Thanks For Sunrise [ONE SHOOT]

Thanks For Sunrise [ONE SHOOT]

Main Cast : TaeNy

Genre : Yuri, Romantic

Author POV

pagi yg mendung di musim salju ini. jalan dr berbagai penjuru penuh dengan orang2 yang berjalan untuk menikmati indahnya liburan. dan hari ini merupakan liburan musim dingin. seorang yeoja terlihat dikeramaian jalan. she is taeyeon. dia adalah seoarang mahasiswi di Pusan University of Foreign Studies .

Taeyeon POV

“huaahhhh.. hari ini dingin sekali. . mana besok setelah masuk harus sidang skripsi lagi. aduhhh..” gumamku dalam hati. sebenarnya hari ini jatahku berada dirumah, tapi tiffany mengomel karena harus sendirian di kontrakan. yoona baru kemarin pulang ke rumah orang tuanya, jessica sudah sejak awal liburan hingga sekarang masih belum juga pulang dari rumahnya. dan akuu, terpaksa harus kembali ke kontrakan untuk menemaninya.

“annyeoong fany~ahh..” ucapku dalam telfon.

“yaa! taeng,, kau lama sekali sihh.. buburnya keburu dingin nihh.” katanya.

“10meter lagi pany~ahh!” jawabku sambil berlari. kututup telfonnya. susah jika mendengar dia ngomel.

“yahh! kau lama. liat nih, udah dinginn. aku jadi tak mau memakannya.” kata tiffany cemberut.

“mianheee.. aku masakan lagi untukmu saja.” ucapku.

“okee.. ini salahmu karena terlambat, dan aku tak jadi sarapan pagi. hurry upp taeng.” katanya memperlihatkan eye smilenya yg menawan.

“argggghhh! jangan kau perlihatkan senyuman ituuu jika kau sedang ngomel, aku ingin memukulmu!” kataku.

“coba saja jika kau brani memukulku. lekaslahh buat sarapan taeng. perutku sudahh low ni..” rengeknya manja.

yaaa,, sebenarnya 3thn ini aku bersama2 dengan tiffany. tiffany adalah sahabat baikku. aku sering bercerita banyak padanya, aku sudah mengaggapnya seperti kakakku sendiri, dia sering memberiku nasehat tentang segala masalahku, entah itu tentang mata kuliah, perilakuku, hingga masalah cinta.

“pany~ahhh! nihh!” aku menyodorkan semangkuk bubur dengan racikan daging ayam kesukaannya. kami berdua memang sering memasak ini dan memakannya bersama.

“waaahhhhh… lebih baik tadi aku menunggumu yg memasak dari pada harus membelinya. hehehhe..” pujinya.

“salah siapa kau tak pernah mau sabar.” kataku. “ohh yaa.. kapan sica pulang?” lanjutku.

“hmmm?? mungkin lusa taeng. why?”

“anniiooo.. hehehehe. apa yg akan kita lakukan hari ini? apakah aku boleh tidur seharian disini?”

“he emm.. kupikir menghabiskan waktu dengan sleeping beauty adalah ide terbaik.” jawabnya.

setelah membereskan meja makan, kami berdua segera meluncur ke kamar kuu. ya, tiffany memang sering, bahkan setiap hari tidur bresamaku.

Tiffany POV

“aku inginn bercerita pany~ahhh..” ucap taeyeon.

“hmm?? tentang apa taeng?

“masih sama seperti yg kemarin pany~ahh.”

“why?? ada apa lagi dengan sunny?” aku sedikit malas jika harus mendengarkan curhatannya dia, selalu tentang sunny.

“apa dia masih mencintaiku? aku merasa kalau dia berbeda sekali dengan yang dulu fany~ahh” 100kali dia mengulang pertanyaan inii hanya dengan subyek sunny.

“aiiggoooo taeng. berapa kali kau bertanya masalah ini? dan berapa kali juga aku menjawabnya?” kataku jengkel.

“tapi jwabanmu itu setelah kupikir2 tak pernah menjawab pertanyaanku miyoungg!” dia bangkit duduk.

“hoooamm.. aku lelah taeng.” yaa, hanya sunny yg bisa menarik hatinya. sampai sekarang aku masih belum bisa mengungkapkan perasaanku yg sebenarnya. lebih baik aku menyimpannya dalam hati. tak apa walau harus sedikit sakit.

“hmmm?? kurasa aku juga merasakan itu. pany~ahhh! hadap kemarii! kenapa kau malah membokongiku?” celotehnya.

“huhhh! why?” aku membalikan badanku menghadap taeyeon.

“aniiiooo.. aku lebih nyaman jika aku tidur sambil memandangimu.” katanya, dan membuat pipiku merona seketika. dia menyandarkan kepalanya dipundakku, itu adalah teman yg paling dia gemari jika sedang tidur bersamaku. dia pernah mengatakan kalau tertidur dipundaku lebih nyaman dari pada tertidur dibantal.

………………………………………….

Author POV

tak terasa pagi hari terlewatkann. mereka berdua masih tertidur pulas. tiffany sengat menyukai taeyeon, bahkan sangat menyayanginya. disisi lain, taeyeon masih mengaggap tiffany sebagai sahabat yg paling berharga, berbeda dengan perasaan tiffany, taeyeon emnyayanginya tak lebih dari seorang sahabat.

“eemmmmhhh….” taeyeon mengolet dan perlahan membuka matanya. dia memang sangat betah jika tertidur dipundak tiffany.

dia meraih hpnya, ternyata ada sebuah massage dari seseorang yg dia cintai. tak lain adalah sunny.

“to Taeyeon”

taeng, mianheee,,, sepertinya memang cintaku dulu padamu hanya semetara. ternyata memang ada seseorang yg lebih aku cintai, memang aku ini jahat, tapi kuyakin, kau akan mendapatkan yg lebih baik dari pada aku.

“from Sunkyu”

seketika itu, dia menangis sejadi-jadinya, dan membangunkan tiffany.

“why taeng?? kanapa kau tiba2 menagis? kau mimpi buruk???” tiffany merangkulnya, mendekapnya dipelukannya.

taeyeon hanya memberikan hpnya. tiffany terkejut dengan apa yg dia baca. dia terlihat marah. baru kali ini tiffany melihat taeyeon sesedih ini, dan baru kali ini juga taeyeon terlihat menangis dihadapannya.

“taeng~ahhh.. sudahlahh.. kau relakan sunny, biar dia bahagia, kau pasti akan lebih bahagia dari pada dia.” tiffany menenangkan taeyeon.

taeyeon tak merespon, hanya terdengar isakannya saja.

…………………………………………

hari berganti hari, keadaan masih tetap sama. tak ada yg berubah, terutama taeyeon. dia masih saja menyendiri di kamarnya.

Tiffany POV

beberapa hari ini aku merasakan sepi yang mendalam karena sekarang taeyeon jarang bersamaku. tak ada bubur ayam masakannya lagi, tak ada kedekatan dan kehangatan saat kami tidur bersama, dan tak ada lagi senyum dari bibirnya. aku rindu akan taeyeon yg dulu, saat tak ada orang lain diantara kita.

flashback

“fany~ahhhhh”

“why???”

“Miyoungggg~ahhhh!” kata taeyeon sambil membelai rambutku dipangkuannya.

”yahhh! bisakah kau tak berteriak didekat telingaku??? whyy!??”

“anni.., aku hanya ingin menyebut namamu saja.” kata taeyeon dengan nada manja

“taeng,, kita lakukan sesuatu yukk! booring nihhh..”

“melakukan apaa??”

“sudah lama kita tak berselca-selca riaa…!” kata tiffany kegirangan, sambil mengeluarkan camera pocket dari tasnya.

“ayoookkkkk!!!” mereka berdua bergaya didepan kamera. dengan berbagai gaya. dan tak terkira, taeyeon mencium pipi tiffany dan terpotret dengan sengaja oleh taeyeon.

“fany~ahhhh… aku suka foto inii.. giliran kauu donkk.. aku akan menyimpannya didompetku dan kau harus menyimpannya didompetmu!” kata taeyeon kegirangan.

End Flashback

aku akan mencoba bicara padanya. “ohh ya!” kataku. aku mendapat sebuah ide untuk membuat taeyeon kembali tersenyum lagi.

aku mengambil secarik kertas, dan kutulis sesuatu. semoga dia menyanggupinya.

perlahan aku membuka pintu kamarnya. kulihat dia sedang terduduk dipinggiran jendela kamarnya sambil melamun.

“taetae~ahhh..” kataku masih berdiri di ambang pintu kamar taeyeon.

“emhh???” jawabnya, namun dia tak menoleh ke arahku.

aku menghampirinya “apa aku mengganggumu?” tanyaku, sambil duduk disampingnya.

“anniiooo. why tiffany?” jawabnya datar, matanya masih tetap tertujuh keluar jendela.

“kuharap, dengan ini kau bisa tersenyum kembali.” aku menyerahkan secarik kertas yg telah aku tulis “Aku ingin kau tersenyum kembali taeng, aku merasa kosong tanpa senyumanmu. maukah kau pergi melihat sunset bersamaku hari ini?”

dia hanya terdiam membaca itu, tapi sekarang dia mau menatapku.

“kenapa kau menulis seperti ini?” tanya nya.

“taeng~ahhh… coba kau pikirkan, biasanya kita dirumah menghabiskan waktu berempat bersama, sekarang yoong dan sica sedang tak ada disini, dan jika mereka tak ada, kita berdua masih bisa melakukan hal yg mengasyikan. tapi beberapa hari ini, yoong dan sica belum juga pulang, ditambah kau yg seharian mengurung dirimu di kamar. apa yg bisa aku lakukan sehariann?? hampa! u know!? huuufff” jelasku seraya menghembuskan nafas lega.

“kenapa kau tak menonton TV saja??” jawabnya datar dan singkat, membuatku sedikit jengkel.

“aiiiggoooooo! yasudahh lahh taeng. mianhe mengganggumu.” kataku. aku berjalan keluar kamar meninggalkannya. sepertinya tak ada ruang untukku saat ini.

aku duduk di sofa panjang di depan TV, kuambil sebuah majalah, ditemani dengan suara TV yg hanya aku pajang supaya terlihat sedikit bersuara tak seperti kuburan yg sepi. aku hanya membolak-balikan majalah itu…

“hhhaaaahhh!!! membosankan!” kataku sambil kurebahkan tubuhku diatas sofa.

Taeyeon POV

pikiranku masihh dibalut olehhh kesedihann.. kenapa dia bisa setega itu padaku?? selama ini ternyata aku hanya dijadikan pelampiasannya saja? aiggoooooo! bodohnya diriku termakan segala omongannya.. aku tertundukk sesaat, tak terkira, aku meneteskan air mataku kembali. kupejamkan mataku, mencoba menenangkan pikiranku. sepertinya aku terdorong untuk membuka telapak tanganku yg tergengam. yaa.. secarik kertas yg tadi diberikan oleh tiffany. kubaca kembali tulisan yg ditulisnya “Aku ingin kau tersenyum kembali taeng, aku merasa kosong tanpa senyumanmu. maukah kau pergi melihat sunset bersamaku hari ini?” haruskah aku menerima inii. aku jadi merasa bersalah padanya, beberapa hari ini aku mengurung diri di kamar, 3hari kalau tak salah. dan parahnya, aku mengabaikannya, apa yg dia makan selama 3 hari ini?? aku bertanya-tanya. dan sekaligus kuputuskan kalau aku akan menerima tawarannya.

aku keluar dari kamarku, kulihat TV menyala tanpa ada orang didepannya. aku menuju kamar tiffany, mungkin dia sedang membaca komik.

kubuka pintunya. namunn, tiffany tak ada didalam, setelah aku kembali ke ruang tengah, terlihat tiffany sedang tertidur di sofa. yahhh!! aku merasa bersalah padanya, padahal sunset sebentar lagi, tapi sepertinya dia barusan tertidur. aku pun mengambilkan selimut untuk menghangatkan badannya, musim dingin akan membuatnya sakit jika dia tertidur disini. kututupi seluruh badannya dengan selimut berwarna biru cerah miliku. aku berjalan menuju dapur, berniat akan membuatkan bubur panas kesukaannya dengan taburan daging2 ayam diatasnya. “hmmmmm”

…………………………………….

Tiffany POV

“uuuhmmmmm” aku mengolet, tersadar dari tidurku. kutengok jendela, ternyata sudah petang. pandanganku berpaling pada pintu kamarnya yg sama sekali tak bergeming. mungkin memang dia masih butuh ketenangan.

aku berjalan menuju kamarku bersiap untuk mandi. terdengar dari arah dapur, seseorang sedang melakukan sesuatu. aku menengok kearah dapur, betapa tercengangnya aku melihat taeng dengan celemek berwarna biru sedang memasak sesuatu. sebelum aku menyapanya, aku harus membersihkan ruang depan.

kulipat selimut berwarnah biru langit ini.

“hhhaaaa???” aku terkejut. kenapa ini bisa ada disini?? dan kenapa bisa menyelimutiku? aku bertanya2 dalam hati tentang selimut milik taeyeon yg aku pake untuk tidur.

“lohhh.. kau sudah bangun?” katanya dari meja makan yg melihatku berdiri di tepi sofa.

“ahhh taeng. nee. .” kataku kaku.

“yasudahh. cepatlah mandi. aku masakan makanan untukmu.” hhaaaa??? lagi2 aku harus memutar otakku. kenapa dia jadi sadar seperti ini?? apa yg merubahnya???

“ahhhh.. ne taeng. gomawo” aku langsung bergegas mengambil handukku dan langsung manddii..

Normal POV

beberapa saat setelah tiffany selesai mandi dan berpakaian, dia langsung menuju ke meja makan, dimana taeng telah duduk diam disitu.

“emmhhh,, taeng.” kata tiffany. dan membuyarkan lamunan taeng.

“ahhhh fany~ahh.. kau sudah selesai?? makanlahh. mumpung masih hangat.” kata taeyeon. dia mengambil jatah makannya. suasana masih terasa canggung diantara mereka berdua. tak seperti biasanya yg dipenuhi dengan canda dan tawa.

“emhh.. fany~ahh. mianhe, 3hari ini aku sama sekali tak keluar kamar dan membiarkanmu sendirian.” kata taeyeon membuka pembicaraan. tiffany mengangkat kepalanya, memandang tajam mata taeyeon yg masih berkaca-kaca.

“no problem taeng, yg penting sekarang kau sudah mau keluar.” jawab tiffany.

“emhhh.. sebenarnya tadi aku ingin menerima tawaranmu untuk bersama melihat sunset, tapi kerena kau tidur, jadi aku tak tega membangunkannmu.” kata taeyeon.

“kenapa kau tak membangunkanku saja?? aku sangat ingin melihat sunset.” kata tiffany ngotot.

“kita bisa melakukannya besok fany~ahh.. aku janji akan menemanimu..”

“kau janji?? kalau begitu, kau sudah tak bersedih lagi kan???”

“aniiioooo.. aku sudah lupa akan kesedihanku, itu karena muu.. jika kau tadi tak masuk ke kamarku, dan memberikan ini, mungkin kesedihanku akan terus berlanjut.” kata taeyeon sambil memperlihatkan kertas yg diberikan oleh tiffany tadi.

“ohhyaa fany~ahh.. selama 3hari ini kau makan apa?? mianhee, aku tidak memasak untukmuu.” sambung taeyeon.

“heemm?? aku pergi keluar sendiri, aku selalu berniat mengajakmu, tapiiii, kupikir lebih baik jika aku pergi sendiri. lalu,, selama 3hari, kau tak makan???”

taeyeon menggelengkan kepalanya.

“babo! jika kau seperti ini lagi, aku tak akan memaafkanmu! jika kau sakit, tak akan kurawat.” kata tiffany.

“mianheee…” jawab taeyeon dengan kepala tertunduk.

“emhhh,, setelah selesai makan, apa yg akan kita lakukan??” sambung taeyeon.

“aku ingin melanjutkan tidurkuu.. aku masih ngantuk. bagaimana dengan kau?”

“bolehkah aku menemanimu tidur??” tanya taeng gugup.

“di kamarku?? yaah! kau tau kan kasurkuu paling sempit.. mana muatt??” kata tiffany.

“babo!! biasanya kau tidur diama???” tayeon balik bertanya.

“dikasur.”

“yahhh! dikamar siapa kau biasanya tidur??”

“dikamarmu. why?”

“yasudahhh,, lekas cuci piring, setelah itu lanjutkan hari dengan tidur! gooo!” perintah taeng.

Tiffany POV

ini dia yg aku nanti2kannn. akhirnya dia kembalii riang seperti sekarang. sudah tak ada orang yg bernama sunny dihatinya, aku berharap saat sunset besok, dia mendengar semua yg akan aku ungkapkan.

setelah selesai mencuci piring, kami segera menuju kamar taeyeon. aku langsung menggeleparkan badanku ke kasur. ya memang aku masih sangat mengantuk.

“fany~ahhh, apa kau mau langsung tidur???” tanya taeyeon

“why?” apa dia akan bercerita lagi tentang sunny??

“aniiooo, aku hanya masih inginn bersamamu malam ini.” jawabnya.

“maksudnya???”

dia menyandarkan kepalanya dipundakku.

“aku merasa nyaman sekarang, aku tak kesepian lagi, ternyata bersamamu lebih menyenangkan.” dengan tiba2 dia mengecup bibirku. aku tersentak kaget dengan apa yg dia lakukan.

“taeng?” kataku masih memegang bibirku.

“why? kau tak suka? mianhee fany~ahh.” katanya. yahh! siapa yg tak suka!? aku jadi mau lagi nihh. hahaha.. bibirnya lembut sekali. aku membatin.

“aniiooo. yasudahhh, lebih baik tidur sekarang. aku berubah pikiran tentang sunset, aku lebih ingin melihat sunrise besok.” kataku. aku ingin cepat2 mngungkapkan semua padanya, aku ingin cepat memilikinya, dia pasti menerimaku, aku yakin ini.

“okeee..” aku memejakan mataku, kurasakan kepalanya dipundakku, dan tangannya yg menimpa perutku. hmmm.. besok aku akan membangunkannya pagi2.

……………………………………

Normal POV. in the morning

sekarang pukul 05.15, matahari masih berada dalam istirahatnya. masih ada waktu 15 menit menuju sunrise.

tiffany terbangun dari tidurnya, dan dia langsung membangunkan taeyeon.

“taetae~ahhh.. bangunn..” kata tiffany mengguncang2 tubuh mungil taeyeon.

taeyeon dengan cepat terbangun. “ayo, kita lekas menuju balkon. matahari akan segera terbit.” kata tiffany. taeyeon hanya mengangguk, lalu mengikuti tiffany menuju atas balkon.

“woooooaaaahhhhhh.. udaranya sangat segarrr!” kata taeyeon berlari2 kecil diatas sambil berputar2.

matahari sudah tampak sinarnya. taeyeon berdiri ditepi balkon. “fany~ahh.. ini sudah waktunya.” taeyeon berteriak pada tiffany yg masih ada dibelakangnya.

Taeyeon POV

“fany~ahh.. ini sudah waktunya.” aku berteriak memanggil tiffany yg masih ada dibelakang.

“ne.” katanya. tak lama kemudiaann, sepasang tangan melingkar dipinggangku, kurasakan hangatnya dekapannya, semakin lama semakin erat, membuat hawa dingin pudar. pipinya menempel dipipiku. tiffany, dia memelukku.

“taetae~ahh.. aku senang kau kembali gembira. kau tau, aku sedih selama 3hari ini, bukan hanya karena kesepian, tapi hatiku juga kosong tanpamu. setiap kali kau bercerita tentang sunny, aku sebenarnya tak tahan mendengarnya, tapi mau bagaimana lagi.” suara lembutnya menembus telingaku. apa yg dia maksud? perasaan ini sama seperti semalam, aku merasa ada perasaan lain pada tiffany.

“maksudmu?”

“yaaa.. aku memendam rasa cinta padamu taeng. aku menyukaimu, aku merasa nyaman bersamamu, aku terkagum dengan pesonamu, dan akhirnya oleh semua itu, aku sangat ingin memilikimu.” jelasnya. apa aku bermimpi??? inii,, sama yg aku mimpikan semalam, sama persis..

“jinnnjjjaaa??” kataku

dia membalikan badanku. sekarang kami saling menatap. “aku serius taeng. aku sangat mencintaimuu. aku ingin bersamamu selalu, tak akan kubiarkan seseorang yg akan menyakitimu.” katanya.

“fany~ahhh.. aku baru sadar kalau kau mempunyai perasaan yg sama padaku. tapi perasaan itu terpendam selama ini, aku baru merasakannya lagi saat semalam kita bersama. aku juga mencintaimuu.” jawabku.

bibir kami saling bertemu. dengan memainkan irama, ciuman ini terasa sangat indahh. ditemani dengan naiknya matahari. bibir lembut tiffany, membuatku tenggelam dalam pelukann hangatnya. aku akan bersama dengannya, , aku yakin hidupku akan selalu bahagia bersamanya. thanks for sunrise ~♥~

-END-

akhirnya tuntasss…. reader,, maafkan saya kalau ceritanya anehh, ceritanya gaje, mianheee juga kalau tak sukaa.. huhuhu 😦

29 thoughts on “Thanks For Sunrise [ONE SHOOT]

  1. Thanx for sunrise & thanx to sunkyu, coz kalo dia ga mutusin taeng, pasti alurnya bakal beda wkwkwk 😛
    TaeNy mah kerjaannya di rumah kalo ga tidur ya makan bubur ayam mulu… mau dong dimasakin taeng 😮

    Ok, hwaiting buat next ff 🙂

  2. TBC kah ?? bukannya one shoot ya ??? Baagus Oppa … romantic, meskipun tema.nya sedikit klise … tapi…. over all …. 2 thumbs up buat oppa 😉 hwaitaeng ^_^

  3. bagus .. Bagus ..
    Taekuat ,secara gak makan 3hari ..puasa buuu ?? Hehe
    kasian tae ditinggal sun psti sun lebih milih shikshinsoo ..hahaha
    yeyelalala happy ending disaat yg tepat .. Akhir’a taeny bersatu ~~
    author daebaklah ,fighting

  4. Annyeonghaseooo~ New reader imnida~

    Itu Taeng galauu banget yak ditinggal Sunny. Tpi untungnya begitu. Coba gak, TaeNy gak bersama di FF ini~
    Waaaaah~
    Momentnya TaeNy sweet banget!
    Aku sukaa!!

    Permisi, mau menjelajah dulu~

Leave a reply to Kungttadadak Cancel reply