[Chap 7] Back To Reach Your Love

page

 

Author POV

Malam ini benar2 membahagiakan untuk orang2 yg berada diruangan. Kembalinya taeyeon membuat semua kawannya bersorak gembira, memeluknya, mencium2nya serasa bertahun2 mereka tak bertemu dengannya. Satu perkara setelahnya datang tiba2 bersamaan dengan sadarnya taeyeon dari kondisi kritisnya.

“taeyeon~ahh..” gadis ini mendekat kearah taeyeon yg sebelumnya berada jauh dari ranjang taeyeon. Tiffany menatapnya lekat. Tapi balasanyya hanya dengan tatapan kaku dan bingung dari pihak taeyeon. Jelas sekali jika tiffany juga merasa sangat senang karena kembalinya taeyeon. Dia berjanji akan meminta maaf atas apa yg selama ini terjadi, dan memintanya kembali, walaupun belum tentu taeyeon akan menerimanya, lagi. Teman2nya menatap kearah tiffany, masih bingung dengan tingkahnya tiba2 yg mendatangi taeyeon, terkecuali yuri dan jessica yg memang sudah tau menau tentang hal apa yg sebenarnya terjadi. Seulas senyum mereka dibibir tiffany, eyesmile yg indah kembali Nampak untuk gadis dihadapannya. Tapi disisi lain hanya menimbulkan kebingungan yg mendalam. Masker yg menutupi sekitar mulut taeyeon menyebabkan dia tak bisa berucap, dan lagi karena kesadaranya yg juga baru beberapa menit pulih.

Dokter dan suster yg menangani taeyeon, mulai memeriksa keadaan taeyeon. Kembali kedelapan temannya harus menunggu diluar.

“taeyeon daaeeebbaakkk!” seru sooyoung dengan bangganya. Kesenangan mereka benar2 tak bisa disembunyikan, karena gadis itu benar2 berharga bagi mereka. Nine Is One. Itu semboyan mereka bersembilan. Layaknya girl group.

Beberapa menit berselang. Dokter keluar dengan seulas senyuman bangga.

“hebat. Kondisinya naik sangat drastis. Benar2 gadis yg sangat kuat. Baru kali ini saya menangani pasien seExtream dia. Koma yg cukup panjang dan 2X hampir kehilangan nyawa, bukan kah itu sangat hebat? Hahaha. Saya merasa sangat bangga memiliki pasien sehebat dia. Kalian boleh kembali masuk kedalam.” Mereka tertawa bersama dokter itu, sambil menjabat tangannya. Berterima kasih karena selama ini juga ikut khawatir atas keadaan taeyeon.

———————————-

Tiffany POV
hatiku merasa berbunga-bunga bisa kembali melihatnya hidup. Aku akan mengungkapkan permintaan maafku juga mengungkapkan segala perasaanku setelah dia benar2 bisa kembali terlihat ceria, kembali tersenyum, tertawa dan melakukan hal2 konyol lagi. Aku akan menunggunya jika dia belum bisa menerimaku atau memaafku, tapi aku benar2 yakin dia akan memaafkanku walau belum bisa menerimaku kembali. Taeyeon bukanlah gadis yg buruk dalam memaafkan apalagi jika aku yg meminta maaf. Aku yakin itu.

“ya! Apa kau sudah benar2 sadar?” sooyoung dengan cepat mendekat kearah taeyeon dan dibalas dengan mehindari wajahnya yg sangat dekat dengan wajah taeyeon. Jelas dia belum bisa bicara dengan bebas karena masker oxy yg masih melekat disekitar mulut hingga menutupi hidungnya. Terlihat jelas kalau dia benar2 tak nyaman dengan itu. wajah tenangnya membuatku semakin ingin mencium pipinya. Bukan wajah tenang yg selama ini membuatku muak. Itu wajah tenang yg membuatku sangat gemas.

“apa ini membuatmu tak nyaman? aku bisa membantumu untuk melepaskannya.” Dengan refleks cepat jessica mengambil alih perhatian taeyeon. Taeyeon mengangguk sebagai jawabannya. Sudah kuduga sebelumnya kalau dia benar2 merasa tak nyaman dengan itu. dengan perlahan jessica membantunya melepas masker itu. kini taeyeon benar2 nampak seperi boneka. Wajah polosnya terlihat jelas, walaupun masih belum juga bersinar seperti biasanya bak mentari di pagi hari, tapi ini sungguh membuatku kembali teristimewa mengaguminya.
“kamsahee sooyeon~ahh. Wae? Kenapa aku bisa disini? Ada apa denganku? Kenapa banyak sekali kabel berserakan disekujur tubuhku?” tanyanya beruntun. Ini sedikit kelawatan bagi orang yg baru saja bangkit dari koma. Keadaannya dengan cepat naik membaik.

“kau benar tak mengingat apa2 taeng?” jessica balik bertanya, sesekali mengusap peluh wajah taeyeon. Aku ingin melakukannya tapi fungsi fisiologisku melarangku untuk itu. Karena itu akan membuatnya terkejut dan mungkin akan melakukan penolakan.

“kenapa dikepalaku rasanya hanya ada angin? Blank. Bahkan..” dia berhenti sesaat saat memandangku, mengalihkan pandangan kearahku. Menelaah tatapan mataku. Tatapan polos yg belum bisa aku artikan. Dia masih memandangiku, entah kenapa aku tak bisa menolak eye contact diantara kami. Apa ini pertanda bagus untukku?
“nuguyaa??” Tanya lemas, polos, dan membuatku terhentakk kaget. Semua mata kini tertuju kearah taeyeon. Dan satu lagi yg membuatku berpikir. Hanya aku yang tak dia ingat? Apa itu benar? Dia tak mengenaliku? Jantungku berdenyut kencang. Seketika itu juga pandanganku sedikit kabur.

“taeyeon~ahh..” jessica membuyarkan kesunyian.

“wae?” aku bisa makklum dengan jawabannya yg lemas, karena dia baru saja keluar dari masa komanya. Lirih, aku harus memasang telingaku baik2 untuk mendegarnya. Tapi tadi benar2 terdengar jelas. Benarkah dia tak mengenaliku??

“taetae? Aku miyoung. Tiffany hwang miyoung.” Aku mendekat kearahnya, menggenggam tangannya dan tak lupa terus menatap matanya berharap dia mengenaliku, dan tadi hanyalah imajinasiku.

“mianhee.” Setelah itu dia melepaskan genggamanku, berbalik meremas bagian kepalanya. Wajahnya kembali memunculkan raut kesakitan.

“waeee??” Tanya kami bersamaan. Tapi tak ada jawaban darinya, hanya erangan kesakitan yg terdengar. Dengan cepat sooyoung dan yoona berlali mencari dokter untuk pemeriksaan.

Dokter kembali datang dengan suster dan juga alat2 medis. Kembali taeyeon harus menerima suntikan penenang. Dia memang belom boleh banyak melakukan aktifitas, berbicara pun juga bagian dari aktifitas yg sedikit memacu kerja otaknya. Dia harus istirahat total. Perkataan dokter membuat kami masih belom puas dengan keadaan taeyeon. Sama halnya dengan tadi, aku terdiam lemas diluar ruangan taeyeon. Masih terngiang tentang pertanyaan simple tapi begitu menyakitkan untukku. aku tak bisa membayangkan jika taeyeon benar2 harus kehilangan ingatan tentangku, tentang kita, yg jelas tengtang masa lalu percintaan kami berdua.

“fany~ahh.. aku ingin memberitahukan sesuatu padamu.” Yuri menghampiriku. Wajahnya tampak gusar, seperti baru saja menerima informasi buruk.

“wae?” aku menyipitkan mataku.

“emmmhh… tadi aku sempat berbincang2 dengan dokter. Aku mnyadari karena tadi aku juga ikut mendengar dan ikut merasa khawatir. Dokter mengatakan kalau taeyeon mengalami amnesia desosiatif. Benturan dikepalanya itu penyebabnya. Gegarotak ringan, dan gantinya dia harus mengalami hal itu.  Memorinya tentang seseorang yg berharga baginya hilang.” Kakiku semakin melemah. Kepala pun kini sangat pusing, apa yg yuri katakan benar2 membuatku shock. Ternyata benar, ini memang balasan untukku, ini memang karma yg harus aku terima, karena selama ini akulah yg bersalah, akulah yg menyakitinya, menenggelamkannya dalam lautan kesedihan. Aku menerimanya, ya memang sejak awal aku sudah bersiap untuk menerima hal ini. Apapun yg terjadi, aku tetap akan berusaha untuk kembali membahagiakannya, untuk merengkuh kembali cintanya, tak peduli apakah dia menanggapinya atau bahkan membiarkannya. Hati benar2 susah untuk memaafkan diriku sendiri. Semua ini memang salahku. Dia terus memikirkanku. Teringat saat dulu dia pernah mengatakan…

Flashback :

“sudah sangat lama sekali aku ingin kesini bersamamu miyoung~ahh.. dan akhirnya kita benar2 bisa datang kemari.” Senyum dorknya yg selalu membuatku sangat gemas. Hari itu aku bersama dia pergi ke taman bermain. Dia begitu memaksa ingin pergi, dia merelakan sehari kuliahnya hanya untuk memaksaku menemaninya ke taman bermain. Lucu sekali.

“tapi seharusnya kita pergi kesini saat libur. Bukanya harus bolos seperti ini.” Omelku. Memang aku kurang setuju dengan apa yg dia lakukan. Tapi kalau dia sudah rewel dan sangat berisik, bagaimana bisa aku menolaknya.

“anddwwweee! Jika libur kau pasti pergi bersama sunny untuk jalan2 ke maall, dan melupakan aku yang masih tertidur di kamar..” Bibirnya mengerucut. Aku menganggap dia seperti anak SD yang masih sangat polos dan manja. Sama sekali tak mencerminkan anak kuliahan yg sibuk dengan berbagai tugas, paper dan sebagainya. Itu yg aku banggakan dari dirinya.

Banyak sekali wahana yg kami nikmati. Dari pagi hingga tak terasa sudah menginjak malam. Kami memutuskan untuk makan disebuah restoran paris. Lagi2 dia yg selalu memaksaku. Aku sudah memintanya untuk pergi ke rumah makan cina kesukaannya. Aku tau kalau dia tak begitu menyukai masakan barat. Alasanya karena dia ingin menuruti permintaanku, padahal aku tak meminta apa2. Tapi sudahlah, namanya juga cinta.

“miyoung~ahh.. sebenarnya apa tujuanmu hidup?” dia membuka bicara. Dengan polosnya, dan wajah kiddonya yg menggemaskan.

“hmmm.. aku ingin memotret semua yg ada didunia, memotret keindahan, dan kecantikan dunia. Tapi bukan dengan kamera. Dengan hatiku. Kenangan yg indah bersamamupun ingin kupotret dengan hatiku.” Ucapku dengan seulas senyuman. “lalu, bagaimana denganmu?” aku berbalik Tanya.

“kalau akuuu..” dia mengeluarkan aegyonya sebelum berucap. Anak ini benar2 bisa membuatku gila. Bagaimana bisa aku tidak mencintainya jika dia sampai setega ini melelehkan hatiku.

“aku sangat ingin memiliki kekasih yang benar2 bisa membahagiakanku. Dan aku percaya itu adalah Miyoungku tersayang. Aku rela harus menerima apa saja jika Miyoungku merasa bahagia, itu jelas sangat membuatku bahagia. Itu alasan aku hidup untuk saat ini. Miyoung is my reason.” Dia menarik tanganku dan meninggalkan ciuman dipunggung tanganku.

——————————

“fany~ahh.. jangan terlalu dipikirkan. Dokter juga mengatakan kalau itu bisa dikembalikan. Tapi memang membutuhkan waktu yg cukup lama. Kau sanggup bukan?” jessica ikut bergabung dalam perbincangan, sambil mengaitkan tangannya kelengan yuri.

“aku sudah mengatakan sebelumnya, aku sudah siap dengan ini. Jadi aku tak akan mundur. Sampai saat ini aku belum bisa membahagiakannya, hanya menyakitinya. Aku ingin mewujudkan tujuan hidupnya. Sooyeon~ahh, yuri~ahh.. aku membutuhkan kalian untuk ini.” Aku menundukan kepalaku, rasanya lelah sekali. Aku ingin tidur panjang, pening dikepalaku benar2 sudah membanjir.

“kami akan selalu disisimu fany~ahh.. masih ada teman2 yg akan membantu, kau tak perlu khawatir. Apa kau mau kuantar pulang?” ucap yuri. Sepertinya akan lebih baik jika aku memang harus beristirahat untuk beberapa saat. Pusing yg menghampiriku tadi semakin mengambil alih kondisiku.

Aku mengangguk meniyakan setelah beberapa detik berpikir. Yuri dengan sigap merangkulku karena melihat jalanku yg limbung.

——————————–

Taeyeon POV
seluruh tubuhku rasanya pegal, ingin sekali aku bangkit dari tidurku, meregangkan tubuhku, tapi kabel2 ini benar2 menggangguku, satu lagi yg membuatku susah, pegal2 ini nampaknya tak mengizinkanku untuk bangkit. Menyebalkan! Aku membuka perlahan mataku. Bosan dengan tidurku yg tadi. Suntikan penenang itu memang berhasil membuatku tertidur. Tapi tetap saja aku melawannya karena aku bosan terus2an memejamkan mataku dan beristirahat.

“yaa! Kenapa kau bangun?” dihadapanku kini sooyoung kembali mendekatkan wajahnya. Anak ini benar2 mengganggu.

“youngie~ahhh..” eluhhku. Detik selanjutnya dia menjauhkan wajahnya, disambung dengan usapan lembut didahiku.
“kenapa kau bangun? Kau harus banyak istirahat taeyeon~ahh..” sunny mengusap2 dahiku.

“aku bosan jika harus tertidur sepanjang hari.” Aku celingukan. “kemana jessica dan yuri?”

“mereka sedang pulang beristirahat. Kau tak mencari tiffany?” jawab sooyoung. Tiffanya?? Nuguya?? Nama itu rasanya tak asing untukku. tapi kenapa aku tak mengingat dia? Arrggghhh.. nuguyaaaa???? Ahhh jinnjjaaa… kenapa aku  tiba2 mendadak menjadi pusing begini??

“yaa! Taeyeon~ahh! Waeegurae???”
“kepalaku pusingg youngie~ahhh. Akhhhkkh..”

———————————–

Tiffany POV

Masih terasa pening yang tadi sempat bersarang dikepalaku, bahkan belum berkurang sedikitpun… itu mungkin karena sampai sekarang aku masih memikirkan taeyeon, aku merasa kalau ini adalah sebuah rencana yang sudah tersusun rapi dalam hidupku, membentuk sebuah labirin besar yang harus aku temukan jalan keluarnya.

Seorang Taeyeon yang mampu membuatku merasa tertekan. Bukan karena rasa sakit hati. But my feel make her so hurt, and because of me make her until now. Taeyeon~ahh,, kurasa saat ini adalah giliranku untuk menggantikan sang bulan untuk membahagiakanmu. Sang bulan yang dulu telah menyakitimu, dan kini bulan yang baru akan hadir untuk mewujudkan tujuanmu, dan juga membahagiakanmu. Kau kini begitu bermakna bagiku, layaknya dulu. Kau adalah hartaku yang tak ada harganya, bukan berarti gratis, tapi memang tak terhingga, sehingga tak ada satu orang pun yang bisa meraih cintamu.. memang aku sangat bodoh meninggalkamu waktu itu. aku menelan habis-habis preasaan cemburu dan membuatku tak mencari setitik kebenaran. Beruntun. Aku terima itu. mungkin kedepan masih akan ada tantangan yang masih harus aku terima dan harus juga untuk aku lalui.

“miyoung~ahh.. kau memikirkanku?” suara ini.. suara ini muncul kembali. Tak terasa membuatku harus mengeluarkan air mataku.

“taeyeon~ahhh??? Kau mengingatku?” tanyaku lemah.

“aku yang disana memang melupakanmu. Tapi aku yang sekarang yang berbicara denganmu sama sekali tak bisa dan tak akan melupakanmmu. Kuharap kau memintaku kembali, dan mengembalikan taeyeon ini ke taeyeon yang melupakanmu.” Dengan sangat lembut dia mengucapkan itu.

“aku minta maaf, aku terlalu egois oleh perasaanku dan membuatmu sampai sekarang.” Suaraku tenggelam dalam isakan, tak bisa menahan perasaan meluap ini, kesalahan dan cinta yang sangat kuat bercampur aduk menjadi satu.

“kau ingat kalimat yg aku ucapkan, saat-saat terakhir kita menjalin hubungan? Aku tak akan menerima permintaan maafmu, karena aku mencintaimu miyoung~ahh. Cinta tak mengenal kata maaf. Cinta tak membiarkan pihak miyoung dan taeyeon melakukan kesalahan, jika itu terjadi, maka kata maaf akan terucap dalam hati.” Aku merasakan. Aku merasakannya, dia menyentuh pipiku. Aku ingin menyentuhnya, aku ingin menggenggam tangannya dan merasakan kehangatan tubuhnya. Aku ingin memeluknya. Aku ingin kembali merasakan cintanya.

“taeyeon~ahh.. aku ingin memelukmu. Aku merindukanmu. Merindukan semua tentangmu. Aku sangat lemah sekarang. Begitu rapuh. Aku..akuu-“ tak kulanjutkan kata-kataku. Aku terlalu tenggelam dala tangisan dan itu membuatku susah untuk mengungkapkan apa yang ingin aku ungkapkan didedapnya.

Kini tangannya berpindah mengusap rambutku. Aku merasa dia sangat dekat. Dia sangat dekat, wajahku dengan wajahnya sangat dekat. Aku bisa merasakannya. “miyoung~ahh.. apapun yang terjadi, aku selalu disisimu. Aku tak akan membiarkanmu sendirian.” Kini tubuhku rasanya semakin menghangat.

“kau bisa merasakannya?? Sayang sekali aku belum bisa merasakan ini. Kau sangat menginginkanku bukan?? Berjuanglah miyoung~ahh.. reach back taeyeon!” kehangatan yang tadi sempat menenggelamkanku dalam lautan kerinduan semakin lama semakin memudar, bahkan hilang. Dan kali ini tangisanku benar2 meledak. Aku ingin berteriakk.. aku ingin berteriak sekeras-kerasnya.

“ya! Kenapa kau malah semakin kencang menangis!?? Hapus air matamu. Sebentar lagi jessica akan menghampirimu. Aku harus pergi dulu. Miyoung~ahh.. saranghae.” Katanya. Dan setelahnya aku tak merasakan lagi kehadirannya.

———————————

Author POV

Mendengar tangisan tiffany dari kamarnya. Jessica pun datang menghampirinya, yang jelas dia sangat takut jika terjadi sesuatu pada tiffany.

“fany~ahh.. gwenchana??” dengan langkah cepat jessica mendekap tiffany dalam pelukan. Dua gadis ini nampaknya benar2 sudah kembali seperti disaat mereka pertama kali kenal. Saling memperhatikan, dan tampak seperti saudara kembar.

“why? Kau membuatku takut. Kenapa kau menangis begitu kencang?” Tanya jessica lagi. Dipihak lain tiffany semakin tenggelam dalam pelukan jessica, menahan tangisannya supaya tak keluar. Tapi apa daya, dia tetap tak kuat.

“sooyeon~ahh.. kau mungkin tak akan percaya.” Dengan susah payah tiffany mencoba berucap. Suaranya masih saja tenggelam dalam isakan.

“wae?? Ceritakan padaku. Apa yg sedang kau pikirkan hingga menangis sangat kencang seperti tadi?” Tanya jessica, masih penasaran tentang hal apa yg membuat tiffany hingga sebegini sedihnya. Situasi memang sangat mendorong tiffany menjadi sangat sedih, tapi bagaimanapun juga jessica memang belum pernah mendengar tangisan histeris dari tiffany.

“dia masih mengingatku. Dia menyentuh pipiku, mengusap2 rambutku, bahkan dia memelukku. Aku merasakannya sica. Aku merasakan sentuhan2 lembutnya. Aku bahkan bisa berbicara dengannya. Aku. Aku. Ahhhh.. jinnja. Aku sangat lelah. It’s all make me crazy.” Bahkan saat tiffany berbicara dia sama sekali tak berenti mempererat pelukannya pada jessica.

“aku percaya itu fany~ahh. Sekarang kau tidurlah. Kau terlihat sangat lelah.” Layaknya seorang ibu, jessica menenangkan tiffany, mengusap2 rambutnya, sesekali menepuk lembut punggunya. Jelas sekali jika jessica ikut merasa sedih tentang apa yg terjadi pada sahabatny ini.

“apa kau mau kubuatkan susu hangat untuk penghantar tidur?” yuri pun ikut masuk dalam obrolan, yuri dan jessica benar2 tampak khawatir pada tiffany. jika dia tidak beristirahat, dia akan sakit juga. Tapi ternyata tak ada jawaban dari tiffany. jessica menyingkirkan helai demi helai anak rambut yg menutupi wajah tiffany. tak menyangka, ternyata tiffany sudah lelap dalam tidur.

“yul tubuhnya hangat.” Jessica meletakkan telapak tangannya didahi tiffany. dengan cepat yuri keluar dari kamar, mengambil air hangat.

“sepertinya dia benar2 terpukul. Baru kali ini dia seperti ini, saat berpisah dengan taeng, dia tak pernah sampai sebegini kacaunya. Penyesalan memang datang diakhir. Fany~ahh.. jangan putus asa, kami akan membantumu.” Yuri mengusap lembut dahi tiffany, selanjutnya jessica mengompres.

Terlihat sekali tiffany tertidur sangat tak nyaman. beberapa kali dia mengigau, wajahnya tampak pucat. Orang gadis yg masih berjaga disana ikut merasa tak tenang.
“apa lebih baik kita bawa saja dia kerumah sakit? Tampaknya dia memang membutuhkan perawatan dokter yul.” Ucap jessica.

“no sicaa.. aku hanya ingin tidur. Aku tak mau ke rumah sakit. Biarkan aku dirumah saja. Aku yakin besok aku akan sehat. Gwenchanna.” Tiffany memotong. Masih terpejam.

“arrraa fany~ahh.. tidurlaahhh..” jessica mengerti keadaan temannya itu. dan lagi, tiffany memang sangat anti dengan perawatan rumah sakit.

————————————-

Tiffany POV
Haruskah aku kembali menahan air mataku? Yang bahkan aku sendiri juga tak tau artinya. Malam ini sungguh dingin. Sedari tadi aku terus terpejam, tapi aku tetap terjaga. Rintik air yg berdenting di genting membuatku merasa hati ini sedikit perih mengingat saat ini adalah saat2 dimana aku harus  bergelut dengan emosi dan cinta. Jika saja hujan bisa menjawab dan membantuku menyelesaikan ini. Tapi sayang hujan hanya bisa mendengar. Kurasa memang hanya hujan yg mengerti aku.

Aku takut kembali harus membuka mata untuk suatu kisah yang baru. Akan kah adalagi?  Rasa lega yg sempat aku rasa di masalalu. Benarkah ini akan terjadi padaku? Benarkah begini adanya? Bayangmu semakin jauh didunia nyata, walau aku tau kau begitu dekat padaku.

Cinta seperti pembawa, bukan pemberi. Aku takut jika, aku menemaninya tapi dia tak singgah. Aku menemukannya tapi tetap mencari. Aku mengejarnya tapi dia disini. Akan kah hal ini terjadi? Taeyeon~ahh.. kenapa baru saat ini aku merasakan kegamangan yg begitu merebut segala hidupku? Aku baru sadar jika kau itu begitu berharga bagiku. Aku ingin menggapaimu. Aku merindukanmu, aku tak bisa lagi menggambarkan seperti apa aku membutuhkanmu.

Perlahan kubuka mataku, mengembalikan laju pandangku. Jessica dan yuri tertidur di sofa kamarku dengan hangatnya pelukan mereka. Membayangkan jika mereka itu adalah aku dan dia. Betapa indah rasanya.

Aku berjalan keluar kamar. Sedikit terhuyung, kepalaku masih terasa pusing, memang benar ternyata memang badanku hangat. Ini masih lebih baik dari pada saat di rumah sakit. Bahkan aku tak bisa merasakan apa2. Mati rasa.

Balkon, tempat ini begitu tenang tapi tetap dingin karena air hujan yg masih berjatuhan menimpa bumi. Kuletakkan tubuhku dikursi santai, menatap menerawang langit mendung. Menyerap dinginnya malam hujan ini.

“kau belum tidur?” suara lembut kini hadir lagi menyapaku, membuatku kembali harus menahan air mata.

“taetae. Kukira kau tak akan hadir lagi. Aku tak bisa tertidur. Aku terlalu memikirkanmu, membuatku merasa kalau rasa kantukku terhisap blackhole.” Sergahku.

“sudah kubilang, aku akan selalu datang untukmu. Kau sakit miyoung~ahh. Tidurlah.”

“aku masih ingin bersamamu, jebal temani aku.” Air mataku perlahan kembali mengalir membahasahi pipiku.

“arraaa.. aku akan menemanimu sampai tertidur, sekarang masuk ke kamarmu.” Ucapnya. Entah kenapa aku merasa suaranya itu benar2 taeyeon yg asli. Emm.. bukan hanya dibayangku saja.

Aku mengangguk lemah, berjalan kembali kekamar. Jessica dan yuri masih pada posisi seperti sebelum aku meninggalkan kamar ini. Tampaknya mereka berdu sangat kelelahan. Mulai kubaringkan tubuhku diranjang, kutarik selimut hingga tubuhku tertutup.

“With every appearance by you, blinding my eyes,
I can hardly remember the last time I felt like I do.
You’re an angel disguised.

And you’re lying real still,
But your heart beat is fast just like mine.
And the movie’s long over,
That’s three that have passed, one more’s fine.

Will you stay awake for me?
I don’t wanna miss anything
I don’t wanna miss anything
I will share the air I breathe,
I’ll give you my heart on a string,
I just don’t wanna miss anything.

I’m trying real hard not to shake. I’m biting my tongue,
But I’m feeling alive and with every breathe that I take,
I feel like I’ve won. You’re my key to survival.”

Aku bisa mendengarnya, senandung lembut nan merdu ini. Kembali sekian kali nya aku harus menangis. Aku bisa mendengarkan dia menyenandungkan lagu ini. Betapa menyentuh dan merdu suaranya.

“kau suka lagu ini bukan??” ucapnya.

 

I’m staring at the glass in front of me, 
is it half empty of our wins or have i ruined all you’ve given me?
I know I’ve been selfish, 
I know I’ve been foolish, 
but look through that 
and you will see, 
I’ll do better, I know, 
Baby, I can do better.

If you leave me tonight, I’ll wake up alone, 
don’t tell me I will make it on my own, 
don’t leave me tonight, 
this heart of stone will sing till it dies 
if you leave me tonight. 

Sometimes I stare at you while you are sleeping, 
I listen to your breathing, 
amazed how I somehow managed to 
sweep you off your feet girl, 
your perfect little feet girl 
I took for granted what you do. 
But I’ll do better, I know 
Baby, I can do better.

Aku pun ikut menyanyikan sebuah lagu. Lagu favoritenya. Lagu ini begitu menggambarkan diriku yg saat ini merasa sangat bersalah padanya. masih belum selesai segala penyesalanku. Aku masih marah, aku masih sangat membenci diriku sendiri. Belum bisa memaafkan segala yg aku lakukan, hingga menyakitinya.

“aku suka lagu tadi taeng. Kau membuatku menangis.” Isakanku kembali terdengar.

“kurasa bukan hanya kau yg menangis. Kau tau, lagu yg kau nyanyikan barusan? Ternyata kau juga masih mengingat betapa aku sangat menyukai lagu itu.” ya, aku juga mendengar perubahan suaranya.

“stay close don’t go! Taetae. Aku masih takut.”

“I will forever close to you miyoung~ahh. You’re my jewel. You’re my key to survival. Now, go sleep.”

Aku menganggukan kepala, sebagai jawaban.

pagi ada ketika malam berlalu, dan engkau ada ketika malamku berlalu. Sebuah cinta datang tanpa memberitahu kehadirannya. Tapi ia menyentuhku saat disampingku bisakah aku menyentuhnya juga, dan menggenggamnya ketika akan pergi.  ataukah ia akan tinggal selamanya ? atau hanya ada jika engkau ada?
Tuhan, bisikan aku sesuatu tenangkanlah jiwaku, biarkan hatiku mengerti tentang cinta
mengerti tentang apa yang kurasakan. Ini begitu menyiksakuu.. bukan hanya menenggelamkanku dalam lautan airmata, ini rasanya sudah mati tenggelam..

memejamkan mataku, kembali masuk dalam drama indah di dalam mimpi. Berlari-lari kecil, mengejar seorang gadis memutari air mancur. Betapa menggemaskannya gadis itu. pelangi di langit yg menghiasi taman indah ini benar2 menambah suasana hangat. I will reach you taetae! Wait for me. Aku akan tetap tegar untukmu. Tak akan menyerah hingga kau kembali padaku.

-TBC-

haaahhhhh!!! maaf readerss, lama menghilang dari peradaban, saya lupa bilang dichaps sebelumnya kalau mau hiatus dulu, banyak tugas yg menanti, dan ujian sudah dekat. kembali saya harus berusaha mencari waktu yg pas buat nulis, karena benar2 belum diijinkan oleh tugas dan update’an soshi yg makin bejibun >.<

dan sekarang saatnya saya menyampaikan, mau hiatus dulu sesaat, mungkin akan comeback sekitar 2mingguan 🙂 caaaaooooo ^^

29 thoughts on “[Chap 7] Back To Reach Your Love

  1. Wah, maw hiatus yach thor? Ckck
    Tapi, jangan dilupain aja yach TaeNy nya nih yang masih banyak tanda tanya? Kekek
    Wow, ternyata cuman Fany doank yang kagak diingat ma TaeTae. Moga, bisa jadi pelajaran buat Fany tuh. Bahwa, TaeTae nya lebih istimewa+berharga dari apa pun.
    Ditunggu, lnjutanny^^

  2. yeah akhirnya update jg~ mwo amnesia? ishh kenapa disaat fany mulai kembali dan mau membuka hatinya ekh tae mengalami amnesia~ wuah

  3. Yeeey akhirnya update 😀
    oke2 seperti yg kuharapkan thor perjuangan fany merebut cinta taetae lg
    kekeke
    taeng bener2 setia bgt ma ppany
    ditunggu chap selanjutnya thor

  4. Ia gpp hiatus juga tapi nanti pas update yang panjang yah ceritanya 😀
    Itu yang selalu nemenin miyoung roh taeng apa cuma bayangannya aja?

  5. Akhir’a muncul jg chap 7
    Yah…
    Kok cuma fany sih
    Tp bgs donk, berarti tiffany orng yg paling berharga dlm hidup’a
    Jgn menyerah fany…
    Fighting!!!
    D’tunggu lanjutan’a thor

  6. hiks….taetae knpa kau tdk mengingat miyoung???
    Tpii gak papa ding tu hkmn bwt fany yg udh nyia2in tae kmrn2…
    Smga aja tae cepat sehat dan fany bisa meluluhkan kmbli hati taeng..
    Taeny bisa unyu2’n lagii..pokok’a di tunggu taeny sweet moment’a & semoga author hiatus’a 2mggu aja gk lebih.hehe SEMANGAT

  7. Waaah taeng lupa ma pany,tpi itu taeng satu laghe tuh bisa dibilang apa ya..roh taeng kali ya..
    Soalnya keren banget..pany sakit aja,terus dibawa kerumah sakit dibarengin ma taeng..biar taeng cepet sadar sedikit2 tentang pany..

  8. huaa.. tae kau tega melupakan fany..
    aku ingin eomma dan appa ku bersatu lagi *dilempar sepatu sama seo*
    bye author.. ketemu lagi 2 minggu ya? 😀
    HWAITAENG!!!

  9. Annyeong,,,,,
    Naaah,, d tunggu” updet juga,,,kekeke
    ——-
    Haaaaa,,npa Taeng nya amnesia ,tpi cuma Tiffany doang yng d ingett,,owh My skarang giliran tiffany,,,,,,,
    Fightaeng Fany,,,,,,,,,,
    #ComentGaje,,,,
    ——-
    D tunggu dah Next Chapnya,,,,,
    SEMANGAAT~

  10. Bole ngga critanya di lanjutin thor,???
    Suka banget pdhl sma critanya, tapi masih gantung,
    Lanjutin donk thor, ya ya? *tampangmelas

Leave a reply to JayantiHwang Cancel reply