Lost In Love [ONE SHOOT]

Main Cast : Kim Taeyeon – Hwang Miyoung

Other Cast : SNSD member

Genre : YURI

—————————————————————————————————-

Author POV

Angin bertiup sepoi-sepoi, menerpa dan mengayun-ayun rumput juga pepohonan yang tertancap kokoh dan indah di taman. Menyisakan sepi diantara 2 gadis muda yg sibuk dengan perasaan mereka masing2. Suara deru air pun sampai bisa terdengar, ketenangan yg sangat mendominasi tak terelakan, suasana mendung juga melengkapi suasana gamang yg tercipta. 10,20,30 menit berlalu begitu saja, dan belum ada kata2 terucap sejak pertama mereka berjanjian bertemu, hingga waktu sekarang sudah beranjak lebih dari 60menit. Awkward moment begitu terlihat diakhir2 ini, hubungan mereka mulai renggang, satu diantara mereka takut kehilangan, dan satunya lagi ingin memutuskan berpisah karena perubahan sikap dari lawan mainnya. Kim taeyeon, orang yg penyayang dan tak akan mudah untuk melepaskan kekasihnya yg saat ini menjalin kasih dengannya. Dia memang terlalu memforsir dirinya untuk menjauh dari kekasihnya untuk saat ini, entah karena apa, pikirannya memaksanya untuk melakukan itu.

“kau yang memanggilku kemari, kenapa kau hanya diam?” satu diantara mereka akhirnya meyerah untuk bertahan dari kediamannya.

“mianhe miyoung~ahh. Aku takut jika keputusanku menyakitimu, entah kenapa aku tak bisa menyembunyikan ini terlalu lama darimu, berbeda dengan aku yg sebelumnya, yg dengan mudah menyimpan sendiri apa yg aku rasakan.” Dia menghela nafas sejenak sebelum melanjutkan perkataanya.

“apa kau benar2 bahagia bersamaku?” satu pertanyaan yg menyita segala konsentrasi dari gadis yg duduk disebelahnya, yg sebelumnya menatap kosong ketenangan danau yg melengkapi keindahan taman ini.

Kembali kediaman tercipta, setelah beberapa saat sebuah pertanyaan terlontar dari mulut taeyeon.

“aku tau kau meragukan cintaku taeyeon~ahh. Aku tau kau akan susah percaya pada gadis seperti diriku ini. aku terima itu, mungkin kau yg terlalu sempurna bagiku, karena kesempurnaanmu itu menyeretku dalam cinta yg susah untuk aku abaikan.” Pernyataan ini membuat taeyeon terus terdiam.

“aku tau pernyataanku tadi mungkin susah untuk kau percaya taeyeon~ahh.. arrassoo. Aku tak akan memaksamu untuk percaya. 11 bulan ini semenjak pertama kali kau menyatakan cinta padaku, adalah saat2 dimana aku benar2 merasa bahagia bersama orang sepertimu. Berbeda dengan orang2 yg pernah menjalani kasih denganku, you’re the last for me. But now I feel I can’t meke you the last for me.” Tiffany beranjak dari tempatnya, berjalan melewati taeyeon yg masih terduduk diam dan tenggelam dalam pikirannya sendiri. tetesan air mata jatuh begitu saja dari gadis yg terus berjalan menjauh, yg berharap dihentikan oleh gadis yg masih terduduk, tapi sayangnya itu tak terjadi. Ya, sangat menyakitkan, walaupun belum ada kata putus yang terucap, tapi ini begitu menyakitkan bagi kedua belah pihak.

Kediaman masih berlanjut untuk gadis yg belum beranjak dari tempatnya. Langit semakin gelap, awan hitam mulai mendominasi, hujan perlahan turun dari habitatnya. Suara deringan handphone terdengar, 1x,2x,3x. tak ada respon dari gadis itu. masih tetap terdiam.

————————————————-

Author POV

“aiggoooo. Kemana anak ini pergi? Hujan sangat deras, dan dia tak membawa mobil. Mana telfon juga tak diangkat.” jessica mengoceh, berharap taeyeon mengangkat telfonnya tapi tak ada jawaban.

“my princess.. tenang, dia bisa jaga diri. Taeng bukan anak kecil lagi. Toh dia pergi dengan tiffany kan?” yuri memeluk jessica dari belakang, menurunkan rasa kekhawatirannya pada taeyeon.

“iya yul, aku tau. Bukan hanya taeyeon yg tak menjawab, tiffany pun aku telfon juga tak mengangkatnya. Aigoooo” jessica kembali mengeluh

Pintu perlahan terbuka. Seorang gadis basah kuyup mulai Nampak, wajahnya sangat kacau, matanya membengkak.  Bruuukkkkk.. seketika itu dia terjatuh.

“yaaaa!!! Miyoung~ahhhh!” seisi rumah langsung mendekat pada gadis yg terjatuh itu. mereka segera menggotong tubuh gadis itu menuju ke kamarnya. Pakaian yang dia kenakan benar2 basah kuyup. Warga rumah hanya bisa terbengong tak tahu apa yg terjadi pada temannya itu.

“yaaa!! Taeyeonn~ahhh.. angkat telfonku!!!” jessica kembali berteriak jengkel.

“dia masih di taman, tolong jemput dia.” Suara lemah terdengar dari gadis yg terbaring ditempat tidurnya. Semua mata masih tertuju pada gadis itu. menerka-nerka apa yg terjadi diantara 2 insan yg biasanya selalu membagi cinta, namun kini terlihat begitu kacau.

Jessica segera berlari keluar dari kamar, meninggalkan teman2nya. Dengan tergesa menyambar kunci mobil diatas meja, dan menghilang dari dalam rumah.

———————————————-

Taeyeon POV

Aku terlalu perfect? Sebegitukah diriku? Aku bahkan tak bisa menerima kenyataan yg saat ini aku alami. Miyoung~ahhh,, mianhe. Bukan maksudku untuk tak mempercayaimu, aku sangat mencintaimu. Tapi entah kenapa aku merasa kau berubah, kau tak lagi hadir disaat aku membutuhkanmu, kau selalu meninggalkanku disaat aku ingin kau dekat. Aku takut kau berpaling pada yang lain. Tapi sungguh aku akan sulit jika benar hubungan ini berakhir. Aku akan benar2 sulit untuk menemui pengganti dirimu.

Kini tersisa aku dan hujan disini, aku tak bisa menahanmu pergi menjauh, entah kenapa tanganku kaku untuk menahanmu meninggalkanku tadi. Dingin. Kurasakan tubuhku mulai melemas dan menggigil. Bodohkah aku berbuat seperti ini? sengaja memintanya bertemu, tapi yang ada aku hanya diam.

“haaaaahhhhh” aku menghembuskan nafas panjang. Memeluk erat tubuhku sendiri, menguatkan tubuhku untuk tetap kuat menahan dinginnya udara.

“yaaa! Kim babo!” suara itu menyapaku, membuatku buyar akan segala pikiranku.

“sica..” kataku lirih. Ternyata aku menggigil. Benar2 dingin.

“apa yg kau lakukan disini? Cari penyakit? Yaa! Brapa umurmu?? Childish!” dia terus memberondongku dengan pernyataan2 yg sedikit membuatku tersadar atas tingkahku. Terlihat dia membuang payung yg sebelumnya dia pegang untuk melindunginya dari hujan.

“sooyeon~ahh??” dia berjalan mendekatiku, aku terus menatapnya, aku terus menatap matanya selama dia berjalan mendekat. Dan akhirnya dia sampai dihadapanku.

“apa yang terjadi dengan kalian?” tanyanya singkat. Aku kembali terdiam, belum ingin menjawab pertanyaan yg menyangkut hubunganku dengan tiffany.

“yaa! Aku membiarkanmu bersamanya untuk kau bisa bahagia. Jika bukan dia, aku benar2 akan sakit hati telah merelakanmu. Dan kau sudah berjanji denganku akan bahagia” Katanya sambil menangkupkan kedua telapak tangannya dipiku.

“mianhee. Aku tak menepati janjiku. Aku merasa terabaikan sooyeon~ahh. Bagaimana mungkin aku akan bahagia jika seperti ini?” aku meletakan kedua tanganku diatas punggung tangan jessica, menatapnya matanya dalam.

“mungkin dia yg terlalu sibuk sayang. Wake up honey! Aku benci melihatmu seperti ini. kau sangat jelek kim taeyeon. Tanpa tingkahmu yg kekanak-kanakan itu kau terlihat sangat buruk dimataku.” Jawabnya. Dia membalas tatapanku.

“apa sekarang kau bahagia?” tanyaku lirih.

“sebelum kau seperti ini aku sangat bahagia. Tapi aku tak bahagia lagi karena kau seperti ini.” jawabnya. Jessica adalah mantan kekasihku. 1 setengah tahun aku menjalin kasih dengannya. Dan dia merelakanku untuk tiffany saat itu. dia tau kalau aku dan tiffany sama2 mempunyai rasa.

Tubuhku semakin menggigil. Aku tak lagi menatap matanya, tubuhku terlalu lemah.

“taeyeon~ahh Bisakah kau berjanji tak menyakiti dirimu sendiri seperti ini? ini juga menyakitiku.” Kurasakan pelukan kuat dari Jessica. Aku ingin sekali membalas pelukannya, tapi susah untukku bergerak.

“mianhee.. jeongmalll mianhee.” Hanya itu yg mampu aku ucapkan.

“aku menyayangimu taeyeon~ahh. Aku akan selalu ada disampingmu saat kau membutuhkanku. Aku tak akan menbiarkanmu sendirian.” Dia melepaskan pelukannya, menyangga kepalaku sehingga aku bisa kembali menatapnya. Dia mendekatkan wajahnya. Jarak antara wajah kami kini hanya 1cm.

Bibir lembutnya menyentuh bibirku. Melumatnya pelan, aku tenggelam dalam ciuman ini. aku berbalik membalas ciumannya. Sudah lama aku tak merasakan kelembutan bibir jessica. mianhe sooyeon~ahh, mianhe miyoung~ahh.

Hujan semakin deras mengguyur kami berdua. Tapi pelukan dan ciuman yg masih kami nikmati terasa menghangatkan tubuhku. Aku kembali merasakan sentuhan cinta dari seorang Jung Sooyeon. Perhatiannya yang masih sangat terlihat membuatku kagum padanya.

———————————————-

Author POV

“yaa!! Apa yg kau lakukan?” sooyoung langsung menyambut taeyeon, mencengkeram kerah bajunya taeyeon. Tas yg dibawa taeyeon pun terjatuh.

“youngie~ahhh, biarkan dia tenang dulu, setelah itu kalau kau mau memarahinya silahkan.” Jessica memaksa melepas cengkraman sooyoung, dan membantu taeyeon berjalan menuju ke kamarnya.

“mianhe sooyoung~ahh..” kata taeyeon lirih sambil berlalu melewati  sooyoung.

“apa yang terjadi dengannya? Dan kenapa kau ikut basah seperti ini?” yuri mendekat pada jessica sambil membawa handuk, mengusap2 rambut jessica yg basah kuyup.

“dia tak mau pulang tadi, aku harus memaksanya dengan hujan2an, dan akhirnya aku pun juga basah kuyup.” Ucap jessica. dia tau dia tak akan jujur tentang apa yg terjadi, karena ini akan menyakiti banyak hati.

“kau tau apa yg terjadi dengan mereka?” sunny muncul dari pantry.

“bukannya aku tak mau menceritakan, tapi lebih baik biar satu diantara mereka yg mengatakannya sendiri.” Kata jessica. “aku mandi dulu.” Lanjut jessica dan pergi meninggalkan yang lainnya.

“wait for me baby. Akan kumasakan air hangat untukmu.” Celetuk yuri. Jessica membalas hanya dengan senyuman manis

——————————————

Tiffany POV
“fany~ahhh. Suhu tubuh mu panas sekali. Apa perlu ke rumah sakit?” hyoyeon yg merawatku saat ini. dia benar, aku memang paling mudah sakit, apalagi jika hujan2an seperti tadi, jelas itu akan membawa suhu tubuhku naik tinggi.

“aku,,, aku tak mau ke rumah sakit hyoyeon~ahhh..” bibirku gemetaran, badanku masih menggigil kencang. Sedikit sulit untuk bicara.

“apa kau mau bercerita sesuatu?” kata hyoyeon. Aku hanya menggeleng sebagai jawaban, aku belum mau bercerita apa2. Sebenarnya apa yg terjadi denganku? Aku sendiri tak mengerti. Apa yang harus aku ceritakan?

“arrassoo. Banyaklah istirahat fany~ahh, akan ku bangunkan saat makan malam nanti.” Kata hyoyeon, dan setelah itu dia keluar dari kamarku. Aku kembali mencoba untuk terpejam, satu menit setelahnya, dan aku kembali membuka mata. Sulit rasanya untuk kembali tertidur, padahal badanku benar2 sedang demam. Deringan dari handphoneku memaksaku untuk terduduk, mengambilnya yg tadi sempat aku letakan diatas meja disamping tempat tidurku.

From : Kim Taeyeon

Apa kau tertidur?

Aku mengetikan kata2 untuk membalas pesannya “aku tak bisa kembali tertidur. Why?”. Tak beberapa lama dia membalasnya.

From : Kim Taeyeon

Bolehkah aku ke kamarmu?

Satu balasan singkat untuk mereplay pesannya. Aku yakin kediaman akan menenggelamkan kami berdua lagi. Seperti saat tadi di taman,dia yang memanggilku untuk datang, dia juga yg perlahan mengusirku dengan kediamannya. perlahan pintu kamarku terbuka, sosok lembut yg selama ini aku cinta terlihat dari sudut pandangku saat ini.

“hi.” Satu salam singkat yg begitu canggung diucapkan. Sepertinya dia benar2 berusaha untuk sesuatu yg besar yg susah untuk dia perlihatkan. Taeyeon yg biasanya tidak sediam ini. dia konyol, dia lucu, dia cute, dan dia menggemaskan. Yg saat ini didepanku bukanlah taeyeon yg biasanya.

“mianhe miyoung~ahh.. karena aku kau jadi demam seperti ini.” dia duduk ditepi kasur, memandang lurus keluar jendela. Aku menatapnya sesaat tanpa jawaban dari mulutku. Wajahnya tampak begitu gusar. Jelas sekalai kalau dia memaksakan diri untuk bersikap seperti ini. aku tak suka ini.

Pandangannya perlahan menuju menatap mataku. Kubiarkan aku juga menatapnya, eye contact yg teman2 bilang sebagai awesome love of eye contact.

“apa aku kehilanganmu?” pertanyaan ini mengalir tenang dari mulutku. Aku mencoba kuat untuk bertahan, menahan air mataku yang hampir membanjiri mataku. Dia terlihat berpikiri, berusaha mempertahankan ekspresi tenangnya. Tapi sebagai orang terdekatnya, aku tau, dia juga tak kuat untuk menahannya.

“I’m here. Kenapa kau berbicara seperti itu?” jawabnya. Aku pun bisa mendengar sedikit suara paraunya.

“do you really my taenggo?” kini satu tembakan kembali aku luncurkan padanya. dan benar dugaanku, kediaman kembali merenggutnya. Aku tau, dia sulit untuk mengatakannya. Aku tadu dia memang sudah tak mencintaiku lagi, bahkan dia sulit untuk mempercayaiku.

“mm-mianhee miyoung~ahh. I’m not your taenggo now. Perkataanku yg tertunda tadi aku ucapkan sekarang. Kurasa aku begitu munafik, emm bukan, aku terlalu takut untuk mengatakan ini.” disatu sisi aku benci dengan gesturnya yg begitu tenang, tapi entah kenapa aku sulit menahan tubuhku untuk tidak memeluknya.
“kenapa kau lakukan ini padaku? Kau tak mencintaiku? Kenapa kau tega sekali taeyeon~ahh??” pelukanku semakin mengerat untuknya. Air mataku pun begitu deras mengalir, hingga tak sadar membasahi baju dipunggungnya

“miyoung~ahh.. I love you more than you know. But now, I cant fell my love for you again.” suaranya bergetar, aku bisa merasakan dadanya yg sesak. Dia menahan air matanya. Kubiarkan tetap memeluknya seerat mungkin, aku masih tak mau menerima mimpi burukku yg jadi kenyataan, mimpi yang paling aku takutkan, berpisah dengannya. Aku tak ingin bangun dari kenyamanan ini. benarkah kita berpisah?

“aku ingin waktu berhenti saat ini. aku ingin seperti ini selamanya. Aku tak peduli kalau kita sudah berpisah beberapa menit yg lalu. Forever you’re my beloved taenggo.” Ucapku. Aku tau dia mungkin susah mendengar kata2ku karena isakanku yang terlalu dalam.

“aku akan terus seperti ini sampai kau berhenti menangis, memelukmu seerat mungkin jika itu bisa membuatmu berhenti menangis. Aku akan tenang pergi jika kau berhenti menangis.” Pergi? Apa maksudmu dengan pergi?
“taeng?” sejenak aku melepaskan pelukanku, dan kembali menatap matanya, kali ini aku benar2 dalam, sangat dalam.

“pergi?” tanyaku lemah, kini kuberanikan tanganku kuletakan dikedua belah pipinya. Tatapanku masih lurus dan dalam menatap tepat dimatanya, ya. Mulai berair.

“aku akan melanjutkan studyku di prancis. Menggapai cita2ku sebagai seorang designer terkenal, lusa aku sudah harus berada disana untuk menemui kakak sepupuku. Dia yg merekomendasikanku untuk belajar bersamanya disana.” Degggg.. satu pukulan kencang tepat dihatiku. Tetes demi tetes kini kembali jatuh dari liang air mataku. Kembali kudekap dirinya dalam pelukanku, dan dia membalasnya tak kalah erat.

“temukanlah cinta sejatimu fany~ahh.. maaf jika selama ini aku sulit untuk percaya padamu. Kim taeyeon sangat jahat bukan? Aku yakin kau akan menemukan seseorang yg bisa membahagiakanmu. Hwang miyoung.” Suaranya masih tetap bergetar hebat. Aku tau dia sangat susah payah mengendalikannya.

“bagaimana jika cinta sejatiku itu kau?” tanyaku lirih, aku semakin menenggelamkan kepalaku ditengkuk leher mungilnya.

“itu tak mungkin fany~ahh.. aku tak akan bahagia bersamamu, kau pun juga tak akan bahagia bersamaku.” Jawabnya. Kami terus tenggelam dalam pelukan hangat yg menyakitkan. Untukku, aku tau ini hanya untukku, mencitai dengan sangat tulus, tapi orang yg kucintai, 360derajat berbeda dariku. Ya, dulu memang kau mencintaiku, tapi ternyata, kau sulit untuk percaya padaku, bukankah itu menyakitkan? Sangat menyakitkan. Semoga kau bahagia taeyeon~ahh… entah kenapa hatiku mengatakan kau lah yg paling terindah dan sulit tergantikan dalam hidupku.

———————————–

Author POV

Hari ini adalah hari dimana gadis ini harus berangkat meninggalkan tanah kelahirannya untuk mengejar cita2nya. Bandara begitu padat dengan orang2 yg berlalu lalang entah menunggu atau kembali dari perjalanan diatas langit.

“taeyeon~ahh.. kau harus kembali kemari setelah kau benar2 menjadi besar disana. Aku akan selalu merindukanmu. Chiki. Kau cinta pertamaku, jadi jangan sampai kau tak kembali kepelukanku.” Jessica, menghamipiri taeyeon yg berdiri tak jauh dari pintu keberangkatan.
“yaa!! Kau masih saja seperti itu. kau dan yuri adalah pasangan termanis yg pernah kulihat. Aku akan kembali kepelukanmu saat aku berhasil disana. Aku akan selalu mengingatmu.” Taeyeon menepuk pundak jessica lembut.

“cium aku.” Satu permintaan jessica yg membuat taeyeon menaikan satu alisnya. Bingung.
“aku tak ingin menyakiti yuri. Dia-“ belum selesai taeyeon berbicara jessica memotongnya.

“ya! Babo!! Aku memintamu menciumku bukan sebagai kekasih. Cium aku sebagai seorang yg terdekat olehmu dan sebagai mantan kekasihmu.” Perlahan taeyeon mengecup lembut pucuk kening jessica dengan manisnya, memeluknya dengan erat.

“kiddooo!!! Kau belum pernah merasakan hantaman genggaman tanganku?? Beraninya mencium kekasihku didepan mataku.” Yuri mendekat bersama teman2 yang lain.

“mianhe yuri~ahhh.. apa kau tak menginginkan ciumanku? Kau akan merindikanku bukan?” taeyeon menyengir jahil.
“hahahaha. Aku hanya bercanda. Take care and dot forget us.” Kata yuri.

“we are family, right?” dibelakangnya sooyoung menyambung.
“taeyeon~ahh,, kau bagian dari kami. 9 angels. Jangan lupakan itu.” hyoyeon ikut serta.

“unnie, you’re my best unnie!” ungkap yoona. Dan satu gadis gugup yg menatap intents dimata taeyeon.

“jaga diri baik2. Aku akan merindukanmu.” Gadis itu pun angkat bicara.
“fany~ahh.. aku juga akan merindukanmu. Kau juga jaga diri baik2.” Taeyeon perlahan membelai dan mengusap pipi tiffany lembut.

“neee… aku harus segera berangkat. Aku akan kembali, aku janji akan kembali dan menemukan kedelapannya sudah menjadi orang hebat. Salamkan pamitku pada sunny dan seohyun. I will miss you.” Lambaian tangan darinya harus memutus sementara pertemuan mereka. Dan mungkin akan memutus selamanya hubungan antara taeyeon dan tiffany.

——————————————–

Tiffany POV

Apapun yang kau katakan,

bagaimanapun kau menolaknya,

cinta akan tetap berada di sana, menunggumu mengakui keberadaannya.

Aku tetap akan mencintainya.

dia memang melepasku,

tapi sulit bagiku untuk harus bisa melepaskannya juga.

Cinta hanya membutuhkan seperenam detik untuk terjadi,

namun butuh ribuan tahun untuk dapat melupakannya

dan itu pun jika ada yang beruntung.

Pada awalnya, semua itu adalah tentang senyuman,

hadiah romantis juga indah, kebahagiaan, dan sukacita.

Kemudian, saat cinta itumenghilang,

yang tersisa adalah kesepian yang mengerikan dan sakitnya tak tertahankan.

Ketika cinta menjauh pergi,

ia akan meninggalkan mimpi buruk yang mengganggu yang tidak akan berakhir bahkan setelah terjaga…

sampai kemudian,

ia pun akan menjadi bagian yang utuh dalam kehidupan ku.

Aku bisa saja mencari pengganti,

tapi apakah aku bisa mencitainya secara tulus sama seperti saat aku mencintaimu?

Apa aku bisa berjuang mempertahankan kehidupan cintaku,

setelah kau hancurkan dengan rapi puing2 hatiku yg kupersembahkan untukmu?

————————————-

“Sudah hampir 2 tahun lebih setelah kau berada jauh dariku. Apa kau sudah menemukan yg baru? Aku yakin iya. Kau sangat menawan bukan? Aku yakin kau dengan mudah mendapatkan seorang pencari cinta yg membutuhkan seorang putri sepertimu. Hhhaaahhh! Kurasa aku kembali merindukanmu. Aku merasa bersalah pada kekasihku saat ini. Aku ingin mencintainya, tapi kenapa aku selalu merindukanmu? Tapi aku benar2 mencintainya. Aku ingin bercerita panjang lebar padamu, tentang rencana pertunanganku dengannya. Aku yakin kau bahagia disana my TaeTae. Jaga dirimu baik2.” Sebercik tulisan yang selalu kutulis dibuku diaryku yang akhir2 ini menemaniku. Entah kenapa sudah beratus-ratus lebih halaman disini hanya tertulis tentang dirimu. Bahkan aku sudah menyimpan buku diaryku yang lama yg juga sudah penuh dengan tulisanku untukmu.

“fany~ahhh.. cepat sedikit. Klienku sudah menunggu.” Teriak yuri dari lantai bawah. Kehidupan baru kami. Aku, jessica dan yuri berada dalam satu rumah. Yuri meneruskan perusahaan ayahnya di seoul. Dan ternyata kami begitu beruntung. Delapan sahabat bekerja didalam satu kantor, dan aku tak habis pikir kami semua bisa menjabat sebagai director diperusahaan itu.
“iyaaaa.. aku turunnn..” aku berlari tergesa. Dan menghampiri yuri yg sudah ada didalam mobil.

“dimana jessie?” tanyaku. Yuri terfokus pada jalanan yg lumayan lenggang dipagi hari ini.
“yaa! Apa harus setegang itu caramu berkendara? Jelek sekali wajahmu.” Kurapikan helai demi helai rambut yg berantakan dibagian atas telinganya.

“ahhh.. emmm.. jessica berangkat lebih awal, dia harus berangkat ke jeju untuk tugasnya disana. Tadi pagi aku mengantarnya kebandara.” Ucapnya. Aku hanya menganggukan kepalaku sebagai jawaban.

“apa kau hari ini kosong?” lanjutnya.
“emmhh, aku jarang jobless yuri~ahh.. selalu penuh, dan aku sama sekali lupa akan khun oppa jika begini caranya.” Omelku. Yuri tertawa renyah. Dia beruntung karena jessica berada didekatnya, secara kami semua adalah partner kerja.

Setelah sampai, aku segera masuk dalam ruanganku, membuka handphoneku yg berdering saat perjalanan menuju ruanganku. Ternyata khun oppa menelfonku. Langsung aku tekan speed dial nomor 4.

“miyoung~ahhh.. kau lama sekali mengangkatnya.” Ucap sebal dari khun oppa.

“oppa. Kau cerewet sekali. Waee oppaa?? Tumben sekali kau pagi2 sudah menelfonku. Biasanya kau masih tertidur.”

“yaa! Aku juga punya pekerjaan. Kau sudah minta berbicara dengan yuri kalau mau mengambil cuti untuk acara pertunangan kita nanti di paris?” ahhhh.. aku sampai lupa membicarakan hal ini pada yuri.

“ahhh.. yuri sedang banyak klien oppa. Rencana akan berangkat kapan?”

“yaa! Kau ini cantik2 tapi pelupa. 3hari lagi kita brangkat honeyyy..”

“omoo.. oke oppaa.. hari ini aku akan bicara dengan yuri. Oppa, aku harus menerima klienku, akan kuhubungi lagi nanti saat makan siang.” Sekretarisku memberi tanda kalau ada orang yg ingin bertemu, jelas itu klienku yg sudah berjanji untuk bertemu.

———————————–

Author POV
“yuri~ahh,, 3 hari lagi aku akan berangkat ke paris, untuk acara pertunanganku dengan khun oppa. Jadi aku harus meninggalkan pekerjaanku. Kurasa 1 bulan aku akan berada disana.” Kata tiffany, menatap rekannya yg berada didepannya.

“emmh…” yuri belum menjawab. Dia masih sibuk menghabiskan makanan dalam mulutnya.

“yaaa! Kau tak mengundang kami?” celetuk sooyoung.

“aku berniat mengundang kalian. Tapi apakah kalian ada waktu???”

“oke miyoung~ahhh,, 3 hari mendatang kan? Arraseoooo. Kita akan kesana bersama2.” Sambung yuri setelah sekian lama menyelesaikan kunyahan demi kunyahan. Semua mata kini tertuju pada dirinya. Yuri memang memegang kendali besar diperusahaan ini, secara perusahaan ini adalah milik ayahnya.

“lalu? Siapa yg akan mengurus semuanya? Ayahmu?” sahut tiffany.

“yaa! Apa kalian tak mempunyai sekretaris? Paling juga kita disana selama satu sampai dua munggu. So? Ada masalah?” gestur dan cara bicara yuri begitu santai.

“daebaaakkk unnie! Rasanya ingin kulumat bibirmu itu..” celetuk yoona, dan langsung mendapat lemparan tissue dari yuri.

“fany~ahhh,, bagaimana dengan taeyeon? Apa kau tak mau memberitaunya?” sunny yg sedari tadi terdiam, akhirnya buka suara. Kini semua hanya terdiam menanggapi pertanyaan sunny.

Wajar jika mereka hanya diam, sudah hampir 3 tahun taeyeon meniti karir diluar negri, sampai sekarang belum ada kabar darinya.

“aku merindukan taeyeon unnie. Sudah seperti apa dia sekarang? Apakah sudah lebih tinggi dari aku?” celetuk seohyun.

“huuaahhh!! Gadis pendek itu benar2 menjengkelkan, dia bilang dia akan kembali secepatnya, dan akan selalu memberi kabar. Nyatanya sampai sekarang dia juga belum kembali, bahkan tak ada kabar sedikitpun darinya.” Omel hyoyeon.

“mungkin dia memang benar2 sedang sibuk.” Jawab tiffany singkat.

Suasana canggung mulai terasa, terutama untuk tiffany. Dia tau kalau luka lama yg sudah lumayan mengering kini terpaksa harus terbuka lagi. Terlebih karena sebentar lagi dia akan melaksanakan tunangan dengan kekasihnya yang sekarang, Nickhun.

—————————————

Author POV

Hari yg ditunggu-tunggu pun tiba, tiffany dan nickhun yang akan melaksanakan pertunangan mereka. Teman2nya pun ikut dalam rombongan.

“aku benar2 tak sabar merasakan udara paris. Aku ingin berlibur bersama bunnyku” celetuk sooyoung sambil memainkan pipi sunny yang ada disebelahnya.

“yaa! Choi sooyoung, nicky tidur, bisakah kau pelankan suaramu! Berisik sekali!” omel hyoyeon yang berada dibelakangnya.

“tak tau kah kau sekarang kita sudah dimana?? Makanya, kalau tau nicky tidur, liat pemandangan, jangan hanya memandangi wajah tidur baby nicolemu itu. Kita sebentar lagi sudah hampir sampai airport. Babo!” sooyoung membalas omelan hyoyeon.

Setelah menempuh 10 jam perjalanan udara, sampailah mereka di Charles de Gaulle International Airport.

“huaaaaa… ternyata dingin sekali.” Teriak yuri saat merasakan udara yang berhembus diluar airport.

“yuri~ahhh,, jika kau masih seperti itu, aku akan menolak gandengan tanganmu.” Ancam jessica, sambil mengecurutkan bibirnya.

“dasar kampungan” tambah sooyoung.
“mworagooo??! Ucapkan sekali lagi!” yuri berbalik badan dan menatap tajam pada temannya itu.
“yaa! Kalian berdua. Kalau kalian masih seperti ini, akan kupulangkan kau ke korea.” Tiffany turun tangan, dan membuat keduanya memasang wajah melas.

“setelah ini kita langsung menuju ke hotel. Akan kuceritakan sedikit, hotel ini adalah kepunyakan orang korea. Dia designer terkenal disini, dan aku sudah menyewa tempat untuk kita menginap dan yg pasti tempat untuk pelaksanaan pertunangan. Karena dia juga designer, dia juga sudah mempersiapkan design gaun yang akan kau gunakan.” Nickhun menceritakannya panjang lebar.

“permisi, apakah anda tuan nickhun dan rombongan?” percakapan mereka terhenti dengan seorang laki2 berjas rapi, dan berbahasa korea.
“ahh nee.. apakah anda pegawai ms. Kim?”

“ya. Saya bawahan dari ms. Kim. Beliau menyuruh saya untuk menjemput anda di airport.” Ucap sang laki2 itu.

“ne. kamsahamnida.” Segera mereka bergegas memasuki minibus yang sudah dipersiapkan dari pihak hotel.

—————————————-

Tiffany POV
15 menit kami menempuh perjalanan dari airport menuju ke hotel. Kesan pertama melihat hotel ini adalah. AWESOME. Sangat megah. Dan pasti sangat bangga, ada orang korea yg bisa mendirikan hotel semegah ini di negara lain. Aku masih melihat sekitar.

“oppaaa. Halamannya luas sekali. Bagaimana dengan dalamnya? Dari mana kau menemukan tempat seperti ini oppa?” tanyaku beruntun dengan muka yg masih terkagum-kagum. Kurasa bukan hanya aku, teman2ku pun juga begitu, bahkan mereka sekarang sedang berfoto2 ria di depan air mancur ditengah halaman hotel yang luas ini.

“hahaha. Jujur aku juga belum pernah melihat hotel ini. Aku mendapat saran dari rekan kerjaku yang sebelumnya pernah melaksanakan pertemuan besar perusahaan di tempat ini. Mewah sekali bukan?” jawab nickhun oppa. Aku hanya mengangguk. Masih terpesona dengan tempat ini.

“silahkan tuan, ms. Kim sudah menunggu anda di ruangannya.” Sambut laki2 yang tadi mengantar kami.

“aku akan menemuinya dulu, kau dan yang lainnya akan dihantar oleh mereka menuju ruangan meeting untuk membicarakan pertunangan kita nanti.” Sekilas khun oppa mencium keningku dan berjalan pergi.

“mari kami hantar.” Kata pelayan2 dengan ramah. Benar2 berasa menjadi seorang putri disini. Khun oppa daebaaakkkk!!!

Dan akhirnya aku bisa menyaksikan suasana dalam hotel, ini benar2 luar biasa. Di luar dugaanku. Benar2 seperti istana jaman modern, emm.. istana jaman modern seperti apa saja aku juga tak tau pasti. Ya yang pasti sangat indahhh.

“silahkan masuk.”

“apa ini benar2 ruangan untuk meeting??” celetuk sooyoung. Disisi lain aku setuju dengan sooyoung, ini tak bisa disebut sebagai ruang meeting. Ini lebih tepat disebut aula raksasa dengan taman kecil disetiap sudut ruangan.

Sang pelayan hanya mengangguk dan tersenyum ramah.

“yaa! Ini benar2 gila. Dari mana nickhun oppa mendapatkan tempat seindah ini miyoung~ahh??” sambung jessica.
“dia bilang, dia mendapat saran dari rekan kerjanya. Aku sendiri juga hanya bisa mengatakan WOW.” Jawabku.

“yakk! My princess dan teman2, ini dia sang pemilik hotel.” Seketika aku menengok kearah khun oppa yang berada di depan pintu ruangan. Tak sabar ingin menyapa orang korea yang benar2 berhasil ini.

“annyeonghaseoo. Kim Taeyeon imnida.” Degg… jantungku seketika berpacu sangat cepat, mataku terbelalak. Kim Taeyeon? TaeTae? Taeyeonie?

“taeyeon~ahhh.” Serentak teman2ku berteriak tak percaya.

Gadis ini? Kim Taeyeon. Aku menatapnya intens dari ujung kaki hingga kepala. Dia benar2 taeyeon. Apa aku bermimpi?? Apa ini benar2 terjadi?
“hello teman2. Aku tak menyangka bertemu kalian disini. Mianhe aku belum bisa menepati janjiku untuk kembali ke Seoul.” Ucapnya sambil memberikan bow.

—————————-

Author POV

Reunion. Mereka semua termasuk taeyeon tak percaya jika akan bertemu ditempat ini. Betapa rindunya mereka berdelapan pada taeyeon dan juga sebaliknya. Jessica berlari seketika dan langsung memeluk taeyeon.
“yaa!! Kau!! Apa kau benar2 My Beloved Chiki?” ucap jessica dalam isaknya. Mereka terharu. Ya. Yang pasti karena rasa rindu mereka, juga rasa bangga pada sahabatnya yang sudah benar2 menjadi besar.

“nee.. i’m your beloved chiki. Do you miss me??” jawab taeyeon santai.

“kau! Haaahh! Kalau saja aku tak mencintai yuri, rasanya aku ingin kembali mencintaimu!” jessica semakin mengeratkan pelukannya.

“hahaha. Aku tak akan menolakmu jika kau benar2 mencintaiku lagi. Honey” taeyeon mencium pucuk kening jessica.

“taeyeon~ahhh.. kau benar taeyeon gadis kecil ingusan yang 3tahun lalu pergi dari korea?” hyoyeon menatap tak percaya.

“yaa! Apa maksudmu dengan gadis kecil ingusan? Aiggoo hyonie~ahh.” Jawab taeyeon masih merengkuh jessica yg berada dipelukannya.

“aaaaaaa… kidddoooo!!!” yuri dan sooyoung serentak berlari dan menubruk taeyeon dan jessica.

“yaa! Kau berat yuri~ahhh! Minggiirrr!! Aku tak bisa bernafas! Apa kau juga mau membunuh kekasihmu!?” taeyeon berusaha mengelak pelukan mereka berdua.

Suasana gembira menerangi mereka. Satu diantara mereka merasa begitu canggung. Bagaimana tidak, pertemuan kembali yg sangat tak terduga, dan tak tepat waktunya. Apakah ini yang dinamakan takdir??

“mereka begitu senang. Apa kau tak mau ikut bersama mereka honey?” ucap nickhun, memberikan backhug untuk tiffany

“ahhh.. oppa.” Hanya itu yang terucap darinya.

“lama tak jumpa miyoung~ahhh..” dan akhirnya taeyeon memulai terlebih dahulu.
reaksi yang sama seperti sebelumnya. Awkward.

“ahhh.. ne taeyeon~ahh..” hanya itu yg terucap. Singkat, dan yang pasti dengan begini akan menyakiti kedua belah pihak.

Setelah beberapa saat selang pertemuan, mereka semua berkumpul dalam satu meja, membicarakan banyak hal. Yg terutama adalah tentang pertunangan tiffany dan nickhun.

—————————-

Taeyeon POV

Sudah terjadi. Aku yang melepas, dan aku yang menderita. Bodoh bukan? Merasa tidak rela karena dia akan melangsungkan pertunangan. Baru pertunangan, belum pernikahan. Dan ini benar2 membuatku menahan segalanya. 2 jam sudah kami menghabiskan waktu bercakap-cakap. Yg jelas tentang rencana pertunangan tiffany dan nickhun~ssi. Semenjak pertama kali tau kalau ternyata tunangan nickhun~sii adalah tiffany, betapa robohnya semua yg ada dalam diriku. Mungkin ini karma untukku, melepaskan seseorang, dan dilepaskan seseorang. Impas.

“taeyeon~ahh.. mau bercerita?” ucap jessica lirih. Aku tau maksudnya. Ya, memang hanya dia yg mudah mengerti aku. Sekali lagi aku harus mengeluarkan pemikiranku untuknya.. aku mengangguk perlahan, sebagai jawaban setuju.

“emmm.. aku permisi ke toilet sebentar.” Jessica memberi alasan. Aku melihat dia mengedipkan sebelah mata kepada yuri. Kurasa aku tau maksud anak ini.

“mau kemana kita?” tanyaku lirih.

“yaa! Kau yang punya hotel ini. Seharusnya aku yang bertanya seperti itu. My chiki so cute.” Dia mencubit pipi kiriku.

“arraaa.. kita ke taman belakang saja. Sepertinya cuacanya mendukung. Tempat favoriteku di hotel ini memang ada di taman belakang. Aku sering sekali berdiam diri berjam-jam disana dari sore hingga malam tiba.

“kau tau, taman ini indah sekali taeyeon~ahh.. dari mana kau dapatkan design-design tempat seperti ini?” ungkap jessica. Sebenarnya kalau menurut diriku sendiri, taman belakang ini memang aku rancang lebih sederhana dari pada taman depan. Karena hotelku ini berada persis didepan lautan, jadi kurasa cocok jika hanya dengan tempat duduk santai, gazebo dan meja2 kecil ditemani pemandangan laut yang indah.

“kalau dibandingkan dengan taman depan, aku memang lebih memilih taman belakang. Suasana disini lebih clasic. “ aku mengulas senyuman.

“hmmm.. bagaimana dengan kehidupan cintamu?” jessica mulai masuk dalam pointnya. Huh! Benar2 tak berubah, menyeret lawan bicaranya kedalam mood yg baik, setelah itu pointnya memakan hati.

Aku berpikir sejenak sebelum menceritakannya. “emm.. kurasa aku tak seberuntung dirinya. Dia begitu bahagia bukan?” jawabku.

Jessica mengangguk “kau bodoh taeyeon~ahh.”
“ya, memang aku sangat bodoh. Kurasa memang aku belum layak untuk mendapatkan sebuah kebahagian dalam cinta. Aku sudah berhasil dengan karirku. But not for of love. Mianhe.”

“seperti inikah nasib chiki ku? Kau membuatku sedih. Kupukir kau sudah mempunyai anak disini. Ternyatan mengenaskan sekali.” Jessica menundukan kepalanya. Aku tau dia juga ikut terpukul akan kisahku ini. Dia juga bagian dari diriku.

“seandainya saja sejak awal kau tak melepaskanku. Aku pasti bahagia. Hahaha.. aku hanya bercanda.” Aku tak akan kembali bersama jessica itu yang pasti. Karena aku juga menyayangi yuri sebagai sahabatku, walaupun dia yang meminta kembali.

“kau membuatku menangis. Dasar nakal!” jessica memelukku erat, aku merasa kembali saat dulu kami masih bersama. Merasakan pelukan hangatnya, merasakan aroma tubuhnya. Cukup indah dimataku. Tapi tak jujur ini tak seindah hubunganku dengan tiffany. Gelap mata aku memutuskan hubungan dengannya, dan sekalang aku benar2 menyseal. Sangat tersiksa dengan keputusanku.

“kenapa kau harus menangis? Aku bukan milikmu lagi. Ini juga membuatku merasa sedih sooyeon~ahh.” Aku membalas pelukannya, tak kalah erat. Aku tak mau munafik, saat ini aku memang sedang membutuhkan ini.

“aku sangat menyayangimu,, lebih dari seorang sahabat. Dan kau tau itu. Jika kau seperti ini, apakah kau yakin aku tak akan menangis?” jessica menepuk pelan dadaku.

“jadi, kau harus bahagia. Anggap saja aku hanya sekedar mantan kekasihmu. Masalalumu yang tak pernah kau ingat2 lagi.” Ungkapku. Aku tau ini percuma untuknya, aku yakin dan aku tau jawaban apa yang akan dia katakan.

“kau pikir aku bisa seperti itu? Babo!” bingo! Tebakanku tak meleset. Jessica menatapku dalam dengan air mata yg sudah membendung.

“aku kuat sooyeon~ahh.. aku bukan taeyeon yang lemah. Kau lihat hasil kerjaku bukan? Aku akan membiarkannya bahagia. Karena aku tau, dia juga tak mungkin bahagia jika bersamaku. Saatnya kembali sooyeon~ahh,, mereka pasti menunggu kita.” Ajakku, melepaskan pelan pelukan darinya.

“aku ingin menciummu. Bolehkah?” aigggooo… anakk ini benar2 membuatku gila.

Satu gerakan cepat membuatku mati kutu. Lumatan lembut darinya, benar2 membuatku tak bergeming. Aku berusaha menahan untuk tak membalas ciumannya, tapi entah kenapa fungsi motorikku tetap memaksaku untuk melakukannya. Perlahan aku ikut membalas ciuamannya. Beberapa menit kami menikmati ciuman sederhana, emm.. menurutku lebih tepatnya lumatan sederhana. Dan setelah tatap kami bertemu. Masih sama. Matanya memang masih indah.

Dan kami memutuskan untuk kembali bergabung bersama teman-teman yang lainnya untuk melanjutkan perbicangan.

——————————————–

Tiffany POV

“yaaaa!!! Taeyeon~ahh,, kau benar2 hebat. Aku masih tak percaya kalau kau bisa sehebat ini sekarang.” Perbincangan kembali berlanjut setelah makan malam. Teman2 yang lain memaksa taeyeon untuk tidak kembali ke kantornya. Dan jelas dia akan menerimanya. Kurasa dia juga merindukan teman2. Aku hanya terduduk diam di atas sofa, sambil melihat photobook tentang hotel ini.

“ohh iyaa… aku hampir lupa. Miyoung~ahhh.. chukaeee. Ternyata kau mendahuluiku. Hahaha..” kenapa dia begitu tenang? Apa dia sedang beracting? Atau memang dia sudah memiliki calon? Aiiggoooo… taeyeon~ahh, aku saat ini sedang dilema, kenapa kau begitu setenang ini???
aku menarik nafas dalam sebelum berkata “gomawooo taeyeon~ahh..” canggung, sangat canggung! Really driving me crazy.

Suasana semakin ramai, dengan datangnya wine dari pelayan. 3 botol. Apa mereka ingin gila?? Aku menolak ajakan mereka untuk minum, karena besok mungkin ada acara dengan khun oppa. Aku masih terus membolak-balik photobook ini sambil sesekali mencari chanel TV yang bisa menghilangkan penatku.

Semua teman2ku sudah terkapar, tersisa aku seorang diri. Kulangkahkan kakiku perlahan menuju balkon kamar. Udara malam hari di paris sangat berbeda dengan korea. Disini lebih dingin. Kubiarkan angin yang berlalu-lalang menyambar dan meniup2 kulitku. Kupejamkan mataku, menurunkan penatku. Kurasa aku mampu dengan ini.

“kukira kau sudah benar2 terlelap tadi.”

“ahh.. anni,, aku tadi memang terlelap, tapi tak sepenuhnya tertidur. Kupikir kau ikut teler bersama mereka.” Aku menghindari tatapannya, kupalingkan tatapanku kearah pemandangan luar ruangan.

“bolehkah aku jujur?” ucapnya. Dia kini sudah berada tepat disampingku.mengikutiku menatap pemandangan.

Aku mulai bereani menatap wajahnya. Tak banyak perubahan dari wajahnya, hanya saja dia semakin cute. Mungkin benar apa yang dulu pernah dia katakan, kalau wajahnya semakin tua akan semakin cute.

“aku menyesal dengan apa yang aku lakukan terhadapmu. Tapi aku sadar, kalau aku sudah tak ada hak lagi atas kehidupanmu dan kebahagiaanmu. Kurasa memang benar, hanya kau kebahagiaanku. Haaahhh! Aku harus kembali ke kantor miyoung~ahh.. kurasa aku besok tak bisa menghadiri acara pertunanganmu. Aku sudah menyiapkan segalanya. Apapun. Mianhe. Aku menjadi pengecut seperti ini.” Taeyeon memelukku dari belakang. “mungkin ini akan menjadi pelukan terakhirku untuk mu. Annyeoong” setelah melepaskan pelukan dia bergegas pergi meninggalkanku.

Kenapa baru sekarang kau merasa menyesal taeyeon~ahh?? Kenapa baru sekarang!!!! I still have love for you.

“i still have. I still love you taeyeon~ahh.” Ucapku lirih untuk dirinya dan diriku sendiri.

Neoreul saranghae

Kkeut do eobtneun gidarim irado, gwaenchanha

Niga nareul dashi chajeul ttaemyeon, eonjena

Neoreul hyanghae useo julsu itneunde, Oh….

Suara deringan Hpku berbunyi dan menghamburkan segala lamunanku.

“neee oppaaa.. kau belum tidur??”

“harusnya aku yang bertanya seperti itu miyoung~ahhh.. kau harus tidur, besok acara besar kita.”

“ne oppaa.. ini aku juga akan pergi tidur. Kau juga tidur oppa.”

“arraaaa miyoung~ahh.. good night honey. Luv you.”
“nn..nneee oppaa.. Luv you too.” Aku menungu hingga suara disana menghilang. Kini suasana hatiku benar2 tak enak. Kenapa dipikiranku saat ini khun oppa belum hadir?? Kenapa dia yang harus hadir menghajar pikiranku??? Taeyeon~ahhhh.. aku ingin berteriak, meneriakan namamu, tapi sayang itu hanya bisa terjadi dalam hatiku sendiri.

——————————————

Taeyeon POV
hari ini. Ya.. hari ini adalah hari kebahagiaannya dan akhir dari kebahagiaanku. No problem, i can accept this. Miyoung~ahh.

Pemandangan pagi indah. Bunga matahari didepan jendela rumahku mekar dengan indahnya. It’s starting now.

“TaeTae.” Satu panggilan lembut dan parau memaksaku untuk memalingkan pemandanganku dari sang bunga matahari.

Deeeggg……. pemandangan ini lebih indah dari sang bunga matahari. Lebih bersinar. Apakah aku bermimpi?? Apa ini hanya fantasi dan fatamorgana yang tercipta karena aku sangat mengharapkan dirinya?

 

“Miyoung~ahh.. kau mencintainya bukan??” nickhun memberikan sebuah buku. Buku yang sangat tiffany jaga. Buku dimana semua tulisan tentang taeyeon tertulis disana.

“ahh oppaa. Kenapa bisa ada di oppa??” tiffany merasa sangat kacau saat ini. Selain memikirkan tentang taeyeon, dia juga harus memikirkan tentang jalan cintanya bersama nickhun.

“mungkin terjatuh di kamarku saat kau mau mengambil tasmu miyoung~ahh..” nickhun menarik nafas panjang sebelum dia melanjutkan bicaranya.

“semalam aku berniat mengembalikan buku itu. Tapi saat aku berniat keluar balkon. Aku mendengar semua. Mendengar semua curahan hati taeyeon padamu. Oleh karena itu aku terpaksa membaca apa isi buku ini. Kau selalu membawanya kemana-mana. Hampir tak pernah kau tinggalkan bukan? Aku juga merasa ada yg hilang darimu. 2 tahun sudah kita menjalin hubungan, aku merasa kita belum perfect, bahkan jauh dari perfect. Dan ternyata dia yang kau harapkan.”

“kau mendengarnya oppa?”

“semuanya. Aku mendengar kau mengatakan kalau kau masih mencintainya. Kau serius mencintainya?”

“anniioo oppa. Aku sudah milikmu sekarang. Kita akan melangsungkan pertunangan bukan? Aku ingin bahagia bersamamu.”
“kau akan lebih bahagia jika bersamanya bukan?? Dari buku itu aku bisa tau kalau kau sangat mencintainya. Bahkan tak ada tulisan yang kau tujukan untukku dibuku diarymu itu. Kalau kau benar2 mencintainya, gapailah. Aku tau kau juga tak bisa hidup tanpanya. It’s true right?”
“tapi oppa.. bagaimana-“
“jangan pikirkan aku miyoung~ahh.. aku memang sempat marah karena ini, tapi ini aku lakukan demi orang yang benar2 aku cintai. Aku benar2 akan merasa bahagia jika kau bahagia juga. Goo!!”

 

Taeyeon POV

“kenapa kau disini? Bukannya harusnya kau dan nickhun oppa-“ belumm sempat aku menyelesaikan kata2ku, dia berlari kearah dan merengkuh tubuhku dalam pelukannya.

“kenapa baru sekarang kau menyesal? Aku menunggumu. Aku selalu menunggu, aku yakin bahkan sangat yakin jika kau akan kembali padaku.” Tangisannya meledak. Aku tau ini semua salahku. Mianhe miyoung~ahh.. kau harus mengalami hal seperti ini. Mianhe khunie oppa.

“i’m so sorry. But, i have anythink else to say about that. I’m so speechles. But i still love you. Before, and forever.” Ucapku lirih.

Mata kami bertemu, best of eye contact yang selalu kami banggakan. Saling mengikatkan janji selamanya di tempat ini, untuk selalu mencintai satu sama lain. Hujan badai dalam hatiku sudah berlalu, pelangi indah kini menghiasi kehidupanku yang sebelumnya belum sepenuhnya berwarna.

-END-

yeeyyyyy!!! setelah sekian lama menghilang dari peradaban, saya kembali muncul ^^ mempersembah FF one shoot terbaru saya. ndak panjang2 deh, cuman ngasih saran aja, bacanya sambil ndengerin lagu mereka yakkk u,u annyeeoonngg.. trima kasih buat kunjungan dan masukannya 🙂

46 thoughts on “Lost In Love [ONE SHOOT]

  1. taetae bodoh bgt deh -__-
    gk mikirin baik2 main putus aja
    ini adegan kissu nya taeny kok gk ada ya malah taengsic 2 kali kissu
    aww pent kamu membuat aku galau dgn adanya taengsic moment, ppany umma mianhae
    kekekr
    tp untung deh ya akhir2 nya happy ending untung si khun baik mau ngelepasin ppany buat taetae
    bahhh daebak dah pent ^^b

  2. Wuaaah, daebaak thor critanya.
    Nyezek bgt td pz bca diawal, bza ya tae nglepazin fany pdhal cndirinya galau.
    Zempet mwek td pz zmpe part taeng meluk fany, tp ngm0ngnya ptuz. Argh, emg pzah baik2 gt lbh mnyktkan dliatnya drpd yg pke brantem2an.
    Khun 0ppa jang! Rela mlepazkn kbhagiaan dmi org yg dcintai.
    Syukur deh, ahrny kambek jga. Hwaiting thor! Dtunggu crita slanjutnya!

  3. bener2 ff yg mengharu biru nii,,,di awali dgn perpisahan yg menykitkan tpi berujung manis..suka knflik di dlm’a juga thor fany mw tunangan gak jdi,,asik udh mw marah aja tadinya.hehe
    Tapiii saya suka bagian taengsic pa lagi pke kissu2 sgla smpe 2x lagii..,huhhhh taengsic is real #plakkkkk
    Oke di tunggu krya terbarunya & BRFL’a juga SEMANGAT!!!!!
    Jgn lama2 lgi ngilangnya ya thor,..hehehe

  4. Annyeong..
    Walah koq malah TaengSic moment sich yang pake kiseu-kiseuan. Heh. Walopun suka juga cich dengan TaengSic moment didunia nyata ataupun per-ffan. Heh. Peace ~V~
    Udah deg-degan kalo nnih maw sad end. Tapi, ternyata eh ternyata syukur dah happy end..
    TaeNy emang kaga bisa terpisahkan hahahaahah.
    Daebakk lah nih ff hehe. Lagunya juga daebakk. Kekek. Terbawa suasana lah pagi-pagi disediain ma ff kayak gini. Apalagi.. TaeNy la yaw^^
    Ditunggu yach thor next ff kamu yang laennya ama ff yang masih TBC. 😀

  5. Wah apa apaan itu sica seenak jidatnya cium cium taeng aduh pan dia punya yuri jadi gimana kalau aku aja ya yang cium taeng :p
    Suka sih sama ceritanya beneran deh taeny ini pasangan pabo terutama taeyeon udah dia mah fix pabo tapi aku cinta ^^
    yooo thor selamat datang lagi di wpnya dan jangan menghilang lagi

  6. Dari awal ampe mendekati akhir nyesek banget kirain bakalan bener2 g akan menyatu,,smpet emosi ma taeng yg nyia2in pany gitu aja,tapi akhirnya mereka bersatu juga meski di akhir..kirain bakalan yg tunangan jadi taeny eh ternyata cuma pany yg ngedatengin taeng..

  7. Annyeong new readers 🙂
    Pass awal baca ini perasaan udah gk enak bgt, sampai ke pertengahan jrittt bener TaeNynya pisah.. Untung di bagian akhirnya TaeNy kembali bersama.. Owww Sica sama Taeng bagus jg yaa masih saling memperhatikan satu sama lain. YulSic jg pasangan yg lucu dan manis.. Keren thor.!! Ditunggu karya selanjutnya, Fighting.!

  8. uuh taeyeon ga asik ni 😦
    main nglepas fany aja akhr.a nyesel kan ?! -,-
    aduh knpa ff taeny taeyeon mlah sring nyium sica thor ? :p
    gpp sh suasana bru . dtggu updetanya lg thor ,daebak^,^

  9. Anyeong thor ^^
    Daebak thor…pas nemu nh ff,eh kbetulan lgi play lagu’a lagi wew jdi mantep bgt 😀
    keren keren keren bkin mata basah kekeke…dtunggu ff yg lain’a thor 😉

  10. wuahhhh,,,akhirnya update juga ya oppa,,,
    ceritanya bagus oppa,tp taeny momentnya ga ada,malah ada taengsic moment,,huhuhuhuhuhu…
    tp tetep keren kok oppa,,,,
    HWAITAENG!!!!!!!!!!!!

  11. ini…TAENGSIC apa dah..kiss nya banyak amat..parah taeng soso nolak tp tetep di embat jg-______- biar happy ending gue tetep kasian ama fany ama yul dah..coz taengsic udah terlalu asyik main belakang…

  12. doooohh pakdeeee upeeenn itu kenapa kissing scenenya taengsic dua kali, taeny malah kagak dapet -___- #pentungpakde

    dan kenapa khun hyung(?) lagi >.< nyesek inget rumornya khunppany u,u

    ah sudahlah.. haknya yang punya lapak.. wohohoho..
    yaaaa at least, aku ikutan apdet 😀

    dah aku ngilang dulu.. paii~

  13. Thor..cuman mo bilang 100% perfect ni ff..!!!
    Gila sampe nangis gini gw di bagian awal2.. T.T
    sica main nyosor aja snengnya wkwkwk
    dooh baiknya nickhun…jadi makin cinta sm kamu bang..hahaha

  14. Nickhun baek ya.. Sini sini sama ku yuk ~ #plak

    mananya yg g panjang thor? -_-* pdhl bisa jadi 2-3 chapter..hahaha ujung2nya tetep royal family ya ^^

  15. Wow ini benar super keren dan daebak. Ini benar bikin sy terharu.
    Taenggo bego napa lepasin tiffany krn dia menyesel. Untunglah happy ending. Thank you for nickhkun krn lepaskan tiffany.

  16. Wah hebat pasbt haduh.. Nangis., nangis… Huhuhuu.. * lucu tuh celetuk’a yoona.. Aigo yuri!¥ hebat bgt keren.. Keren.. Bgt..^

  17. Wah…taeny….tp gada yoonhyun moment secuil pun…agk kurang lengkap jdnya…q seorg SONE thor,ska dg smua member….hikshiks…

  18. Yeaayy!
    Sbenernya aku smpat mikir klo TaeNy bakalan pisah gitu u,u
    Tapi syukurlah, ternyata happy ending!
    Terharu aku thor!:’)
    Sempet gereget liat tingkah Taeng unnie yg biasa aja u,u

  19. Yeaayy!
    Sbenernya aku smpat mikir klo TaeNy bakalan pisah gitu u,u
    Tapi syukurlah, ternyata happy ending!
    Terharu aku thor!:’)
    Sempet gereget liat tingkah Taeng unnie yg biasa aja wktu ngasih selamat ke Fany unnie u,u

  20. Jujur ku trharu bnget bcanya thor u,u siapin mntal tkut lok taeny brpisah tp trnyta mreka brsatu lg appa eomma jgn brpisah lg ne :’) gmn dg anak mu ini 😥 #abaikan -_-”
    Critnya bgus thor bkin aku smpat glau jg tp akhirnya snyum2 gaje taeny Jjang couple yg tak trpisahkn kkk^ ~

  21. penyesalan selalu datang diakhir, ujung2nya nyesek sendiri, tae2 —
    baru disini aku baca ff yg nickh*n perannya rada2(?) baik, biasanya jadi yg paling gak ketulungan jhtnya itu org, hahahaha
    yulsic momennya ngumpet dimane ni thor? -_-

  22. Terhuraaaaa bacanyaaaa :3
    Taetae paboooo ckckckcckkk
    Tegaa ninggalin pany ummaa. .hmmmmm
    Tp aku seneng akhirnyaa happy ending heeehh

    Moment taengsic kokk yaaa wedeeewwwwwww
    Main sosor2an ajaaa aigooooooooo. .

    Ketjeehhh ketjeeehhh torrr. .

Leave a reply to wie Cancel reply