happy reading para readerrr.. hehehe
Shoot 2
Author POV
Taman kota yg cukup luas dan tenang pada malam hari, yg bisa membuat hati damai, pikiran tenang.
Taeyeon yg saat itu masih berada disitu, sama sekali tak menyadari kehadiran tiffany. tapi disisi lain, tiffany pun tak menyadari bahwa taeyeon sedang berada disana. Tiffany duduk membelakangi taeyeon, dan juga taeyeon duduk membelakangi tiffany disatu bangku.
Dan saat mereka berdua terisak, barulah mereka menyadari kalau disitu bukan hanya tiffany atau taeyeon sendiri, tapi mereka berdua ada disitu.
Mereka berdua bersama membalikan badan, dan saling terkejut. Mata, pipi mereka dipenuhi oleh air mata.
Dengan tiba2 taeyeon membukukan badannya memberi salam pada tiffany, dan kembali duduk membelakangi tiffany dan terdiam. Tiffany hanya bisa terdiam melihat itu.
“apa yg kau lakukan disini?” kata taeyeon memecah kesepian
“tak ada.. aku memang sering kemari saat malam hari. Lalu apa yg kau lakukan disini?”
“hanya sedang menikmati angin malam..” jawab taeyeon sangat datar.
“ohhh..” jawaban terakhir yg terucap, dan setelah itu suasana hening kembali.
“emhhh,, taeng, mmmiii-miianheee..” ucap tiffany setelah beberapa menit suasana canggung berlalu.
“why?? Kau tak bersalah. Harusnya aku yg minta maaf. Mianhe tiffany. emhhh.. yasudahh,, aku harus pulang.” Katanya, dan langsung meninggalkan tiffany dan tanpa menengok ke arah tiffany.
“tunggu taeng.” Teriak tiffany setelah taeyeon berjalan beberapa langkah menjauh.
Taeyeon berhenti berjalan, dan tediam ditempat.
Tiffany dengan cepat memeluk taeyeon dari belakang… taeyeon hanya terdiam,, seperti patung. Tak ada pergerakan dari dirinya.
“mianhe taeng…” bisik tiffany ditelinga taeyeon. Beberapa saat setelah tiffany berbisik, taeyeon melepas pelukan dan pergi. Dia berlari sangat kencang, terlihat air matanya berjatuhan.
Tiffany POV
“taaaa-taeng..” erangku saat taeyeon berlari pergi meninggalkanku.. apa yg aku perbuat?? Apa aku melukainya? Apa aku telah membuatnya sakit hati? Bodohnya diriku!! Aku terus menggumam. Tak terasa, hujan turun dengan deras. Aku masih berdiri terdiam disini.. mengharap ada seseorang yg datang membawakanku payung.
“kau bodoh! Apa kau ingin sakit?? Haa!??” kata seseorang dibelakangku. Tanpa membawa payung, dia pun juga basah kuyub.
“kenapa kau kembali disaat yg tak tepat?? Kenapa kau harus kembali kemari? Kenapa!!!??” bentakku padanya.
“itu karena kau!!! Aku sangat yakin kalau kau masih mencintaikuu.. aku berharap saat kembali kemari kau masih bisa menjadi milikku. Tapi.. ahhh!! Tiffany,, aku akan bahagia jika kau terus tersenyum, walau sudah tak bersama denganku lagi. Jadi kupikir,, aku akan mengakhiri ini semua. Mungkin tuhan tak menghendaki hubungan kita berlanjut, jadi bahagialah bersamanya tiffany. aku akan senang jika melihatmu tersenyum. Aku tak akan pernah melupakan kebahagiaan kita dulu. Akan ku ukir namamu dihatiku, pertanda kalau kau pernah mengisi hatiku, dan membuatku tak bisa jauh darimu. Mianheee, aku telah mengecewakanmu…” jelasnya. Dia mengerudungiku dengan jaketnya yg dia kenakan, dan sekarang dia benar2 pergi dari pandanganku.
“tiffanyyyyy!!!” teriak seseorang lagi dari kejauhan. Aku berbalik dan mendapati Jessica tersengal2.
“heyy! Kau ini cari penyakit yaa??” omelnya.
“mianhee sica..” kataku. Dia menarikku masuk kedalam payung, dan berjalan pulang. Kudekap jaket yg diberikan oleh taeyeon didadaku.
…………………………..
Tiffany POV
“kenapa matamu sembab begitu?? Apa kau menangis?” tanya Jessica sambil memberikan coklat panas.
“gomawo.. hanya sedikitt. Hehe..” kataku datar. Sambil kusruput coklat panas darinya..
“emhh fany~ahh,, aku tak melihatmu keluar dengan jaket biru langit itu. Dan perasaan kau tak pernah punya barang berwarna selain pink.” Kata Jessica.. aiggooo.. matanya memang sangat tajam.
“hahaha.. ini milik adekku kok sica. Tadi aku membawanya untuk cadangan kalau memang diluar sangat dingin. Hehehe..” elakk ku.
“ahhh tunggu, adekkmu, kakakmu, dan kamu kan tak ada warna lain selain pink. Tunggu,,, biru langit itu warna kesukaan taeyeon kan??”
“dari mana kau tau??”
“yaiyalahhh.. dia teman SMPku,, dia memang sangat suka warna biru langit dan ungu.” Jelasnya.
“ohhh…” kataku datar. Berharap Jessica tak menanyaiku lebih jauh lagi.
“ahhh.. jadi tadi kau bertemu dengannya?? Apa yg kalian lakukan?? Kenapa kau bisa menangis?? Lalu kenapa jaketnya bisa bersamamu??” dia mulai menginterogasiku sekarang. Aigooo.
“iyaa,, tadi aku tak sengaja bertemu dengannya di taman.” Aku hanya menjawab satu dari beberapa pertanyaan darinya.
“pertanyaanku belum semuanya terjawab!” omelnya.
“huuuffffff…” aku menghela nafas panjang, mencoba menenangkan diriku.
“yahhh fany~ahh.. ayolahh,, aku ingin mendengar critamu.”
“ini juga mau cerita. Aigooo.. hmmm.. ya,, tadi aku tak sengaja bertemu dengannya di tamann,, aku memang belum mengatakan ttg hubunganku padanya, tapi mungkin dia tau kalau aku dan key oppa memang sudah berpacaran. Aku ingin mengatakan padanya kalau,, kalau aku masih mencintainya, saat kupeluk dia, dia berlari meninggalkanku. Kupikir dia benar2 pergi.. beberapa saat kemudian, hujann turun dengan derasnya… kupikir kau akan segera datang menjemputku. Tapi tak taunya dia kembali, aku ungkapkan semua isi hatiku padanya.kalau saat ini aku masih kecewa padanya. dan akhirnya dia mengatakan kalau ingin mengakhiri hubunganku dengannya. Dan sekarang aku,,, aku masih belum bisa menerima itu, karena aku masih sangat mencintainya.” Jelasku panjang lebar kepada Jessica.
“aiigggooooo.. bagaimana dengankuu?? Aku belum bertemu dengan yuri. Bahkan melihatnya saja belumm.. apa yg harus aku katakana padanyaaa??” katanya. Di menyandarkan kepalanya dipundakku.
…………………………………….
Ke esokan harinya
Author POV
Pagi2 sekali, yoona, sooyoung dan yuri sudah berangkat ke kampus. Entah dimana taeyeon sekarang berada, karena semalam dia sama sekali tak muncul di kontrakan.
“dimana diaaa?? Bikin orang khawatir saja.” Keluh yuri.
“apa mungkin taeng unnie kembali ke rumahnya??” kata yoona..
“kalau dia kembali ke rumah, pasti dia akan menelfon,, tapii hpnya malah non aktif.” Jawab yuri.
“itu yg jadi masalah. Apa yg terjadi padanya??” celetuk sooyoung..
“yoong, sekarang coba kau Tanya tiffany. apa dia tau dimana taeyeon. Saat istirahat nanti, kita tunggu di kantin.” Kata yuri.
Yoona bergegas menuju ke kelas, dan menemukan tiffany sudah duduk di tempatnya…
“emmhh,, unniee,, apa kau tau dimana taeng unnie berada? Soalnya semalaman dia tak kembali ke kontrakan, dan hpnya juga non aktif.” Jelas yoona.
“aaaa—apaaa??” hanya itu yg terucap dari mulut tiffany.. dan dengan cepat dia berlari keluar kelas. Dan menabrak Jessica yg berdiri diluar kelas.
“yahh!! Kau ini kenapa sihhh??” Tanya Jessica dengan jengkel.
“mianheee sica~ahh.. ayo cepatt!” tiffany langsung menarik tangan Jessica dan membawanya pergi.
“emmhh.. kau brangkat dengan siapa??” Tanya tiffany saat sampai didepan gerbang sekolah.
Jessica mengeluarkan sesuatu dari tasnya, sebuah kunci mobil.
“bagus.. cepat yukk!” tiffany kembali menarik Jessica pergi, dan sekarang menuju ke parkiran kampus.
“ada apa sihhhh!?? Ini hamper masuk!” omel Jessica.
“ahhh sudahlahh.. nanti aku ceritakan. Yg penting jalan saja dulu.”
“haduhhh.. mau kemana nona??” canda Jessica sambil mengeluh.
Taman dekat kontrakan!” kata tiffany cepat.
Saat perjalann tiffany bercerita pada Jessica apa yg sebenarnya terjadi, sampai2 membuat tiffany begitu panik.
“mungkin dia pulang ke rumah orang tuanya..” kata Jessica.
“tapi tadi kata yoona, dia sama sekali tak memberi kabar kalau pulang ke rumah, yg ada malah hpnya dinonaktif.”
“lalu,, kenapa kau jadi khawatir seperti ini miyoung~ahh??” celetuk Jessica.
“aiggooo.. sudahh jalan saja ahh..” bentak tiffany.
Sesampainya di taman, mereka berdua berpencar untuk mencari taeyeon..
“gimanaa sica~ahh?? Ada??” Tanya tiffany.
“nihil.. tak ada taeyeon disini.” Jawab Jessica.
“arrggg…” tiffany menggaruk2 rambutnya karena bingung.
“lanjut kemana nihh??”
“emhhh… menurutmuu dimana dia berada sekarang??” Tanya tiffany dengan wajah inocentnya. Membuat Jessica sedikit jengkel. “jangan kau perlihatkan ekspresimu yg menjijikan itu miyoung~ahh! Huh!”
Mereka terdiam sesaat. Jessica memang tau banyak tentang taeyeon. Jessica juga sebenarnya adalah teman dekat taeyeon, bahkan taeyeon sering curhat masalah tiffany padanya dulu.
“Di DANAU!” teriak mereka berdua bersamaan. Setelah itu mereka kembali salaing pandang.
“yaaaaa… dia sering memang sering menyendiri disana!” kata Jessica bangga.
“hurry up!” tiffany kembali menyeret Jessica.
Mereka langsung bergegas menuju ke danau dimana taeyeon sering menyendiri. Selama perjalan tiffany terus menggenggam tangannya sendiri. Dia sengat berharap kalau taeyeon ada disana.
Beberapa saat kemudian, mereka sampai. Tiffany langsung berlari bergegas menuju ke tepi danau meninggalkan Jessica dibelakang.
“tiffany! waiitt!” teriak Jessica. Tampaklah tiffany berdiri diam mematung saat melihat sesuatu dari kejauhan.
“tttt-ttaeyeonnn.” Katanya dengan suara yg parau. Dan saat itu juga dia kembali berlari menuju taeyeon yg sedang berdiri di tepi danau.
Taeyeon POV
Teman2 pasti mencarikuu.. mianheee, aku masih belum mau pulang selama kesedihanku masih merajaiku. Aku masih ingin disini menunggu suasana hatiku kembali. Aku memang sengaja tak memberi kabar pada mereka. Memang aku tak seharusnya seperti inii. Ini kan karena salahku sendiri, aku tak seharusnya bersedih. Aku bisa memaklumi itu, tapiiiii… hati ini sungguh tak bisa menerima. Aku masih sangat menyayanginya, bahkan terlalu mencintainya sampai2 aku tak ingin melepaskannya. Tapi aku sadar kalau itu egois.
“huuuuuuuuffffffff…” aku menghembuskan nafas panjang setelah bergumam dalam hati.
Tiba2 seseorang memelukku dari belakang, sangat kencang, sangat hangat, tangannya melingkar dipinggangku, kurasakan hembusan nafas dipunggungku, dan kurasakan juga punggungnya yg mulai basah. Aku terdiam beberapa saat, terdengar tangisan darinya.
“taengggg…” katanya dengan isakan yg terdengar jelas. Aku hanya bisa terdiam. Apa dia tiffany?? kenapa dia menghampiriku lagi?? Kenapa dia masih mau memelukku? Dan kenapa dia harus menangis?? Aku terus bertanya2 dalam benakku.
“tttiii-tiiffany.” Aku melepaskan pelukanku, kugenggam tangannya. Mencoba kutatap matanya.
“kenapa kau pergi??” tanyanya. Dia menengadahkan kepalanya, menatapku dengan mata yg penuh air mata. Kulihat dia juga bersama Jessica.
“kenapa kau kemari???” tanyaku.
“karena aku mengkhawatirkanmu.. teman2mu mencarimu. Dimana saja kau semalam?” Tanya nya bertubi2.
Aku terdiam sesaat. “kenapa kau harus mengkhawatirkanku??” aku berbalik bertanya.
Dia terdiam. Dan tak menjawaabnya.
“hmmm?? Baiklaahh.. terima kasih sudah mengkhawatirkankuu..” aku berjalan meninggalkannya. Tapi sebuah tangan menggenggam tanganku.
“karena aku mencintaimuu taeng.” Dia mengatakannya. Dadaku berdegup kencang mendengarkannya. Apakah yg dia katakana itu benar??
“emmmhhh.. tiffany, aku tak mau hubunganmu dengannya hancur.. aku tak mau jadi pengganggu hubungan orang. Kembalilahh.. jangan pedulikan akuu. Aku baik2 saja kok. Hehe” aku mencoba tersenyum, kupaksakan supaya tak membuatnya bersedih.
“kenapa kau bilang begitu?? Aku lebih mencintaimu dari padanya?? rasaku padanya hanya sebentar, itu karena aku merasa sangat kecewa. Tapi setelah kau kembali, rasanya aku merasa sangat bersalah pada hatiku sendiri. Kumohon taeng, aku yakin kau juga masih mencintaiku kan?? Akumelihatnya. Kalung yg kau pakai sekarang. Itu bukti kalau kau memang masih mencintaiku. Aku pun juga begitu.” Katanya. Aku dan tiffany mengikat cinta dengan sepasang kalung kunci dan gembok. Dia memakai gembok, dan aku memakai kunci. Aku memang selalu memakainya. Dan memang tak bisa kupungkiri kalau aku memang masih sangat mencintainya.
Aku terdiam beberapa saat. Kepalaku terasa sangat pusing. Mungkin karena aku tak tidur semalaman, dan angin dingin yg terus2an menyelimuti tubuhku..
“taengg,, kau tak apa2 kann??” tiffany memegangi tanganku. Aku mulai merasa lemas berdiri. Rasanya badanku sangat ringan.
………………………………………….
Yuri POV
“yoong.. gimana?? Tiffany tau keberadaan taeyeon??” Tanyaku pada yoona.
“emmhh. Entahlahh.. tapi kupikir dia mengetahuinya unnie, sweeter berwarna biru langit yg dipakainya sepertinya aku mengenalnya.” Jawab yoona.
“sweeter biru langit?? Maksudmuu?? Dia sempat bertemu dengan taeyeon?” sambung sooyoung.
“kurasa..” jawab yoona singkat.
Dimana diaa.. bikin khawatir orang saja. Suasana hati taeyeon memang paling susah dikontrol, dia orangnya memang sangat gegabah. Aku takut kalau terjadi apa2 padanya..
“emmhhh.. yuriii..” aku dikejutkan dengan suara lembut yg menyebut namaku. Suara yg sangat tak asing kudengar.
“jjjeeee-jessica??” aku senang melihatnya. Tapii,, aku masih merasa bersalah padanya..
“emhhh,, kalian bisa ikut akuu??” katanya.. apa yg akan dilakukan? Kenapa sooyoung dan yoona juga diajak?? Aku bertanya2 dalam hati.
“aku tak membawa mobil.” Kataku. Aku masih mencoba sebiasa mungkin.
“aku membawa kok.. cepat yukk.. aku khawatir kalau ada apa2.” Katanya sangat khawatir. Apa sihh yg terjadi?? Aku kembali bertanya2. Sekarang suasana hatiku yg mulai sedikit kacau.
Kami segera bergegas menuju kemobil Jessica. Dia memacu mobilnya sedikit ngebut..
“sica,, ada apa sih yg sebenarnya terjadi??” tanyaku padanya. kulihat wajahnya sangat khawatir.
Dia hanya terdiamm. Dan focus pada jalan.
Beberapa saat kemudia, kami sampai ditujuan yg dimaksudkan Jessica. Kita berhenti disebuah area parker di rumah sakit..
“kenapa di rumah sakit?? Siapa yg sakit sica unnie??” Tanya yoona.
Jessica tetap diam dan dingin. Apa sih yg membuatnya begitu khawatir?? Aku belum pernah melihatnya seperti ini… aku mencoba menerka2 apa yg terjadi..
Setelah berjalan beberapa menit, Jessica berhenti di depan kamar. Dia menyuruhku membuka pintunya.
Aku sedikit was2 untuk membukanya. Karena aku benar2 tak tau apa yg terjadi.kuperhatikan wajah Jessica yg berkeringat.
Aku mulia membuka pintu…. Dannnn,, betapa terkejutnya aku melihat seseorang yg tertidur di kasur pasien, dengan alat medis yg dipakainya..
“taeyeon unnieee!” yoona berteriak dan berlari mendekati taeyeon.
“ttt-taeyeonn??” aku tergagap. Kenapa dengannya??? Kenapa dia bisa disinii??
“yuri..” kata tiffany.
“ada apa dengannya??” kataku datar.
“daya tahan tubuhnya drop, ditambah karena angin malam yg dinginn, keadaanya semakin buruk..” jelas tiffany. kulihat mata tiffany yg sembab.
“dia harus beristirahat banyakk. Tapi dia kuat, bisa bertahan semalaman tanpa jaket diluar dengan suhu dibawah 0℃.” Jelas dokter yg merawat taeyeon.
“laluu, kapan dia boleh pulang dok??” aku menyeringai.
“emmhhh. . . lebih baik kalau menunggu infusenya habis. Karena mungkin sampai malam nanti dia belum sadar. Yasudah, saya permisi membuatkan resep untuknya..”
“terima kasih dokk..” kataku pada dokter.
Aku keluar dari ruangan… mencari udara segar di luar. Di taman rumah sakit. Angin sepoi2 di sore hari yg sejuk. Membuatku memikirkan sesuatu. Yaaa.. tentang Jessica. Kenapa bisa dia begitu khawatir pada taeyeon?? Aaiiggooo… kenapa aku jadi berburuk sangka pada sahbatku sendiri… tiba2 aku mendengar suara gemuruh di perutku.. hahaha.. aku lapar..
Aku berjalan menuju kantin RS. Sambil menikmati udara dan bernyanyi2 kecil menghibur suasana.
Setelah sampai di kantin yg serba putih, dengan lampu terang, dan tempatnya yg strategis di dekat taman. Kulihat sekitar, ternyata kosong. Tak ada seorang pun yg ada disini. Tau begitu aku akan ajak sooyoung.
Saat aku memesann. Seseorang membuka pintu kantin. Aku tak memperdulikan itu. Setelah selesai dengan menuku, aku mencari bangku yg akan aku tempati. Dan tiba2…
“prangggg….” Aku menjatuhkan semuanya.. itu karena aku melihat,, melihat Jessica bersama dengan seorang namja, dan kupikir itu bukan hanya sekedar teman. Tapi lebih.. dia menatapku legat.
“yyuuu-yurriiii..” katanyaa.. dadaku terasa sakitt.. rasanya aku ingin pinsan. Aku langsung berlari pergi meninggalkan semuanya. .
…………………………………………
Jessica POV
“prang…” aku terkejut seseorang menjatuhkan makanannya. Aku mencoba melihat siapa orang itu, karena terhadangi oleh jong oppa yg berada di depanku. Dan betapa lebih tekejutnya aku setelah aku berhasil melihat wajahnya. Ternyata itu yurii..
“yuu-yurriii..” aku tergagap.. dan dengan reflekku aku berdiri dan membuat jong oppa bingung.
“ada apa sihh??” kata jong oppa. aku tak memperdulikan perkataanya. Aku langsung berlari menyusulnya.
Yaaa.. memang aku tak seharusnya membawa jong oppa kemari. Tapi ini karena key oppa yg mengajaknya kemari karena tiffany.
Bodohhnya akuu.. aku terus berlari. Hingga ke taman. Aku melihat sekitar, tapi tak kutemukan dia. Aku berlari lagi, menuju ke air mancur ditengah taman RS. Kembali aku membuka mataku lebar2 untuk mencarinya. Dari ujung kanan, hingga kiri. Ketika pandanganku sampai pada sebuah kursi di ujung air mancur. Aku melihatnya.. aku melihat yuri yg sedang duduk terdiam dan tertunduk dengan kaki rapat, dan tangnnya yg saling menggenggam di antara dadanya.
Hatiku tertarik untuk menghampirinya. Tapiii,, apa yg harus aku lakukan? Apa yg harus aku katakana padanya?? aku belum siapp untuk semuanya. Seklebat, aku teringat kejadian taeyeon dan tiffany tadi. Tiffany yg masih mencintainya, dia berani mengatakannya. Kenapa aku tidakk?? Aku juga sangat mencintai yuri. Keputusanku sudah bulat, aku mulai melangkahkan kakiku. Mendekat padanya, aku ingin mengatakannya semua….
“yul..” aku berdiri dihadapannya. Dia menjatuhkan tangannya tepat di kedua pahanya, masih dengan tergenggam satu sama lain. Aku berharap dia mengatakan sesuatu. Beberapa saat aku menunggu, dia masih tetap diam dan tertunduk.
Aku mengambil keputusan untuk duduk disampingnya. Suara isakannya terdengar. Aku tau dia berusaha keras untuk menyembunyikannya. Terlihat air matanya menetes tepat di tangannya.
“yul,, mianheyo.. kumohonnn. Tatap aku yull..” kataku masih memandanginya. Tapi dia masih tertunduk.
“sica.. bisakah kau tinggalkan aku??” hanya itu yg terucap darinya dengan suara paraunya.
Aku tetap terdiam disebelahnya. Apa yg harus aku lakukan sekarang. Jika aku menuruti permintaannya, sama saja aku masih bersalah padanya.. hatiku terdorong untuk terus berusaha mengungkapkan segalanya padanya. aku beranjak dari tempatku, kembali berdiri dihadapannya, dan kini aku tersujud di depannya. Tepat di kakinya. Kugenggam tang annya yg tergenggam diatas pahanya. Kudongakan kepalaku mencoba melihat wajahnya.
“sica. Kumohonn…” dia kembali berucap.
“aku tak akan pergi sebelum kau mendengarkan semuanya yull. Kumohonn, lihat matakuu..” kataku memohon.
“tak ada yg harus dijelaskan sica. Ini semua memang salahku.. aku memang tak pantas memiliki gadis sepertimu, kau terlalu baik untukku. dan juga, aku bisa memakluminya. Kuyakin pria tadi sangat baik padamu. Tak seperti aku yg sangat mengecewakanmu.” Jelasnya. Dia menatapku dengan wajah yg dipenuhi air mata. Itu membuatku sangat tidak nyaman, aku tak bisa melihat yuri menangis. Karena itu bisa membuat hatiku sakit.
“yulll… kau tau, selama aku bersamanya, hatiku merasa kalau belum sepenuhnya bersamanya. Itu karena separuh hatiku berada padamu. Aku mencintaimu melebihi aku mencintainya. Perasaanku padanya tak sesempurna perasaanku padamu. Aku terlalu mencintaimu. Kau memang membuatku kecewa. Tapi kenyataannya, aku tak bisa mengambil separuh hatiku kembali padaku. Aku sangat mencintaimu yull.” Jelasku. Dia hanya terdiam. Dia memalingkan pandangannya kelangit. Saat itu bintang jatuh. Aku pun melihatnya.
“sica. . kau tau apa yg aku katakana pada bintang jatuh barusan??” aku memiringkan kepalaku. Aku menerka2 apa yg akan dia katakana.
“apa?”
“aku ingin kembali saat kita bersama.” Jawabnya.
“kenapa harus kembali?? Aku sekarang tetap mencintaimuu. Emmhh.. apa kau sudah tak mencintaiku??”
dia menatapku tajam. Matanya yg sembab, dan pipinya yg lembab karena air mata. Rasanya aku ingin membelai pipinya, dan memeluknya.
“aku selalu mencintaimu.. aku semakin mencintaimu.” Ungkapnya. Tanpa pikir lama, aku cepat2 memeluknya. Aku sangat rindu kehangatan ini. Perlahan dia membalas pelukankuu. Kupererat pelukannya. Kunikmati kehangatan tubuhnya… yuri,, hanya dirimu yg membuatku nyaman..
Taeyeon POV
Tubuhku terasa sangat ringan, mataku yg berat untuk terbuka, dan jari2ku yg sedikit sulit aku gerakan. Nafasku yg panas dan kepalaku yg sangat pusing. Aku tak mengerti kenapa ini terajadi. Apa yg sedang terjadi pada diriku??
Perlahan aku membuka mataku yg berat. Sedikit kupaksakan, saat terbuka, pandangnku masih kabur. Ruangan putihhh yg terlihat. Ku kedipkan mataku beberapa kali. Sedikit tersadar, aku merasakan seperti memakai masker dan tanganku yg terikat oleh benda seperti kabel.
“eeehhhmmm..” aku mengerang. Dan seketika itu, malaikat cantik tiba dihadapanku. “ttiii-tiiiffany???”
“taeyeon~ahh,, kau sudah sadar???” katanya.. aku masih blank dengan ini semua.
“dimana aku?? Kenapa aku seperti ini??” tanyaku, sambil melihat sekelilingku.
“kau di rumah sakit taeng. Kondisimu memburuk. Sekarang kau tenang dan beristirahatlahh..” kata seseorang yg lain. Aku mengenal suara itu. Itu suara sooyoung.
Kurasakan sebuah tangan nan lembut membelai rambutku yg tersibak didekat mataku… tiba2 seoarang laki2 yg tak asing, berdiri tepat disamping tiffany. . . dia kekasih tiffany. reflex aku langsung menyingkirkan tangan tiffany yg ada di dahiku..
“emhhh.. taeng, dia key oppa.” kata tiffany.
“ahhh.. no problem taeyeon. Dia bukan milikku lagi kok.. aku tau, dan aku sadar. Selama ini, selama dia berpacaran dengankuu,, aku merasa cintanya masih bersama orang lain.. dan terbukti sekarang.. orang yg membawa cinta tiffany adalah kau.. aku mengerti itu. Makanya aku kemari untuk mengembalikan dia padamu lagi..” jelas namja yg bernama key itu… aku masih belum percaya dengan apa yg barusan dia katakan..
“emmmm… maksudnya apa nii??” kataku..
“sudahlahhlaahh.. tak usah dipikir lagi sekarang. Yg terpenting, tiffany sekarang kembali padamuu.. hehehe..” katanya sambil memperlihatkan senyumnya.
“jjjiiii-jiiinnjaaa??” kataku tergagap.
Dia hanya mengangguk. Aku memandang tiffany bangga. Dia pun kembali tersenyum padaku, dan mengecup lembut bibirku.
Normal POV
“oppaaa,, gomawooo..” kata tiffany..
“nee.. ohh yaa. Dimana jonghyun??” key celingukan mencari rekannya.
“tadi mereka berpamitan, katanya mau ke kantin. Tapi ini sudah sangat lama sekali..
“kalian mencarikuu??” kata seseorang dari kejauhan.. dan ternyata itu memang jonghyun. Dia tak sendirian, dibelakangnya sudah ada Jessica dan juga yuri.
“Jessica? Yuri?” ucap tiffany.
“neee..” kata Jessica. Tangan mereka berdua kembali terikat, saling tergenggam satu sama lain.
“emmmhhh… bagaimana ceritanya???” Tanya tiffany.
Flash back
“sssss-sicaaa??” kata jonghyun tergagap melihat Jessica memeluk yuri.
“emmmm… miannhheee oppaa.. apa kita bisa bicara???” sambut Jessica.
Jonghyun hanya mengangguk lemah, wajahnya tak terlalu larut dalam kesedihan.
“sica~ahhh.. tak perlu kau jelaskan, aku sudah mengerti kok.. aku menyadarinya.. selama 7bulan kita berpacaran, aku merasa selama ini, hatimu belum bisa terbuka untuk orang lain. Aku mencoba menebak2 apa yg sebenarnya ada dibenakmu paling dalam.. dengar2 kabar, emmhhh,, yuri, salah satu gadis yg popular di kampus, dia adalah pacarmu.. tapi dia dipenjara. Dan sekarang dia sudah kembalii.. aku merasa kau selalu gelisah saat bersamaku akhir2 ini.. iya kan?? Kau lebih mencintainya.” Kata jonghyun.. dan setelah perkataan itu, Jessica memeluk jonghyun.
“oppaaa, aku tak bermaksud menyakitimuu.. aku akui perasaanku padamu hanya sementara, tapi aku tak ada nyali untuk mengatakannya.” Setelah selesai Jessica berkata demikian, jonghyun melepas pelukannya.
“hahahaha… tak masalah Jessica. Mungkin aku memang belum beruntung. Tapi aku bahagia bisa dekat denganmuu.. dan sekarang, mulai hari ini, dia bukan denganku lagi. Kembalilah padanya yuri..” jonghyun menggaet tangan yuri dan Jessica.
End flash back.
“yuri~ssii.. jaga orang manja itu.” Kata jonghyun sambil menunjuk Jessica.
“hahahaha… gomawo oppa. aku akan menjaganya. Dia hartaku.” Kata yuri..
“emmmhhh.. 2minggu lagi, band kami akan tampil. Mau kah kalian menonton kami?? Aku yakin taeyeon pun pasti juga sudah pulih.”
“kedengarannya asikk” kata sooyoung dan yoona bersamaan.
“hahahaha… oke oppaa.. kami akan nonton kalian.. taeyeon pun pasti juga mau.” Ucap tiffany.
Suasana kembali riang kembalii… sambil menunggu hari2 pulihnya taeyeon.
…………………………………………………
1 minggu kemudian
Yuri POV
“bagaimana sekarang??? Menyenangkan bukann?? Ayahkuu yg memilihkannya untuk kita..” kata sooyoung. Hmmm.. ayah sooyoung menyumbang untuk kami membeli rumah baru.. hehehe.. rumah yg tak terlalu besar, tapi sangat cukup untuk bersepuluh.
Taeyeon dan tiffany, aku dan Jessica, sooyoung dengan pasangan barunya yaitu sunny, yoona juga dengan pasangan barunya yaitu seohyun, dan juga hyoyeon kakak yoona dan juga kekasihnya yg merupakan adik dari sooyoung yaitu Nicole. Hmmmm… keluarga baru.
“wahhhhh… luas juga..” kata tiffany sambil mendorong kursi roda yg dikenakan taeyeon.
“hmmm.. ayahmu memang hebat youngie~ahh.. kita harus mengunjunginya dan berterima kasihh padanya.” kataku menepuk pundak sooyoung.
“unniee,,, dia juga ayahkuu.. kenapa yg kau sebut hanya youngie unnie??” celetuk Nicole.
“aiggooo.. oke2. Mianhe nicole~ahh.. hahaha…” kataku.
Setelah selesai melihat2, aku menuju ke kamar yg akan aku tempati. Sudah tertata sangat rapii.. kubuka gorden jendelanya,, betapa indah pemandangan hijau yg terbentang luas di belakang rumah.
Sepasang tangan tiba2 mengikat pinggangku..
“yulll,, saranghae…” katanyaa tepat disamping telingaku. Suaranya yg lembut berhasil menembus masuk menuju lubuk hatikuu.. dan naikk langsung hingga ke saraf di otakku..
“nado saranghae sica~ahh.. aku masih merasa bersalah padamuuu.. mianhe sica.. aku berjanji tak akan membuatmu kecewa.” jawabkuu.. dia menempelkan pipinya dipipikuu.. kurasakann kulitnya yg lembut.
“Love Never Say Sorry.. kau tau maksudnya yull???”
“hhmmm??? Cinta tidak pernah ada kata maaf. Aku tak inginn lagi mendengar kata maaf darimu, dan aku tak akan meminta maaf padamu, karena aku sangat mencintaimuu.. kau mau berjanji yull??” lanjutnyaaa.. dia mengacungkan jari kelingkingnya. aku terdiam sesaat, mencoba meresapi perkataanya.
“okeee. Aku berjanji.” Aku menyambut jari kelingkingnya dengan jari kelingkingku.
“hari2ku akan menenangkan jika selalu bersamamu… tak akan ku biarkan kau terbenam. Karena kau adalah cahayakuu..” lanjutkuu..
“aku tak mau kau tinggal pergi lagi yull.. berjanjilah kau tak akan pergi dariku..”
“jgn khawatir.. aku tak akan pergi darimuu.. aku akan selalu disampingmu dan melindungimuu..” aku berbalik badan.. kutatap matanya yg berkilauan.. aku tersenyum, dia membalas senyumkuu. Kubelai rambut yg menutupi dahinya. Dan setelah itu, perlahan aku mulai mencium bibirnya.. dengan alunan dan irama yg lembut, membuatku tenggelam dalam ciuman inii.. sudah lama aku tak merasakannya,, dia mulai menyusuri setiap ruang dimulutku. Kubiarkan lidahnya bermain dimulutkuu.. aku sangat menikmatinya.
Tiffany POV
“apa kau mau istiruahat taeng??” kataku..
“anniioo.. aku masih ingin disini, menikmati anginn yg semilir.” Taeyeon memang paling suka saat berada di balkon sekolah, dan beruntungnya, rumah kami yg sekarang ada balkonnya, dan pemandangan yg terbentangpun juga sangat istimewa.
Aku berpaling menuju kedepan kursi rodanya. Aku sujud di depannya sambil menggenggam tangannya, kutatap matanya yg sangat menawan. “taeng,, kau butuh banyak istirahat.. lihat thu, wajahmu masih sangat pucat. Aku ingin kembali melihat bibirmu berwarna pink lagi taeng..” kataku..
“it’s oke fany~ahh… setelah ini, aku akan istirahat.” Dia berbalik menatapkuu.. aku sangat sedih melihat wajahnya yg masih pucat ini.
“mianhe taeng..” kataku sambli tertunduk lemas.
“why??? Kau tak salah apa2.” Jawabnya. Dia memegang kedua pipiku sambil mendongakkan wajahkuu.
“kau sakit karena akuu.. aku sangat sedih jika melihatmu sakit.” Kataku.. mataku mulai berkaca2 sekarang.
“aaanniiooo fany~ahhh.. aku baik2 saja kok.. selama kau disampingku, aku akan baik2 saja. Semuanya memang dari awal aku yg salah.. sudahlahh,, itu masa lalu, sekarang, kita harus bahagia. Please honey, don’t cry! Aku tak sanggup jika melihatmu menangis..” jawabnya.. dia mengusap air matakuu, dan kembali memegang pipiku.. tangannya yg lembut sungguh membuatku semakin mencintainyaaa.. dia memang the best. Aku mengangguk perlahan pertanda setuju dengan omongannya..
“good.. bolehkah aku meminta sesuatu darimu fany~ahh???” katanya.
“apa pun akan kulakukan untukmuu..” jawabku sambil kuperlihatkan eye smile yg paling indah yg kumiliki.
“kecup bibirku, dan peluk erat akuu..” katanya.. sedikit terkejut dengan permintaanya. Tapi tak pikir panjang, aku langsung mengecup bibirnya perlahan. Bibir kami saling menempel selama beberapa menit.. setelah ituu,, aku langsung mendekapnya dalam pelukankuu.. tubuhnya yg panas karena sakit, membuatku menangis..
“kau menangis??” katanya.
“aannniiooo taetae~ahh.” Bohongku..
“ssssstttssss… kan sudah kubilang, jgn menangis..”
“miannnhhheee…”
“fany~ahhh “love never say sorry” oke!” katanya. “mulai sekarang, jgn ada kata maaf. Itu berarti, di dalam cinta kita, jgn ada yg berbuat salah, dan meminta maaf. Kau janji??” katanya, sambil mengacungkan jari kelingkingnya.
Aku mengangguk, dan mengikiat jari kelingkingnya dengan jari kelingkingku…
………………………………………………
Author POV
1 minggu kemudiann.. saat konser megah yg menampilkan band2 terbaik dari berbagai universitas dan akan ada penobatan sebagai band terbaik, dimana key dan jonghyun terpilih sebagai band terbaik di universitas Jeonju.. tiffany, taeyeon, Jessica, dan yuri, menepati janji untuk menyaksikan merekaa.. penampilan yg gemilang dari key dan jonghyun membuahkan hasil,, mereka dinobatkan sebagai band terbaik.
^^ END ^^
Hehehe.. mianhe kalau radakkk anehh ceritanyaa.. saya sangat mengharap komentar2 dari para reader sekaliannnn.. supaya kelak karya2 saya selanjutnya lebihh baik dan lebih enak dibacanya kekeke.