

“ohhh begitu yaa?? Emmhhh.. yasudah, , akan kuantar pulang kau nanti. Hehehe” kata jong oppa sambil tersenyum kearahku.

“mianhe oppa, tak bisa menemanimu lama2..” kataku cemberut.

“tak apa2 sica~ahh… bersamamu sebentar saja aku sudah sangat bahagia kokk. Hehehe..” lagi2 dia tersenyum padaku. Aku tak menatapnya. Ada sedikit rasa enggan untuk membalas senyumannya.

 

“gomawooo oppaa.. sekali mianhe aku tak bisa menemanimu lebih lama lagi.” Kaataku. Aku mencoba tersenyum padanya.

“no problem sica. Masih banyak waktu kok. Hehehe” jawabnya “yasudahh.. aku duluan ya. Good night honey.” Lanjutnya.

“ne oppa.. hati2.” Jawabku. Kulihat mobilnya melaju meninggalkanku.

“hooaaammmmm..” aku langsung merebahkan tubuhku diatas kasur, dan tak kuperdulikan tiffany yg sibuk dengan laptopnya di tepi kasur.

“yahhh! Kau mau aku mati jantungan!????” omelnya.

“hari ini mereka bebas yaa??” celetukku.

“hmmm… iyaaa.. mungkin besok mereka sudah akan kuliah lagi. Tenanglahh sica~ahh.. kau tau, dari tadi tugaskuu tak selesai2 gara2 memikirkan itu juga.” Jelasnya.

“lalu kenapa kau malah menyuruhku tenang?? Kau nya saja sama sepertiku. Huh!” omelku.

Tiffany menjatuhkan tubuhnya tepat diatas perutku. “rasanya aku inginn menangis sica..” katanya. Dia menatapku dengan mata yg berkaca2.

“yahhh! Kau ini yg selalu menasehati, ehhh tapi malah nangis duluann! Yaa! tiffany~ahh.” Kataku mengguncang2 tubuhnya.

“mianhee sica~ahh.. tapi kali ini aku benar2 tak tau harus berbuat apa.” Katanya. Kudengar isakannya yg tak terdengar jelas. Dia menangis layaknya anak kecil yg ngebet ingin balon (wkwkwk xD)

“yahh! Tiffany~ahh.. kalau kau menangis, lalu apa yg harus aku lakukann???” aku terus mengomel di depannya.

“entahlahhh.. lebih baik sekarang kau juga ikut menangis saja sica.. kau juga tak tau apa yg harus kau lakukan kan???” celetuknya masih dalam isakan yg semakin jelas.

“huaaaaaa….” Aku berteriak..

Kami berdua menangis bersamaan dalam satu ruang (nggak kebayang deh kalau JeTi nangis barengan wkwkwk xD)

………………………………………….

Ke esokan harinya.

Yuri POV
“taeng~ahh.. hari ini kita kembali kuliahh.. apa yg akan terjadi hari inii??” kataku pada taeyeon yg masih setengah sadar.

“ehhmmmm.. hoaaammmm” kulihat tingkahnya yg anehh.

“yahhh! Taeyeon~ahhh!!!” aku mengguncang tubuhnya supaya tersadar.
“ehhmmm??? Why yull??” dia balik bertanya.

“aiiggoooo.. kau ini! Apa yg kau lakukan semalam?? Tidur jam brapa kau??”
“ohhh.. tadi malam sebenarnya aku ingin tidur lebih awal, tapi appa dan ummaku menyuruhku menemani mereka nonton drama hingga pukul 2 dini hari.”
“woaahhh!?? Jjiiinnjaa??”
dia hanya menganggukan kepalanya.

Tak terasa kami berdua sudah sampai di depan gerbang universitas jeonjuu. Aku sedikit ragu untuk melangkahkan kakiku masuk.

“yuriii~ahhh,, Taeyeon~ahh.” Teriak seseorang dari kejauhann di belakang kami.

Ternyata itu sooyoung dan yoona. “ahhhh! Youngie, Yoong!” kataku sambil melambaikan tangan.

“bagaimanaa??” Tanya sooyoung pada kami berdua.

“apanya?” jawab taeyeon singkat.
“orang tua kaliannn. Apa mereka memaafkan kalian?”
“pastinya donk.. tak mungkin mereka tak memaafkanku.” Jawabku bangga.

“unnie, aku juga begitu.. hehehe..” sambung yoona.

“hahaha.. yasudahh, masuk yukk.” Kata sooyoung.

“emmhh.. apa kau yakin ingin masuk??” tanyaku.

“lalu mau apa kita di depan gerbang seperti ini?? Yukk ahhh!” sooyoung mengait tanganku menarikku masuk melewati gerbang kampus.

 

“ehhh… bukanya merekaa..”

“iyaaaa.. mereka kann….”
“tak menyangka mereka kembali….”

Orang2 disekitar kami bercibir tentang kami berempat. Seperti melihat orang asing saja.

“biarkan saja yull.. lama2 juga akan kembali seperti biasa lagi kokk.” Kata sooyoung.

Orang2 melihat kearah kami saat kami berjalan di depan mereka.

“okee.. sampai bertemu lagi teman2..” kata sooyoung. Kami berbeda fakultas. Sooyoung di fakultas teather, yoona di fakultas bahasa bersama dengan taeyeon. Dan aku di fakultas kedokteran.

Author POV

“unnie, kau siap untuk masuk?” Tanya yoona pada taeyeon yg sangat gugup.

“emhh.. aku tak yakin akan baik2 saja. Kita satu fakultas dengan tiffany. apa yg akan aku lakukan jika melihatnyaa???” keluh taeyeon.

“unnie, ayolahhh.. semua akan baik2 saja. Aku yakin.” Kata yoona meyakinkan taeyeon.

Yoona mulai membuka pintu perlahan. Belum ada dosen di dalam. Kelas masih dalam keadaan sangat ribut.

Mereka berdua mulai memasuki kelas, dan tiba2 suasana ruangan sepi, sunyi, senyap. Semua mata tertuju pada mereka berdua.

Yoona dan taeyeon menundukan badan, memberi salam sopan pada mereka semua. Seisi kelas masih memandangi mereka berdua. Terlihat tiffany dan Jessica tertunduk diam.

Taeyeon melangkahkan kakinya menuju tempat kosong yg ada di paling belakang, yoona mengikuti dibelakangnya. 1,2,3 dan dia berhenti sejenak saat sampai pada meja ke empat. Tertunduk lemah, hanya itu yg bisa dia lakukan saat ini.

Tiffany POV

Seisi ruangan tiba2 senyap tanpa ada suara. Sesosok gadis bertubuh mungil, manis, dan tak asing bagiku. Dia kembali.. dia menatap mataku, tapi aku hanya bisa mengalihkannya.

“ffff-fany~ahhh..” kata Jessica tergagap. Aku tak ingin menjawabnya. Aku hanya bias tertunduk lemas.

Dia berjalan menuju kearahku. 1,2,3 meja dia lalui. Tapi dia berhenti tiba2 di meja nomer 4, ya meja itu adalah dimana aku sekarang berada.aku masih belum bisa menatapnya. Kim taeyeon….

“tiffany..” erang Jessica.

“why sica??” kataku lemas.

“diaaaa?? Taeyeon”

“why? Aku tau dia taeyeon. Lalu?” aku masih menyembunyikan rasa perih dihatiku. Aku berlagak kuat di depan Jessica.

Jessica tak menjawab. Dia memalingkan pandangannya dariku. Dan dia tiba2 saja terdiam.

………………………………..

Mata kuliah hari ini selesai. Seisi kelas sudah meninggalkan bangkunya. Hanya tinggal aku, Jessica, dan dua orang dibelakang. Tak lain salah satunya adalah taeyeon. Aku tak memperdulikan itu. Aku beranjak dari tempat dudukku, dan berjalan keluar.

“tiffany..” seseorang memanggilku. Suaranya yg lembut menyentuh hatiku. Aku berhenti seketika. Tapi aku tak menoleh kearahnya.

“tunggu…” katanya. Aku tetap tak memalingkan wajahku untuk memandangnya.

Sekarang dia tepat berada dibelakangku. “tiffany… apa kau benar2 marah padaku? Apa kau benar2 kecewa padaku??dan apakah kau sekarang benar2 membenciku? Sampai2 aku memanggilmu, dan kau sama sekali tak mau memandangku??” katanya. Aku masih termenung. Aku masih tak bisa menatapnya. Hatiku masih terasa perih.

“aku bisa pahami itu. Mianhe tiffany. aku.. akuu tak tau harus berbuat apa supaya kau memaafkanku. Aku hanya bisa meminta maaf padamu.” Terdengar jelas isak tangis dari suaranya.

Aku membalikan badanku, kutatap dia. Wajahnya penuh dengan air mata.

“taeng,,” kataku.. belum selesai aku berbicara. “fany~ahhh..” seseorang dari luar kelas memanggilku. Dan ternyata key oppa.

Kulihat taeyeon begitu terkejut. Dia memalingkan padangannya, dia membelakangiku.

“tiffany,, ayoo.. aku sudah memesan tempat untuk kita berdua makan.” Kata key oppa menghampiriku, dia menarik tangannku. Kulihat taeyeon jatuh tersujud dilantai. Ingin rasanya aku menghampirinya. Tapi, tapi aku tak bisa melakukan itu…

…………………………………………….

Yuri POV

Aku sudah bisa menyesuaikan diriku di kelas tadi. Teman2 sudah bisa menerimaku kembali. Rasanya senang jika tak ada yg menbenciku sekarang.

“yulll!!” teriak seseorang di belakangku.

“ahhhh.. youngie!” ternyata itu sooyoung. Dia berlari ke arahku. “makan yukk. Lapar nihh..” katanya.
“mana taeyeon dan yoona?” tanyaku.

“entahlahhh.. mungkin masih di kelas. Yukk ahh,, makan duluan. Aku sudah sangat lapar..” eluh sooyoung. Ya.. dia memang perut karet.

“oke2.” Jawabku.

Beberapa menit kami berada di kantin. “ahhh.. yoong. Here!” teriakku pada yoona yg tampak di depan gang menuju kantin.

“dari mana saja kau??” tanyaku.. “aku dari kelas unnie.” jawabnya sedikit gelisah..
“dimana taeyeon?” sambung sooyoung.

“emmhhh.. sepertinya nanti malam kita tak akan bisa melihat senyumannya.” Kata yuri.

“haaa?? Why!??” kataku dan sooyoung bersamaan.

“masalah dengan tiffany unnie. mungkin sekarang dia sedang menyendiri di taman. Aku tak tega melihatnya tadi. Apa yg harus kita lakukan unnie??” jelas yoona.

Tiffany?? ada apa dengan tiffany?? ohh yaa! Aku belum bertemu dengan Jessica…

“ohh ya yoong, apa kau melihat Jessica.” Tanyaku pada yoona.

“emhh? Tadi saat aku bersama taeng unnie, dia pergi bersama tiffany unnie.” jawabnya.

“ohh begitu ya? Emmhhh. Youngie~ahh. Kau sudah selesai dengan makanmu kan?? Pulang yuk!”
“ lalu bagaimana dengan taeyeon??” jawabnya.

“ohh iyaaa.. dimana dia sekarang?”

“akan kucoba telfon dia unnie.” kata yoona.

“gimana yoong??” tanyaku setelah beberapa saat yoona meletakkan hpnya di meja.

“tak ada jawaban darinya.” Keluh yoona.

“yasudahhh.. kita pulang duluan saja. Mungkin dia sedang melepas penatnya. Kita tunggu saja di rumah.” Kataku.

“yasudahh.. yukk ahh. Perutku kenyang, saatnya tidur.” Celetuk sooyoung.
………………………………………

Tiffany POV

“sica~ahh.. apa dia baik2 saja??” tanyaku pada Jessica.

“hmm??? Maksudmuu?” Jessica terduduk dari tidurnya.

“taeyeon..” aku memalingkan wajahku. Tak ingin air mataku dilihat oleh Jessica.

“tiffanyyy… “

Bodohnya aku kalau aku harus bercerita dan bertanya pada Jessica. Kita berdua masih dalam keadaan yg sama. Tapi sekarang aku lebih dari dia. Dia belum bertemu dengan yuri. Dan akuu, tadiii,, arrrgggggghhhh!

“sica~ahh.. aku keluar sebentar yaa.. aku ingin menenangkan pikiranku.” Aku beranjak dari tidurku, kuraih mantleku, dan bergegas pergi.

 

Malam ini dingin sekali… kulipatkan kedua tanganku tepat didadaku. Hembusan angin meniup rambutku, jalanan yg sepi. Hanya mobil yg berlalu – lalang, tak ada orang selain aku yg berjalan kaki. Aku menuju ke taman.

^TBC^

 

langsung aku sambung hari ini juga yaaa :)) kekekeke